Hari berganti dan kini mereka pergi ke toko Luin untuk membeli berbagai makanan. Sang penjual segera bertanya pada Yudi
"Ada apa kok membeli banyak makanan, apalagi membeli cincin spatial juga. Apa kau berniat berangkat menuju tempat yang kurekomendasikan?"
Yudi yang sedang meraih buah jeruk segar, menoleh ke arah Luin dan menjawab.
"Ah kalau itu, aku berniat pergi ke Alas pati dengan Goobu."
Mendengar jawaban Yudi yang bersikap biasa, seolah menganggap hutan itu biasa saja Luin langsung menyergah.
"Oi apa kau tidak tahu sama sekali, tentang Hutan itu?"
Goobu yang mencuri dengar percakapan mereka segera datang, dengan wajah menunduk seakan bersalah karena tidak menjelaskan tentang Alas Pati dengan benar.
"Jangan salahkan dia, aku yang meminta Tuan, untuk mengantarku ke sana sebab rakyatku sedang menunggu kepulanganku."
Luin segera melirik pada sang Hobgoblin, isi kepalanya sudah memikirkan kemungkinan yang akan dilakukan oleh sang monster sehingga dia langsung menyergah.
"Apa kau menggunakan kebaikannya untuk membawa masuk ke dalam bahaya, dengar ya monster! Aku tidak suka kau menggunakan kebaikan yang dimiliki temanku."
Luin tahu kalau ucapan dari Hobgoblin itu tidak bohong, sebab jika dia berbohong segel budak akan aktif karena perbuatannya tersebut. Namun, tetap saja dia khawatir sebab mengetahui tempat seperti apa Alas Pati itu.
"Goobu sadar jika apa yang diminta ini melebihi batas, tapi ijinkan Goobu untuk menemui rakyatku agar mereka bisa keluar dari sana. Juga agar mereka dapat memulai kehidupan baru."
"Tapi tetap saja kau membawa temanku dalam bahaya!"
Yudi yang mendengar Luin membentak Goobu meskipun sudah jujur, segera meraih pundaknya untuk menghentikan perbuatannya.
"Oi, dia tidak memaksaku. Keputusan mengikutinya adalah keinginanku untuk mempertemukannya dengan rakyatnya."
"Tapi-"
Luin tidak melanjutkan kata-kata sebab, raut wajah Yudi berubah seperti pertama kali dia menemuinya.
"Jika kau mengetahui bahwa orang yang kau sayangi masih hidup, maka kau akan membayar dengan apapun asal bisa bertemu dengannya. Di depanku ada seseorang yang ingin menemui rakyat yang dicintainya. Jika aku mengabaikan permintaannya bukankah aku orang yang tidak memiliki hati, Luin?"
Meski mulut Luin bergerak-gerak namun tidak ada satu pun kata yang keluar, emosinya seakan beraduk antara khawatir dan prihatin. Karena tidak menemukan apa yang bisa dia lakukan untuk menghentikan Yudi, jadi hanya satu hal yang dia katakan.
"Cih, apapun yang terjadi pulanglah dengan selamat. Oi Goobu! Aku minta maaf atas perkataanku barusan."
Goobu segera membalas, "tidak masalah, Luin! Aku tidak memasukan perkataanmu ke dalam hati"
Luin mengambil napas lega, lalu dia berkata lagi pada sang Hobgoblin dengan tersenyum hangat.
"Sampaikan salam dariku untuk rakyatmu dan pastikan, kau menjaga tuanmu dengan baik ya!"
"Iya!"
Yudi tersenyum melihat interaksi mereka, setelah mendapatkan apa yang diperlukan. Mereka segera berangkat, Yudi menyerahkan surat pada Luin dan berbisik padanya.
"Kenapa harus aku? Sampaikan saja sendiri!"
"Aku tidak sanggup, kumohon! Setelah pulang dari sana aku akan minta maaf padanya."
Pelipis miliknya bergetar karena menerima hal merepotkan, dari orang yang dipungutnya itu.
"Ah baiklah akan aku sampaikan, pastikan kau menyiapkan alasan agar dia bisa menerimanya."
"Tentu saja akan kusiapkan, terima kasih atas bantuan serta perbekalannya."
Setelah mengatakan itu Yudi menatap Goobu, keduanya mengangguk menandakan persiapam mereka sudah matang dan membalikan badan untuk berangkat.
"Kalau begitu kami berangkat!"
"Hati-hati!"
Luin yang memegang benda yang diberikan Yudi, memandang punggung kedua orang itu yang kian lama mulai mengecil. Dia lalu mengembuskan napas, untuk melepaskan kekhawatirannya.
"Anak itu sangat merepotkan, apapun yang terjadi pastikan pulang dengan selamat Yudi."
Setelah bermonolog Luin melakukan kegiatan sehari-harinya sebagai seorang merchant. Dari tempat yang tidak jauh dari situ, orang dengan jubah hitam segera menghilang ditiup angin.
Tepat sebelum dia hilang sepenuhnya oleh angin yang membuat tubuhnya lenyap, perlahan dia menggumamkan sesuatu.
"Target sudah diidentifikasi, siap melakukan penyergapan."
Lalu orang itu lenyap sepenuhnya seperti debu, entah sebuah kebetulan Luin merasakan sebuah firasat kalau ada yang mengawasi sebelumnya.
"Perasaanku masih tetap khawatir, meski sudah melepaskan mereka."
...-Kembali pada Yudi-...
Keduanya sudah sampai di luar perbatasan dari ibu kota kerajaan Kutai, mereka mengikuti jalan setapak tanpa ada obrolan sama sekali. Lalu keduanya menemukan percabangan jalan yang memiliki pilihan maju, belok kanan dan belok kiri.
"Kemana kita harus pergi?"
"Kita ke atah kanan. Di jalan ini kita akan menemukan sebuab desa, dari situ perjalan ke Alas Pati berjarak 4 km. Jadi akan membutuhkan dua hari untuk sampai sana, karena kita akan sampai desa itu sore hari."
Yudi yang mendengar penjelasan Goobu mengangguk dan merespon.
"Karena aku buta arah, aku serahkan pemandu jalannya padamu. Jadi jangan sampai buatku tersesat, Tuan pemandu!"
"Iya!'
Goobu tidak percaya kalau Tuannya buta arah, jika keadaan membuat mereka terpisah maka bisa dipastikan kalau dia akan tersesat dan tidak tahu arah kembali.
"Apa sebaiknya kita tidak usah ke sana saja?"
"Eh kenapa?"
"Aku takut kita terpisah dijalan dan tuan tidak tahu tempat kembali!"
Mendapat ucapan seperti itu Yudi melekukan sudut bibir, tangannya mencubit dagu dan matanya berseri menatap Goobu. Mendapat perlakuan seperti itu, sang Hobgoblin segera berdehem.
"Tentu saja, keputusan masih mutlak ditangan anda, Tuan!"
"Begitu ya, kalau menurut pedapatku memang lebih baik dibatalkan saja. Tempatnya terlalu jauh dan bisa membuatku tersesat serta tidak bisa kembali? Bagaimana kalau tiba-tiba aku diserang perampok atau hewan buas seperti tempo hari. Apa saja mungkin bisa terjadi?"
Saat mendengar apa yang diucapkan Yudi, entah kenapa di dalam hati Goobu ada perasaan aneh yang seakan mengutuk dirinya karena sudah berkata seperti tadi.
Padahal ini adalah kesempatannya untuk menemui rakyatnya, seperti ucapan Tuannya dia akan membayar dengan apapun agar bisa menemui rakyat yang begitu dicintainya.
'Tapi kenapa aku malah mengatakan hal konyol seperti itu.'
Yudi diam diam memperhatikan sikap budaknya itu, wajah darinya seakan menyesali apa yang sudah dia ucapkan sebelumnya.
Dia juga mendapati kalau tangan Hobgoblin itu mengepal, dari situ Yudi menyimpulkan kalau Goobu sudah benar-benar membulatkan tekadnya.
"Aku ini penakut dan lemah Goobu, tapi aku ingin bisa membantu sebisaku. Jadi meskipun ada kemungkinan buruk dalam perjalanan nanti, ayo kita tebas semuanya agar bisa menemui rakyatmu kembali."
Sesuatu di hati Goobu langsung berubah hangat, saat mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Tuannya itu. Wajahnya pun berubah tersenyum, dari yang sebelumnya cemas.
"Goobu sangat berterima kasih atas kebaikan tuan, setelah urusanku selesai aku akan menbyerahkan jabatan raja pada salah satu dari mereka. Lalu selanjutnya, aku akan mengikuti kemanapun kau pergi!"
Ditengah rasa bahagia karena tuannya masih mau menolong meski tahu bahaya yang menanti, Goobu mengucapkan sumpah setianya pada sang Tuan jika mereka berhasil menemui rakyatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
kerajaan ijo lumut
2021-11-18
2
Fahrizal
ceritanya bagus thor...
2021-01-26
1
anggita
😘👍👍like lgi.
2020-12-18
3