Seterusnya akan menjadi sudut pandang ketiga
Yudi memandang makhluk yang terkurung di dalam jeruji besi, dia mengenakan pakaian tak layak dan wajahnya memandang bawah kosong.
"Apa itu Hobgoblin?"
"Mata Anda begitu jeli, ini adalah salah satu monster yang kami dapatkan tersesat."
"Monster seperti Goblin, tidak mungkin tersesat. Mereka tidak akan pernah meninggalkan sarang mereka, bisa ku asumsikan kau menyerangnya?"
Sebuah lekukan muncul di wajah penjual, tidak menyangka bila ucapannya tidak dipercayai. Namun, apa yang dikatakan oleh Yudi, nampaknya tidak salah. Sebab penjual itu menjelaskan.
"Sepertinya kau begitu paham tentang mereka, kalau begitu aku jelaskan saja. Mereka duluan yang menyerang kami. Sayangnya, mereka melarikan diri dan yang tersisa adalah dia. "
Begitu mendengar apa yang diucapkan Sang penjual, Yudi hanya tersenyum pahit. Itu dilakukan untuk menutupi dirinya yang sudah menyadari kebohongan pria tersebut.
"Berapa kau akan menjualnya, asal tahu saja aku baru memulai petualangan. Jadi tidak punya banyak uang!"
"Kau serius mau mengambil makhluk ini?"
"Sudah jangan banyak basa-basi, cepat sebutkan saja harganya?"
Sang penjual menggosok dagu, setelah memikirkan matang harga yang menurutnya pantas. Dia langsung mengutarakan tanpa ragu.
"15 keping perak!"
Yudi tersenyum kecut, itu karena harga dari HobGoblin itu akan menghabiskan lebih dari setengah uang yang dia peroleh. Tapi, saat dia memikirkan ulang dia menjadi tidak ragu.
'Aku membutuhkan monster itu untuk penjagaku, mempekerjakannya lebih baik daripada manusia.'
Meskipun Goblin cenderung ganas, namun mereka akan sangat patuh pada majikannya. Itu karena mereka bodoh dan mudah dikendalikan, selama kau bisa menjamin perut mereka.
"Aku terima!"
"Baiklah kalau begitu, saya akan memasang segel budak padanya."
Saat pintu jeruji dibuka, Hobgoblin mengikuti instruksi sang penjual. Langkah monster itu begitu lesu, para pedagang budak tidak memberikan makanan layak pada mereka.
Kemudian Yudi melukai tangannya, darah menetes ke dalam tinta. Kemudian sang penjual menanamkan segel budak pada Hobgoblin.
Monster itu tampak kesakitan karena efek penanaman segel, lalu kemudian sebuah daftar status muncul di depan wajah Yudi.
Nama : Goobu
Level : 15
Ras: Hobgoblin
Class : Warrior
Afiliasi : Yudi Slave
HP : 579
MP : 67
Agi: 35
Int: 25
Dex: 45
Spd: 40
Skill:
Goblin Roar
Goblin smash
'Statistik miliknya lumayan'
Yudi diam-diam bersyukur, setelah melihat status yang dimiliki budak barunya. Lalu dia menyerahkan uang bayaran, kepingan perak berjumlah 15 koin berpindah tangan.
"Saya Virgo Elchamio sebagai merchant, siap menerimamu kapanpun datang."
Merchant Virgo sedikit membungkuk, setelah transaksi berjalan lancar. Dia benar-benar tidak menduga, bila saran yang diberikan olehnya akan diterima begitu saja.
Sangat jarang yang mau menjadikan Goblin sebagai budak, itu karena mereka sangat bodoh. Adapun Goblin terdiri dari 2 jenis saja yaitu Goblin biasa dan Hobgoblin.
Perbedaan dari keduanya, hanya tampak dari ukuran tubuh yang signifikan. Tapi masalah kecerdasan, mereka tetap dibawah rata-rata.
Hobgoblin hanya memiliki keinginan bertarung dan makan, karena itu mereka hanya menjadi penjaga dari para Goblin biasa. Itu karena, Goblin biasa memiliki sedikit keterampilan dalam mengatur kehidupan.
Mereka memiliki kemampuan membangun sarang dan berburu, lalu tugas menjaga sarang dibebankan kepada Hobgoblin. Salah satu dari makhluk yang besar itu, kini menjadi budak Yudi.
"Baiklah, ayo kita beli peralatan yang cocok untukmu."
Yudi membawa budak barunya menuju toko perlengkapan, setelah memilah dan memilih dengan teliti. Hobgoblin itu akhirnya mendapatkan satu set armor miliknya.
Setelah selesai dan hendak menuju hutan untuk berburu, suara perut terdengar kuat. Sang Hobgoblin yang masih belum bicara, tetap menjaga wajah agar tidak ketahuan kalau itu berasal darinya.
"Hah~ kalau kau lapar, kenapa tidak bilang. Aku tidak terlalu cakap tahu. Sebagai Tuan, aku harus memperhatikan budak ku. Jadi, mari cari makanan yang dijual murah, kebetulan aku biasa makan disana."
Goobu mendengar ucapan Tuan barunya, meski ekspresi wajahnya tetap datar. Namun, perasaannya melunak saat Yudi mengatakan itu.
'Apa dia akan memperlakukanku seperti mereka.'
Kehidupan dalam tempat penjualan budak, membuat dia trauma dengan manusia. Jadwal makan yang hanya sekali dalam sehari, selalu mendapat cambukan jika para penjaga kesal.
Hal semacam itu, membuat dia takut jika orang di hadapan dirinya. Akan memperlakukan seperti para penjaga itu.
Setelah sampai di tempat biasa dia makan selain restoran, segera Yudi melirik pada budaknya.
"Sekarang makan sepuasnya, tidak perlu khawatir aku yang akan menanggung biayanya."
Goobu segera memakan buah-buahan yang dilihatnya, sang penjual bernama Luin klausa tersenyum kecut ketika melihat ras Goblin di depannya. Apalagi ras itu adalah Hobgoblin.
"Oi Yudi, darimana kau dapat makhluk ini?"
"Aku mendapatkannya dari penjualan budak, kau tahu sendiri kalau aku memutuskan menjadi petualang."
Luin adalah orang pertama di kerajaan ini yang ditemui Yudi, dia juga orang yang memberikan makan dan harapan untuk bertahan setelah selamat dari gelombang kehancuran.
"Jadi, sekarang kau menjadikannya budak. Aku rasa manusia lebih baik. Tapi kau malah menjadikan ras lain sebagai budak."
"Menjadikan manusia sebagai budak sangat beresiko, meskipun mereka terikat segel budak. Bukan suatu hal yang tidak mungkin pengkhianatan tetap terjadi."
Manusia jika sudah benci cara apapun akan dilakukan, untuk mencapai apa yang diinginkan. Bahkan mereka rela mengorbankan sesuatu yang tidak bisa diterima akal sehat.
"Apa kau sudah kehilangan rasa percaya pada rasmu sendiri?"
"Mungkin saja, soalnya saat tempat tinggal ku diserang makhluk dari gelombang kehancuran. Tidak ada satupun tentara ataupun pahlawan konyol datang untuk membantu. Jadi mungkin karena itulah rasa percaya ku pada manusia sedikit berkurang."
Luin tidak bisa membalas apa yang baru disampaikan oleh Yudi, alasannya simpel dan sederhana. Itu karena dia juga mengalami hal yang sama dengan Yudi.
Tempat tinggalnya dihancurkan oleh gelombang, lalu dia kemari untuk mencoba peruntungan menjadi pedagang. Meskipun kecil tapi dia bisa bertahan sampai sekarang, suatu hal yang patut dihargai.
"Jadi, kemana kau pergi selanjutnya?"
"Untuk sementara aku akan Grinding di Kerajaan ini sampai gelombang selanjutnya datang. Setelah itu, baru aku akan pindah ke tempat lain, punya saran."
Luis mencubit dagu saat pertanyaan itu di dengar, dahinya sedikit berkerut mencoba mengingat kembali tempat yang pernah dikunjunginya. Kemudian, dia berbalik dan kembali dengan sebuah peta.
Dia membuka peta itu yang terbuat dari kulit hewan yang disamak dengan seadanya, meski begitu gambar dipeta masih bisa dilihat dan dibaca dengan baik.
"Tempat kita berada sekarang adalah Kerajaan Kutai, dan di sebelah kanan ada 3 kerajaan lain yaitu Sundaland, Bali, dan Galuh. Disebelah kiri ini 3 kerajaan lain yang dikuasai oleh para setengah manusia. Yaitu Girisetra, Bayusetra, dan Agnisetra. Diantara semuanya yang paling ramah tentu kerajaan ini. Jika kau ingin melanjutkan perjalanan aku sarankan kau ke sini.
Jari Luuin menunjuk ke sebuah kerajaan, yang ada di nomor dua dari kerajaan yang berada disebelah kiri. Dan Yudi mengkonfirmasi apa yang ditunjuk sahabatnya.
"Hm kerajaan Bayusetra, ya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Tan Koto
lebih dari ½ dari yang di dapat = 35, lebih dari ½ yang ada=25 perak.
2022-10-02
0
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-18
1
Fahrizal
masih setia membaca novel ini
2021-01-24
3