Bertaruh

"Tunggu apalagi? Jika benar putrimu itu tidak sengaja, maka minta maaflah pada putriku!" Fang Yin melihat aura lain dalam diri Yeong. Wanita yang biasanya bicara lemah lembut dan juga bicara pelan, sekarang nada suaranya naik dan jangan lupakan tatapan mata yang mengintimidasi itu.

'Apa ini? Dia sungguh marah?'

Fang Yin memberikan isyarat pada putrinya, dengan berat hati, Jia mengucapkan permintaan maaf. "M-ma-maaf..... Maafkan a-ku." Ucapnya dengan sangat berat.

Mendengar permintaan maaf itu, Yeong tampak puas. "Ya, begitulah anak yang baik."

"Kalau begitu kami permisi nyonya." Fang Yin segera berbalik dan mengarah putrinya. Bibir nya sudah menggerutu dan hatinya terasa di cubit. Dia tidak terima penghinaan ini, semua mata melihat nya. Bahkan termasuk pelayan rendahan!

"Ibu....."

"Apa yang kau lakukan Jia? Kau tau apa yang kau lakukan? Hah!" Fang Yin langsung meledak-ledak di dalam kamar itu. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat dada nya terasa sesak dan juga wajahnya sudah memerah menahan rasa malu karena dipermalukan.

"Ibu, aku hanya....."

"Hanya apa! Apa yang ibu katakan padamu! Jawab! Apa yang ibu katakan padamu!" Pundak Jia dicengkeram oleh sepasang tangan ibunya yang terlihat marah.

"Ibu, sakit....." Ucapnya.

Menyadari apa yang diperbuatnya, Fang Yin langsung menendang meja kecil di sana. "Aghh!" Teriaknya dengan kesal.

"Ibu, aku minta maaf.... Jangan marah... Aku tidak akan mengulangi nya lagi. Aku akan mengikuti apa yang ibu katakan, aku janji Bu. Aku janji, aku berjanji pada ibu!" Jia memeluk tubuh ibunya yang sedang diliputi amarah.

"Ibu, aku janji..... Aku janji Bu." Fang Yin menarik napas nya, dan mulai berbalik. Dia menunduk menatap lekat wajah putrinya dengan rambut yang basah.

"Kau janji?" Jia langsung mengangguk cepat.

"Aku janji Bu. Aku akan ikuti apa yang ibu katakan. Aku tidak akan berbuat sembrono lagi."

"Baik. Ibu maafkan dirimu. Meksipun ibu tidak tau bagaimana setelah ini....."

"Ibu, ini pertama kalinya dia memarahi ibu dan aku." Ucap Jia yg dimaksud adalah Yeong.

"Iya, kau benar. Dia mulai menunjukkan taringnya. Tapi sebelum itu, harus dikendalikan. Supaya dia tidak menggagalkan rencana ku."

"Bagaimana sekarang Bu? Apa kita akan diadukan?" Jia tentu takut, dia tidak mau pergi dari sini, kemewahan ini, kenyamanan ini. Dia tidak mau meninggalkan nya.

"Tenanglah... Ibu yang akan mengurus nya. Tugasmu hanya mendengarkan perintah ibu. Balas dendam dan rasa sakit hatimu akan kita balaskan ketika ibu sudah menjadi nyonya di kediaman ini. Kau mengerti?" Jia mengangguk.

"Kalau begitu mandilah dan ganti pakaian mu."

"Baik ibu." Jia menuju ruang mandi.

"Yeong..... Aku akan membuat kau menangis. Aku akan membuat keberanian mu ini hilang menjadi ketakutan padaku. Malam ini tidak akan ditunda, aku harus melaksanakan rencana ku. Setelah itu, tidak ada yang akan berani lagi padaku!"

***********************

"Mau pergi kemana kau Yeong?"

"Ada apa lagi Bu?" Tanya Yeong dengan pelan.

"Kau bertanya? Kau berani membentak ku! Kau membentak ku di depan semuanya? Di depan pelayan dan orang luar? Kau membentak ibu mertua mu? Sikap apa ini Yeong?"

"Ibu bertanya? Justru aku yang bertanya Bu. Sebenarnya apa mau ibu? Aku menjadi menantu yang baik, aku patuh padamu. Aku tidak pernah menentang ibu. Tapi? Ibu tetap mencari kesalahan ku kan? Sebenarnya apa salah ku? Dan yang aku lakukan tadi. Aku melakukan yang seharusnya... Aku tidak terima putriku dimarahi oleh seseorang yang merupakan orang luar. Dia menuduh putriku, dia cucu ibu! Tapi ibu ikut menyalahkan nya? Aku hanya mengikuti naluri ku untuk melindungi anak ku!"

"Dan satu lagi Bu. Seharusnya ibu introspeksi diri. Sikap ku tergantung sikap ibu padaku."

"Nenek jahat! Qian benci nenek!" Ucap Qian.

"Nenek......"

"Qian!" Suara itu membuat Qian menghentikan ucapan nya.

"Kenapa bicara begitu pada nenek?"

"Putraku Jun..... " Nenek langsung memperlihatkan wajah memelas dan sedih sembari mendekat pada putranya.

"Putraku, lihatlah.... Lihatlah, cucuku sendiri berani padaku. Dia membentak nenek nya, dan ibunya hanya diam mengamati."

"Yeong, apa ini?"

'Ayo Bu..... Jawablah, aku harap singa betina ibu tidak hilang dihadapan ayah.'

'Ayo Yeong, kita lihat keberanian mu tadi. apakah kau bisa menjelaskan pada Jun, aku yakin kau tidak bisa!'

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏

Terpopuler

Comments

mustika ikha

mustika ikha

keluarkan semua yeong, jangan mau di tindas, tendang keluar si ular berbulu dan berbisa itu, semangaaaat thor dalam ibadah puasanya

2025-03-04

2

V-hans🌺

V-hans🌺

,awas yaa thor kalo smpe bpknnya qian gk bisa tegas

2025-03-04

1

Abz

Abz

🥰🥰🥰🥰🥰

2025-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!