Obat Manis

Qian menyandarkan kepalanya di pelukan ibunya. Dia begitu rindu dengan pelukan ibunya ini. Sosok ibu yang sangat menyayangi nya tapi justru dia sia-siakan karena hasutan yang membuat dia tumbuh menjadi wanita yang keras kepala dan arogan.

"Maafkan ibu ya....." Dengan suara lembut, dia mengelus lembut kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Ibu, jangan pergi..... jangan tinggalkan aku."

"Tidak akan, ibu tidak akan pergi. Ibu tidak akan meninggalkan mu."

"Nyonya Yeong! Salam untuk nyonya." Seorang wanita yang sedikit tua datang memberikan hormat.

"Akhirnya kau datang juga, periksa putriku."

"Baik nyonya."

'Dia ini, tabib..... Ah, aku ingat! Dia tabib yang baik. Jadi tidak ada masalah.' jelas Qian yang mengandalkan ingatan dewasa nya.

"Demam putri Qian sudah mulai mereda nyonya. Pastikan agar putri Qian meminum obat nya."

"Baiklah."

"Kalau begitu saya permisi nyonya."

"Dengar kan? Kau harus minum obat. Supaya cepat sembuh. Jangan menolak ya, karena ayah belum datang, ok Qian?"

'Aku tidak akan mempersulit ibu lagi.'

"Iya Bu. Aku akan minum obat nya."

"Baiklah, kita minum obat dulu......"

"Masih belum juga!" Suara dengan teriakkan itu langsung menggema di ruangan.

"Ibu."

"Apa ini Yeong? Qian masih belum juga minum obatnya? Apa harus menunggu putraku dulu datang. Apa dia juga harus mengurus masalah ini selain masalah kekaisaran." Ujarnya dengan sinis.

"Bukan begitu Bu, tapi Qian baru sadar."

"Ketika dia tidur pun, bisa diberikan obat! Kau saja yang tidak becus! Sudah tidak becus melahirkan seorang putra mengurus putri juga tidak bisa! Aku menyesal putraku menikahi dirimu!"

Qian melihat wajah teduh ibunya yang tetap tersenyum padanya meskipun dikata-katai. Memang, neneknya tidak suka dengan ibunya karena menganggap membawa sial bagi ayahnya. "Kalau kau tidak bisa memberikannya obat, biar aku yang berikan padanya! Minggir!" Yeong menyerahkan obat berbentuk pil itu.

"Ayo Qian, minum obat nya. Cukup ibumu ini saja yang tidak berguna."

'Dia mengatai ibuku. Dasar mulut peot! Aku akan balas!'

"Buka mulutnya!" Titah nenek, Qian menurutinya.

"Lihat? Gampang kan?"

"Iya Bu."

"Nenek!" Panggilan Qian dengan pelan.

"Apa? Jangan minum dulu, telan obatnya."

Qian mengangguk kecil. "Nenek, aku tidak minta minum. Obatnya sangat enak di lidahku, aku menyukai rasanya nek." Ucap Qian dengan riang.

"Mana ada obat yang enak."

"Tapi enak, aku suka nek!" Ujar Qian dengan yakin.

Wajah nenek menjadi curiga dan menatap Yeong. "Apa kau sudah memeriksa obatnya? Jangan sampai salah Yeong!"

"Tidak Bu, aku sudah periksa. Obatnya benar. Mungkin karena Qian......"

"Sudahlah! Bicara dengan mu tidak akan selesai! Aku akan coba sendiri obatnya." Dalam hati Qian tersenyum lebar melihat nya.

'Ya, cobalah..... Dan setelah itu bibir peot itu tidak akan bicara untuk sementara waktu.'

"Pleh!" Belum lama masuk ke mulutnya, pil itu langsung dilepehkan.

"Air!" Air yang dipegang oleh Yeong langsung diambil dan diminum sekali tandas.

'Rasakan itu!'

"Bu, kenapa? Ibu baik-baik saja?"

"Ya! Pahit sekali! Sepertinya aku harus minum susu sapi untuk itu. Urus Qian!"

"Aku ingin bilang Bu, mungkin karena indra perasa Qian yang tidak bekerja dengan baik. Jadi, dia....."

"Sudahlah!" Nenek melenggang pergi dengan beberapa kali menyentuh lidah nya.

"Hahaha." Suara tawa Qian terdengar kecil, membuat Yeong menoleh pada putrinya.

"Kenapa putriku?"

"Tidak Bu, wajah nenek sangat lucu kan?"

"Sudah, minum air nya."

'Selalu saja ibu seperti ini. Bersikap baik dan berpikir positif serta sabar. Tapi itu dulu, sekarang aku akan menjaga ibu.' Tekad Qian.

Bersambung........

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

Secangkir Kopi untuk menambah semangatmu Thor.

2025-02-26

3

Verlit Ivana

Verlit Ivana

asik banget bacanya, kayak lagi nonton dracin. /Smile/

2025-04-09

1

Armyati

Armyati

hay kak aq mampir lg 🥰lannjut kak💪💪🌹🌹

2025-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!