Teman baru satu bangku

"Bukannya dia minta maaf pada Dika, dia malah duduk diam di bangku nya sendiri" kata siswa yang lain

Kringg.. kriiinngg.. bel masuk sudah berbunyi

"Sudah sudah, kalian jangan mengusili dia lagi" kata salah satu siswi yang memiliki sikap baik

"Selamat siang anak-anak" ucap guru yang baru masuk dan mengajar di ruang kelas Anggara

"Selamat siang buk" ucap semua siswa dengan serentak

"Anak-anak, kita akan kedatangan siswa baru, dia pindah dari sekolah lain. Sasya ayok masuk" panggil Ibu guru pada murid baru yang menunggu di depan kelas. Sasya pun masuk ke dalam kelas dan berdiri di samping guru dengan menghadap ke semua siswa

"Ayok perkenal kan diri kamu ke Siswa lain" kata Ibu guru

"Perkenalkan, nama aku Sasya Rianti, aku harap kalian semua senang berteman dengan ku"

Siswa lain sangat memperhatikannya, hanya Anggara yang tidak melihat ke arah Sasya sama sekali, dia hanya melihat ke arah luar jendela, posisi tempat dia duduk tepat di jendela yang ada di kelas.

"Sasya, kamu duduk di samping Anggara yang di sana ya" sambil menunjuk ke arah Anggara

"Iya buk" Sasya pun berjalan ke Anggara, dan duduk di samping nya

Sasya heran kenapa dia tidak berbicara sama sekali, dan hanya melihat ke luar jendela

"Hai, nama aku Sasya, nama kamu siapa?"

Dia hanya diam, tidak berbicara sepatah kata pun

"Maaf, kamu tidak mau bicara sama aku ya" kata Sasya

"Baik lah anak-anak, sekarang kalian kerjakan ulangan yang Ibu beri kan, untuk Sasya, karna baru masuk hari ini, tidak perlu mengerjakannya, kamu akan mengikuti di jam pelajaran berikut nya saja ya"

"Iya buk"ucap Sasya

"Baik buk" ucap siswa-siswi dengan serentak

Mereka pun langsung mengerjakan soal nya, Dika yang terlihat bingung untuk mengisi soalnya, berusaha mencari cara untuk bisa mencontek pada siswa lain, tetapi guru terus mengawasi

"Bagaimana ini, aku tidak bisa mengisi soal nya, aku harus bisa minta jawaban pada Anggar, dia kan pintar" dia pun melemparkan kertas pada Anggara ketika Ibu guru sedang tidak memerhatikannya, dan di buka oleh Anggara, bertuliskan BERIKAN AKU JAWABANNYA, ya tentu saja dia tidak memperdulikan itu, dia tidak memberikan jawabannya pada Dika. Sasya yang melihat kertas itu membuatnya penasaran apa isi kertasnya.

"Apa yang di tulis dia?" Tanya Sasya

Dia tidak berkata apa pun hanya memberikan kertas nya pada Sasya, lalu Sasya membuka kertas itu dan membacanya.

Sasya yang memiliki sifat berani, baik, perduli, dan tegas, dia langsung mengatakan ke pada guru nya bahwa Dika telah melemparkan kertas pada Anggara

"Buk, Dika melemparkan kertas pada Anggara" sambil memegang kertas nya

"Dika, apa benar itu!" Ucap Ibu guru sambil melihat ke arah Dika

"Tidak buk, aku tidak ada melemparkan kertas pada Anggara, akal-akalan dia aja kali buk" dengan pandangan sinis ke arah Sasya

"Tidak buk, mana mungkin aku seperti itu, aku lihat sendiri dia melemparnya, ini kertas nya buk" kata Sasya dan memberikan kertas itu pada buk guru. Melihat tulisan yang ada di kertas itu langsung di tanyakan oleh buk guru pada Dika

"Dika, jujur ini kamu yang melemparkannya ya?"

"Tidak buk, bukan aku yang melemparnya"

"Buk, coba aja cek tulisannya, sama apa gak" ibuk guru pun membandingkan tulisan tangan Dika dengan tulisan yang di kertas, ternyata tulisan itu sama.

"Kamu sudah berbohong sama Ibu, Dika!tulisan ini sama dengan tulisan tangan kamu, sekarang kamu saya hukum, kemu berdiri di depan kelas ini dengan menjewer telinga kami sendiri dan angkat kaki kamu, kaki tidak boleh di turunkan sebelulum Ibu suruh"

"Apa buk, masa aku di hukum sih buk" kata Dika

"Iya, karna kamu sudah berbohong, dan kamu berniat untuk minta jawaban sama Anggara, cepat! kamu berdiri di depan kelas"

Dika pun pergi ke luar kelas dan berdiri di depan kelas, dengan menjewer telinganya sendiri dan kaki sebelah di angkat ke atas.

"Awas aja kamu Sasya, kamu anak baru di sini tapi kamu sudah berani membuat aku di hukum seperti ini, akan aku beri pelajaran kamu" Ucap di dalam hati Dika

"Kenapa kamu berikan kertas itu sama buk guru?" Tanya Anggara pada Sasya

"Karna dia sudah minta jawaban sama kamu, kan itu tidak boleh" kata Sasya

Anggara kembali mengerjakan soal nya

"Sekarang kembali kerjakan soal kalian masing-masing"ucap buk guru sambil kembali ke mejanya

Tidak lama itu Anggara selesai mengerjakan soal nya, dan langsung mengantarkan jawabannya ke depan, dan kembali lagi ke bangkunya

"Hei, kau mengerjakan soalnya dengan waktu yang cepat, kau pintar juga"kata Sasya ketika Anggara duduk kembali ke bangkunya, tetapi dia tetap tidak banyak bicara, walau Sasya berusaha mengajaknya bicara.

Jam istirahat telah tiba, dan Sasya pun mengajak Anggara untuk makan bersamanya

"Hei, apa kau mau makan bersama di kantin? Kamu tau kan kalau aku baru di sini jadi aku belum kenal dengan sekolah ini" kata Sasya dengan nada bujukan

Anggara hanya diam dan tidak menjawab ajakan Sasya

"Sudah lah sya, ayok makan bersama kami aja, dia tidak pernah berteman dengan siapa pun, jadi tidak ada gunanya kamu ajak dia ke kantin" kata seorang siswi yang sedang bersiap untuk pergi ke kantin

"Baik lah" Sasya pun pergi bersamanya, meninggalkan Anggara sendirian.

Anggara pergi ke kantin sendirian, tidak ada seorang pun yang duduk di dekat nya saat sedang makan di kantin

Melihat itu, Sasya menjadi penasaran, kenapa Anggara menyendiri dan tidak berteman pada siapa pun

"Hei, nama aku Lani" Lani memperkenal diri pada Sasya ketika sedang menunggu pesanan di kantin sekolah

"Ya, nama ku Sasya"

"Iya aku sudah tau, kan tadi kamu sudah memperkenal kan diri"

"Aahh iya, aku lupa.. heheh"

"Karna kamu belum ada teman, aku akan jadi teman pertama mu"

"Iya, terima kasih, oiya Anggara orang memang seperti itu ya"

"Iya sya, sejak pertama dia sekolah di sini, dia tidak pernah berteman dengan siapa pun, dan jarang berbicara"

"Oohh begitu ya"

Makanan yang di pesan mereka tiba, dan mereka pun memakannya.

Anggara menjadi pendiam seperti itu karna dia sudah lama bersedih karna kepergian ayahnya, dan dia sudah lama terpuruk dalam kesedihannya dengan menyendiri di kamar nya, dia sempat tidak mau masuk sekolah, tetapi atas berhasilnya bujukan Nenek dan Kakeknya, membuat dia setuju masuk sekolah.

Dia berusaha untuk melupakan kesedihannya, dan berusaha berteman, dia sempat memiliki teman di waktu sekolah dasar, tetapi hal yang aneh terjadi padanya, ketika sedang bermain bersama temannya, dia di kejutkan oleh salah satu teman saat bermain petak umpet, hal itu membuat jantung nya berdegup kencang, dia langsung merespon dengan mengayunkan tangannya ke arah teman yang sudah mengagetkannya, tanpa di sangka tangan yang sudah di ayunkan dan mengarah ke temannya membuat temannya langsung terbaring dan sempat pingsan, padahal dia tidak berniat untuk menyakiti temannya, dia juga tidak menyadari bahwa dia sudah membuat temannya terjatuh dan pingsan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

MR.FAKBOY pendukung setia

MR.FAKBOY pendukung setia

gas thorrr

2020-11-05

0

Gribelion

Gribelion

kalo bisa tolong membaca novel ku juga"Apakah Ini Cinta?" gw tunggu kedatangan nya

2020-10-31

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Anggara berumur 13 tahun
3 Teman baru satu bangku
4 Anggara adalah sosok pendiam
5 Anggara merasakan hal aneh pada dirinya
6 Anggara menyelamatkan seseorang
7 Anggara bisa melukis
8 Kekuatannya tiba-tiba datang
9 Anggara di pukuli teman sekelasnya
10 Tembus pandang nya datang lagi
11 Anggara membuka hatinya untuk berteman
12 Anggara kembali di usik Dika
13 Tembus pandangnya datang dengan tiba-tiba
14 Nenek tergeletak di atas lantai
15 Setelah berhasil mengendalikan tembus pandangnya
16 Anggara pergi ke taman bermain bersama temannya
17 Bertemu dengan Dika dan adanya pertengkaran di taman bermain
18 Sasya dan Indra bertengkar di dalam rumah hantu
19 Anggara mencoba menggunakan kekuatannya di dalam permainan
20 Anggara dan temannya berhasil menyelesaikan permainan
21 Anggara mendegarkan suara dari balik dinding
22 Anggara berhasil mengeluarkan kekuatan pendengarannya yang tajam
23 Sasya melihat pengumuman lomba di mading
24 Anggara setuju mengikuti lomba melukis
25 Dika juga mengikuti perlombaan melukis
26 Anggara merasa diri nya selalu ingin mengikuti permintaan Sasya
27 Anggara menang perlombaan
28 Beberapa tahun kemudian
29 Rasa tidak rela jika dia pergi
30 Apa yang sudah terjadi di rumah?
31 Seseorang mencari Anggara
32 Sasya akan berangkat ke Inggris
33 Sedih dengan kepergian Sasya
34 Mengejar copet
35 Mendaftar ke Universitas
36 Teman baru
37 Musuh baru
38 Orang itu mengejar
39 Pohon saksi kebersamaan Anggara dan orang tua
40 Ambisi Raisa
41 Ini pasti fitnah
42 Mencari bukti
43 Mendapatkan bukti
44 Siapa lagi mereka?
45 Sasya akan kembali
46 Tidak ada yang boleh mengganggu ku
47 Anggara tidak suka dia
48 Raisa selalu menggangu Anggara
49 Indra di kroyok
50 Nenek memberikan buku tabungan
51 Susi memberikan sarapan pada Anggara dan Indra
52 Hari yang di tunggu Anggara
53 Ke rumah Sasya
54 Ada rasa di antara mereka
55 Besok Sasya sudah masuk kuliah di kampus Anggara
56 Sasya jadi incaran Zidan
57 Nenek sakit
58 Memimpikan kejadian dulu
59 Kebersamaan mereka bertiga
60 Nenek tiada
61 Seperti nya Anggara harus memberitahukan tentang kekuatan nya
62 Sasya cemburu
63 Zidan mulai mengganggu Sasya
64 Tiba di pasar
65 Sasya terkilir
66 Indra mengungkap kan perasaannya
67 Indra iri dengan Anggara
68 Anggara merasa kehilangan Nenek
69 Indra salah paham
70 Indra tidak lagi salah paham
71 Ada seorang pria di makam Ayah Anggara
72 Pria pakain hitam datang kembali
73 Perasaan Sasya
74 Ketemu teman lama
75 Di kejar orang suruhan Tante Anggara
76 Perasaan mereka
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Anggara berumur 13 tahun
3
Teman baru satu bangku
4
Anggara adalah sosok pendiam
5
Anggara merasakan hal aneh pada dirinya
6
Anggara menyelamatkan seseorang
7
Anggara bisa melukis
8
Kekuatannya tiba-tiba datang
9
Anggara di pukuli teman sekelasnya
10
Tembus pandang nya datang lagi
11
Anggara membuka hatinya untuk berteman
12
Anggara kembali di usik Dika
13
Tembus pandangnya datang dengan tiba-tiba
14
Nenek tergeletak di atas lantai
15
Setelah berhasil mengendalikan tembus pandangnya
16
Anggara pergi ke taman bermain bersama temannya
17
Bertemu dengan Dika dan adanya pertengkaran di taman bermain
18
Sasya dan Indra bertengkar di dalam rumah hantu
19
Anggara mencoba menggunakan kekuatannya di dalam permainan
20
Anggara dan temannya berhasil menyelesaikan permainan
21
Anggara mendegarkan suara dari balik dinding
22
Anggara berhasil mengeluarkan kekuatan pendengarannya yang tajam
23
Sasya melihat pengumuman lomba di mading
24
Anggara setuju mengikuti lomba melukis
25
Dika juga mengikuti perlombaan melukis
26
Anggara merasa diri nya selalu ingin mengikuti permintaan Sasya
27
Anggara menang perlombaan
28
Beberapa tahun kemudian
29
Rasa tidak rela jika dia pergi
30
Apa yang sudah terjadi di rumah?
31
Seseorang mencari Anggara
32
Sasya akan berangkat ke Inggris
33
Sedih dengan kepergian Sasya
34
Mengejar copet
35
Mendaftar ke Universitas
36
Teman baru
37
Musuh baru
38
Orang itu mengejar
39
Pohon saksi kebersamaan Anggara dan orang tua
40
Ambisi Raisa
41
Ini pasti fitnah
42
Mencari bukti
43
Mendapatkan bukti
44
Siapa lagi mereka?
45
Sasya akan kembali
46
Tidak ada yang boleh mengganggu ku
47
Anggara tidak suka dia
48
Raisa selalu menggangu Anggara
49
Indra di kroyok
50
Nenek memberikan buku tabungan
51
Susi memberikan sarapan pada Anggara dan Indra
52
Hari yang di tunggu Anggara
53
Ke rumah Sasya
54
Ada rasa di antara mereka
55
Besok Sasya sudah masuk kuliah di kampus Anggara
56
Sasya jadi incaran Zidan
57
Nenek sakit
58
Memimpikan kejadian dulu
59
Kebersamaan mereka bertiga
60
Nenek tiada
61
Seperti nya Anggara harus memberitahukan tentang kekuatan nya
62
Sasya cemburu
63
Zidan mulai mengganggu Sasya
64
Tiba di pasar
65
Sasya terkilir
66
Indra mengungkap kan perasaannya
67
Indra iri dengan Anggara
68
Anggara merasa kehilangan Nenek
69
Indra salah paham
70
Indra tidak lagi salah paham
71
Ada seorang pria di makam Ayah Anggara
72
Pria pakain hitam datang kembali
73
Perasaan Sasya
74
Ketemu teman lama
75
Di kejar orang suruhan Tante Anggara
76
Perasaan mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!