Salah Orang

"Tunggu apalagi, cepat bawa dia Jun Hui." Ucap nenek, dia tentu panik bukan main.

"Tidak! Apa setelah semuanya gagal, kau menyingkirkan ku seorang diri begitu nyonya?" Jelas Fang Yin dengan mendelik.

"Apa yang kau katakan ini? Kau ini bicara apa. Kau yang melakukan dosa."

"Dosa ini kau juga turut di dalamnya!" Sentak fang Yin.

"Jun Hui jangan dengarkan dia..... Wanita ini bicara sembarangan. Lebih baik kita bawa segera sebelum pihak kekaisaran kesini." Ucap nenek dengan penuh yakin.

"Tidak tuan! Aku tidak berbohong. Tolong dengarkan aku... Kau sudah melihat bagaimana diriku sebelumnya kan, tolong sedikit percaya padaku."

"Jun Hui bawa cepat!" Ucap nenek tidak sabaran.

Putranya menatap dirinya dengan tanda tanya. Tentu segera mungkin dia menyelamatkan diri. "Bawa cepat!"

"Tuan Jun....."

"Pihak kekaisaran datang jendral." Jelas Wang dan itu membuat senyum di wajah Nenek terbit.

"Kami mendapatkan laporan atas tindakan tidak bermoral. Dan atas perintah kaisar kami kesini jendral Jun Hui."

"Iya, ini dia! Ini orangnya! Cepatlah bawa wanita pembawa keburukan ini dari kediaman ku!" Ucap Nenek yang membuat fang Yin mati kutu.

'Wanita tua ini..... Dia menyelamatkan dirinya sendiri! Aku akan balas kau nanti! Aku akan balas kau!' dengan penuh dendam dan amarah, Fang Yin menatap nenek.

"Ibu!" Panggil Jia.

"Jia....."

"Bawa sekalian putrinya ini. Aku tidak mau ada keturunan pembawa tidak keberuntungan masih tertinggal!" Nenek mendorong Jia dan untungnya langsung ditangkap oleh pihak kekaisaran.

"Kalau begitu kami permisi jenderal. Dan setelah ini diharapkan agar jenderal menuju istana." Jun Hui mengangguk.

"Dengar aku nenek tua.... Aku akan kembali dan membalas perlakuan ini padamu!" Bisik fang Yin yang mengambil tempat sembari mendekat pada putrinya.

"Ayo jalan!" Setelahnya fang Yin menurut didampingi pihak kekaisaran yang menjemput nya. Jia memeluk tubuh ibunya, dan mereka meninggalkan kediaman Jun Hui. Sedangkan Yeong baru datang dan hanya sekilas melihat kepergian fang Yin yang dibawa oleh pihak kekaisaran.

"Sayang sekali nenek ku itu lolos. Tapi tak apa, aku tidak akan membiarkan nya. Kau tidak akan lolos dengan ku nenek.... Terlebih jika kau menganggu hubungan ayah dan ibuku."

"Suamiku....." Panggil Yeong.

"Ada apa? Kenapa pihak kekaisaran kesini?" Tanya nya.

"Dia melakukan tindakan tercela dengan tidur dengan salah satu penjagaan kediaman nyonya." Ucap Wang.

"Setelah ini kau pasti dipanggil ke istana bukan?" Ucap Yeong yang diangguki oleh Jun Hui.

"Jangan khawatir...." Ucap Jun Hui menenangkan.

"Aku tau." Ucap Yeong.

'Bagaimana bisa semuanya gagal? Dan wanita itu mengancam ku..... tidak! Dia tidak akan bisa. Sebaiknya aku harus merubah strategi ku, aku tidak mau Jun Hui berpikir aku terlibat.'

"Ibu..... Ibu!" panggil Jun Hui.

"Aku tidak tau!" Ucap Nenek spontan dengan raut cemas.

"Ya putraku? Ada apa?" Tanya nenek setelah menetralkan rasa cemasnya.

"Apa maksudnya fang Yin tadi? Apa ibu tau sesuatu?" Tanya Jun Hui, yang kembali membuat debar jantung nya tak menentu.

"Ibu tidak tau. Tapi sebelum kejadian, dia bertanya apa yang kau suka. Dia juga bercerita kalau dia menyukai mu putraku. Ibu memperingatkan nya! Ya! Itu yang ibu lakukan!" Jawabnya.

'Astaga, pandai sekali Nenek berkilah.'

"Dia ingin menikah dengan mu Jun. Ibu tidak mau, bagi ibu.....Yeong.... adalah istri mu, itu sudah cukup kan."

"Tapi nenek bersikap baik pada nya dan menjelek-jelekkan ibu. Juga membela Jia dan bukannya aku. Kenapa nek?" Tanya Qian.

"Itu karena mereka memainkan peran yang baik. Nenek percaya pada mereka. Oh cucuku Qian.... Maafkan nenek ya. Nenek mudah terhasut." Ucap Nenek dengan lembut, tapi Qian memundurkan langkahnya dan menuju ibunya.

"Jun Hui, kau tidak percaya pada ibu? Kau meragukan ibu mu ini?"

"Jenderal, tampaknya jenderal harus segera ke istana." Ucap Wang, dia bukannya tidak mau masalah ini selesai, dia juga yakin ada sesuatu.

'Aku bisa bicarakan nanti ketika perjalanan kami.' batin Wang.

"Iya putraku. Jangan membuat kaisar menunggu lama."

"Aku pergi dulu...."

"Ayah hati-hati." Ucap Qian.

"Ya putriku."

"Segera kembali..." Ucap Yeong.

"Pasti, aku akan kembali dengan cepat."

"Ayo Wang!"

'Selamat! Setidaknya aku selamat!'

******************

"Ada apa Wang? Katakanlah, aku tau kau ingin mengatakan sesuatu...."

"Maaf tuan jenderal, tapi semalam saya menemukan Tuan dengan ibu Tuan dan seorang penjaga tidak sadarkan diri." Ucap Wang.

"Saya tidak bermaksud menuduh atau bagaimana. Tapi bukankah itu aneh?"

"Aku juga berpikir ke sana. Semalam kepalaku terasa pusing dan tubuhku terasa aneh...."

"Apa Tuan jenderal, tau siapa yang melakukan nya?" Tanya Wang.

"Lakukan penyelidikan Wang. Terlibat atau tidak, aku akan memberikan ketegasan pada ibuku jika dia terlibat."

"Baik tuan jenderal."

Sedangkan ketika memasuki istana, Jun Hui bertemu dengan dua sosok dengan pakaian yang menunjukkan kasta mereka. "Mereka dari kerajaan Xang."

"Ah iya, aku ingat. Ada pertemuan, tampaknya putra mereka belum naik tahta ya."

"Rumor mengatakan tidak lama lagi Tuan." Jun Hui memberikan sapaan pada kepada keduanya.

"Kau jenderal Jun Hui?"

"Iya, saya merasa senang kaisar mengenali saya." Balas Jun Hui.

"Oh, kehebatan mu terdengar sampai ke kerajaan ku. Datanglah ketika penobatan putraku nanti."

"Tentu kaisar."

"Mari permaisuri..... Kita menemui kaisar." Ucapnya pada sang istri.

"Apa kau putra jenderal Yan Hui dan Ling Zhi?"

"Ya, itu ayahku, tapi ibuku bukan Ling Zhi.... Tapi Ling Hua.... Mungkin permaisuri salah orang." Ucap Jun Hui yang membuat wanita yang mulai menua itu menatap lekat sosok Jun Hui.

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏

Terpopuler

Comments

V-hans🌺

V-hans🌺

,apakah si nenek peyot bukan ibu kandung jendral..sepertinya begitu...lanjut thot

2025-03-07

4

hani chaq

hani chaq

ya....benar berarti tu nenek sihir .knp juga ga lketangkap sekaliyan

2025-03-07

1

Lyvia

Lyvia

ohh nenek gila itu berarti ibu tiri sijendral

2025-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!