Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?

"Iya. Sangat yakin." Jawabku dengan mantap.

"Meskipun kau sangat mencintainya?"

"Bukankah itu dulu? Saat aku belum kehilangan ingatanku. Sekarang berbeda."

"Baiklah. Untuk kali ini aku akan mengiyakan perbuatanmu."

"Kak, serahkan saja padaku. Aku kan sudah berjanji melakukan apapun yang kamu minta." Kataku sambil tersenyum lebar.

Galliard ikut tersenyum. Dia tersenyum kepadaku untuk pertama kali. Bukan senyuman mengejek, bukan seringai benci. Dia tersenyum bahagia dan dia terlihat lega. Aku suka melihat senyumnya. Suka sekali. Aku akan terus membuatnya tersenyum.

Tak lama kemudian para penjaga yang tadi menjauh mulai berlari mendekat seakan menahan kami agar tak meninggalkan selasar barat. Setelah ku pikir-pikir lagi ini sangat aneh. Alih-alih diperlakukan sebagai keluarga besan rasanya kami malah seperti diperlakukan sebagai penjahat. Ya, baiklah aku Yrina si  penjahat. Ada sekitar 20 orang yang dari tadi mengawasi kami di sekeliling kami dan ada 4 orang lagi yang ikut pergi bersama mama tadi untuk menemui Kepala Keluarga Amber.

Lalu para penjaga mendekat dengan terburu-buru hendak mengatakan sesuatu namun seketika mereka terkulai tak sadarkan diri. Aku bingung dan sangat terkejut atas apa yang terjadi. Saat aku mengarahkan pandanganku kepada Galliard, dia tersenyum jahil. Bagaimana aku bisa lupa hal penting ini? Ini pasti perbuatannya. Dia menggunakan sihirnya. Tentu saja, kami, Keluarga Lavien adalah keluarga penyihir paling kuat di Kerajaan Yugoos.

"Baiklah, kakak, kemana kita akan mencari Si Putra Mahkota sekarang?" Tanyaku.

"Kau tak perlu khawatir. Aku sudah mengetahui keberadaan Putra Mahkota dari tadi." Jawab Galliard dengan penuh percaya diri.

Kami lalu pergi ke tempat Si Putra Mahkota berada. Kami pergi ke tempat Ratu mengadakan pesta minum teh di selasar timur yang jaraknya sangat jauh dari selasar barat, tempat kami menunggu tadi. Aku tak masalah dengan hal itu dan sebenarnya rasanya seperti menyusup karena Galliard harus membuat semua orang yang kami temui di jalan yang kami lewati tak sadarkan diri saat kami mendekat ke arah mereka. Ini sebabnya banyak penjaga istana yang ditempatkan di dekat kami, kurasa untuk mencegah hal seperti ini terjadi. Keluarga Lavien memang hebat! Ini akan menyenangkan dan akan sangat berguna jika aku juga bisa melakukan sihir, kupastikan aku akan mempelajarinya setelah ini.

Saat kami tiba di selasar timur, tempat itu sangat ramai oleh tawa riang orang-orang. Mereka tampak sangat menikmati waktu dan tak langsung menyadari keberadaan kami yang mengamati dari cukup dekat. Aku bertanya kepada Galliard kira-kira yang mana Putra Mahkota. Dia lalu menunjuk ke arah salah satu paviliun dimana hanya ada empat orang di sana, yang seakan tempat itu memang khusus untuk mereka. Ah, tentu saja, tempat keluarga raja. Tempat ekslusif. Ada dua orang pria yang duduk di sana dan menghadap ke arah kami sedangkan dua wanita lainnya duduk membelakangi kami.

Pandangan mataku seketika terkunci pada pria yang duduk di sebelah kiri. Aku tak tahu bagaimana namun rasanya dunia seakan berhenti berputar. Aku tak bisa mengalihkan pandangan mataku darinya. Tubuhnya tinggi tegap yang seakan diukir oleh pemahat paling sempurna dengan sangat hati-hati, pandangan mata yang seperti memberiku ketenangan saat dia memperhatikan orang-orang yang bercakap di dekatnya dengan senyuman seperti penawar racun, rambut keemasan yang terlihat sungguh indah, serta pupil berwarna biru jernih seperti air laut yang begitu dalam sehingga aku terhanyut dalam pandangan matanya, hanyut di dalam lautan biru yang sangat luar biasa memikat itu.

Tunggu dulu! Aku malah  terpana memandangi orang itu dan saat aku mengalihkan pandanganku ke Galliard, dia menganga seakan tak percaya melihat apa yang baru saja ku lakukan. Seketika raut wajahnya terlihat jengkel.

"Kau bukannya sudah berjanji jika akan memutuskan pertunangan kalian?" Tanyanya dengan nada jengkel.

Lidahku seakan terasa kelu. Tetapi pria yang sedang kulihat ini benar-benar tampan dan kurasa aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku jadi bimbang namun aku tak boleh mengingkari janji yang sudah kubuat kepada Galliard. Aku menoleh pria itu dan Galliard bergantian.

"Bisakah kita batalkan pertunangannya lain kali?" Tanyaku. Aku masih ingin menjadi tunangan pria tampan itu sebentar lagi.

"Kau gila? Kau memang tak bisa dipercaya sama sekali! Aku sudah menduga jika kau takkan bisa membatalkan pertunanganmu dengan Putra Mahkota, kau sungguh luar biasa, Yrina. Aku yakin sebentar lagi kau akan kembali kepada kepribadianmu yang  busuk sekali itu! Bukankah kau sudah berjanji akan melakukan apapun yang aku minta?" Dia mengomel dan sangat marah.

"Jahat sekali mulutmu! Aku tak sebusuk itu! Tentu saja akan kulakukan, kak. Tapi tidak sekarang. Aku jatuh cinta, rasanya seperti aku terhanyut di matanya yang biru sebiru samudera."

"Dasar bodoh! Kau kembali dibutakan oleh cintamu yang seperti racun itu! Tunggu, apa? Biru? Sejak kapan Putra Mahkota memiliki mata berwarna biru?"

Hah? Bukan? Aku bingung seketika. Pria yang barusan ku pandangi jadi bukan Putra Mahkota? Dia bukan tunanganku? Aku lega sekali. Lalu siapa? Aku kembali menatap pria itu yang kini sudah menatapku tajam dengan bibir yang mengatup rapat seakan menahan amarah. Hah? Bukan orang itu? Aku lalu mengarahkan pandangan ke sampingnya. Ada pria tampan lain berambut perak dan bermata merah seperti delima. Apa yang itu, ya? Suasana seketika hening dan semua orang menatap kami tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Mereka sudah menyadari keberadaan kami.

"Lalu? Apa yang pupil matanya merah?" Tanyaku sambil menatap Galliard dengan sedikit berbisik.

Galliard mengangguk. "Iya, yang itu, bukan yang barusan kau pandangi. Dan kenapa kau memandangi yang itu?"

"Karena dia jauh lebih tampan, hehehe." Jawabku lalu meringis.

Galliard menatapku tak percaya setelah mendengar jawabanku. Aku mengembuskan napas dengan lega. Pria bermata merah itu tampan namun dia bukan tipeku. Ini akan sangat mudah.

"Baiklah, kukira yang satunya. Jika yang rambutnya perak sama sekali tak masalah."

"Apa? Kau bercanda?" Tanya Galliard.

"Tidak sama sekali." Kataku dengan penuh percaya diri dan mendekat ke arah orang-orang itu.

Semua orang berdiri dari duduk mereka termasuk pria tampan tadi. Dari dua orang wanita yang duduk berhadapan dengan mereka berdua, hanya satu yang berdiri seakan menghormati kedatangan kami. Wanita yang berdiri merupakan wanita yang duduk berhadapan dengan Putra Mahkota, sedangkan wanita yang duduk berhadapan dengan si pria tampan tak ikut berdiri dan hanya duduk menengok ke arah kami. Sudah pasti dia Sang Ratu karena dia sama seperti Putra Mahkota yang tak bangkit dari duduk mereka. Tentu saja, mereka keluarga kerajaan, terlebih lagi menyambut keluarga besan yang tak mereka senangi. Baiklah, bukankah Yrina, aku, adalah penjahat di dunia ini, maka aku akan berikan mereka sisi jahatku. Tunggu dulu! Aku tak tahu nama Si Putra Mahkota.

Episodes
1 Bab 1 : Hujan yang Menghapus, Air yang Mendekap
2 Bab 2 : Kisah yang Usai, Mimpi yang Dimulai
3 Bab 3 : Retakan Ruang, Cahaya Menyelinap
4 Bab 4 : Jiwaku Bernyanyi di Ragamu
5 Bab 5 : Asing di Dunia yang Terbiasa
6 Bab 6 : Gadis yang Tak Punya Nama di Hati Mereka
7 Bab 7 : Seperti Terbangun dalam Mimpi yang Lain
8 Bab 8 : Di Antara Kita Hanya Jarak
9 Bab 9 : Negeri yang Kini Berbisik Namaku
10 Bab 10 : Persimpangan Antara Dulu dan Selamanya
11 Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?
12 Bab 12 : Skenario Kusut, Aktor yang Berisik
13 Bab 13 : Takdir Menyisihkanmu untuk Menempatkanku
14 Bab 14 : Kita yang Pernah, Kini Hanya Ingatan
15 Bab 15 : Bunga Mawar itu Mulai Tumbuh di Tempat Baru
16 Bab 16 : Dia, Detik yang Tak Ingin Kulewati
17 Bab 17 : Racun yang Mengalir Berusaha Menjadi Obat
18 Bab 18 : Kau yang Hilang di Antara Kebohongan
19 Bab 19 : Cinta dalam Diam yang Tak Ku Mengerti
20 Bab 20 : Dunia Tak Ramah, Jadi Aku Tak Perlu Bersikap Lembut
21 Bab 21 : Ketika Duri Mengancam, Aku yang Akan Berdarah
22 Bab 22 : Biarkan Benci Bersarang di Dadaku
23 Bab 23 : Agar Seperti Kau, Tapi Masih Aku
24 Bab 24 : Ketika Aku Bukan Aku, Ketika Aku Bukan Kamu
25 Bab 25 : Mengenang Makna di Setiap Lapisan Memori
26 Bab 26 : Di Persimpangan Gelap dan Terang
27 Bab 27 : Beban Manis yang Tak Ingin Ku Tinggalkan
28 Bab 28 : Batas yang Ku Injak dengan Kesalahpahaman
29 Bab 29 : Dia yang Dekat di Mata dan Duri di Hati
30 Bab 30 : Saat Mereka Mengambilku dari Dunia yang Gelap
31 Bab 31 : Bayangan yang Menyertai Cahaya
32 Bab 32 : Lagu Pertama yang Kau Nyanyikan Untukku
33 Bab 33 : Saat Sang Pengganti Menatap Sang Sejati
34 Bab 34 : Benci yang Menjadi Nafas
35 Bab 35 : Dosa yang Berjalan dengan Gaun Indah
36 Bab 36 : Saat Keajaiban Tak Lagi Imajinasi
37 Bab 37 : Saat Si Gadis Beracun Meramu Keahliannya
38 Bab 38 : Dua Gadis, Satu Ledakan
39 Bab 39 : Di Depan Mataku Keajaiban Bangkit
40 Bab 40 : Tangan Tak Dikenali Tapi Hati Merasa
41 Bab 41 : Kami Hanya Pion dalam Perintah yang Gila
42 Bab 42 : Takdir Menertawakanku di Ujung Jalan
43 Bab 43 : Mereka yang Menunggu Keajaiban dalam Dunia yang Tak Peduli, Dia Menjaga
44 Bab 44 : Saat Hutan Menyanyi
45 Bab 45 : Keajaiban yang Bersembunyi di Mata yang Salah
46 Bab 46 : Ketika Malam Berbisik Nama Pemiliknya
47 Bab 47 : Di Antara Pepohonan, Seseorang yang Dirindukan Menunggu
48 Bab 48 : Saat Kau Terpikat pada Kegelapan
49 Bab 49 : Sebuah Kabar yang Menghentikan Waktu
50 Bab 50 : Bayangan di Balik Tirai Kekacauan
51 Bab 51 : Jika Aku Bersalah, Dimana Buktinya?
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 : Hujan yang Menghapus, Air yang Mendekap
2
Bab 2 : Kisah yang Usai, Mimpi yang Dimulai
3
Bab 3 : Retakan Ruang, Cahaya Menyelinap
4
Bab 4 : Jiwaku Bernyanyi di Ragamu
5
Bab 5 : Asing di Dunia yang Terbiasa
6
Bab 6 : Gadis yang Tak Punya Nama di Hati Mereka
7
Bab 7 : Seperti Terbangun dalam Mimpi yang Lain
8
Bab 8 : Di Antara Kita Hanya Jarak
9
Bab 9 : Negeri yang Kini Berbisik Namaku
10
Bab 10 : Persimpangan Antara Dulu dan Selamanya
11
Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?
12
Bab 12 : Skenario Kusut, Aktor yang Berisik
13
Bab 13 : Takdir Menyisihkanmu untuk Menempatkanku
14
Bab 14 : Kita yang Pernah, Kini Hanya Ingatan
15
Bab 15 : Bunga Mawar itu Mulai Tumbuh di Tempat Baru
16
Bab 16 : Dia, Detik yang Tak Ingin Kulewati
17
Bab 17 : Racun yang Mengalir Berusaha Menjadi Obat
18
Bab 18 : Kau yang Hilang di Antara Kebohongan
19
Bab 19 : Cinta dalam Diam yang Tak Ku Mengerti
20
Bab 20 : Dunia Tak Ramah, Jadi Aku Tak Perlu Bersikap Lembut
21
Bab 21 : Ketika Duri Mengancam, Aku yang Akan Berdarah
22
Bab 22 : Biarkan Benci Bersarang di Dadaku
23
Bab 23 : Agar Seperti Kau, Tapi Masih Aku
24
Bab 24 : Ketika Aku Bukan Aku, Ketika Aku Bukan Kamu
25
Bab 25 : Mengenang Makna di Setiap Lapisan Memori
26
Bab 26 : Di Persimpangan Gelap dan Terang
27
Bab 27 : Beban Manis yang Tak Ingin Ku Tinggalkan
28
Bab 28 : Batas yang Ku Injak dengan Kesalahpahaman
29
Bab 29 : Dia yang Dekat di Mata dan Duri di Hati
30
Bab 30 : Saat Mereka Mengambilku dari Dunia yang Gelap
31
Bab 31 : Bayangan yang Menyertai Cahaya
32
Bab 32 : Lagu Pertama yang Kau Nyanyikan Untukku
33
Bab 33 : Saat Sang Pengganti Menatap Sang Sejati
34
Bab 34 : Benci yang Menjadi Nafas
35
Bab 35 : Dosa yang Berjalan dengan Gaun Indah
36
Bab 36 : Saat Keajaiban Tak Lagi Imajinasi
37
Bab 37 : Saat Si Gadis Beracun Meramu Keahliannya
38
Bab 38 : Dua Gadis, Satu Ledakan
39
Bab 39 : Di Depan Mataku Keajaiban Bangkit
40
Bab 40 : Tangan Tak Dikenali Tapi Hati Merasa
41
Bab 41 : Kami Hanya Pion dalam Perintah yang Gila
42
Bab 42 : Takdir Menertawakanku di Ujung Jalan
43
Bab 43 : Mereka yang Menunggu Keajaiban dalam Dunia yang Tak Peduli, Dia Menjaga
44
Bab 44 : Saat Hutan Menyanyi
45
Bab 45 : Keajaiban yang Bersembunyi di Mata yang Salah
46
Bab 46 : Ketika Malam Berbisik Nama Pemiliknya
47
Bab 47 : Di Antara Pepohonan, Seseorang yang Dirindukan Menunggu
48
Bab 48 : Saat Kau Terpikat pada Kegelapan
49
Bab 49 : Sebuah Kabar yang Menghentikan Waktu
50
Bab 50 : Bayangan di Balik Tirai Kekacauan
51
Bab 51 : Jika Aku Bersalah, Dimana Buktinya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!