Aku Berhutang Budi pada Gadis itu

Dalian terperanjat bangun dari tidurnya, tubuhnya menggigil hebat, matanya masih bergetar karena ketakutan yang belum juga mereda. Dia memeluk dirinya erat, seolah mencoba menahan rasa takut yang mencekiknya.

"Mimpi buruk... Mimpi buruk..."

"Dalian, ada apa?" Chelsey bangun perlahan penuh kekhawatiran.

"Mimpi... gue... Gue..." Dalian tergagap, tubuhnya gemetar hebat.

"Apa elo bermimpi buruk?" tanya Chelsey mencoba menenangkan.

Tanpa menjawab, Dalian langsung memeluk Chelsey erat. Sangat erat, seolah memohon perlindungan. Meskipun terasa seperti dicekik, Chelsey membalas pelukan itu, berusaha memberikan rasa aman. "Gue takut, Chelsey... Gue takut..."

"Dalian, gue tahu itu pasti menakutkan. Tapi tenanglah. Tarik napas dalam-dalam... lalu hembuskan perlahan... ulangi sampai elo merasa lebih baik. Gue akan terus di sini bersama lo," ucap Chelsey lembut sambil mengusap punggung sahabatnya.

"Chelsey..."

Di sudut ruangan, terdengar auman lembut. Kaya, kucing misterius itu, terbang turun dari tempatnya beristirahat, menghampiri mereka dengan gerakan anggun. "Pagi, Kalian sudah bangun?" tanyanya dengan suara tenang.

"Dalian mengalami mimpi buruk," jawab Chelsey sambil terus memeluk Dalian.

Tanpa banyak bicara, Kaya mendekat dan meniup ubun-ubun Dalian dengan lembut. Perlahan, gemetar di tubuh Dalian mereda. Napasnya menjadi lebih teratur, dan ketenangan mulai merasukinya.

"Aku akan menunjukkan keajaiban kepada kalian. Ikutlah denganku," ajak Kaya, suaranya seperti nyanyian lembut yang menenangkan.

"Keajaiban?" Chelsey bertanya.

Dalian melepas pelukan Chelsey, mencoba berdiri. "Gue baik-baik saja sekarang... terima kasih, Chelsey."

"Jangan lupa berterima kasih pada Kaya juga," ujar Chelsey sambil tersenyum.

Dalian menatap Kaya dengan heran. "Kenapa gue harus berterima kasih padanya?"

"Kaya tadi tenangin lo dengan meniup ubun-ubun lo."

Mata Dalian melebar. "Ubun-ubun gue? Apa? Serius?"

Kaya hanya tersenyum tipis. "Aku berhutang budi padamu, Dalian. Sebagai gantinya, aku akan mengajakmu dan sahabatmu ke tempat yang indah."

Dalian mengernyit, masih bingung. "Kucing ini... sebenarnya siapa dia? Tubuhnya menyeramkan, tapi suaranya seperti milik seseorang yang tampan," gumamnya dengan pipi sedikit merona.

Mereka mengikuti Kaya keluar. Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah padang bunga yang luar biasa indah. Sinar rembulan menerangi ladang itu dengan lembut, menciptakan suasana magis.

Kunang-kunang berwujud peri beterbangan, kupu-kupu dan lebah tampak seperti makhluk dongeng. Bunga-bunga di sekitar mereka melenggok, seolah menari menyambut kehadiran mereka.

"Selamat datang, Tuan Kaya," sapa bunga-bunga itu serempak.

"Kalian semua baik-baik saja?" tanya Kaya.

"Kami sangat baik, Tuan," jawab mereka riang.

Dalian dan Chelsey mendekati bunga-bunga itu, membungkuk sopan sambil tersenyum. "Kalian sangat indah," ujar Dalian dengan kagum.

"Terima kasih, puu~," sahut salah satu bunga, mengulurkan sehelai daun untuk memberi salam.

Dalian tersentak. "Uwaa!" Dia terlonjak kaget, terjatuh ke belakang dengan bunyi keras. "Dug!"

Chelsey tertawa kecil. "Elo selalu saja kaget dengan hal aneh."

Dalian bangkit, wajahnya masam. "Baru saja gue tenang, sekarang gue merasa makin gila. Kaya!!" serunya galak.

Kaya menatapnya dengan tenang. "Dalian, kau takut lagi? Tempat indah ini, adalah rumahku,"

"Masa bodo! Gue nggak takut! Tapi makin gila di sini! Tanggung jawab apa yang bisa lo berikan untuk semua ini, hah?!"

Kaya tersenyum, tetap tenang. "Kau hanya perlu menerima ini dengan lapang dada, Dalian. Ikhlas... rileks... dan bersugestilah yang baik."

Dalian menggerutu. "Preketek dengan semua ini! Hah!" Dalian menghela napas panjang, lalu bangkit dengan gerakan kasar. "Aku butuh udara!" serunya, berjalan menjauh tanpa menoleh ke belakang.

"Dalian, tunggu!" panggil Chelsey, tetapi Dalian tidak menggubris. Langkahnya cepat dan penuh emosi, membelah padang bunga yang seolah menari di bawah cahaya bulan.

Kaya hanya menghela napas pelan. "Biarkan saja," katanya dengan nada santai. "Dia butuh waktu untuk sendiri."

Dalian terus berjalan, tidak peduli pada keindahan di sekitarnya. Bunga-bunga yang bergerak lembut seakan memanggilnya, tetapi dia mengabaikan mereka. Kepalanya dipenuhi oleh kekesalan dan kelelahan.

"Apa-apaan ini," gumamnya sambil menendang kerikil kecil di jalannya. "Semua ini... mimpi buruk, makhluk aneh, bunga bicara… aku mulai kehilangan akal."

Tiba-tiba, dia berhenti. Di depannya ada sebuah pohon apel besar dengan cabang-cabang yang menjulang tinggi, daunnya memancarkan cahaya keperakan.

Dalian menatap pohon itu lama, dadanya naik-turun karena masih terbawa emosi. "Kenapa gue harus ada di sini?" bisiknya. "Kenapa gue harus mengalami semua ini?"

Suara lembut, hampir seperti bisikan angin, tiba-tiba terdengar dari pohon itu. "Karena kau sedang mencari jawaban."

Dalian terperanjat. "Siapa di sana?" Dia memutar tubuh, mencari asal suara, tetapi tidak ada siapa pun.

Pohon itu bergemerisik lembut, seolah tertawa. "Kemarahanmu tidak akan membawamu ke mana pun, Dalian. Tapi di sini… mungkin kau akan menemukan sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri."

Dalian mengerutkan kening. "Apa maksudmu?" tanyanya, suaranya masih dipenuhi kekesalan, tetapi ada secuil rasa penasaran yang mulai muncul.

"Kadang, keajaiban yang kau benci adalah keajaiban yang paling kau butuhkan," jawab suara itu, semakin lembut hingga menghilang bersama angin malam.

Dalian terdiam.

Untuk pertama kalinya, gadis itu merasa lebih tenang, meski pikirannya masih bergolak. Dia menatap pohon itu sekali lagi sebelum akhirnya berbalik.

Kaya menunggu bersama Chelsey, hatinya masih penuh tanya. Kaya dan Chelsey duduk di atas rerumputan yang lembut, ditemani sinar lembut yang menerangi padang bunga.

Kunang-kunang peri beterbangan di sekitar mereka, menciptakan suasana magis yang tenang. Chelsey memeluk lututnya, menatap ke arah di mana Dalian menghilang dalam kegelapan.

"Chelsey," ucap Kaya memecah keheningan, "menurutmu, Dalian kenapa selalu terlihat… mudah kesal?"

Chelsey menjawab, "Dia sebenarnya nggak semarah itu. Hanya saja, dia terbiasa menutup diri dari hal-hal yang membuatnya merasa rapuh."

"Gue tahu Dalian sejak kecil. Dia memang keras kepala dan suka meledak-ledak. Tapi gue tahu, dia punya hati yang lembut."

Kaya tersenyum tipis. "Dia peduli lebih dari yang dia tunjukkan. Tapi manusia seperti dia sering merasa terperangkap dalam dunia mereka sendiri. Kekesalan adalah cara mereka melindungi diri."

Chelsey tertawa kecil. "Dia memang suka menyembunyikan perasaan di balik amarahnya. Bahkan di sekolah, dia selalu jadi pembela jika ada teman yang di-bully, meskipun dia sendiri lebih suka berpura-pura nggak peduli."

Kaya mengangguk pelan. "Seorang pelindung yang pura-pura tak butuh perlindungan."

Chelsey menatap langit, matanya memantulkan cahaya bintang. "Dalian selalu merasa harus kuat. Ayah dan ibunya terlalu sibuk. Dia terbiasa menyelesaikan semuanya sendiri."

Kaya menghela napas. "Dia anak yang berani, tapi kesendirian bisa membuat seseorang lupa cara menerima keajaiban kecil dalam hidup."

Chelsey tersenyum lembut. "Kaya, lo bicara seolah kau mengenalnya begitu dalam."

Kaya menatap Chelsey dengan mata berkilau penuh rahasia. "Aku mengenal lebih banyak dari yang kau kira. Tapi itu tugasmu, Chelsey, untuk mengingatkan Dalian bahwa dia tidak harus selalu sendirian."

Chelsey tertawa kecil. "Gue? Gue udah melakukannya bertahun-tahun, dan dia masih saja keras kepala."

Kaya mengangkat bahu dengan gerakan anggun. "Mungkin keajaiban butuh waktu. Atau mungkin, hari ini adalah awal dari sesuatu yang berbeda."

Chelsey menghela napas panjang, "Ya, mungkin saja. Tapi gue tetap akan berada di sisinya, apapun yang terjadi."

Terpopuler

Comments

Afi Afifah

Afi Afifah

Bener-bener reaksi yang relatable banget sih. Kadang kita semua pasti pernah merasa overwhelmed sama hal aneh dan jadi pengen kabur. Kesien Dalian 🥲🥲

2025-04-10

0

Afi Afifah

Afi Afifah

Idiihh~ mulai terpesona ya sama Kaya. Bingung sendiri khann~ 🤣🤣 lucu banget kamu Dal

2025-04-10

0

Afi Afifah

Afi Afifah

Dalian overreact banget! 🤣🤣 lucuk~

2025-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Pemberani tapi Penakut
2 Gadis ini Memiliki Kekuatan Istimewa
3 Gadis ini akan Memberiku Jalan
4 Menuju Dunia bukan Manusia
5 Aku membutuhkan Gadis ini
6 Meski begitu, Aku harus Melindunginya
7 Kekuatan Gadis itu Muncul
8 Rencanaku yang Dihantam Takdir
9 Tumbal untuk Menyelamatkan Kekasihku
10 Aku Berhutang Budi pada Gadis itu
11 Maafku untuk Gadis yang Tak Bersalah
12 Gadis itu Ternyata Masih Ingat
13 Aku dalam Dua Pria Misterius
14 Mengobrol Ringan dengan Gadis itu
15 Ikut Larut dalam Dunia Gadis itu
16 Gadis itu Mencurigai Hadirnya Karel
17 Gadis itu Jutek tapi Peduli
18 Aku Suka Ngusilin Gadis Ini
19 Aku Berakhir di Tubuh yang Lumpuh
20 Gadis itu Mulai Diincar
21 Gadis itu Bersedia Menolong Makhluk Lain
22 Gadis itu Ingin Menyelamatkan Semuanya
23 Hutan Inner Child Bagian dari Kisah
24 Eclipse, Salah Satu Makhluk Terkuat
25 Inner Child Gadis itu Rela Berkorban
26 Gadis itu Berhati Besar
27 Gadis itu Bisa Bicara dengan Bijak
28 Segel Mata Gadis itu Dirusak
29 Aku Mencemaskannya, tapi Aku Tetap Usil
30 Gadis itu Punya Fans
31 Gadis itu Punya Sisi yang Memikat
32 Aku Tidak Suka
33 Gadis itu Mencemaskan Sahabatnya
34 Gadis itu Tak Mau Kuganggu
35 Aku Merasa Sahabatnya Terlalu Baik
36 Aku Harus Membuat Pilihan
37 Gadis itu Merindukanku
38 Aku ada Selama Kau Percaya
39 Aku Harus Mengambil Tubuhku Kembali
40 Siapa Kau Sebenarnya?
41 Gadis itu Memikirkanku
42 Gadis itu Tak Menyukai Circle Pertemanan
43 Rambut Gadis itu Hidup
44 Aku Ingin Tahu Semua tentang Gadis Itu
45 Kerjaanku Ngusilin Gadis itu Terus
46 Adik Gadis itu Mengajakku Bermain
47 Aku Berjanji untuk Menjaga Gadis itu
48 Aku Kagum pada Kepedulian Gadis itu
49 Kekuatan Gadis itu Bangkit
50 Aku Telah Kembali ke Tubuh Asliku
51 Gadis itu Masih Diintai
52 Ada Sesuatu yang Terasa Janggal
53 Terima Kasih, Dalian
54 Kau Aman Bersamaku, Gadisku
55 Kita Akan Melewati Ini Bersama
56 Aku ingin menyelamatkan kekasihku, tapi...
57 Aku ingin Lebih Perhatian Padanya
58 Ada Murid Baru Bernama Lio
59 Siapa Sebenarnya Yang Kusayangi?
60 Aku Pria Buruk
61 Aku Ingin Terus Memiliki Momen Ini
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Gadis Pemberani tapi Penakut
2
Gadis ini Memiliki Kekuatan Istimewa
3
Gadis ini akan Memberiku Jalan
4
Menuju Dunia bukan Manusia
5
Aku membutuhkan Gadis ini
6
Meski begitu, Aku harus Melindunginya
7
Kekuatan Gadis itu Muncul
8
Rencanaku yang Dihantam Takdir
9
Tumbal untuk Menyelamatkan Kekasihku
10
Aku Berhutang Budi pada Gadis itu
11
Maafku untuk Gadis yang Tak Bersalah
12
Gadis itu Ternyata Masih Ingat
13
Aku dalam Dua Pria Misterius
14
Mengobrol Ringan dengan Gadis itu
15
Ikut Larut dalam Dunia Gadis itu
16
Gadis itu Mencurigai Hadirnya Karel
17
Gadis itu Jutek tapi Peduli
18
Aku Suka Ngusilin Gadis Ini
19
Aku Berakhir di Tubuh yang Lumpuh
20
Gadis itu Mulai Diincar
21
Gadis itu Bersedia Menolong Makhluk Lain
22
Gadis itu Ingin Menyelamatkan Semuanya
23
Hutan Inner Child Bagian dari Kisah
24
Eclipse, Salah Satu Makhluk Terkuat
25
Inner Child Gadis itu Rela Berkorban
26
Gadis itu Berhati Besar
27
Gadis itu Bisa Bicara dengan Bijak
28
Segel Mata Gadis itu Dirusak
29
Aku Mencemaskannya, tapi Aku Tetap Usil
30
Gadis itu Punya Fans
31
Gadis itu Punya Sisi yang Memikat
32
Aku Tidak Suka
33
Gadis itu Mencemaskan Sahabatnya
34
Gadis itu Tak Mau Kuganggu
35
Aku Merasa Sahabatnya Terlalu Baik
36
Aku Harus Membuat Pilihan
37
Gadis itu Merindukanku
38
Aku ada Selama Kau Percaya
39
Aku Harus Mengambil Tubuhku Kembali
40
Siapa Kau Sebenarnya?
41
Gadis itu Memikirkanku
42
Gadis itu Tak Menyukai Circle Pertemanan
43
Rambut Gadis itu Hidup
44
Aku Ingin Tahu Semua tentang Gadis Itu
45
Kerjaanku Ngusilin Gadis itu Terus
46
Adik Gadis itu Mengajakku Bermain
47
Aku Berjanji untuk Menjaga Gadis itu
48
Aku Kagum pada Kepedulian Gadis itu
49
Kekuatan Gadis itu Bangkit
50
Aku Telah Kembali ke Tubuh Asliku
51
Gadis itu Masih Diintai
52
Ada Sesuatu yang Terasa Janggal
53
Terima Kasih, Dalian
54
Kau Aman Bersamaku, Gadisku
55
Kita Akan Melewati Ini Bersama
56
Aku ingin menyelamatkan kekasihku, tapi...
57
Aku ingin Lebih Perhatian Padanya
58
Ada Murid Baru Bernama Lio
59
Siapa Sebenarnya Yang Kusayangi?
60
Aku Pria Buruk
61
Aku Ingin Terus Memiliki Momen Ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!