Gadis itu Ternyata Masih Ingat

...Konkon~...

...Please subscribe this novel to alert updates yess......

...Aku akan sangat sangat berterima kasih untuk para pembaca yang membaca penuh cinta untuk novel ini....

...❤❤ Happy ❤❤...

...__________________________________...

Satu bulan kemudian.

Dalian kembali ke kehidupannya yang sesungguhnya. Sekolah. Cukup tenang menikmati slice of life kehidupan anak sekolah. Tanpa rasa takut akan berada di dunia yang menyeramkan lagi.

Dalian melangkah menyusuri koridor. Rambut panjangnya yang hitam keunguan berkilau lembut mengikuti gerak langkahnya. Terjuntai rapi hingga punggung bawah, rambut itu memantulkan kilau halus saat diterpa cahaya mentari.

Tapi hatinya, seperti terjebak dalam ruang lain. Bayang-bayang misteri itu masih saja tertinggal di pikirannya.

Ia sudah mencoba bertanya, menyelidik, pada Chelsey, pada Kio, pada Ayah dan Ibu. Tapi jawaban mereka semua sama: tidak tahu.

Chelsey hanya tertawa saat Dalian bertanya soal “padang bunga” atau “peri awan”. “Kamu mimpi apa sih, Dalian? Hahaha, ada-ada aja,” katanya dengan ekspresi bingung.

Ibu bahkan sempat mengira Dalian sedang stres karena dilema anak kelas 3 SMA, dan menyuruhnya minum teh herbal.

Kio? Dia malah meledek, “Kakak nonton anime kebanyakan, nih. Sampai kucing serem segala disebut-sebut.”

Tak satu pun dari mereka—tidak Chelsey, tidak Kio, bahkan tidak Ayah dan Ibu—mengingat apa yang terjadi di tempat-tempat itu. Mereka tidak mengingat mobil yang terhenti mendadak di tengah kegelapan. Tidak mengingat suara tangisan para makhluk terbang. Tidak mengingat lautan awan. Tidak mengingat makhluk gaib. Tidak juga mengingat Kaya, kucing kecil menyeramkan yang selalu menolong.

Dan bunga kecil itu, juga meninggalkan tanda tanya. Permintaan maaf? Dan terima kasih? Maksudnya apa?

Hanya Dalian.

Hanya dia yang masih menyimpan potongan ingatan itu. Kadang samar, kadang jelas seperti baru saja terjadi. Kadang muncul dalam mimpi yang membangunkannya tengah malam. Dan setiap kali ia menatap rambutnya di cermin, melihat kilau hitam yang semakin membawa kemisteriusan. Bukan hanya pada dirinya, tapi pada sesuatu yang lebih besar.

Sesuatu, yang belum selesai.

Saat kelas berlangsung, Dalian duduk di bangkunya yang dekat jendela. Angin menerpa lembut rambutnya, tapi pikirannya jauh. Tiba-tiba, seorang guru baru masuk ke dalam kelas. Wajahnya tampak asing, namun seolah akrab di hati Dalian.

"Selamat pagi, siswa-siswi. Saya guru baru kalian, Pak Pandita Wakaya," ucap pria itu dengan suara tenang, namun dalam.

Dalian menegakkan tubuhnya. Matanya terbelalak tak percaya melihat kehadiran pria itu. Mata Pak Pandita berkilat seperti perak dalam sekejap, membuat Dalian menahan napas. Ada sesuatu, sesuatu yang mengingatkannya pada Kaya, sosok manusianya.

Pak Pandita melanjutkan perkenalan dengan senyum ramah, tetapi saat matanya bertemu dengan mata Dalian, waktu seakan membeku. "Dalian" bisiknya.

Dalian terperangah. "I-iyah, Pak..."

"Aku tahu kau masih bertanya-tanya," ucapnya dengan suara nyaris berbisik, hanya Dalian yang bisa mendengar, "tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Dalian membeku, gemetar. "Siapa dia? Mengapa dia tahu? Kaya kah?"

Dalian menelan ludah, jantungnya berpacu tak karuan. Dia mencoba menormalkan napas, namun tatapan Pak Pandita terus menusuknya, seolah membaca setiap pikirannya.

"Saya harap kita bisa belajar dengan tenang hari ini," lanjut Pak Pandita, kembali ke nada biasa, suaranya terdengar hangat dan tegas.  "Mari mulai dengan perkenalan singkat."

Suasana kelas kembali normal. Siswa-siswi memperkenalkan diri satu per satu, tetapi Dalian tak mampu fokus. Tatapan matanya terus mencuri pandang ke arah Pak Pandita, mencari jawaban di balik wajah misterius itu.

Giliran Chelsey tiba, dia berdiri. "Nama saya Chelsey, Dessiana Chelsey. Hobi saya membaca, Pak."

Pak Pandita menatapnya dalam-dalam, matanya berkilau lagi, melirik Dalian yang sebangku dengan Chelsey. Seolah menyampaikan sesuatu yang hanya Dalian bisa tangkap.

"Membaca, ya? Bacalah dunia dengan hati-hati, Dalian. Banyak hal yang tak tertulis di buku." Senyumnya mengembang, tapi ada sesuatu yang menyeramkan di balik keramahan itu.

Setelah perkenalan selesai, Pak Pandita mulai mengajar. Tapi kata-katanya tak sepenuhnya biasa. Kalimat-kalimatnya terdengar seperti teka-teki.

"Sejarah adalah jalinan peristiwa yang tidak selalu dapat dipahami dengan mata telanjang," katanya, sambil menuliskan sesuatu di papan tulis—sebuah simbol aneh berbentuk lingkaran yang mengingatkan Dalian pada cahaya pohon dalam mimpinya.

Seketika, Dalian merasa ruangan itu berputar. Nafasnya memburu, merasa mual dan suara-suara di sekelilingnya memudar. Di kejauhan, ia mendengar suara yang familiar: suara Kaya.

"Dalian, kau harus ingat…"

Pak Pandita berhenti menulis, menatap Dalian lagi. "Kau baik-baik saja?" tanyanya, dengan nada yang seolah penuh makna lebih dari sekadar perhatian biasa.

Dalian yang sedikit hilang kesadaran menggigit bibir, berusaha menenangkan diri. "Saya...baik-baik saja, Pak."

Pandita tersenyum miring.

Dalian mencoba mengendalikan pikirannya yang bergejolak. Dia tidak bisa mengabaikan getaran aneh yang dirasakannya setiap kali Pak Pandita berbicara. Suara itu, mata itu—semuanya terlalu mirip dengan Kaya. Namun, ada sesuatu yang janggal. Kaya yang ia kenal dalam mimpi adalah sosok hangat, bercahaya, pelindung yang penuh perhatian. 

Sementara Pak Pandita terasa... dingin, penuh teka-teki, dan menakutkan dalam diamnya.

Sepanjang pelajaran, Dalian terus mencuri pandang ke arah Pak Pandita, mencoba menemukan celah untuk memahami. Tapi yang ia dapatkan hanyalah lebih banyak kebingungan. Setiap gerakan, setiap kata yang keluar dari mulut Pak Pandita terasa dipenuhi dengan misteri yang membuat dada Dalian sesak.

Saat bel tanda istirahat berbunyi, Pak Pandita menutup buku catatannya dan berkata, "Baiklah, kita lanjutkan setelah istirahat. Dalian, tetaplah di sini sebentar. Saya ingin berbicara."

Teman-temannya menatap Dalian dengan penasaran, tapi dia hanya mengangguk lemah. Chelsey menatapnya prihatin sebelum meninggalkan kelas.

Ketika kelas kosong, keheningan menyeruak, seolah ruangan itu terputus dari dunia luar. Pak Pandita berjalan mendekat, berhenti tepat di depan meja Dalian.

"Dalian," katanya dengan suara lembut tapi penuh wibawa. "Kau masih ingat, bukan?"

Dalian menatapnya dengan mata melebar, jantungnya berdentam keras. "Kaya... itu kamu, kan?"

Pak Pandita tersenyum tipis, tapi tidak ada kehangatan di sana. "Aku adalah apa yang kau pikirkan, dan juga bukan. Pertanyaannya, Dalian, kenapa kau masih ingat?"

"Apa maksudmu?" Dalian menelan ludah, merasa ketakutan dan penasaran sekaligus. "Kenapa semua orang lupa kecuali aku?"

Pak Pandita memandang ke luar jendela, matanya kembali bersinar keperakan. "Mungkin karena kau adalah satu-satunya yang cukup kuat untuk mengingat. Atau mungkin karena ingatan itu adalah kunci yang belum siap kau buka."

Dia berbalik menatap Dalian, tatapannya dingin. "Namun, kau harus berhenti mencari. Beberapa rahasia sebaiknya tetap terkubur."

Dalian menegang. "Kamu bukan Kaya yang aku kenal... Apa yang terjadi padamu?"

Pak Pandita tersenyum samar, tapi ada rasa sakit yang terselip di matanya. "Dunia ini tidak sesederhana itu, Dalian. Kau akan segera memahami... jika kau bertahan cukup lama."

Sebelum Dalian bisa berkata apa-apa, Pak Pandita berbalik dan berjalan keluar kelas, meninggalkannya dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Dalian duduk membeku, sadar bahwa sosok di depannya tadi memang Kaya--dalam wujud manusianya-- tapi juga bukan. Dan yang lebih mengerikan, dia merasakan ada bahaya besar yang mengintai.

Terpopuler

Comments

Afi Afifah

Afi Afifah

Stereotip ibu-ibu yang ngasih solusi herbal buat masalah hidup, tapi malah bingung dan nggak ngerti masalahnya. Hahaha, relatable banget! 👍👍

2025-04-10

0

Afi Afifah

Afi Afifah

"Rambut panjangnya yang hitam keunguan berkilau lembut diterpa cahaya mentari."

Duh~ gini lebih keren Thorr 🔥🔥

2025-04-10

0

Afi Afifah

Afi Afifah

Duh, Pak Pandita siapa lagi nih...
Lanjoet Thorrr 🔥🔥

2025-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Pemberani tapi Penakut
2 Gadis ini Memiliki Kekuatan Istimewa
3 Gadis ini akan Memberiku Jalan
4 Menuju Dunia bukan Manusia
5 Aku membutuhkan Gadis ini
6 Meski begitu, Aku harus Melindunginya
7 Kekuatan Gadis itu Muncul
8 Rencanaku yang Dihantam Takdir
9 Tumbal untuk Menyelamatkan Kekasihku
10 Aku Berhutang Budi pada Gadis itu
11 Maafku untuk Gadis yang Tak Bersalah
12 Gadis itu Ternyata Masih Ingat
13 Aku dalam Dua Pria Misterius
14 Mengobrol Ringan dengan Gadis itu
15 Ikut Larut dalam Dunia Gadis itu
16 Gadis itu Mencurigai Hadirnya Karel
17 Gadis itu Jutek tapi Peduli
18 Aku Suka Ngusilin Gadis Ini
19 Aku Berakhir di Tubuh yang Lumpuh
20 Gadis itu Mulai Diincar
21 Gadis itu Bersedia Menolong Makhluk Lain
22 Gadis itu Ingin Menyelamatkan Semuanya
23 Hutan Inner Child Bagian dari Kisah
24 Eclipse, Salah Satu Makhluk Terkuat
25 Inner Child Gadis itu Rela Berkorban
26 Gadis itu Berhati Besar
27 Gadis itu Bisa Bicara dengan Bijak
28 Segel Mata Gadis itu Dirusak
29 Aku Mencemaskannya, tapi Aku Tetap Usil
30 Gadis itu Punya Fans
31 Gadis itu Punya Sisi yang Memikat
32 Aku Tidak Suka
33 Gadis itu Mencemaskan Sahabatnya
34 Gadis itu Tak Mau Kuganggu
35 Aku Merasa Sahabatnya Terlalu Baik
36 Aku Harus Membuat Pilihan
37 Gadis itu Merindukanku
38 Aku ada Selama Kau Percaya
39 Aku Harus Mengambil Tubuhku Kembali
40 Siapa Kau Sebenarnya?
41 Gadis itu Memikirkanku
42 Gadis itu Tak Menyukai Circle Pertemanan
43 Rambut Gadis itu Hidup
44 Aku Ingin Tahu Semua tentang Gadis Itu
45 Kerjaanku Ngusilin Gadis itu Terus
46 Adik Gadis itu Mengajakku Bermain
47 Aku Berjanji untuk Menjaga Gadis itu
48 Aku Kagum pada Kepedulian Gadis itu
49 Kekuatan Gadis itu Bangkit
50 Aku Telah Kembali ke Tubuh Asliku
51 Gadis itu Masih Diintai
52 Ada Sesuatu yang Terasa Janggal
53 Terima Kasih, Dalian
54 Kau Aman Bersamaku, Gadisku
55 Kita Akan Melewati Ini Bersama
56 Aku ingin menyelamatkan kekasihku, tapi...
57 Aku ingin Lebih Perhatian Padanya
58 Ada Murid Baru Bernama Lio
59 Siapa Sebenarnya Yang Kusayangi?
60 Aku Pria Buruk
61 Aku Ingin Terus Memiliki Momen Ini
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Gadis Pemberani tapi Penakut
2
Gadis ini Memiliki Kekuatan Istimewa
3
Gadis ini akan Memberiku Jalan
4
Menuju Dunia bukan Manusia
5
Aku membutuhkan Gadis ini
6
Meski begitu, Aku harus Melindunginya
7
Kekuatan Gadis itu Muncul
8
Rencanaku yang Dihantam Takdir
9
Tumbal untuk Menyelamatkan Kekasihku
10
Aku Berhutang Budi pada Gadis itu
11
Maafku untuk Gadis yang Tak Bersalah
12
Gadis itu Ternyata Masih Ingat
13
Aku dalam Dua Pria Misterius
14
Mengobrol Ringan dengan Gadis itu
15
Ikut Larut dalam Dunia Gadis itu
16
Gadis itu Mencurigai Hadirnya Karel
17
Gadis itu Jutek tapi Peduli
18
Aku Suka Ngusilin Gadis Ini
19
Aku Berakhir di Tubuh yang Lumpuh
20
Gadis itu Mulai Diincar
21
Gadis itu Bersedia Menolong Makhluk Lain
22
Gadis itu Ingin Menyelamatkan Semuanya
23
Hutan Inner Child Bagian dari Kisah
24
Eclipse, Salah Satu Makhluk Terkuat
25
Inner Child Gadis itu Rela Berkorban
26
Gadis itu Berhati Besar
27
Gadis itu Bisa Bicara dengan Bijak
28
Segel Mata Gadis itu Dirusak
29
Aku Mencemaskannya, tapi Aku Tetap Usil
30
Gadis itu Punya Fans
31
Gadis itu Punya Sisi yang Memikat
32
Aku Tidak Suka
33
Gadis itu Mencemaskan Sahabatnya
34
Gadis itu Tak Mau Kuganggu
35
Aku Merasa Sahabatnya Terlalu Baik
36
Aku Harus Membuat Pilihan
37
Gadis itu Merindukanku
38
Aku ada Selama Kau Percaya
39
Aku Harus Mengambil Tubuhku Kembali
40
Siapa Kau Sebenarnya?
41
Gadis itu Memikirkanku
42
Gadis itu Tak Menyukai Circle Pertemanan
43
Rambut Gadis itu Hidup
44
Aku Ingin Tahu Semua tentang Gadis Itu
45
Kerjaanku Ngusilin Gadis itu Terus
46
Adik Gadis itu Mengajakku Bermain
47
Aku Berjanji untuk Menjaga Gadis itu
48
Aku Kagum pada Kepedulian Gadis itu
49
Kekuatan Gadis itu Bangkit
50
Aku Telah Kembali ke Tubuh Asliku
51
Gadis itu Masih Diintai
52
Ada Sesuatu yang Terasa Janggal
53
Terima Kasih, Dalian
54
Kau Aman Bersamaku, Gadisku
55
Kita Akan Melewati Ini Bersama
56
Aku ingin menyelamatkan kekasihku, tapi...
57
Aku ingin Lebih Perhatian Padanya
58
Ada Murid Baru Bernama Lio
59
Siapa Sebenarnya Yang Kusayangi?
60
Aku Pria Buruk
61
Aku Ingin Terus Memiliki Momen Ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!