Bab 8 : Di Antara Kita Hanya Jarak

"Jadi, apa lagi yang kau rencanakan kali ini?" Terdengar suara seorang pria yang mendekat ke arahku. Galliard. Dia terlihat sangat tak suka dan terganggu. Aku tak tahu apa yang diperbuat Yrina sampai orang ini juga membencinya. Aku tak peduli, aku akan perbaiki semuanya, dan jika ingin melakukan hal itu maka yang harus ku perbaiki paling awal adalah hubungan Yrina dengan orang-orang di sekitarnya. Terutama keluarganya.

Saat melihat ke arah Galliard. Wow. Ah aku malah salah fokus, kakakku memang sangat tampan. Yrina, maaf, aku tahu ini tubuhmu dan aku tak yakin apakah aku punya hak untuk menggunakannya sesuai keinginan hatiku. Namun seperti katamu, aku akan hidup dengan baik dan lebih baik darimu. Aku ingin keluargamu menjadi keluargaku juga. Mereka terlihat sangat baik. Aku yakin akan itu.

"Selamat pagi, kau terlihat sangat tampan, kak. Bagaimana tidurmu?" Kataku sambil tersenyum.

Dia mengernyit tak suka. "Berhentilah berpura-pura! Kali ini rencana jahat apalagi yang kau siapkan? Apa kau baru saja memantraiku agar aku mengalami mimpi buruk?" Katanya.

"Hah? Aku sejahat itu, ya? Aku suka tidur, jadi aku tak ingin mengganggu tidur orang lain. Itu artinya aku tak ingin orang lain mengganggu tidurku juga."

"Kau pasti bercanda, kau benci semuanya. Oh iya, kau lupa ingatan. Ku rasa tak lama lagi sisi burukmu itu akan segera kembali. Atau mungkinkah hilang ingatan ini juga salah satu drama yang kau gunakan untuk melarikan diri?" Katanya dengan salah satu sudut bibirnya yang terangkat ke atas.

Melarikan diri? Apa maksudnya? Apa Yrina melakukan banyak kesalahan? Atau malah kejahatan? Apa dia seburuk itu? Jika memang benar begitu maka pekerjaanku akan sangat banyak.

"Nona tidak jahat, nona sudah berubah." Kata Catherine, setengah berteriak.

Aku tersenyum berusaha menenangkannya dan berterima kasih atas pembelaan Catherine dengan menggenggam tangannya lembut.

Galliard pasti berpikir jika Yrina sedang berpura-pura lupa ingatan padahal aku memang bukan Yrina yang asli. Galliard tak peduli dan mengalihkan pandangan kepada para tukang kebun yang sedang bekerja keras.

"Kali ini apa? Petunia?" Tanya Galliard.

Petunia juga merupakan salah satu bunga cantik beracun. Dia pikir aku apa? Gadis beracun?

"Bukan. Mawar. Bunga Mawar Merah." Kataku.

Galliard menolehku dan dia terlihat sangat terkejut. Sorot matanya menatapku dengan saksama.

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang salah?"

Dia terdiam sejenak dan mengalihkan pandangan, "Aku yakin kau akan kembali ke sifat burukmu itu secepatnya."

"Entahlah." Kataku sambil mengendikkan bahu.

"Apa maksudmu?"

"Terasa lebih menyenangkan seperti ini. Dan terasa lebih benar."

"Berhentilah berpura-pura!" Galliard sedikit menggeram. "Apapun yang sedang kau mainkan. Itu tidak lucu sama sekali."

"Santailah, kakak! Aku tak ingin bermusuhan denganmu,  akan ku pastikan jika aku menebus dan memperbaiki semua kesalahanku." Kataku sambil tersenyum. Aku sudah bersumpah.

"Persetan dengan semua omong kosongmu!" Katanya sambil berlalu menjauh.

"Sampai jumpa, kak." Aku melambaikan tanganku dengan penuh semangat.

Aku akan mencari tahu semua perbuatan. Yrina dulu. Aku akan pastikan jika aku berubah menjadi Yrina yang baik hati. Aku sangat merasakannya, merasakan jarak antara diri Yrina dan Kakak Laki-lakinya, Galliard.

Sementara itu Catherine terlihat tak terima melihat perlakuan Galliard kepadaku. Dia terlihat menggemaskan saat marah. Perhatian kami lalu teralihkan karena tak lama kemudian, mama datang menghampiriku. Mama terlihat sangat cantik dan anggun.

"Maaf sudah membuatmu menunggu, cintaku." Katanya.

"Sama sekali tidak, mama." Kataku.

Mama terlihat sedikit terkejut pada awalnya namun tersenyum senang setelah itu.

Iya. Aku memutuskan untuk memanggil orang tua Yrina, Yvette dan Gillian, dengan mama dan papa. Mereka orang tuaku sekarang. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya punya keluarga yang bahagia sekarang. Kami lalu bersiap pergi ke ibukota menaiki kereta kuda.

"Apa kakakmu sudah siap? Aku tak melihatnya, harusnya ia sudah di sini dan kita harus segera berangkat." Kata mama, melihat sekeliling dan mencari Galliard.

"Galliard juga akan ikut ke ibukota?" Tanyaku. Aku baru tahu jika kami tak hanya pergi berdua ke ibukota.

"Iya. Dia punya beberapa urusan di istana. Ah, itu dia." Kata mama. Menatap ke Galliard yang semakin mendekat ke kami. Rupanya dia mengambil mantelnya.

Lalu aku teringat akan mimpiku tentang Yrina yang asli. Aku urung membuka mulutku. Aku tak bisa menceritakan mimpiku jika ada Galliard. Lalu kami pun berangkat.

Sepanjang jalan, mataku tak henti menatap keluar jendela. Kami melewati hutan yang indah. Hutan ini sama sekali tak menakutkan dan sangat menenangkan bagiku. Jalannya juga rata dan tidak dipenuhi akar. Memang hutan yang sangat lebat namun hutan ini memberikan ketenangan dan ketenteraman bagiku. Entah mengapa aku ingin duduk di dekat jurang dan mengagumi hamparan pepohonan hijau yang sepertinya sudah berusia ratusan tahun. Suasana hutan yang gelap sama sekali tak membuatku takut. Sama sekali.

Sunyi. Kesunyian yang seakan memintaku untuk tertidur dengan lelap di dalamnya. Sunyi yang menggoda. Aku sama sekali tak berhenti mengagumi keindahan tempat ini. Kehijauan yang sungguh indah. Setelah sekitar satu jam perjalanan ada air terjun raksasa yang sangat cantik. Tempat itu luar biasa indah dengan air yang sangat jernih seperti kristal dan bebatuan hitamnya yang mengkilat. Daratan di dekat air terjun itu ditutupi lumut hijau muda yang sangat menyegarkan mata. Aku sangat terkesima dan entah mengapa aku ingin mandi di sana, sayangnya aku takut air dan pastinya sungai itu akan sangat dalam mengingat betapa raksasanya air terjun tersebut.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Galliard.

Aku segera mengalihkan pandanganku kepadanya yang duduk berhadapan denganku dan juga Mama. Guncangan kereta kuda sedikit membuatku oleng ke kanan dan ke kiri. Aku memerhatikan ekspresinya dulu sebelum menjawab. Aku memang mengatakan jika aku akan memperbaiki semua kesalahan Yrina yang telah lalu dan itu berarti aku harus menerima semua kata-kata pedas yang ia lontarkan. Namun untuk kali ini, aku tak ingin menanggapinya, aku ingin menikmati suasana dan pemandangan indah di depan mataku. Aku tak ingin ia merusak suasana hatiku jadi aku mengabaikannya dan kembali menatap keluar jendela.

"Jadi selain lupa ingatan sekarang kau mendadak tuli rupanya." Kata Galliard.

"Bug!" Suara mama yang memukul kepala Galliard sementara Galliard mengaduh kesakitan sambil protes.

"Berhentilah berkata kasar seperti itu kepada adikmu!" Kata mama.

Aku tersenyum puas sementara Galliard melotot ke arahku. Rasakan itu!

"Kau suka pemandangan ini, cintaku?" Tanya mama, mengalihkan pandangan kepadaku.

"Iya. Suka sekali. Hutan ini sangat indah. Air terjun itu juga." Jawabku sambil tersenyum.

Pandangan mata mama terlihat terkejut sepersekian detik namun ikut tersenyum dan membelai atas kepalaku setelahnya. Aku tak tahu mengapa mama sedikit terkejut, mungkin karena mama teringat Yrina yang asli.

Episodes
1 Bab 1 : Hujan yang Menghapus, Air yang Mendekap
2 Bab 2 : Kisah yang Usai, Mimpi yang Dimulai
3 Bab 3 : Retakan Ruang, Cahaya Menyelinap
4 Bab 4 : Jiwaku Bernyanyi di Ragamu
5 Bab 5 : Asing di Dunia yang Terbiasa
6 Bab 6 : Gadis yang Tak Punya Nama di Hati Mereka
7 Bab 7 : Seperti Terbangun dalam Mimpi yang Lain
8 Bab 8 : Di Antara Kita Hanya Jarak
9 Bab 9 : Negeri yang Kini Berbisik Namaku
10 Bab 10 : Persimpangan Antara Dulu dan Selamanya
11 Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?
12 Bab 12 : Skenario Kusut, Aktor yang Berisik
13 Bab 13 : Takdir Menyisihkanmu untuk Menempatkanku
14 Bab 14 : Kita yang Pernah, Kini Hanya Ingatan
15 Bab 15 : Bunga Mawar itu Mulai Tumbuh di Tempat Baru
16 Bab 16 : Dia, Detik yang Tak Ingin Kulewati
17 Bab 17 : Racun yang Mengalir Berusaha Menjadi Obat
18 Bab 18 : Kau yang Hilang di Antara Kebohongan
19 Bab 19 : Cinta dalam Diam yang Tak Ku Mengerti
20 Bab 20 : Dunia Tak Ramah, Jadi Aku Tak Perlu Bersikap Lembut
21 Bab 21 : Ketika Duri Mengancam, Aku yang Akan Berdarah
22 Bab 22 : Biarkan Benci Bersarang di Dadaku
23 Bab 23 : Agar Seperti Kau, Tapi Masih Aku
24 Bab 24 : Ketika Aku Bukan Aku, Ketika Aku Bukan Kamu
25 Bab 25 : Mengenang Makna di Setiap Lapisan Memori
26 Bab 26 : Di Persimpangan Gelap dan Terang
27 Bab 27 : Beban Manis yang Tak Ingin Ku Tinggalkan
28 Bab 28 : Batas yang Ku Injak dengan Kesalahpahaman
29 Bab 29 : Dia yang Dekat di Mata dan Duri di Hati
30 Bab 30 : Saat Mereka Mengambilku dari Dunia yang Gelap
31 Bab 31 : Bayangan yang Menyertai Cahaya
32 Bab 32 : Lagu Pertama yang Kau Nyanyikan Untukku
33 Bab 33 : Saat Sang Pengganti Menatap Sang Sejati
34 Bab 34 : Benci yang Menjadi Nafas
35 Bab 35 : Dosa yang Berjalan dengan Gaun Indah
36 Bab 36 : Saat Keajaiban Tak Lagi Imajinasi
37 Bab 37 : Saat Si Gadis Beracun Meramu Keahliannya
38 Bab 38 : Dua Gadis, Satu Ledakan
39 Bab 39 : Di Depan Mataku Keajaiban Bangkit
40 Bab 40 : Tangan Tak Dikenali Tapi Hati Merasa
41 Bab 41 : Kami Hanya Pion dalam Perintah yang Gila
42 Bab 42 : Takdir Menertawakanku di Ujung Jalan
43 Bab 43 : Mereka yang Menunggu Keajaiban dalam Dunia yang Tak Peduli, Dia Menjaga
44 Bab 44 : Saat Hutan Menyanyi
45 Bab 45 : Keajaiban yang Bersembunyi di Mata yang Salah
46 Bab 46 : Ketika Malam Berbisik Nama Pemiliknya
47 Bab 47 : Di Antara Pepohonan, Seseorang yang Dirindukan Menunggu
48 Bab 48 : Saat Kau Terpikat pada Kegelapan
49 Bab 49 : Sebuah Kabar yang Menghentikan Waktu
50 Bab 50 : Bayangan di Balik Tirai Kekacauan
51 Bab 51 : Jika Aku Bersalah, Dimana Buktinya?
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 : Hujan yang Menghapus, Air yang Mendekap
2
Bab 2 : Kisah yang Usai, Mimpi yang Dimulai
3
Bab 3 : Retakan Ruang, Cahaya Menyelinap
4
Bab 4 : Jiwaku Bernyanyi di Ragamu
5
Bab 5 : Asing di Dunia yang Terbiasa
6
Bab 6 : Gadis yang Tak Punya Nama di Hati Mereka
7
Bab 7 : Seperti Terbangun dalam Mimpi yang Lain
8
Bab 8 : Di Antara Kita Hanya Jarak
9
Bab 9 : Negeri yang Kini Berbisik Namaku
10
Bab 10 : Persimpangan Antara Dulu dan Selamanya
11
Bab 11 : Jika Aku Bukan Nyata, Mengapa Harus Gemetar?
12
Bab 12 : Skenario Kusut, Aktor yang Berisik
13
Bab 13 : Takdir Menyisihkanmu untuk Menempatkanku
14
Bab 14 : Kita yang Pernah, Kini Hanya Ingatan
15
Bab 15 : Bunga Mawar itu Mulai Tumbuh di Tempat Baru
16
Bab 16 : Dia, Detik yang Tak Ingin Kulewati
17
Bab 17 : Racun yang Mengalir Berusaha Menjadi Obat
18
Bab 18 : Kau yang Hilang di Antara Kebohongan
19
Bab 19 : Cinta dalam Diam yang Tak Ku Mengerti
20
Bab 20 : Dunia Tak Ramah, Jadi Aku Tak Perlu Bersikap Lembut
21
Bab 21 : Ketika Duri Mengancam, Aku yang Akan Berdarah
22
Bab 22 : Biarkan Benci Bersarang di Dadaku
23
Bab 23 : Agar Seperti Kau, Tapi Masih Aku
24
Bab 24 : Ketika Aku Bukan Aku, Ketika Aku Bukan Kamu
25
Bab 25 : Mengenang Makna di Setiap Lapisan Memori
26
Bab 26 : Di Persimpangan Gelap dan Terang
27
Bab 27 : Beban Manis yang Tak Ingin Ku Tinggalkan
28
Bab 28 : Batas yang Ku Injak dengan Kesalahpahaman
29
Bab 29 : Dia yang Dekat di Mata dan Duri di Hati
30
Bab 30 : Saat Mereka Mengambilku dari Dunia yang Gelap
31
Bab 31 : Bayangan yang Menyertai Cahaya
32
Bab 32 : Lagu Pertama yang Kau Nyanyikan Untukku
33
Bab 33 : Saat Sang Pengganti Menatap Sang Sejati
34
Bab 34 : Benci yang Menjadi Nafas
35
Bab 35 : Dosa yang Berjalan dengan Gaun Indah
36
Bab 36 : Saat Keajaiban Tak Lagi Imajinasi
37
Bab 37 : Saat Si Gadis Beracun Meramu Keahliannya
38
Bab 38 : Dua Gadis, Satu Ledakan
39
Bab 39 : Di Depan Mataku Keajaiban Bangkit
40
Bab 40 : Tangan Tak Dikenali Tapi Hati Merasa
41
Bab 41 : Kami Hanya Pion dalam Perintah yang Gila
42
Bab 42 : Takdir Menertawakanku di Ujung Jalan
43
Bab 43 : Mereka yang Menunggu Keajaiban dalam Dunia yang Tak Peduli, Dia Menjaga
44
Bab 44 : Saat Hutan Menyanyi
45
Bab 45 : Keajaiban yang Bersembunyi di Mata yang Salah
46
Bab 46 : Ketika Malam Berbisik Nama Pemiliknya
47
Bab 47 : Di Antara Pepohonan, Seseorang yang Dirindukan Menunggu
48
Bab 48 : Saat Kau Terpikat pada Kegelapan
49
Bab 49 : Sebuah Kabar yang Menghentikan Waktu
50
Bab 50 : Bayangan di Balik Tirai Kekacauan
51
Bab 51 : Jika Aku Bersalah, Dimana Buktinya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!