Mulai Siaga

"Apa yang ibu lakukan?" Tanya Jia, anak itu melihat ibunya yang belum juga kunjung tidur, padahal malam sudah begitu larut.

"Ssstttt, tidurlah lagi." Ujar fang Yin pada putrinya.

Jia menggosok-gosok matanya sembari memastikan penglihatannya. Ibunya terlihat menjahit di tengah malam ini. Ada pemotong kain dan alat jahit. "Apa yang ibu jahit?"

"Baju tidur putriku."

"Kenapa tidak beli saja?" Tanya Jia, fang Yin menarik napas mendengar pertanyaan putrinya.

"Dengar Jia, ini baju untuk ibu. Baju ini akan membuat kamu menjadi putri jenderal Jun Hui. Kau mau kan?" Jia mengangguk.

"Kalau begitu cukup lihat saja dan tidurlah kembali." Jia mengangguk patuh, sepasang matanya juga masih mengantuk. Hingga tak lama dia kembali tertidur.

"Kali ini tidak boleh gagal!"

*********************

"Masih marah?" Jun Hui mendekat pada istrinya.

"Tidak, aku hanya sedikit kecewa saja. Aku juga merasa....." Yeong tidak melanjutkan ucapannya.

'Aku harus memastikannya sendiri.... Sebelum bicara asal kan? Bisa saja ini membuat hubungan ku menjadi kurang baik dengan suamiku.' entah mengapa, perkataan putrinya terngiang-ngiang dia kepalanya. Yeong mulai berpikir dari awal kedatangan fang Yin dengan putrinya.

Pagi itu dengan semangkuk sup yang disuguhkan untuk suaminya. Ibu mertuanya yang seolah mendukung fang Yin. Putrinya Jia, memanggil suaminya dengan sebutan ayah serta berani masuk dan mengambil barang milik putrinya. 'Qian benar, aku harus hati-hati dan bergegas untuk.....'

"Istriku, kenapa diam?"

"Jadi, apa bisa kita membawanya keluar dari rumah kita? Jika kau memang berjanji pada ayahnya, janji itu bisa dilakukan tanpa membuat dia tinggal disini kan?"

"Baiklah, aku akan mengatakan padanya lusa."

"Kenapa lusa?" Tanya Yeong langsung.

Jun Hui terkekeh kecil melihat ekspresi wajah istrinya. "Kau lupa istriku, aku harus bertemu dengan raja."

"Baiklah." Ucap Yeong.

"Jangan khawatir.... Aku akan menepati janji ku padamu dan janji pada ayahnya."

*******************

"Kau cari siapa?" Sosok itu tersentak ketika melihat Yeong dibelakang nya.

"Nyonya..... Selamat pagi nyonya Yeong."

"Pagi, kau cari siapa?" Ucap Yeong kembali.

"Aku hanya melihat taman ini, taman di kediaman ini sangat indah. Selain itu, aku juga membawa putriku untuk berjalan-jalan, itu dia. Aku mengawasi nya agar tidak terluka." Jelas Fang Yin.

"Ya, suamiku menyiapkan taman ini untukku." Ucap Yeong dengan senyuman manis.

"Itu bagus kan?" Tanya Yeong, dia ingin melihat reaksi dari wanita ini.

"Ya, itu sangat bagus. Sepertinya Tuan jenderal mencintai....."

"Tentu saja dia harus mencintai ku kan? Dia memang begitu dari dulu. Sangat perhatian, dibalik ketegasan nya."

'Apa maksudnya? Apa dia ingin memanas-manasi ku?'

"Setiap suami pasti mencintai istrinya, kau pun juga begitu kan? Mendiang suami mu pasti mencintai mu juga."

"Iya." Jawab Fang Yin dengan senyuman palsu.

"Ngomong-ngomong, nyonya hanya sendiri?"

"Iya, putriku sebentar lagi akan selesai dari belajar nya." Tapi fang Yin tidak puas dengan itu, dia ingin tau dimana Jun Hui.

"Oh ya. Aku berterimakasih kepada keluarga mu karena sudah membantu menyembuhkan suami ku."

"Itu adalah hal kemanusiaan nyonya."

"Kalau karena hal kemanusiaan tentunya tidak ada imbalan untuk itu kan? Karena pada dasarnya itu adalah kebaikan dari hati." Nada bicara Yeong sangat lembut, tapi kata-kata yang diucapkan nya terdengar berbeda.

'Apa dia sudah tau? Tidak! Tidak mungkin!'

********************

"Guru, makanlah buah ini dan juga kue kering nya." Qian sedang belajar di gazebo tepi kolam.

"Iya, tentu saja. Ini......" Senyum manis di wajah Qian langsung terbit ketika dia melihat gurunya memberikan sebuah denah yang merupakan hadiah dari kerja keras nya.

"Seperti biasa, hadiah atas baiknya nilai belajar mu. Carilah, hadiahnya di sekitar sini."

"Baiklah guru! Aku akan menemukan nya!" Qian langsung bergegas, dia mencari petunjuk yang akan menunjukkan hadiah dari guru nya.

"Hati-hati." Ucap guru yang diangguki oleh Qian dan dia mulai meninggalkan gazebo.

Qian berhasil menemukan klue pertama. Tanpa disadari, Jia memperhatikan nya dan mengikuti dirinya dengan mengendap-endap. "Petunjuk kedua! Arah kolam...." Ucap Qian.

"Aku akan balas kau Qian." Ketika Qian berhasil menemukan tempat persembunyian di bawah pohon pillow, Jia mendekat dan berniat mendorong nya ke kolam.

Byur!

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh semangat berkarya /Rose//Rose//Rose//Rose/

2025-03-03

2

Retno Palupi

Retno Palupi

semoga yg masuk kolam bukan Qian

2025-03-03

1

Abz

Abz

yang banyak up nya 🤭

2025-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!