Chapter 20

Tubuh seorang Goblin terlempar dan seketika dia mati, pedang miliknya di ayunkan untuk menghilang bercak darah pada bilah pedangnya. Henka yang merupakan pemimpin dari pasukan ini, tidak pernah menduga kalau akan disergap.

'Kupikir rencanya berjalan sempurna, kami akan menyudutkan para Goblin ke dalam hutan dan memburu mereka. Karena sudah berpencar akan mudah menghabisi mereka. Namun kenyatannya, kami malah di sergap dan dibunuh satu persatu. Apa ini yang dirasakan oleh Dia waktu melihat rekan-rekannya terbunuh tapi itu tidak penting, saat ini aku harus menemukannya!'

Mata Henka menajam untuk mencari keberadaan Goruru, seekor Goblin yang bertanggung jawab karena telah membunuh rekan yang paling dia percayai. Meskipun temannya itu memiliki sifat ceroboh dan liar, tapi dalam hatinya Henka benar-benar percaya pada Lagilu.

Begitu dia melihat tanda yang dikirimkan oleh Lagilu, perasaannya senang karena lagi-lagi teman terpercayanya itu tidak mengecewakan. Segera dia bersama yang lainnya mengikuti arah munculnya cahaya tersebut.

Bukannya mendapat sambutan hangat, dia malah mendapati kalau kepala sahabatnya sudah di penggal oleh seekor Goblin.

Tentu saja itu membuatnya naik darah, apalagi yang memenggalnya adalah korban yang pernah selamat dari pembantaiann sebelumnya.

Pergelangannya kian mengerat saat sudah melihat keberadaan Goruru, yang sedang membunuh seseorang dengan pedangnya dari belakang.

"Tidak akan kubiarkan kau lepas begitu saja, Goblin sialan!"

Secepat yang dia bisa, Henka melaju sambil menghunuskan pedang ke arah punggung Goruru yang sedang lengah. Saat pedang itu hampir mengenainya, Goruru menggerakan tubuhnya sehingga pedang itu menusuk angin.

Dengan cepat Goblin itu berguling menjauh untuk menciptakan jarak dan segera bangkit, sambil menyiapkan pedangnya bersiap akan serangan lain datang dari orang yang mencoba menyerangnya dari belakang.

"Gerakanmu lebih lambat dari temanmu yang sudah kupenggal itu!" Ejek Goruru.

"Heh! Jangan senang dulu hanya karena lolos dari satu seranganku, perbuatan yang kau lakukan pada temanku tidak akan kumaafkan! Ucap Henka seraya menerjang ke arah Goruru.

"Demikian juga aku," jawab Goruru sambil meyiapkan kuda-kuda untuk menerima serangan Henka.

Satu ayunan berisik kekuatan untuk menebas tubuh lawan di depannya, sedangan ayunan pedang lainnya untuk menangkis serangan dari sang lawan. Keduanya menggertakan gigi, karena ketatnya duel mereka.

Goruru mencoba menebas kepala lawannya saat ada kesempatan, namun serangan itu di hindari oleh Henka dengan melompat ke belakang, Goruru menghunuskan pedangnya untuk menusuk tubuh Henka. Tapi lagi-lagiserangan Goblin itu tidak berhasil mengenaninya.

Kali ini Henka mencoba menebas Goruru dari samping, serangan itu bisa di tangkis dengan mudah oleh sang Goblin. Momen saling mendorong terjadi, keduanya mencoba untuk membuat musuhnya terdorong dan menebas.

"Aku tidak akan memaafkanmu, karena telah membunuh temanku!" Bentak Henka.

"Heh itu juga berlaku untukku. Nyawa saudara-saudaraku yang telah kau cabut. Akan kupastikan terbayar dengan kematianmu!

Keduanya sanling bertolak dan membuat mereka saling menjauh, napas Goruru memburu sebab staminanya sudah tinggal sedikit lagi.

Sementara Henka tidak terpengaruh sama sekali, itu karena kelas Warrior memiliki Strength yang tinggi. Hingga membuat mereka tetap kuat, meski bertarung dalam jangka waktu panjang.

'Sial staminaku belum pulih karena melawan si Lagilu. Kalau aku teruskan bisa-bisa aku berakhir memasuki mode Freeze, lalu orang ini akan langsung menjagalku tanpa ampun.'

"Kau menari cukup baik, aku tidak akan bermain-main lagi!"

Mata Henka menajam dan sekejap dia menghilang dalam pandangan.

"Dia cepat!" Kejut Goruru.

Matanya melirik ke segala arah untuk mencari tahu dimana Henka akan menyerang, dia merasa sesuatu yang berbahaya mendekat dari belakang. Segera dia berbalik namun tidak mendapati apapun, tiba-tiba tangannya tersayat dan darah mengujur dari sana.

'Eugh sial! Dia lebih cepat daripada si Lagilu yang telah kulawan sebelumnya.' Gerutunya mengabaikan tangannya yang terluka.

Lalu sayatan demi sayatan terus muncul dari tubuh Goruru, setiap sayatan muncul bercak darah selalu muncul. Henka menikmati bagaimana Goblin itu tersiksa, apalagi dia tidak mencoba untuk menyerang. Sebuah tindakan yang bisa diasumsikan olehnya, kalau Goblin itu sudah putus asa.

'Tapi aku tidak akan membuatnya mati dengan mudah, akan kubuat dia menerima serangan terus menerus sampai nyawa miliknya habis.'

Henka yang terus menyerang Goruru tanpa perlawanan merasa di atas angin. Namun Goruru yang terus menerus menerima serangan, akhirnya menemukan apa yang dia cari.

'Kali ini, sebelah sini!'

Tepat saat mengatakan itu pedangnya menebas ke arah kanan, memotong kedua tangan Henka yang memegang gagang pedang untuk memberi serangan terakhir.

Wajah ketua pasukan penyergapan itu memucat ketika tangannya terputus, oleh gerakan tiba-tiba Goruru yang dia kira hanya berdiam diri.

'Aku lengah! Dia menunggu momentum serangan terakhir!'

"Saat melakukan serangan penghabisan, biasanya gerakan itu mudah dibaca. Kau kubiarkan menyayat tubuhku sampai membuat HP milikku tinggal sedikit lagi, namun aku mengambil kedua lenganmu!"

Gigi Henka bergetak saat mendengar Goruru menjelaskan strategi miliknya.

"Kau bertaruh pada kematian, kurasa kau memiliki keberuntungan besar. Lakukanlah!"

Mendengar ucapan itu Goruru tanpa ragu memberi serangan terakhir pada Henka sehingga membuatnya menemui ajal, setelah itu dia berteriak Lantang.

"Pemimpin kalian sudah tewas ditanganku! Jadi menyerahlah, letakan senjata kalian!"

Saat mendengar pengumuman itu mereka yang tersisa ketakutan, lalu meletakan senjatanya dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah.

Orang-orang yang sudah menyerah itu dikumpulkan dengan tangan terikat, lalu duduk berbaris untuk menunggu keputusan. Sedangkan para Goblin yang memenangkan pertarungan, mengangkat suara ke atas langit.

"Akhirnya, kita berhasil!"

"Kita telah membalas dendam saudara kita!"

"Ouuuhh!!"

Sorak sorai itu begitu menggema, setelahnya mereka mengumpulkan jumlah korban akibat pertarungan. Salah seorang Goblin yang sudah ditugaskan, untuk menghitung jumlah korban yang tewas dan hidup melaporkan hasilnya.

"Aku hendak menyampaikan kalau jumlah musuh yang menyerang kita 50 orang, yang gugur adalah 35 orang dan tersisa 15 orang yang menjadi tawanan. Sedangkan pihak kita yang berjumlah 150 orang, yang gugur ada 65 orang dan tersisa 85 orang. Itulah hasil yang bisa kuberikan!"

Setelah menyampaikan laporan Goblin itu mengundurkan diri, lalu Goobu, Yudi, Goruru, serta yang masih selamat merenungi apa yang sudah disampaikan oleh Goblin tadi.

"Apa yang harus kita lakukan pada mereka yang tersisa?" Tanya Goruru.

"Aku ingin mereka dibunuh, saat itu rakyatku digorok olrh mereka bahkan setelah menyerah." Jawab tegas Gobu.

Semua yang mendengar jawaban Goobu setuju kalau tawanan itu dibunuh, bagaimanapun dendam mereka belum puas sepenuhnya jika masih ada yang tersisa dari para pembantai. Namun sebuah saran tak terduga datang dari Yudi.

"Aku rasa kita tidak perlu menghukum mati mereka!"

Saat mendengar ucapan yang disampaikan oleh Yudi, semuanya kembali terkejut dengan tindakan sang Mage. Mereka yang berkumpul tidak mengetahui sama sekali, jalan pikiran dari calon penasehat raja itu.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Goruru.

"Aku punya sesuatu yang menarik dan itu memerlukan peran mereka." Jawab Yudi.

Semua yang mendengar tambah terkejut dengan apa yang baru diucapkan sang Mage, lalu dia kembali menambahkan dengan senyum.

"Percayalah! Ini akan sangat berguna bagi desa yang akan kita bangun."

Terpopuler

Comments

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

next

2021-11-19

1

John Singgih

John Singgih

kemenangan yang gemilang

2021-03-05

1

anggita

anggita

mampir bwa like,👍 trus lnjut.,

2020-12-17

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chaoter 10
11 Chapter 11
12 Chapater 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Bab 27
28 Bab 25
29 Bab 26
30 Bab 30
31 Bab 31
32 chapter 27
33 Chapter 28
34 Bab 29
35 chapter 30
36 chapter 31
37 Chapter 32
38 Chapter 33
39 Chapter 34
40 Chapter 35
41 Chapter 36
42 Chapter 37
43 Chapter 38
44 Chapter 39
45 Chapter 40
46 Chapter 41
47 Chapter 42
48 Chapter 43
49 Chapter 43
50 Chapter 45
51 Chapter 46
52 Chapter 47
53 Chapter 48
54 Chapter 49
55 Chapter 50
56 Chapter 51
57 Chapter 52
58 chapter 53
59 Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60 Rapat Yang Salah Kaprah
61 Keputusan sudah diambil
62 Menuju Pertempuran
63 Awal pertempuran
64 Pertempuran part 1
65 Pertempuran part 2
66 Rehat
67 Informasi
68 Canda tawa di sela pertikaian
69 Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70 Gema Pertempuran
71 Gema Pertempuran 2
72 Gema Pertempuran 3
73 Akhir Pertempuran.
74 Kebenaran baru
75 Kebenaran baru 2
76 kebenaran baru 3
77 Kebenaran baru 4
78 Kebenaran baru 5
79 Rehat sejenak
80 Rehat sejenak 2
81 Rehat Sejenak 3
82 Rehat Sejenak 4
83 Rehat Sejenak 5
84 Rehat 6
85 Rehat 7
86 Bencana di tengah istirahat
87 Jawaban Yudi
88 Sesuatu terjadi
89 Kejadian tak terduga
90 Seruan
91 Benturan
92 Pertunjukan kekuatan
93 Pergolakan selesai
94 Let's Begin
95 Sepintas misteri
96 Chapter 91
97 Chapter 92
98 Chapter 93
99 Chapter 94
100 Chapter 95
101 Chapter 96
102 Perintah!
103 Singgungan
104 Singgungan 2
105 Ketukan lembut
106 Ketukan lembut 2
107 Interogasi Shadow
108 Interogasi Shadow 2
109 Petunjuk
110 Petunjuk 2
111 Bentrokan
112 Bentrokan 2
113 Bentrokan 3
114 Sosok Agung
115 Sosok Agung
116 Pemberian Sang Kakek dan Guru Bijaksana
117 Guru bijaksana dan muridnya
118 Gur Bijaksana dan Muridnya 2
119 Interogasi di ruang medis
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
132 Chapter 127
133 Chapter 128
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chaoter 10
11
Chapter 11
12
Chapater 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Bab 27
28
Bab 25
29
Bab 26
30
Bab 30
31
Bab 31
32
chapter 27
33
Chapter 28
34
Bab 29
35
chapter 30
36
chapter 31
37
Chapter 32
38
Chapter 33
39
Chapter 34
40
Chapter 35
41
Chapter 36
42
Chapter 37
43
Chapter 38
44
Chapter 39
45
Chapter 40
46
Chapter 41
47
Chapter 42
48
Chapter 43
49
Chapter 43
50
Chapter 45
51
Chapter 46
52
Chapter 47
53
Chapter 48
54
Chapter 49
55
Chapter 50
56
Chapter 51
57
Chapter 52
58
chapter 53
59
Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60
Rapat Yang Salah Kaprah
61
Keputusan sudah diambil
62
Menuju Pertempuran
63
Awal pertempuran
64
Pertempuran part 1
65
Pertempuran part 2
66
Rehat
67
Informasi
68
Canda tawa di sela pertikaian
69
Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70
Gema Pertempuran
71
Gema Pertempuran 2
72
Gema Pertempuran 3
73
Akhir Pertempuran.
74
Kebenaran baru
75
Kebenaran baru 2
76
kebenaran baru 3
77
Kebenaran baru 4
78
Kebenaran baru 5
79
Rehat sejenak
80
Rehat sejenak 2
81
Rehat Sejenak 3
82
Rehat Sejenak 4
83
Rehat Sejenak 5
84
Rehat 6
85
Rehat 7
86
Bencana di tengah istirahat
87
Jawaban Yudi
88
Sesuatu terjadi
89
Kejadian tak terduga
90
Seruan
91
Benturan
92
Pertunjukan kekuatan
93
Pergolakan selesai
94
Let's Begin
95
Sepintas misteri
96
Chapter 91
97
Chapter 92
98
Chapter 93
99
Chapter 94
100
Chapter 95
101
Chapter 96
102
Perintah!
103
Singgungan
104
Singgungan 2
105
Ketukan lembut
106
Ketukan lembut 2
107
Interogasi Shadow
108
Interogasi Shadow 2
109
Petunjuk
110
Petunjuk 2
111
Bentrokan
112
Bentrokan 2
113
Bentrokan 3
114
Sosok Agung
115
Sosok Agung
116
Pemberian Sang Kakek dan Guru Bijaksana
117
Guru bijaksana dan muridnya
118
Gur Bijaksana dan Muridnya 2
119
Interogasi di ruang medis
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126
132
Chapter 127
133
Chapter 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!