Chapater 12

Chapter 12

"Eh!"

Adalah wajar baginya untuk berkata seperti itu, setelah mendengar pernyataan dari budaknya. Dia merasa itu hanya gurauan, lalu Yudi segera membalas.

"Jangan buat aku bingung, cepat suruh rakyatmu keluar. Aku datang kemari untuk menemui mereka lo, ada banyak makanan dan cerita tentangmu yang akan kuberikan pada mereka. Jadi cepat-"

"Mereka sudah tiada, semuanya sudah mati. Gundukan bantu yang ada di depan kita ini adalah mayat dari rakyatku seteah dibunuh oleh penjual budak itu."

Yudi tercegat ketika Goobu yang merupakan budaknya memberi jawaban seperti itu. Dia tidak ingin mempercayainya, namun melihat raut wajah Hobgoblin itu yang murung dengan air mata mengalir.

Membuat dadanya sesak, matanya melebar dan mulutnya ternganga. Yudi masih tidak percaya dengan apa yang diucapjan Goobu, jadi dia bertanya kembali.

"Apa maksudmu? Kau bilang waktu itu mereka sudah aman karena menuruti oerintahmu untuk bersembunyi. Kenapa tiba-tiba malah mengatakan mereka sudah mati. Apa yang kau coba lakukan padaku Goobu?"

Sang Hobgoblin menggigit bibir ketika mendengar pertanyaan beruntun dengan nada rendah itu. Dari awal dia sudah menipu tuannya ini, dia membuat alasan seperti itu hanya untuk melihat tempat dimana rakyatnya dikuburkan untuk terakhir kali.

"Aku tidak mencoba melakukan apapun, sebenarnya aku hanya ingin melihat mereka untuk terakhir kali. Sebab aku paham, tujuanmu adalah melawan Holocaust. Jadi mustahil bagi kita untuk terus berada disatu tempat. Karena itu, aku terpikirkan mengunjungi makam mereka untuk terakhir kali. Sebagai salam perpisahan apa itu salah Tuan?"

Setelah berkata panjang seperti itu air mata yang menumpuk diujung matanya, akhirnya meluncur karena tidak mampu dia bendung. Hobgoblin itu terduduk lemas sambil menggertakan gigi.

"Aku tidak bisa melindungi mereka, penjual budak sialan itu membunuh rakyatku satu persatu di depan mataku. Seumur hidup, aku tidak akan memaafkannya."

Tangan Hobgoblin itu mengepal dan memukul tanah dengan kuat. Yudi yang mendengar kebenarannya tidak bisa berkata-kata. Mata miliknya kini berubah sendu, menatap gundukan batu itu yang ternyata tempat di mana rakyat dari Goobu beristirahat.

"Sepertinya kau begitu paham tentang mereka, kalau begitu aku jelaskan saja. Mereka duluan yang menyerang kami. Sayangnya, mereka melarikan diri dan yang tersisa adalah dia."

"Sialan!"

Kini dia mengerti dengan bagian akhir, dari ucapan Merchant Virgo Elchamio itu. Tangannya mengepal, lalu matanya melirik pada budaknya yang menatap gundukan itu lebih sendu darinya.

"Angkat kepalamu, bukan sifat seperti itu yang pantas ditunjukkan seorang raja saat mendatangi rakyat mereka."

Perlahan mata sendu itu sedikit berisi cahaya, lalu melirik ke arah tuannya. Tuannya Yudi saat ini memiliki sinar kuat, lalu aura disekitarnya juga menekan.

"Aku masih belum tahu, apakah diriku layak disebut raja setelah meninggalkan rakyatku. Harusnya-" ucap Goobu.

"Harusnya kau tegapkan tubuh dan busungkan dada, seperti biasa yang kau lakukan pada mereka. Aku bisa merasakan kalau mereka, tidak senang dengan dirimu yang meratap begini." Potong Yudi.

Manik Goobu melebar ketika Tuannya berkata seperti itu, pikirannya kemudian berisi ingatan-ingatan tentang ucapan terakhir rakyatnya.

"Tuan Goobu, jangan bermurung seperti itu!"

"Sikap seorang raja adalah terus tegar, meski beban berat berada di punggungnya."

"Apapun yang terjadi kami selalu mempercayaimu, karena itu tetaplah hidup dan jangan menyerah!"

Dia memejamkan mata dan memantapkan tekad, ketika mata itu terbuka sinarnya berubah dari sendu menjadi tatapan penuh keyakinan.

"Aku mengerti Tuan! Untuk menanggung beban yang mereka berikan, api dendam ini tidak akan aku lupakan. Suatu hari nanti, kupastikan Merchant Virgo keparat itu membayarnya."

"Tidak perlu menunggu besok! Kami semua siap!"

Sebuah suara muncul dari keheningan hutan, lalu seekor Goblin muncul dengan armor ditubuhnya. Ada sebuah pedang bertengger di punggungnya dan perisai bundar terikat di lengan kirinya.

Goobu segera menghampiri Goblin tersebut sambil berkatta cepat, nadanya berisi ketidak percayaan dengan apa yang baru dilihatnya.

"Kau masih hidup, Goruru?"

Yudi yang melihat ada Goblin lain muncul dan Goobu mengenalnya, hanya tersenyum simpul serta lega ternyata masih ada yang selamat.

"Puji Dewi Sri, berkat Tuan yang mengulur waktu. Aku beserta 150 Goblin lainnya bisa selamat. Meskipun kami tahu yang lainnya sudah-"

"Sudah lupakan itu, aku senang melihat kau masih hidup. Akhirnya, usahaku tidak sia-sia. Terima kasih Dewi Sri, kau masih menyelamatkan rakyatku."

Kedua Goblin itu asyik bertukar sapa, Goobu begitu bahagia mengetahui masih ada yang selamat dari rakyatnya. Sedangkan Goruru sangat senang sebab sang Raja masih hidup.

Percakapan mereka sampai melupakan Yudi yang dari tadi mengamati dengan mata hangat. Lalu Goobu menyadari kalau sudah mengabaikan Tuannya, segera dia menoleh dan berkata dengan wajah ceria.

"Tuan maaf karena melupakanmu, perkenalkan dia adalah kapten dari pasukanku Goruru, dan Goruru perkenalkan dia adalah Yudi!"

Yudi mengangguk sambil menghias wajahnya dengan senyum, lalu sang Goblin yang memiliki nama Goruru membalas dengan membungkuk lalu berkata hormat.

"Terima kasih telah menjaga Raja kami dengan baik, kami tidak bisa memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan anda! Setidaknya terimalah rasa terima kasihku mewakili teman-temanku."

Yudi menggaruk pipinya dan wajahnya nampak bermasalah, karena tidak biasa mendapat perlakuan seperti itu. Tapi dia merasakan kalau Goruru tulus mengucapkannya.

"Angkat kepalamu, akulah yang harusnya berterima kasih. Dia pernah menolongku dan sangat berani, aku iri dengan kalian yang memiliki Raja sepertinya."

Goruru segera bangkit dan wajahnya begitu cerah, matanya menampilkan sinar kegembiraan yang cemerlang lalu segera dengan semangat dia berkata.

"Tentu saja, dia adalah kebanggaan kami. Raja Goobu yang perkasa, keberaniannya tidka perlu dipertanyakan lalu kekuatannya juga besar."

Mendengar percakapan itu entah kenapa Goobu merasa malu. Sedangkan Yudi sendiri yang mendengar Goruru menjelaskan kepribadian Goobu juga tersenyum.

"Baiklah, kita tahan cerita kita. Bisakah kau mengantar kami ke tempat di mana saudara kalian lainnya berada?"

Setelahnya Goruru mengantarkan keduanya untuk berjalan lebih dalam dari Alas Pati, beberapa puluh meter berjalan mata mereka kemudian melihat sebuah perkampungan kecil.

Dari kejauhan, mata mereka melihat kalau rumah-rumah itu terbuat dari tumpukan jerami bagi manusia itu biasa disebut gubug. Dan itu adalah ciri khas dari rumah para Goblin, semua rumah mereka terbuat dari jerami.

Meski begitu, mereka sedikit memiliki pengaturan dalam penataan bangunan. Tempat penampung makanan mereka buat terpisah, rumah bagi pemimpin juga memiliki tempat terpisah.

"Yang besar itu adalah Food Hut tempat kami menaruh makanan dan persediaan musim dingin. Lalu yang di sana adalah Leader Hut dimana tempat pemimpin berada. Lalu yang disana-"

Goruru dengan semangat menjelaskan nama-nama bangunan para Goblin dan kegunaan mereka. Saat ketiganya sudah dekat dengan desa tersebut.

"Semuanya! Raja Goobu telah kembali! Raja Goobu telah kembali!" Teriak Goruru.

Suara teriakan itu menggema dan semua Goblin yang sedang beraktivitas berhenti, mereka segera menghampiri sumber suara sambil berteriak semangat

"Raja Goobu! Raja Goobu benar-benar telah kembali!"

"Hidup Raja Goobu! Hidup Raja Goobu!"

Teriakan begitu riuh menyambut kedatangan Raja mereka, Yudi bahkan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Sedangkan Goobu sendiri air matanya begitu deras mengalir, ketika melihat rakyatnya masih ada yang bertahan.

Terpopuler

Comments

DNK • SLOTH SINN

DNK • SLOTH SINN

goobu goobuta gobuta

2021-11-18

1

John Singgih

John Singgih

ternyata...

2021-02-24

1

Fahrizal

Fahrizal

msih setia membaca novel ini

2021-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chaoter 10
11 Chapter 11
12 Chapater 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Bab 27
28 Bab 25
29 Bab 26
30 Bab 30
31 Bab 31
32 chapter 27
33 Chapter 28
34 Bab 29
35 chapter 30
36 chapter 31
37 Chapter 32
38 Chapter 33
39 Chapter 34
40 Chapter 35
41 Chapter 36
42 Chapter 37
43 Chapter 38
44 Chapter 39
45 Chapter 40
46 Chapter 41
47 Chapter 42
48 Chapter 43
49 Chapter 43
50 Chapter 45
51 Chapter 46
52 Chapter 47
53 Chapter 48
54 Chapter 49
55 Chapter 50
56 Chapter 51
57 Chapter 52
58 chapter 53
59 Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60 Rapat Yang Salah Kaprah
61 Keputusan sudah diambil
62 Menuju Pertempuran
63 Awal pertempuran
64 Pertempuran part 1
65 Pertempuran part 2
66 Rehat
67 Informasi
68 Canda tawa di sela pertikaian
69 Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70 Gema Pertempuran
71 Gema Pertempuran 2
72 Gema Pertempuran 3
73 Akhir Pertempuran.
74 Kebenaran baru
75 Kebenaran baru 2
76 kebenaran baru 3
77 Kebenaran baru 4
78 Kebenaran baru 5
79 Rehat sejenak
80 Rehat sejenak 2
81 Rehat Sejenak 3
82 Rehat Sejenak 4
83 Rehat Sejenak 5
84 Rehat 6
85 Rehat 7
86 Bencana di tengah istirahat
87 Jawaban Yudi
88 Sesuatu terjadi
89 Kejadian tak terduga
90 Seruan
91 Benturan
92 Pertunjukan kekuatan
93 Pergolakan selesai
94 Let's Begin
95 Sepintas misteri
96 Chapter 91
97 Chapter 92
98 Chapter 93
99 Chapter 94
100 Chapter 95
101 Chapter 96
102 Perintah!
103 Singgungan
104 Singgungan 2
105 Ketukan lembut
106 Ketukan lembut 2
107 Interogasi Shadow
108 Interogasi Shadow 2
109 Petunjuk
110 Petunjuk 2
111 Bentrokan
112 Bentrokan 2
113 Bentrokan 3
114 Sosok Agung
115 Sosok Agung
116 Pemberian Sang Kakek dan Guru Bijaksana
117 Guru bijaksana dan muridnya
118 Gur Bijaksana dan Muridnya 2
119 Interogasi di ruang medis
120 Chapter 115
121 Chapter 116
122 Chapter 117
123 Chapter 118
124 Chapter 119
125 Chapter 120
126 Chapter 121
127 Chapter 122
128 Chapter 123
129 Chapter 124
130 Chapter 125
131 Chapter 126
132 Chapter 127
133 Chapter 128
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chaoter 10
11
Chapter 11
12
Chapater 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Bab 27
28
Bab 25
29
Bab 26
30
Bab 30
31
Bab 31
32
chapter 27
33
Chapter 28
34
Bab 29
35
chapter 30
36
chapter 31
37
Chapter 32
38
Chapter 33
39
Chapter 34
40
Chapter 35
41
Chapter 36
42
Chapter 37
43
Chapter 38
44
Chapter 39
45
Chapter 40
46
Chapter 41
47
Chapter 42
48
Chapter 43
49
Chapter 43
50
Chapter 45
51
Chapter 46
52
Chapter 47
53
Chapter 48
54
Chapter 49
55
Chapter 50
56
Chapter 51
57
Chapter 52
58
chapter 53
59
Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60
Rapat Yang Salah Kaprah
61
Keputusan sudah diambil
62
Menuju Pertempuran
63
Awal pertempuran
64
Pertempuran part 1
65
Pertempuran part 2
66
Rehat
67
Informasi
68
Canda tawa di sela pertikaian
69
Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70
Gema Pertempuran
71
Gema Pertempuran 2
72
Gema Pertempuran 3
73
Akhir Pertempuran.
74
Kebenaran baru
75
Kebenaran baru 2
76
kebenaran baru 3
77
Kebenaran baru 4
78
Kebenaran baru 5
79
Rehat sejenak
80
Rehat sejenak 2
81
Rehat Sejenak 3
82
Rehat Sejenak 4
83
Rehat Sejenak 5
84
Rehat 6
85
Rehat 7
86
Bencana di tengah istirahat
87
Jawaban Yudi
88
Sesuatu terjadi
89
Kejadian tak terduga
90
Seruan
91
Benturan
92
Pertunjukan kekuatan
93
Pergolakan selesai
94
Let's Begin
95
Sepintas misteri
96
Chapter 91
97
Chapter 92
98
Chapter 93
99
Chapter 94
100
Chapter 95
101
Chapter 96
102
Perintah!
103
Singgungan
104
Singgungan 2
105
Ketukan lembut
106
Ketukan lembut 2
107
Interogasi Shadow
108
Interogasi Shadow 2
109
Petunjuk
110
Petunjuk 2
111
Bentrokan
112
Bentrokan 2
113
Bentrokan 3
114
Sosok Agung
115
Sosok Agung
116
Pemberian Sang Kakek dan Guru Bijaksana
117
Guru bijaksana dan muridnya
118
Gur Bijaksana dan Muridnya 2
119
Interogasi di ruang medis
120
Chapter 115
121
Chapter 116
122
Chapter 117
123
Chapter 118
124
Chapter 119
125
Chapter 120
126
Chapter 121
127
Chapter 122
128
Chapter 123
129
Chapter 124
130
Chapter 125
131
Chapter 126
132
Chapter 127
133
Chapter 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!