Saling Merancang

Aroma wangi langsung tercium, menggugah indra penciuman. Kali ini ada yang tampak berbeda. Karena Yeong sendiri yang menyajikan nya, tanpa pelayan.

Nenek dengan pandangan menyipit serta kedua tangan nya sudah memegang sumpit. Seolah tidak sabar dengan hasil masakan menantu nya itu. "Aromanya harum sekali. Bukan begitu Yong Zheng?"

Anak laki-lakinya mengangguk, dia juga sudah tidak sabar untuk makan malam. Setelah melakukan pengobatan dengan tabib, membuat energi nya begitu kosong.

'Hanya aroma saja, kenapa reaksi mereka begitu sekali. Lihat saja, ketika mereka melihat tampilan nya.'

"Hanya aroma saja belum tentu tampilannya bagus. Ingat! Ini adalah tahu wensi. Keindahannya terlihat dari bentuk tahu nya."

'Bagus nenek tua.... Itu yang aku inginkan.'

'sangat menyedihkan, tapi sayang sekali aku tidak kasihan.' Qian tersenyum manis menatap kemalangan yang menimpa Jia. Jia sendiri hanya bisa diam, karena tangan nya terasa lelah, belum lagi dengan b0k0ng nya yang terasa panas karena terlalu lama duduk. Kalau bukan karena perutnya yang lapar, dia tidak akan kesini.

"Ibu, suapi aku ya....." Pinta Jia dengan memelas.

"Tentu putriku."

"Ayo Bu, aku sudah tidak sabar. Aku ingin makan dengan lahap." Ucap Qian dengan semangat.

"Ayah juga kan?"

"Tentu saja Qian."

"Cepatlah Yeong!"

"Iya Bu." Yeong dengan segera membuka mangkuk sup itu, dan nenek langsung melihat nya.

'Bersiaplah kau akan dimarahi....'

"Kenapa Bu? Kenapa diam saja?" Tanya Jun Hui.

"Ada apa dengan makanan nya......" Fang Yin yang berniat ingin melihat justru dibuat kesal.

'Bagaimana bisa?' ucapnya tidak percaya. Tahu wensi nya terbentuk dengan sangat baik. Seperti bunga yang mekar.

"Wah, istriku.... Ini sangat indah. Bentuknya sangat bagus." Puji Jun Hui.

"Terimakasih suamiku. Aku berusaha keras untuk ini."

"Benarkan Bu? Yeong berhasil. Istriku sudah bekerja keras. Jadi, kita bisa mulai makan Bu?"

"Iya." Hanya itu yang keluar dari bibir nya.

'Gagal! bagaimana bisa?'

**********************

"Apa yang kau lihat suamiku?" Tanya Yeong, ketika telapak tangan nya dibolak-balik seolah sedang diperiksa.

"Tangan mu, apa ada luka? Pasti sulit membuat tahu itu seperti bunga mekar." Jelas Jun Hui.

"Tidak apa. Ini berkat putri kita." Ucap Yeong.

"Putri kita?" Yeong mengangguk mantap.

"Benar, karena Qian.... Dia membawa sebuah alat yang membuat tahu nya terbentuk dengan baik. Meksipun ada beberapa kegagalan. Suamiku, aku merasa putri kita berbeda kan?"

"Iya, dia menjadi lebih kritis dan semakin cantik seperti mu." Yeong tertawa mendengarnya dan pipinya juga tampak merona, tapi tiba-tiba sebuah pemikiran lewat di kepalanya.

"Ada apa?" Giliran Jun Hui yang bertanya ketika melihat istrinya.

"Suamiku, apa fang Yin akan tinggal disini selamanya?"

"Kenapa bertanya begitu? Kau tidak suka?"

"Bukan, lebih tepatnya aku merasa khawatir.... Bagaimana kalau nanti dia ingin merebut hati mu. Katakan suamiku, apa ada sesuatu selama kau disana? Kau tidak memberikan janji apapun padanya kan? Katakanlah!"

******************

"Kau yakin ini manjur?"

"Yakin nyonya. Hanya dengan 2 tetes, reaksinya akan terlihat. Ini sesuai harga, ada harga ada kualitas." jawaban itu membuat senyum di wajahnya langsung mengembang.

"Baiklah, ini! Sekarang pergilah!" Setelah kepergiannya sosok itu, dia menuju kamarnya setelah menyembunyikan botol itu di dalam pakaiannya.

Setelah memastikan pintu tertutup dengan rapat, dia menatap botol berwarna hitam itu. "Aku tidak bisa menunggu lebih lama. Entah mengapa, seolah rencana yang aku susun selalu gagal. Tapi kali ini tidak boleh gagal, sekali aku berhasil, maka aku akan jadi nyonya di rumah ini!"

********************

"Aku harus bisa meyakinkan ibu, memakai baju ini." Qian menatap baju itu dengan lekat. Jika ada yang melihat maka dipastikan mereka akan terkejut karena anak sekecil itu bergelung dengan hal yang berbaur seperti itu.

"Rencana ulat bulu itu tidak akan berhasil. Aku akan membuat dia langsung terusir dari sini. Dan ibulah yang akan menghabiskan malam dengan ayah!" Berbekal dengan ingatannya, Qian akan menghentikan rencana busuk yang ingin menjebak ayahnya.

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰

Dan yang ingin melihat perubahan ibu Qian ataupun azab bagi yang jahat, bersabar ya... Karena alur ceritanya sudah author susun.

Terpopuler

Comments

Narti Narti

Narti Narti

AQ akan menunggu thor semangat

2025-03-02

3

Armyati

Armyati

semangat trs kak💪💪💪gak sabar nunggu lanjutannya🙏🥰☕️

2025-03-02

2

Eka Haslinda

Eka Haslinda

dan gw termasuk dalam kategori yg gak sabaaran menunggu thor.. wkwkwkwkkwk

2025-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kesempatan!
2 Obat Manis
3 Pelukan Hangat
4 Sebentar lagi....
5 Siapa?
6 Perdebatan kecil
7 Ledakan Pertama
8 Tantangan dan Tuduhan
9 Terungkap
10 Persiapan
11 Saling Merancang
12 Mulai Siaga
13 Pencerahan
14 Bertaruh
15 Berhasil
16 Rencana VS Rencana
17 Bukan Sembarang Sakit
18 Yang Terjadi
19 Panik!
20 Salah Orang
21 Kamuflase
22 Tingkah Qian
23 Rahasia
24 Jawaban
25 Pagi Tak Terduga
26 Pengakuan!
27 Akhir dan Mulai
28 Siluman pendek
29 Taring
30 Kerajaan Xang
31 Buah Bibir
32 Tidak ada Artinya
33 Dia!
34 Kejutan untuk Ayah!
35 Salah Tempat
36 Pura-pura
37 Merah Sekali
38 Harapan dan Penantian
39 Menemukan jawaban
40 Kecemasan akan masa depan
41 Ajang Tahunan
42 Tingkah Qian
43 Penyambutan ala Qian
44 Pembalasan
45 Bertanding
46 Keputusan!
47 Gerbang tanpa pintu
48 Aturan yang paling penting!
49 Hari Pertama
50 Ramuan!
51 Serangan!
52 Tantangan!
53 Temukan dan kumpulkan
54 Masalah di tangan Qian
55 Semakin Sulit
56 Tidak pernah Jera!
57 Penguntit
58 Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59 Bayangan
60 Diantara Gelapnya Malam
61 Licik dilawan Trik
62 Kepercayaan dan Konsekuensi
63 Dewi Alam
64 Bak Malaikat
65 Sebagian Masa lalu
66 Diantara Pilihan
67 Penyambutan
68 Kabar Baik
69 Mampirlah!
70 Mata Panah
71 Iringan Pangeran
72 Waktunya Berangkat!
73 Berburu!
74 Jebakan
75 Trik
76 Perkenalan
77 Seleksi Militer
78 Pendaftaran
79 Barak
80 Tidak ada waktu!
81 Obor Perkenalan
82 Tes pertama
83 Tidak ada dalam Aturan
84 Kertas pertemuan
85 Latihan atau Tarian?
86 Dia!
87 Perdebatan
88 Memeriksa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kesempatan!
2
Obat Manis
3
Pelukan Hangat
4
Sebentar lagi....
5
Siapa?
6
Perdebatan kecil
7
Ledakan Pertama
8
Tantangan dan Tuduhan
9
Terungkap
10
Persiapan
11
Saling Merancang
12
Mulai Siaga
13
Pencerahan
14
Bertaruh
15
Berhasil
16
Rencana VS Rencana
17
Bukan Sembarang Sakit
18
Yang Terjadi
19
Panik!
20
Salah Orang
21
Kamuflase
22
Tingkah Qian
23
Rahasia
24
Jawaban
25
Pagi Tak Terduga
26
Pengakuan!
27
Akhir dan Mulai
28
Siluman pendek
29
Taring
30
Kerajaan Xang
31
Buah Bibir
32
Tidak ada Artinya
33
Dia!
34
Kejutan untuk Ayah!
35
Salah Tempat
36
Pura-pura
37
Merah Sekali
38
Harapan dan Penantian
39
Menemukan jawaban
40
Kecemasan akan masa depan
41
Ajang Tahunan
42
Tingkah Qian
43
Penyambutan ala Qian
44
Pembalasan
45
Bertanding
46
Keputusan!
47
Gerbang tanpa pintu
48
Aturan yang paling penting!
49
Hari Pertama
50
Ramuan!
51
Serangan!
52
Tantangan!
53
Temukan dan kumpulkan
54
Masalah di tangan Qian
55
Semakin Sulit
56
Tidak pernah Jera!
57
Penguntit
58
Mendekat, menjauh dan Berhasil!
59
Bayangan
60
Diantara Gelapnya Malam
61
Licik dilawan Trik
62
Kepercayaan dan Konsekuensi
63
Dewi Alam
64
Bak Malaikat
65
Sebagian Masa lalu
66
Diantara Pilihan
67
Penyambutan
68
Kabar Baik
69
Mampirlah!
70
Mata Panah
71
Iringan Pangeran
72
Waktunya Berangkat!
73
Berburu!
74
Jebakan
75
Trik
76
Perkenalan
77
Seleksi Militer
78
Pendaftaran
79
Barak
80
Tidak ada waktu!
81
Obor Perkenalan
82
Tes pertama
83
Tidak ada dalam Aturan
84
Kertas pertemuan
85
Latihan atau Tarian?
86
Dia!
87
Perdebatan
88
Memeriksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!