Setelah berhasil mengendalikan kekuatan tembus pandanganya, Anggara baru teringat neneknya
"Oiya, aku harus melihat keadaan Nenek" ucap Anggara, dan dia keluar dari kamar lalu berjalan menuju kamar Nenek.
"Nek, apa kau sudah tidur?" Tanya Anggara saat membuka pintu dan memasuki kamar, Nenek tidak menjawab, ternyata Nenek sudah tidur nyenyak di tempat tidur nya.
"Nenek sudah tidur, dan keadaannya baik-baik saja, sekarang aku mau melanjutkan cerita komik ku saja" kata Anggara, dia keluar dari kamar nenek dan menutup kembali pintu kamar. Dia melanjutkan membuat cerita komiknya di dalam kamar, di cerita komik garis besar menggambarkan tentang dirinya, dan ada juga yang tidak terjadi pada dirinya. Karna rasa rindu pada ayahnya, dia juga memasukan cerita ayahnya ke dalam komik. Ketika sedang membuat komik, Anggara mendengar nenek memanggil dirinya, dia pun langsung berlari ke dalam kamar nenek.
"Ada apa nek?" Kata Anggara langsung mendekati sang Nenek
"Nenek mau ke kamar mandi gara, tapi Nenek tidak bisa berdiri karna pinggang Nenek terasa sakit" ucap Nenek
"Biar gara bantu Nenek ke kamar mandi" kata Anggara dan dia memopong Nenek ke dalam kamar mandi yang tidak jauh dari kamar nya.
Setelah sudah membawa Nenek ke kamar mandi, dia menunggu Nenek di depan kamar mandi, selesai Nenek dari kamar mandi, Anggara kembali memopong Nenek dan membawanya kembali ke kamar.
Anggara kembali ke kamar nya sendiri karena sudah selesai membantu Nenek ke kamar mandi, dan Nenek sudah tidur kembali.
Ketika sedang berjalan menuju kamar nya, dia melihat cahaya bulan menerangi jendelanya, dia pun berinisiatif keluar kamar dan melihat keindahan malam. Di depan rumahnya tersedia tempat bersantai tepatnya di bawah pohon rindang.
"Bulan bersinar sangat terang malam ini, aku teringat akan Ayah dan Ibu, mereka selalu mengajak bersantai di depan rumah ketika bulan terang seperti ini, bintang-bintang di atas sana mengingatkan akan ibu yang suka melihat bintang di malam hari" ucap Anggara sambil berbaring dan melihat ke atas langit.
Bulan yang tepat di atas nya dan bersinar menerangi bumi, bintang-bintang bertebaran di atas langit menghiasi langit yang terang.
Anggara menikmati keindahan malam saat itu, hingga tanpa dia sadari bahwa hari sudah semakin malam, bulan yang tadinya bersinar terang, perlahan keterangan dari bulan itu menghilang, bintang yang bertebaran di atas langit mulai menghilang. Melihat keterangan yang mulai redup, Anggara pun langsung bangun dan dia sadar bahwa malam sudah semakin larut.
"Aku harus masuk sekarang, aku tidak sadar kalau malam sudah larut, karna keasikan lihat langit yang indah ini"ucap Anggara, dia pun masuk ke dalam rumah lalu masuk ke dalam kamar nya dan tidur.
Kukuruyuuukk.. kukuruyuuukk.. terdengar suara ayam yang berkokok, Anggara terbangun dari tidur nya, karna hari itu hari libur sekolah, dia langsung mandi dan berencana untuk membuat sarapan. Saat keluar dari kamar, dia melihat nenek membuat sarapan nasi goreng.
"Nenek.. Nenek kenapa membuat sarapan, Nenek kan masih sakit" kata Anggara dan langsung membantu nenek mengaduk nasi goreng yang masih ada di dalam kuali
"Nenek sudah sehat gara, jika Nenek terus-terusan terbaring di kamar, pinggang Nenek akan terus terasa sakit"kata Nenek
"Biar gara aja yang sajikan nek, Nenek duduk aja" kata Anggara dan melanjutkan masak nasi goreng. Selesai memasak nasi goreng Anggara menyajikannya di atas meja makan, lalu mereka pun sarapan.
Tok.. tok.. tok.. bunyi ketukan pintu, ketika itu Anggara masih sedang sarapan bersama Nenek.
"Ada yang ngetuk pintu nek, gara bukain dulu ya" kata Anggara memberhentikan suapan nasi nya
"Iya gara" jawab Nenek
Anggara berjalan ke pintu depan dan membuka nya, saat membuka, ternyata yang mengetuk pintu Sasya dan Indra.
"Kalian" kata Anggara
"Iya gara, gak apa-apa kan kalau kami datang ke rumah" kata Sasya dengan senyuman
"Iya tidak apa-apa, ayok masuk lah ke dalam" kata Anggara mengajak Sasya dan Indra masuk ke dalam rumah
"Iya" Sasya dan Indra pun masuk ke dalam rumah Anggara
"Siapa gara?" Tanya nenek
"Ini Sasya dan Indra nek" jawab Anggara
"Oiya aku dan Nenek sedang sarapan, yok sarapan dengan kami" kata Anggara sambil berjalan ke tempat meja makan
"Tidak gara, terima kasih" jawab Sasya
"Pagi nek" kata Sasya menyapa Nenek yang sedang mencuci piring bekas sarapannya
"Eh nak Sasya dan Indra, kalian sarapan lah dulu, pas sekali Nenek dan Anggara memasak sedang sarapan" kata Nenek
"Tidak usah nek, aku sudah sarapan" jawab Sasya
"Tidak apa, kalian sarapan aja, aku tadi masak nasi goreng, jadi kalian makan lah juga" kata Anggara duduk di kursi meja makan
"Iya sya, ayok kita makan, jarang-jarang kita bisa makan masakan Anggara" kata Indra juga duduk di kursi meja makan
"Baik lah aku juga makan" jawab Sasya dan duduk juga di kursi meja makan
Sasya dan Indra pun sarapan di rumah Anggara.
"Eeemmm masakan mu enak gara" kata Sasya sambil mengunyah
"Iya, masakannya enak, aku aja belum pernah masak sendiri, tapi Anggara bisa masak nasi goreng yang enak ini" kata Indra
"Aku sudah biasa masak sendiri, jadi masak nasi goreng hanya sebagian kecil nya saja" jawab Anggara
"Bisa-bisa aku ketagihan makan masakan Anggara" kata Indra
"Masakan Anggara memang selalu enak nak Indra, nenek jarang masak di rumah, hanya masak untuk makan siang saja, itu pun karna gara tidak di rumah, jika di rumah dia lah yang memasak" kata Nenek sambil merapikan dapur
"Dia bukan saja jadi anak cowok, tapi dia juga bisa menjadi anak cewek, hahaha" kata Indra dengan candaan, Sasya juga ikut tertawa saat itu.
"Oiya.. ada apa kalian datang ke rumah?" Tanya Anggara
"Kami mau mengajak kamu keluar gara, kita jalan-jalan dan bermain di taman bermain, karna hari ini hari weekend, pastinya ramai yang berkunjung di taman bermain" kata Sasya
"Aku tidak mau pergi sya, kalian berdua saja yang pergi" jawab Anggara, karna dia takut jika kekuatannya tiba-tiba datang dan mengacau liburan mereka, dia belum bisa mengendalikan pendengaran tajamnya.
"Ayok lah gara, kami sudah datang ke sini, jadi kau harus ikut bersama kami" kata Sasya
"Pergi lah gara, teman mu sudah datang ke sini, tidak baik jika kau menolak nya" kata nenek
"Iya gara, ayok lah ikut bersama kami" kata Indra
"Bagaimana ini, apa aku harus ikut mereka ke taman bermain, mereka sudah datang ke rumah, mereka juga pernah membantu ku di saat aku di ganggu Dika" ucap dalam hati Anggara.
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Eko Rianto
penasaran sama rahasia teman temannya
2022-01-06
0