Persiapan

Yeong menemani putrinya di kamar. Sembari pelayan membereskan kamar Qian. "Ibu lihat kan?" Ucap Qian.

"Dia mengambil hiasan rambut ku. Dia berbohong..... Orang yang berbohong maka dia akan terus berbohong ibu." Lanjut Qian.

Tangan Yeong terulur mengelus lembut rambut putrinya. "Iya, itu benar. Tapi Jia....."

"Ibu, ibu jangan terlalu baik." Seketika ucapan Qian membuat Yeong tertawa kecil.

"Qian....."

"Aku bicara benar ibu. Ibu jangan terlalu baik, lihatlah.... Awalnya dia membiarkan putrinya mengambil milikku. Bagaimana kalau ibunya akan mengambil milik ibu juga? Bagaimana Bu? Apa ibu mau dia mengambil ayah?" Seketika Yeong langsung diam, putrinya bicara banyak dan itu bukan asal-asalan.

"Tidak baik kita berpikir buruk pada orang lain putriku."

"Tapi itu adalah kenyataan nya Bu. Nenek selalu marah pada ibu, dan mencarinya kesalahan ibu. Aku tidak masalah, tapi mereka.... Apa hanya karena menyelamatkan ayah, membuat mereka harus tinggal disini?" Tanya Qian.

"Sudah, putri ibu jangan cemberut lagi. Ayah sudah memberikan peringatan pada Jia. Dan ibunya akan memberikan pemahaman padanya. Jadi, Qian..... Bagaimana kalau temani ibu memasak? Tadi bilang begitu kan?"

"Aku akan pergi kalau ibu membiarkan aku melihat hukumannya!" Ucap Qian.

"Baiklah, ayo kita kesana." Senyum kecil Qian terbit dan dia pergi menuju dimana Jia sedang dihukum.

Qian melangkah dengan senyuman puas ketika melihat Jia menulis sebanyak sepuluh lembar penuh tulisan tidak akan berbohong lagi dan memegang milik orang lain tanpa izin. Jia terduduk dengan tangan yang terus menulis dibawah pengawasan ayahnya.

"Ayah!" Panggil Qian sembari memeluk tubuh ayahnya.

"Qian, kenapa kesini?" Tanya Jun Hui.

"Aku hanya ingin melihat bagaimana Jia melaksanakan disiplin nya." Jia yang mendengar nya bersungut-sungut di balik dia menulis. Fang Yin yang melihat nya memberikan kode pada putrinya untuk tenang, kalau tidak bisa-bisa mereka mendapatkan hukuman lebih atau di depak dari kediaman ini.

'Tulislah, sampai tangan mu itu mati rasa. Ini adalah pembalasan dariku, kau merasakan apa yang aku rasakan di kehidupan sebelumnya.' Ya, dulu Qian yang dianggap berbohong dan membuat dia mendapatkan hukuman, sedangkan Jia tertawa di atas penderitaan nya. Yeong, ibunya tidak bisa membela banyak, terlebih karena neneknya. Dan itu membuat Qian juga merasa tidak dibela dan perasaan bebal menumpuk dalam dirinya.

'Lihat saja....... Besok, kau yang akan mendapatkan hukuman. Awas kau!' hati Jia berkobar-kobar melihat senyum Qian yang begitu manis dan bermanja-manja dengan ayahnya.

"Istriku, kau disini juga?"

"Iya Suamiku, aku menemanimu Qian kesini. Nah, sudah kan Qian? Kita mulai memasak?" Qian menganggukkan kepalanya.

"Iya Bu, ayo!" Balas Qian dengan semangat.

"Ayah, aku dan ibu memasak dulu."

"Iya, masak yang enak ya."

"Iya ayah!" Fang Yin memperhatikan itu dengan kesal. Dia sudah memberikan pembelaan dan meminta maaf dengan kepura-puraan sampai mulutnya berbusa, tapi tetap saja putrinya mendapatkan hukuman.

'Aku akan balas ini!'

Seperti yang dikatakan oleh nenek, sebelum makan malam. Yeong mulai memotong bahan untuk membuat masakan tahu Wensi. "Ini Bu..." Yeong terpaku melihat putrinya menyerahkan bunga lili kering dan dimasukkan ke dalam kuah sup.

"Qian, putriku jangan....." Tapi Qian sudah memasukkan nya.

"Tidak apa Bu. Rasanya akan enak, aromanya juga akan wangi." Yeong tampak ragu, tapi melihat senyuman dan semangat dari putrinya, wanita cantik itu membiarkan dengan harapan semuanya akan sesuai keinginan ibu mertuanya.

"Jamur hitam nya Bu....."

"Iya Qian, kita masukkan." Pelayan hanya memperhatikan dan membantu bila diperlukan.

Uap panas dari makanan yang sedang dimasak itu mengeluarkan aroma wangi. Yeong melanjutkan langkah terakhir. Dia tampak menghela napasnya sebelum mengolah tahu yang ada didepannya menjadi parutan halus dengan pisau.

"Biar kami bantu nyonya." Usul pelayan yang melihat nyonya nya kesulitan.

"Iya, aku..... Maksudnya.... Aku bisa."

'Ibu pasti kesulitan, ini adalah bagian tersulit nya.' tapi..... Tubuh kecil ku ini, apa bisa mengolah tahu nya?'

'Ah, aku tau!'

"Ibu, tunggu dulu." Cegat Qian.

"Kenapa Qian?"

"Pokoknya ibu jangan potong tahu nya dulu."

"Qian......"

"Pokoknya jangan dulu Bu!" Ucap wisan sembari berlari meninggalkan dapur. Dia tampak mencari seseorang, langkah kecilnya mengelilingi beberapa tempat.

"Dimana ya? Biasanya disini kan....."

"Paman Wang!" Mendengar ada seseorang yang memanggil nya, tubuh itu berbalik.

***********************

'Tampaknya aku tidak perlu melakukan apapun. Lihatlah, dia tidak bisa membuat tahu nya dengan benar. Meksipun rasanya baik, bentuknya tidak karuan. Ini pasti menyenangkan.... Jika aku tidak bisa membalasnya dengan anak itu, maka balas pada ibunya. Aku hanya perlu menjadi angin untuk meniup api nya menjadi lebih besar.'

"Fang Yin kau butuh sesuatu?" Tanya Yeong yang melihat kehadiran wanita itu.

"Iya nyonya. Aku mau mengambil minyak untuk memijat tangan putriku nanti nya."

"Pelayan!"

"Ini nyonya." Ujar pelayan pada fang Yin

"Terimakasih nyonya. Kalau begitu aku permisi." Balas Fang Yin pada Yeong, yang dibalas senyuman manis oleh Yeong.

"Aku tidak sabar melihat senyuman mu itu menjadi air mata , Yeong....."

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰

Terpopuler

Comments

Eka Haslinda

Eka Haslinda

bapaknya Qian macam tuh.. emaknya Qian macam tuh.. neneknya Qian macam tuh.. hadeeeeehhhh

2025-03-02

1

Erni Nofiyanti

Erni Nofiyanti

bpknya Qian terlalu lemah.
sebenernya dia udh salah bawa perempuan kedalam rumah tangganya

2025-03-02

1

Verlit Ivana

Verlit Ivana

ini masih dialog Qiyan kan Kak, tulisan Fang Yin dst di paragraf baru aja.

2025-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!