"Tidak sya, kenapa harus takut, kan mereka hanya bohongan" jawab Anggara dengan santai
"Walaupun bohongan gara, suasana di sini yang bikin ngeri dan lihat lah para hantu itu, sangat menyeramkan" kata Sasya
"Iya gara, di sini sangat menyeramkan" kata Indra
"Kamu kan yang ngajak kita ke sini, tapu sekarang kau sendiri yang takut" kata Sasya. Melihat mereka yang bertengkar, Anggara menjadi tertawa.
"Hahahaha"
"Gara, kau tertawa, bahkan sekarang kau masih bisa tertawa di dalam sini" kata Sasya mendengar Anggara yang tertawa
"Kalian berdua yang membuat ku tertawa, kalian seperti anak kecil saja" jawab Anggara
"Semua gara-gara Indra, dia yang membuat ku bertengkar dengannya" kata Sasya
"Aku, kau lah yang membuat kita bertengkar" jawab Indra, mereka berhenti sejenak karna Sasya dan Indra yang bertengkar
"Apa kau bilang, aku tidak membuat pertengkaran ini, kau lah yang membuat pertengkaran ini" kata Sasya dengan tegas
"Kau" jawab Indra
"Kau" kata Sasya tidak menerimanya. Hal itu membuat mereka semakin bertengkar.
"Sudah, sudah, kalian masih mau bertengkar apa mau keluar dari sini" kata Anggara memberhentikan pertengkaran Sasya dan Indra
"Dia tu, membuat ku jadi kesal aja" kata Sasya dengan memasang wajah cemberut, Indra tidak berkara apa pun, dia hanya memindahkan pandangannya.
"Sudah lah, kalian jangan bertengkar lagi, sekarang ayok kita cari jalan keluar nya"kata Anggara
"Iya, aku di sini gara, aku tidak dekat dengannya" kata Sasya
"Baik lah" jawab Anggara
Mereka pun berpindah posisi, Indra di depan dan Anggara di tengah sedangkan Sasya di belakang.
"Gara lihat di depan sana, itu pintu keluar nya" kata Indra sambil menunjuk ke depan
"Iya ndra, ayok kita jalan" kata Anggara
Akhir nya mereka bisa keluar dari rumah hantu itu, dan berhasip melewati rintangan yang ada di dalamnya.
"Akhir nya kita bisa keluar juga dari rumah hantu itu" ucap Sasya sambil menghela nafas nya
"Iya, aku sangat ketakutan berada di dalam sana" kata Indra
"Kan kau yang mengajak kami ke dalam sana" kata Sasya masih merasa kesal dengan Indra. "Sudah lah sya, jangan berkelahi lagi, ayok kalian berbaikan lah" kata Anggara membujuk Sasya
"Iya sya, aku mints maaf ya" kata Indra meminta maaf pada Sasya sambil menjabat tangan ada Sasya
"Uumm, iya aku maaf kan" jawab Sasya sambil membalas jabatan tangan Indra.
"Nah kan enak kalau kalian baikan" kata Anggara
"Hahaha, sekarang kita akan kemana?" Tanya Indra
"Aku ingin main lempar gelang, apa kalian mau?" Tanya Sasya pada Indra dan Anggara
"Mau sya, ayok kita main lempar gelang nya" jawab Indra
Mereka pun pergi ke tenda untuk permainan lembat gelang, ketika mereka ke sana, ternyata ada Dika juga yang bermain lempar gelang.
"Bukan kah itu Dika" kata Sasya sambil membeli gelang untuk di lempar
"Iya, itu Dika, kita harus bisa mengalahkannya" kata Indra
Anggara hanya diam dan melihat Sasya melempar gelang, tapi gelang yang Sasya lempar tidak mengenai sasarannya, selanjutnya giliran Indra yang ingin melempar gelang, tapi Indra juga tidak mengenai sasarannya.
"Hei.. lihat lah mereka, mereka tidak bisa melempar gelang" kata Bowo yaitu teman Dika
"Iya, mereka tidak akan bisa melempar dan tidak akan bisa mengenai sasarannya, kenapa Sasya mau aja berteman dengan Indra dan Anggara, yang satu nya berkaca mata dan cupu, sedangkan Anggara pendiam, kenapa dia tidak berteman dengan kita saja" kata Dika
"Iya dik, mata Sasya memang sudah kabur, karna tidak bisa melihat temannya itu tidak lah cocok di jadikan teman" kata Ari
Perkataan Dika dan temannya dengan cara berbisik tidak di sengaja terdengar oleh Anggara, sedangkan Indra dan Sasya tidak mendengarnya, hal itu membuat Anggara merasa tidak enak hati berteman dengan Sasya, dia merasa bahwa diri nya tidak cocok di jadikan teman oleh Sasya.
"Anggara, sekarang giliran kamu, ayok lempar gelang nya" kata Sasya memberikan beberapa gelang pada Anggara untuk di lempar
"Iya sya" jawab Anggara
Dia pun mengambil gelang itu, dan mulai melempar nya, Anggara sangat ahli dalam permaian lempar gelang, karna dari kecil dia sudah sering memainkannya.
Lemparan pertama mengenai sasaran..
"Gara, lemparan mu mengenai sasaran, dan kita mendapatkan hadiah" kata Sasya dengan sangat gembira
Anggara terus melempar, dan setiap lemparan selalu mengenai sasaran, sehingga mereka mendapatkan banyak hadiah.
"Waahhh gara, kau sangat ahli dalam permainan ini, kita banyak membawa hadiah hari ini" kata Saysa sambil membawa hadiah nya
"Iya, aku tidak tau jika kau sangat ahli dalam permainan ini gara" kata Indra yang juga membawa beberapa hadiah nya.
Anggara membalas pujian Indra dan Sasya dengan senyuman.
"Aku merasa lapar sekali sekarang, apa kalian juga merasa lapar?" Tanya Sasya pada Indra dan Anggara
"Iya sya, aku merasa lapar" jawab Indra.
"Ayok kita beli makanan" kata Sasya.
Anggara, Sasya dan Indra pergi ke warung yang menjual roti, mereka membeli makanan di sana serta minuman.
"Aku merasa lega sekarang, karna rasa lapar ku hilang" kata Indra setelah makan roti
Ketika mereka sedang makan di tempat duduk yang sudah di sediakan oleh pemilik warung yang menjual roti itu. Dika dan temannya menghampiri mereka bertiga yang sedang duduk makan bersama.
"Hei kalian" kata Dika
"Dika, sedang apa kau di sini, apa kau ingin mengganggu kami" ucap Sasya dengan tegas
"Tenang lah dulu, aku tidak bermaksud mengganggu kalian" jawab Dika
"Jadi kenapa kau datang ke sini" kata Indra
"Tenang dulu teman, kami ke sini ingin membuat kesepakatan dengan kalian bertiga" kata Bowo sambil duduk di samping Indra
"Kesepakatan apa?" Tanya Sasya
"Apa kalian lihat permainan yang di sana" kata Bowo sambil menunjuk permainan yang yang ada di depan mereka dan tidak jauh dari mereka dudu
"Iya, aku melihatnya" jawab Indra
Anggara, dan Sasya juga melihat ke arah yang di tunjuk Bowo. Permainan yang di tunjuk Bowo adalah permainan menemukan jalan keluar, permainan itu di batasi dinding-dinding, di dalam nya banyak jalan yang berbelok-belok dan di batasi dinding, akan sulit untuk menemukan jalan keluar dari sana.
"Ada apa dengan permainan itu?" Tanya Sasya
"Siapa di antara kita yang bisa lebih dulu keluar dari sana dan menemukan jalan keluarnya, dia akan menjadi pemenang nya" jawab Bowo
"Jadi kalau menang atau kalah apa hadiah nya" tanya Indra
"Jika di antara kalian bertiga tidak ada yang berhasil menemukan jalan keluar nya, dan keduluan dengan kami, berarti kalian kalah" jawab Dika
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Daven_5162
dika salah nantang orang ternyata, kasihan
2020-10-15
0