Makanan dan minuman tersaji di depan mereka, para Goblin dengan wajah gembira mengisi mulut mereka dengan makanan yang dibawa Yudi dan Goobu. Suasana tampak begitu meriah, sebab hadir sosok yang mereka rindukan kedatangannya yaitu Raja mereka.
"Kami sangat senang, anda berhasil selamat!"
"Puji dewi Sri! Dia masih memberikan berkahnya."
Goobu memandang mereka dengan ramah, tangannya mengusap kepala salah satu Goblin kecil yang bertanya seperti itu.
"Berkat Doa kalian, aku bisa bertahan terima kasih karena telah mendoakan keselamatanku."
Goblin kecil yang diusap kepalanya oleh Goobu menyimpulkan bibir. Dia sangat senang kala sang Raja memanjakannya. Namun, Goblin perempuan yang ada di sebelahnya. Mengembungkan pipi dengan imut, saat melihat temannya itu mendapat perlakuan seperti itu.
"Itu tidak adil! Kenapa hanya dia yang diusap, aku juga mau!" Gerutu sang bocah Goblin perempuan.
Keringat menetes di pelipis Goobu sebab sudah membuat anak perempuan itu iri, jadi dia juga segera mengusap anak itu sambil berkata.
"Aku juga berterima kasih, karena kau sudah mendoakanku!"
"Hahah Yeah, sama-sama Tuan! Aku senang bisa membantu, kapan-kapan kau butuh bantuan aku siap menolong!" Ucap anak perempuan itu bahagia!
"Aku juga siap membantu, Tuan! Jika itu melawan musuh, aku siap bertempur di garis depan."
Interaksi ketiganya sangat seru dan mengundang senyum diantara para Goblin. Lalu beberapa anak lainnya ikut mendekat dan mereka tertawa bersama. Yudi yang melihat anak-anak itu bahagia, serta temannya memiliki wajah seperti itu ikut tersenyum.
'Akhirnya kau menunjukkan senyummu, tapi kini aku bingung. Sebab harus membawamu pergi, itu pasti mengundang kesedihan para rakyatmu. Apa yang harus aku lakukan?'
Yudi tenggelam dalam perenungannya, kehangatan yang ditunjukkan para Goblin disini. Membuatnya berat untuk membawa Goobu pergi, sebab dia adalah Raja.
"Begitu urusanku selesai, aku akan menunjuk Raja baru dan setelahnya kita akan berkeliling untuk melawan Holocaust."
Sang Mage mengingat kembali apa yang sudah dijanjikan oleh Goobu, ketika dia mengabulkan keinginannya untuk bertemu dengan rakyatnya kembali.
Memang dia tahu kalau Hobgoblin itu tidak akan mengingkari janjinya namun tetap saja, ada perasaan mengganjal ketika dia harus membawa Goobu pergi dari mereka.
"Hah! Apa-"
"Apa kau lihat di sana teman dari Raja. Tidak pernah aku melihat anak-anak itu tertawa lepas seperti itu, sejak kami berhasil lolos dari penjual budak sialan itu."
Ucapan Yudi yang hendak mengeluh karena tidak tahu harus mengambil keputusan, di sambar oleh Goruru yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya.
Wajah sang kapten dari Goobu itu nampak bahagia, mata miliknya bahkan menunjukkan kehangatan saat menatap interaksi Goobu dengan anak-anak itu.
"Boleh aku bertanya?" Ucap Yudi.
Sang Kapten menoleh untuk menatapnya dan menjawab, "Silakan!"
"Anak-anak itu, dimana orang tua mereka?"
Mendadak Yudi merasakan aura kebahagiaan yang terpancar di wajah Goruru menjadi suram. Sang Mage menyimpulkan kalau dia baru saja menekan tombol pribadi dalam pertanyaan itu.
"Aku minta maaf jika pertanyaan itu menggangu, kau bisa melupakannya?"
"Tidak apa, akan kuberitahu!"
Yudi dapat melihat kalau sang kapten dari Goobu itu menerawang jauh, seakan mencoba menggali ingatan yang dia miliki. Lalu bibirnya mulai menyampaikan.
"Saat para penjual budak itu menyerbu kami, orang tua mereka menitipkannya sambil berpesan untuk menjaga mereka. Aku sudah tahu akhir seperti apa yang terjadi pada mereka, jadi aku berjuang untuk menjaga mereka sambil berharap kalau Raja kami masih selamat."
"Aku selalu menceritakan pada mereka tentang kehebatan, kegagahan dan keberanian dari tuan Goobu. Lalu memberi mereka harapan kalau tuan Goobu masih hidup dan akan kembali, untuk menjadi Raja lagi dan memimpin kita untuk bisa bangkit."
Yudi bisa membayangkan bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Goruru, demi menjaga anak-anak yang sedang bermain dengan Goobu itu.
Tetap selalu tersenyum dan memiliki harapan di tengah tekanan emosioal dan fisik, akibat serangan yang dilakukan oleh penjual budah itu.
Kini dia merasa egois jika harus membawa Goobu untuk pergi melawan Holocaust, sebab akan membuat anak-anak itu kehilangan harapannya. Jadi dia pun akhirnya, menemukan keputusan apa yang harus dia lakukan.
'Seorang raja harus selalu bersama dengan rakyatnya, aku tidak ingin mengambil raja yang begitu dicintai rakyatnya.'
"Kau orang yang baik, Goruru!"
Mengatakan itu Yudi bangkit dari tempatnya duduk, menepuk debu yang menepel di pantatnya. Sang Mage itu menyampaikan.
"Kau sudah berjuang dengan baik!"
Setelah mengatakan itu Yudi melenggang, untuk bercengkerama dengan beberapa Goblin yang menyapanya. Sedangkan Goruru sendiri tangannya mengepal sebab usahanya untuk membujuk sang Mage, agar tidak membawa Raja mereka gagal.
"Tidak akan kubiarkan kau merebut harapan kami semudah itu!" Sumpahnya.
Setelah puas menghibur anak-anak sampai mereka tertidur melingkar di sekitarnya, Goobu segera menyuruh para Goblin yang lain untuk membawa anak-anak itu pindah ke dalam Lodge hut agar bisa beristirahat dengan nyaman.
Para Goblin dewasa mengerjakan apa yang diperintahkan Goobu, mereka langsung membawa anak-anak itu ke dalam Lodge Hut yang merupakan tempat Goblin tidur.
Setelah melihat semuanya sudah masuk, Goobu segera mendatangi Yudi yang sedang berdiskusi dengan beberapa Goblin.
"Maaf membuat kalian menunggu, anak-anak itu tidak membiarkanku pergi walau sudah kujelaskan."
"Tidak apa! Kami juga tidak merasa terganggu dengan itu. Menghabiskan waktu bersama keluarga itu menyenangkan. Jadi jangan sungkan!"
Beberapa Goblin termasuk Goruru yang sedang berbicara dengan Yudi juga menganggukan kepala, mereka setuju dengan apa yang telah diucapkan sang mage.
"Sesekali melihat mereka tertawa itu sangat menyenangkan, aku yakin kalau tuan tetap di sini mereka akan selalu senang!"
'Aku akan mengambil inisiatif duluan.'
Goruru segera mengambi tindakan pencegahan, agar tuannya tidak ikut dengan sang Mage. Mat miliknya melirik ke arah Yudi yang hanya menatap sendu.
"Iya, aku juga senang menghabiskan waktu dengan mereka. Rasanya aku tidak bisa melepaskannya begitu saja."
Goruru tersenyum cerah kala Rajanya berkata seperti itu, dia sangat yakin kalau kali ini dia akan berhasil membuatnya tidak pergi dengan Yudi, jadi dia menambahkan dengan bersemangat
"Benarkah, aku sudah tahu. Karena itulah aku harap tuan kembali menjadi raja dan membimbing kami, agar kita bisa membangun kerajaan kita lagi!"
'Aku yang menang, tidak akan kubiarkan raja pergi lagi.'
Alasan kenapa dia tahu kalau Yudi akan membawa Goobu, karena statusnya yang merupakan budak dari Mage itu. Agar sang mage tidak membawa paksa Raja mereka, Goruru sengaja mengatakan kedekatan hubungan anak-anak dengan Goobu untuk membuat Yudi ragu untuk membawa pergi Goobu bersamanya.
Namun, di tengah rasa gembira karena akan berhasil membujuk sang Raja untuk tidak pergi, Goobu menatapnya lembut dan berkata.
"Goruru! Aku serahkan mereka padamu, kau akan menjadi raja menggantikan diriku yang gagal ini!"
"Eh!" Suara itu meluncur dari mulut Goruru bersamaan dengan wajah terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
John Singgih
turun tahta...
2021-02-24
1
Fahrizal
like
2021-02-11
1
DIRTY mind
gak selamanya goblin itu bodoh dan jahat...
2021-01-23
0