Semenjak itu lah, dia menjadi pendiam dan tidak berteman pada siapa pun karena nya salah satu teman jatuh pingsan. Itu terjadi sudah beberapa bulan Ayah nya meninggal.
Selesai makan, Anggara pun kembali ke kelas nya dan melanjutkan pelajaran selanjutnya.
"Hai, apa kamu tidak mau berbicara dengan ku, aku kan teman satu bangku mu" kata Sasya yang sedang duduk di samping nya
Anggara hanya diam, dan kembali melihat ke arah jendela.
"Baik lah jika kamu tidak mau berbicara dengan ku, aku akan terus mengajak mu berbicara" ucap Sasya dengan tersenyum
Beberapa jam kemudian, bel pulang sudah berbunyi, para siswa pun langsung memasukan buku ke dalam tas masing-masing, begitu juga Anggara, dia pulang tanpa berbicara dengan Sasya, dan meninggalkannya yang masih membereskan bukunya.
"Hei, kau meninggalkan ku" ucap Sasya sambil memandang Anggara dan ketika itu Anggara sedang berjalan untuk keluar kelas, dan sejenak dia menghentikan langkah kakinya ketika mendengar ucapan Sasya
"Kau meninggalkan ku, tak bisa kah kau menunggu ku pulang" dengan cepat Sasya langsung berjalan ke arah nya, sebelum Sasya tiba dia pun langsung melanjutkan langkah kakinya dan meninggalkan Sasya..
"Yaaa dia tidak mau menunggu ku" ucap Sasya
"Pulang bersama ku aja sya" kata Lani
"Baik lah" Sasya pulang bersama Lani
Sedangkan Aggara dia pulang sendirian, dan menunggu ojek di tepian jalan.
Setibanya di rumah.
Dia membuka pintu rumahnya, dan langsung masuk ke kamar lalu meletakan tas nya ke atas kasur. Lalu dia merebahkan diri ke atas kasur, sambil melihat ke arah atas langit rumahnya.
"Kenapa dia masih berbicara kepada ku, padahal aku sudah acuh padanya" ucap di dalam hati nya
"Anggaraaa, segera mandi, temani Nenek ke pasar" ucap Nenek yang memanggil nya dari luar kamar
"Iya nek, gara segera mandi" Dia pun langsung pergi mandi, ketika mau memasuki kamar mandi, tiba-tiba dia merasa pusing hingga dia duduk sejenak dan dia melihat seisi kamar mandi, padahal dia masih berada di luar kamar mandi dan belum membuka pintu nya, entah kenapa dia bisa melihat semua isi kamar mandi, bahkan melihat hingga seisi barang-barang kecil yang terdapat di dalam kamar mandi, pandangannya menjadi goyang dan tidak tentu apa yang dia lihat bukan lah barang yang ada di kamar nya, melain kan barang-barang yang berada di rumah nya, dia pun menjadi takut, kenapa dia tiba-tiba melihat semua seisi rumahnya hanya dari dalam kamar. Dia tutup matanya dan membukanya kembali, tapi pandangannya masih sama.
"Neeekkkkk...." dia memanggil Neneknya karna merasa takut
"Iya gara" neneknya pun langsung masuk ke kamar, ketika itu, Anggara hanya duduk di samping tempat tidur nya dengan kedua lutut di tekuk dan kepala menelungkup menghadap ke bawah berpangku ke dua lutut nya, kedua tangan menekuk seperti memeluk kepalanya yang sedang menelungkup.
"Gara, kamu kenapa?" Ucap Neneknya sambil jalan ke arah nya.
"Gara, kau kenapa?" Tanya Nenek dan memegang nya, tetapi saat itu tiba-tiba dia terbaring, dan tak sadarkan diri
"Garaaa, bangun gara, kau kenapa? Ada apa dengan mu?" ucap Nenek dengan penuh rasa khawatir, Nenek pun mencoba mengangkat Anggara dan menaikannya ke atas kasur
"Gara bangun" Nenek mencoba membangun nya dengan megoleskan minyak kayu putih ke hidung nya, agar dia terbangun karna bau minyak kayu putih itu.
Anggara pun membuka matanya dengan perlahan.
"Nenek" ucap nya dengan suara rendah
"Gara, kau sudah bangun?"
"Gara kenapa nek?" Tanya nya keheranan
"Kamu tadi teruduk di samping kasur, terus nenek hampiri, dan ternyata kamu pingsan, ada apa dengan mu gara?"
"Tidak tau apa yang terjadi dengan gara nek, tadi saat gara mau ke kamar mandi, tiba-tiba kepala gara pusing, dan gara bisa melihat semua isi kamar mandi nek, padahal gara belum buka pintu nya, dan gara melihat Nenek lagi nyiram tanaman di depan, padahal gara masih di kamar, gara juga melihat semua isi rumah nek, apa yang terjadi sama gara"
"Kamu kecapekan mungkin gara, sekarang kamu istirahat aja, Nenek akan ke pasar membeli bahan dapur, karna sudah habis semua"
"Tidak nek, gara akan nemani nenek, gara mau mandi dulu, Nenek tunggu aja"
"Kamu sudah baikan gara?"
"Sudah nek" dia bangun dari tempat tidur nya dan melanjutkan ingin mandinya.
Selesai mandi, Anggara memakai baju kaos bewarna hitam dan setelan celana jeans.
"Nek, gara sudah siap ni, ayok kita ke pasar" sambil berjalan ke luar rumah, dan Nenek sedang di kamar nya
"Iya gara, tunggu sebentar" kata Nenek dari dalam kamar nya yang sedang mengambil uang
"Ayok kita berangkat sekarang" kata Nenek sambil berjalan keluar dan mengunci pintu rumah
Mereka pun pergi ke pasar, dengan menggunakan sepeda motor butut milik Kakek nya yang masih bagus dan mesinnya awet, tapi Anggara jarang membawa nya ke sekolah karena motor itu, motor kesayangan Kakek nya dan di jaga betul oleh nya, jadi dia lah yang mewarisi sepeda motor itu dan sangat menyayanginya.
Setibanya di pasar, Nenek pun masuk ke pasar dan Anggara menemani Nenek nya masuk ke dalam pasar, membantu membawakan barang belanjaan milik Nenek nya.
"Sudah semua ya nek bahan dapur yang kita beli?" Tanya nya sambil membawakan belanjaan Nenek
"Udah gara, sekarang kita pulang"
Lalu mereka pulang ke rumah, saat itu hari sudah sore.
"Nek, barang nya gara tarok di atas meja ya" tanya nya sambil masuk ke dalam rumah
"Iya, Nenek langsung mau masak buat makan malam kita"
"Biar gara aja yang masak nek" dia pandai memasak sejak dia tinggal bersama Nenek dan Kakeknya
"Iya gara" ucap Nenek sambil duduk di kursi
Anggara mulai memasak, dia mulai memotong sayuran kol yang di belinya, mengiris bawang merah dan bawang putih, memotong cabe hijau kecil-kecil, sebelum itu, dia mencuci bahan-bahannya terlebih dahulu, sehabis itu, dia mengambil wajan dan di taruh nya ke atas kompor gas, lalu memasukan minyak goreng secukupnya untuk menumis bawang, setelah itu dia menghidupkan kompor gas nya, menunggu minya panas baru dia masukan bawang, setelah bawang bewarna kecoklatan dia memasukan kol yang sudah dia potong kecil-kecil, baru lah dia masukan cabe yang sudah di potong tadi.
Beberapa menit kemudian, dia selesai sudah memasak lauk, lauk yang sudah di masak adalah sayur kol, dan ayam goreng. Dia taruh mangkuk yang berisikan lauk di masak tadi ke dalam tudungan di atas meja makan.
Bersambung....
jangan lupa like dan komen ya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
hikimori!
hmm otak nya masih bocil belum bisa memanfaatkan kemampuan nya dengan baik
2020-10-28
1