Sebentar lagi....

Qian memejamkan matanya, seolah merasa sejenak dan ingin menghentikan waktu jika bisa. Pelukan ini, sangat dirindukan, selain dekapan hangat dari ibunya. Karena dilihat di masa lalu, Qian tidak pernah menghargai kakaknya dan ikut-ikutan mengejek sang kakak dan selalu menyulitkan nya.

Qian selalu merasa, kalau perhatian ibunya hanya untuk sang kakak yang membuat hatinya jadi tertutup dan matanya menjadi buta.

Yong Zheng masih diam bergeming, dia membiarkan sepasang tangan mungil itu memeluk dirinya. "Kakak, tubuh kakak tumbuh besar, tangan Qian tidak cukup memeluk nya." Cicit Qian dengan lembut.

Tangan Yong Zheng tiba-tiba bergerak, menyentuh kecil kening adiknya. 'Tubuhnya masih panas.' tapi bibirnya tidak mau bicara.

"Lepaskan, kau membuat ku panas." Jelas Yong Zheng yang membuat Qian menjauhkan dirinya.

"Qian lupa, aku masih demam." Ucap Qian menunjukkan gigi kecil nya.

"Apa kakak sudah makan?" Tanya Qian.

"Kau kembalilah ke kamar mu. Nanti ibu mencari, dan aku bisa disalahkan lagi nanti." Yong Zheng berusaha menjauhkan adiknya dari pangkuan nya.

Qian tidak membalas, dia turun dari pangkuan kakaknya. Yong Zheng bernapas lega, akhirnya.... Adiknya itu pergi.

Yong Zheng mengambil air karena tenggorokan nya terasa kering. Tapi baru saja dia selesai meneguk minuman, Qian kembali datang.

"Apa lagi sekarang? Apa yang ia lakukan?" Yong Zheng menajamkan penglihatannya. Terlihat, di tangan Qian sekeranjang kecil buah persik.

"Ini, makanlah kak!" Qian menyodorkan satu buah pada kakaknya.

"Kau memanjat?"

"Tidak."

"Lalu, dapat dari mana?" Tanya Yong Zheng dengan memicingkan matanya.

"Dari pelayan, sepertinya beberapa pohon persik berbuah lebat. Aku minta sedikit. Kakak belum makan kan?"

"Sok tau sekali....."

"Tentu saja aku tau. Karena tidak ada piring yang terlihat disini. Kakak tidak bisa bohong! Bohong itu tidak baik!"

'Sejak kapan dia jadi begini? Apa karena dia demam? Dia meracau?' Batin Yong Zheng bertanya-tanya.

"Kakak, ayo makan..... Ini manis....." Bujuk Qian.

"Tidak, aku tidak mau." Tolak Yong Zheng.

"Kalau begitu pegang dulu. Ayo pegang kakak!" Yong Zheng melakukan nya, semoga saja adiknya ini segera pergi.

"Sudah. Apa lagi?"

"Dilap dengan baik..... Sampai kinclong! Bantu aku kak." Yong Zheng mengikutinya dengan malas. Entah apa yang diinginkan oleh adiknya itu.

"Apa lagi?" Tanya Yong Zheng dengan malas.

"Diputar-putar......" Melihat Qian melakukan nya, Yong Zheng otomatis melakukan hal yang sama.

"Diputar-putar lagi..... Dan..... Hap!"

"Emph!"

"Tidak boleh dikeluarkan.... Apa yang sudah digigit harus dikunyah." Tangan mungil Qian menahan buah persik yang ada di mulut kakaknya. Yong Zheng seolah sadar dipermainkan oleh adiknya. Tapi ketika indra perasa nya merasakan manisnya buah persik itu atau perutnya yang terasa lapar, Yong Zheng memakannya. Dan itu membuat Qian tersenyum senang.

"Enak kan kak?"

"Tidak ya..... Ya sudah, aku bawa saja....."

"Tinggalkan disini! Kau harus kembali ke kamar mu kan?"

"Baiklah, sampai jumpa kakak!" Qian meletakkan keranjang buah persik itu dan meninggalkan kamar kakaknya. Yong Zheng melihat kepergian adiknya itu, dia merasa ada yang berbeda. Dan itu membuat nya tanpa sadar tersenyum.

*************************

"Nona Qian..... Nona darimana?" Tanya pelayan yang menjaga Qian.

"Dari luar. Aku merasa bosan." Jawab Qian.

"Nona belum sembuh. Jangan keluar dulu."

"Aku sudah kembali kan? Apa bibi mau?" Pelayan itu cukup kaget dengan sodoran buah yang diarahkan padanya.

"Nona ini......"

"Ambillah bi, ini sangat manis!" Siapa yang tidak luluh dengan senyuman manis dan wajah yang menggemaskan itu.

"Baiklah Nona. Sekarang Nona istirahat ya. Karena ibu nona sedang melihat persiapan untuk penyambutan ayah Nona."

"Kapan ayah akan sampai?"

"Sepertinya malam nanti Nona. Karena itu nona harus istirahat."

***********************

"Dimana ini?" Tanya seorang wanita yang tersembunyi dari cahaya matahari yang siap tenggelam.

"Kita sudah sampai di perbatasan. Dan sebentar lagi kita akan memasuki gerbang kerajaan Xia." Jelas prajurit itu.

"Xia......" Ujarnya yang membuat senyum lebar terbentuk di wajah nya.

"Aku harus bisa menjadi istri dari pria yang tampan ini. Aku yakin, dia memiliki kekuasaan dan juga kekayaan yang luar biasa dan terlebih rupanya yang sangat menawan." Ucapnya dengan pelan dan tersambung di dalam kereta kuda itu.

******************

"Sebentar lagi..... Sebentar lagi ayah akan datang dan membawa wanita itu. Aku tidak akan membiarkan dia menjadi istri ayah. Aku akan mengubahnya... Karena aku adalah pemeran utamanya!" Menatap langit dari jendelanya, Qian memikirkan rencana untuk menyambut kedatangan ayah dan juga wanita penggoda itu.

Bersambung........

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

makasih up nya thorrrrr kuh semangat 🥰🥰🥰🥰/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/

2025-02-27

1

Armyati

Armyati

semangat terus kak🙏 lannjjuuuttttt😍😍😍💪💪💪🌹

2025-02-27

1

Kastini

Kastini

lanjut up nya

2025-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!