Pelukan Hangat

Setelah selesai minum obat yang memang pahit. Qian berpikir dengan tubuh kecilnya, tetapi otaknya tidaklah memiliki pemikiran seperti anak kecil.

Dia seperti orang dewasa yang terjebak di dalam anak kecil, yang meksipun itu adalah tubuhnya sendiri. "Huft...... Ditubuh kecil ini aku kesulitan untuk bergerak, atau mungkin karena aku sedang sakit?"

Qian kecil menggoyang-goyangkan kakinya di ranjang nya. Meksipun kepalanya masih terasa pusing, tapi dia begitu penasaran dengan keadaan. "Apakah semuanya masih sama?"

Kaki kecil itu turun dari ranjang, dia meminum air kembali sebelum melanjutkan langkahnya. Dia membuka pintu kamarnya dengan perlahan.

Terlihat semuanya sepi, lanjut beberapa langkah Qian melihat penjaga yang sedang bertugas. Kaki kecilnya melangkah, semilir angin menerpa wajahnya, membuat rambut yang tergerai itu mengikuti alunan angin yang membawanya.

"Apa ibu di kamar? Atau di tempat....." Sayup-sayup terdengar suara perdebatan di sana.

"Astaga Yong Zheng! Kenapa di buang?" Ujarnya.

"Aku tidak mau! Kenapa nenek terus memberikan makanan ini? Aku tidak mau nek!"

"Yong Zheng..... Cucuku, kau harus makan ini, supaya sembuh."

"Tapi buktinya apa nek? Tidak ada kan? Aku tetap seperti ini juga. Kakiku tidak bisa bergerak!"

"Lebih baik Nenek pergi! Aku mau sendiri! Pergilah nek!" Wanita tua itu menghela napas nya, dia harus ekstra bersabar menghadapi kemarahan cucunya.

"Baiklah, nanti nenek datang lagi." Yong Zheng tampak tidak peduli dengan ucapan itu, dia memilih diam sembari telinganya mendengar derap langkah kaki itu menghilang.

Qian melihat itu, mata bulatnya melihat sang kakak disela-sela lubang jendela yang membatasinya. Terlihat sang kakak, hanya duduk di kursi kayu yang dibantu dengan roda seperti kereta kuda.

Ketika kakinya ingin melangkah. "Keluarlah! Aku tau kau disana!" Ucapan itu membuat langkah kaki Qian terhenti. Tidak diragukan lagi, bahwa kakaknya memiliki pendengaran yang baik dan kepekaan yang luar biasa. Hanya saja, karena kecacatan nya, kemampuan nya dipandang sebelah mata. "Kau belum keluar juga?" Qian menampakkan dirinya dengan pelan.

"Kali ini apa yang kau lakukan?" Tatapan mata Yong Zheng bak menghunus seperti pedang.

Sedangkan Qian tentunya membalas dengan tatapan lugu dan juga mata yang polos. "Kakak...." Sapa nya dengan lembut.

"Aku tanya, apa yang kau lakukan?"

"Aku ingin melihat kakak." Balas Qian.

"Untuk apa? Apa ingin mengolok olok ku? Atau ingin menyalahkan ku karena kau jatuh ke kolam di musim gugur." Ujar Yong Zheng dengan tatapan tajam.

"Tidak, aku kan jatuh sendiri karena mau mengambil hiasan rambut ku.... Kakak tidak salah." Jelas Qian.

"Benarkah? Kita lihat apa setelah ayah datang itu yang kau katakan atau tidak. Aku tau kau ini...." Ucapan Yong Zheng terhenti ketika sebuah sapuan kecil nan lembut mendarat di wajahnya. Menyapu bagian dahi hingga hidung nya. Ketika dia menoleh, terlihat wajah cantik dan senyuman seperti buah persik.

"Ada sisa makanan di wajah kakak. Nanti jadi lengket." Ucao Qian dengan manis tak lupa menunjukkan jari telunjuk nya.

"Aku bersihkan....." Qian mengeluarkan sapu tangan yang selalu berada di pakaian nya. Yong Zheng menjadi diam sembari memperhatikan adiknya yang membersihkan wajahnya.

"Sudah bersih." Ucap Qian dengan riang.

"Emmmm......" Yong Zheng mengamati adiknya yang mencoba lebih dekat dengan nya dengan mata yang memandangi wajahnya seolah ada yang dia cari.

"Kakak, masih ada di kening kakak." Tubuh kecil Qian tidak sampai menjangkau nya, usia Yong Zheng yang berumur sepuluh tahun membuat perbedaan besar pada tinggi badan mereka.

Karena tidak bisa menjangkaunya, Qian mencari sesuatu. Dia beranjak dari pandangan Yong Zheng dan tak lama kembali lagi dengan membawa bangku bulat kecil. Kaki mungil Qian menaiki bangku itu dan tersenyum kecil setelah dia bisa menjangkaunya. "Apa yang kau....." Qian kehilangan keseimbangannya dan langsung terduduk di pangkuan kakaknya.

Seketika tawa Qian pecah sedangkan Yong Zheng terkejut karena adiknya berada di pangkuan nya. "Kakak!"

"Kau....." Qian langsung memeluk tubuh kakaknya, meksipun semuanya tidak terjangkau penuh oleh sepasang tangan nya.

"Kakak, aku sayang kakak!"

'Aku akan membantu kakak sembuh dan itu dimulai dengan ini... Agar aku bisa dekat dengan mu.'

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🙏

Terpopuler

Comments

CaH KangKung,

CaH KangKung,

🥀🥀

2025-03-04

1

Ayu Dani

Ayu Dani

iiih suka suka suka ceritanya bagus

2025-02-28

1

Abz

Abz

🤗🤗🤗🤗🤗🤗

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!