Yang Terjadi

Selama menunggu untuk memasuki mimpi. Qian senyum-senyum sendiri mengingat rencana nya. Ketika ayahnya tengah dibawa menuju tempat ulat bulu itu, tangan nya melempar jarum tipis yang berisi obat bius. Jika ditanya, bagaimana anak seusianya bisa melakukan itu dengan baik. Tentu saja karena kehidupan sebelumnya, yang membuat Qian bisa melakukan nya.

Setelah nenek dan seorang penjaga tertidur.Q ian bergegas mencari paman Wang, dia yakin. Pria itu masih sibuk dengan ikan yang ada di kolam. Dia memiliki kebiasaan yang cukup unik. Dengan memasang ekspresi yang kebingungan, Qian siap melakukan rencana nya.

"Nona muda? Kenapa masih diluar? Dan dimana bibi pelayan nya?" Tanya paman Wang sembari mengedarkan pandangannya mencari pelayan yang menemani Qian.

"Aku cari ayah. Tadi sebelum tidur, ayah janji mau belikan aku permen kelinci." Ucap Qian.

"Pasti di kamar dengan nyonya Yeong." Tapi Qian menggeleng cepat.

"Tidak ada, tadi Qian sudah lihat. Tidak ada ayah disana. Ibu bilang, ayah berada di gazebo, tapi aku kesana tidak ada. Ayah kan tinggi, tidak mungkin ayah bermain petak umpet dengan ku. Ini sudah malam. Apa paman Wang tau? Tolong bantu aku mencarinya." Jelas Qian.

"Ya sudah, kita periksa lagi ke gazebo." Qian mengangguk saja. Diam-diam dia tersenyum, sembari ditemani oleh paman Wang.

'Tidak apa aku berputar. Meksipun sedikit melelahkan.'

"Nah? Lihat kan paman?" Ucap Qian. Wang juga melihat gazebo yang kosong, tidak terlihat kehadiran Jun Hui disana.

"Kalau begitu kita cari sekitar sini dulu." Qian mengangguk.

'Sebentar lagi.... Aku hanya perlu berjalan mengikutinya.'

"Kenapa paman? Kenapa berhenti?" Qian mengikuti arah pandang Wang.

"Kenapa obor disana sudah padam?" Ujarnya.

"Paman, kenapa obor disana sudah padam?" Ucap Qian.

"Mungkin kena angin malam nona muda. Kita lewat sini saja ya...."

"Tidak mau!" Tolak Qian.

"Bagaimana kalau ada sesuatu disana? Seperti pencuri paman. Disana juga dekat dengan gudang, apa mereka mengambil persediaan gandum ku? Nanti bagaimana rotinya dibuat." Ucapan Qian membuat Wang juga berpikir yang sama, dan terlebih..... Tidak terlihat ada penjaga disana.

"Baiklah, nona muda tunggu disini ya...."

"Tidak mau! Bagaimana kalau dia nanti menangkap ku! Aku takut paman!" Dengan cepat Qian menempel pada sepasang kaki Wang.

Melihat nona muda nya ketakutan, Wang menggenggam tangan kecil itu. "Baiklah, kita kesana bersama. Paman akan menemani nona muda."

Keduanya melangkah, dan mulai menembus kegelapan. Hingga Qian merasakan sesuatu dihadapannya. "Paman, di kaki ku ada apa!" Teriak Qian histeris....

Wang mengarahkan obor ke bawah dan terlihat ketiga sosok yang tergeletak di lantai. "Aaa! Nenek!" Ucap Qian histeris, tapi itu hanya sandiwara.

'Rasakan ini..... Rasakan! Aku injak rambut yang sudah memutih ini, semoga saja jadi botak!'

"Paman, ada ayah! Paman, ayo bantu ayah!" Wang memanggil penjaga dan pelayan untuk membawa nenek ke kamarnya dan begitu juga dengan penjaga itu.

"Mereka pingsan, urus segera!"

"Baik....." Sedangkan Jun Hui terlihat tertelungkup dengan mata yang masih terbuka. "Ayah, ada apa dengan ayah?"

"Paman, kenapa ayah diam saja? Ayah ingin apa? Kenapa tangannya bergerak-gerak seperti ulat." Ucap Qian, Wang memeriksa keadaan Jun Hui.

"Tuan jenderal...."

"Nona, sebaiknya Nona kembali ke kamar. Ayah Nona sedikit sakit, paman akan bawa ke tempat ibu nona. Jangan khawatir." Qian mengangguk patuh. Dan disinilah dia sekarang..... Berada di kamarnya dengan nyaman.

Keesokan paginya......

Yeong membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa di dekap erat. Matanya melihat dada bidang yang bersih dan keras ketika dia menyentuh nya. Tentu saja Jun Hui yang masih tertidur. Seketika Yeong mengingat semalam, dia langsung memeriksa suhu tubuh suaminya.

"Sudah normal... Syukurlah..." Yeong merasa lega akan itu.

Dia mencoba melepaskan pelukan suaminya, tapi pergerakan nya membuat Jun Hui terbangun. "Selamat pagi suamiku." Sapaan hangat dari wajah cantik di dekapan nya membuat Jun Hui tersenyum.

"Selamat pagi istriku..... Sshhh" Jun Hui memijit kepalanya.

"Ada yang sakit suamiku?" Yeong bangkit dan memeriksa kepala suaminya, tentu saja tubuh istrinya yang polos dengan hiasan terindah sepasang buah cantik membuat Jun Hui terkejut.

"Aaaa!" Yeong jadi bereaksi ketika tangan Jun Hui memainkan nya seperti squishy.

"Ini sungguhan. Istriku, apa semalam kita malam pertama lagi?" Tanya nya.

Sedangkan di kamar lain juga terdengar teriakkan yang membuat para pelayan yang bekerja bergegas kesana. "Astaga!"

"Ada apa? kenapa pagi-pagi sudah berteriak. Kepalaku sakit sekali..... Ada apa itu!" ucap nenek pada pelayan yang memijat kepalanya.

"Saya akan periksa nyonya. Sepertinya dari kamar Nona fang Yin." Seketika nenek sadar, dan terlihat Jia tidur di kamarnya.

"Apakah itu????" tanpa pikir lagi, nenek langsung keluar dari kamarnya dan menuju tempat fang Yin.

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh /Rose//Rose//Rose//Rose/

2025-03-06

2

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

ya ampun Thorrrr kuh senang banget sih gantung reader nya sampe kering aku kek jemuran haa😅😅😅

2025-03-06

1

Ayu Dani

Ayu Dani

mudah-mudahan si fang yin tidur sama pelayan biar gak bisa ganggu jenderal lagi

2025-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!