Anggara, Sasya dan Indra berlari mengejar pintu keluarnya, sedangkan Dika dan temannya masih terjebak di dalam permainan yang dia atur sendiri, dia masih belum menemukan jalan ke pintu keluarnya, dia hanya berjalan ke jalan yang buntu.
"Dika, kenapa kita belum menemukan pintu keluarnya, kalau begini terus kita bisa kalah dik" kata Ari sambil kebingungan
"Iya dik, ayo pikir kan kemana kita harus mencari jalan pintu keluar nya" kata Bowo
"Kalian bisa diam gak, aku juga lagi mikir, kalian jangan banyak omong aja, bantuin mikir" jawab Dika dengan rasa marah, dia merasa kesal karna melupakan jalan yang sudah di tunjukan oleh petugas penjaga permainan itu
Di sisi lain, Anggara, Sasya dan Indra sudah berhasil keluar dari tempat permainan itu, mereka berhasil berkat Anggara.
"Yeeeee kita berhasil keluar, lihat Dika dan temannya tidak ada di sini, berarti mereka masih berada di dalam" kata Indra merasa senang
"Iya, kita berhasil memenangkan permainan ini, lihat saja apa yang akan aku lakukan pada mereka bertiga" ucap Sasya dengan penuh rencananya
Anggara berdiam dan dia memejam kan matanya lagi untuk mengembalikan penglihatannya yang normal.
"Gara, bagaimana kau bisa mengetahui jalan ke pintu keluarnya dengan sangat cepat, bahkan kau tidak memikirkannya lagi?" Tanya Indra pada Anggara
"Iya gara, sebelumnya kita susah payah mencari jalan menuju pintu keluar" ucap Sasya
"Aku hanya mengikuti feeling aku aja" jawab Anggara, dia tidak mau jika temannya tau bahwa dia memiliki kekuatan super
"Hebat gara, kau memang pintar" kata Indra
Mereka menunggu Dika dan temannya keluar dari permainan itu.
"Dika, bukan kah itu pintu keluarnya" kata Bowo ketika melihat pintu keluar di depannya
"Iya wo, ayo kita harus cepat keluar dari sini, mereka bertiga pasti masih terjebak di dalam sini" kata Dika dengan percaya diri
"Iya dik" jawab Ari
Dika dan temannya langsung berlari menuju pintu keluarnya, dan mereka berhasil keluar dari sana.
"Akhir nya kita berhasil keluar dari sana, Anggara dan temannya pasti belum keluar dari sana" ucap Ari sambil menghela nafas, dia tidak melihat bahwa Anggara, Sasya dan Indra sudah ada di depan pintu keluarnya.
Karna Ari berkata seperti itu, Bowo yang melihat Anggara dan temannya berdiri di depan mereka menyentuh bahu Ari.
"Mereka sudah ada di sini ri" kata Bowo
Karna itu Dika dan Ari langsung melihat ke arah Anggara.
"Mereka sudah lebih dulu keluar dari permainan ini, dan kita sudah kalah dik" kata Bowo
"Tidak, mereka pasti curang" kata Dika tidak menerima Anggara, Sasya dan Indra yang lebih dulu keluar dari permainan
"Kalian sudah kalah, jadi kalian akan memenuhi syarat dari permainan jika kami menang seperti kesepakatan kita sebelumnya" kata Anggara mendekati Dika
"Tidak bisa, kalian sudah curang, tidak mungkin kalian bisa menang" jawab Dika
"Kenapa tidak mungkin, kami sudah berhasil menemukan jalan keluar nya, jadi kalian lah yang kalah, jika kalian tidak menerima kesepakatan kita yang sebelumnya, berarti kalian pengecut" kata Sasya
Dika dan temannya pun berpikir dan takut jika di bilang sebagai pengecut, karna tidak mau hal itu terjadi, Dika dan temannya pun mengakui bahwa mereka telah kalah.
"Baik lah, kami yang kalah dan kesepakatan kita yang sebelumnya akan kami jalani" kata Dika
"Bagus sekali, berarti kalian tidak akan pernah mengganggu kami lagi, dan kalian akan menuruti kemauan kami selama tiga hari" kata Indra
"Iya" jawab Dika dengan wajah yang tidak menyenangkan
"Kalau begitu ayo kita pulang, kita sudah lama berada di taman bermain ini" kata Sasya
"Iya sya" jawab Anggara
Anggara, Sasya dan Indra pun pergi ke parkiran untuk mengambil sepeda di parkiran dan pulang ke rumah.
"Untuk merayakan kejadian ini, aku akan mentraktir kalian besok di sekolah" kata Sasya di jalan menuju arah pulang ke rumah
"Jangan sya, hari ini kau sudah mentraktir kami" kata Anggara
"Tidak apa gara, aku sangat senang karna kita memenangkan permainan tadi, dan Dika serta temannya itu tidak akan mengganggu kita lagi" kata Sasya sambil mengayuh sepeda nya
"Iya sya, aku juga akan mentraktir nya besok" kata Indra
Karna itu Anggara menjadi merasa tidak enak hati, dia tidak memiliki cukup uang untuk mentraktir Sasya dan Indra.
"Gara, kenapa kau berdiam, apa kau tidak setuju jika kami mentraktir? " tanya Sasya
"Bukan begitu sya, aku juga ingin mentraktir kalian berdua, tapi aku tidak mempunyai cukup uang" jawab Anggara
"Eemmm gini aja gara, kita akan memasak di rumah mu saja, dan kita akan makan bersama di rumah mu, bagaimana?" Ucap Sasya memberikan solusinya
"Ide yang bagus tu sya" jawab Indra
"Tapi di rumah ku tidak banyak bahan untuk di masak" kata Anggara
"Tenang aja gara, kami yang akan membelinya, kami membeli bahannya dan di masak di rumah mu, itu adil kan" kata Sasya
"Iya sya, aku setuju dengan ide kamu itu" jawab Indra
"Apa kau mau gara?" Tanya Sasya
"Iya aku mau sya" jawab Anggara
"Kapan kita akan ke rumah Anggara dan memasak di sana?" Tanya Indra
"Nanti kita tentui waktunya, sekarang aku akan pulang ke rumah, aku sudah sampai di jalan menuji ke rumah ku" kata Sasya
"Baiklah, sampai nanti sya" ucap Indra
"Iya, sampai nanti" jawab Sasya dia pun berbelok ke jalan menuju rumah nya
Anggara dan Indra masih berjalan menuju ke rumah nya, Anggara masih tetap diam, dia tidak banyak bicara.
"Gara" kata Indra
"Iya ndra, ada apa?" Tanya Anggara
"Bagaimana caranya feeling mu itu selalu benar, tadi aku sempat tidak bisa mencari jalan keluarnya" kata Indra
"Uummm aku juga tidak tau ndra, tadi aku hanya mengikuti kata hati ku saja" jawab Anggara sambil tersenyum
"Berkat dirimu, Dika dan temannya tidak akan mengganggu kita lagi, dan mereka akan menuruti semua keinginan kita" kata Indra
"Iya ndra, terima kasih sudah menjadi teman, dan mengajak ku jalan hari ini, tadi aku tidak sempat mengatakan ini pada Sasya, tolong sampai kan pada Sasya kalau aku ucapkan terima kasih padanya" ucap Anggara
"Iya gara, akan aku sampaikan padanya, dia adalah anak orang kaya, tapi dia sangat murah hati dan baik pada orang yang kurang mampu seperti kita, tidak seperti Dika dan temannya itu, Dika selalu bersikap sombong" kata Indra
"Iya ndra, sebelum aku mengenal Sasya aku tidak berteman dengan siapa pun, tapi setelah mengenal Sasya dan dirimu, aku menemukan hal yang indah ketika memiliki teman" kata Anggara
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Eko Rianto
oh menyentuh sekali
2022-01-07
0