"Nek, gara tidak apa-apa" kata Anggara yang sedang terbaring
"Kamu tunggu di sini, biar nenek obatin memar yang ada di muka mu dulu" kata Nenek
"Nek.. biar kami aja yang mengobati Anggara" kata Sasya yang sedang berdiri
"Baik lah, Nenek ambilkan kompres nya dulu ya" kata nenek berdiri dan pergi mengambil kompres
"Terima kasih sudah membantu ku" kata Anggara dan dia duduk
"Sudah-sudah, kamu baring aja" kata Sasya menahan bahu Anggara yang hendak duduk
"Iya gara, kamu baring aja, kita kan teman, jadi sudah sepantas nya kita saling membantu" jawab Indra yang berdiri di samping tempat tidur Anggara
"Ini kompresnya, siapa nama mu nak?" Tanya nenek memberikan mangkok berisikan air hangat dan handuk kecil
"Nama aku Sasya nek, dan ini Indra" kata Sasya dan menunjuk ke arah Indra
"Terima kasih ya nak Sasya dan nak Indra sudah membantu Anggara dan membawanya pulang" kata Nenek
"Tidak apa-apa nek" jawab Indra dan Sasya
Sasya mengompreskan ke wajah Anggara yang memar dengan pelan.
"Aku bisa kompres sendiri sya" kata Anggara
"Tidak apa gara, biar aku saja" jawab Sasya
"Iya gara, biar Sasya aja, kamu kan lagi sakit" kata Indra
"Terima kasih banyak teman, kalian sudah membantu ku" kata Anggara, dia mulai membuka hatinya untuk berteman dengan Sasya dan Indra
"Apa, kau bilang kami teman" kata Indra heran
Anggara tersenyum pada Indra..
"Berarti, kau mau berteman dengan kami?" Tanya Indra
"Iya.." jawab Anggara
"Terimakasih teman, kami sangat ingin berteman dengan mu" kata Indra langsung memeluk Anggara, karna merasa senang
"Aduuhh..." Anggara kesakitan karna pelukan Indra yang erat
"Maaf teman, aku tidak sengaja. Heheh.. aku sangat merasa senang kau mau menerima kami sebagai temanmu" kata Indra
"Iya gara, aku dan Indra sangat ingin kau menjadi teman kami, karna kau sangat baik" kata Sasya
"Karna sudah mulai sore, sebaiknya kalian pulang, nanti orang tua kalian mencari kalian berdua" kata Anggara
"Iya gara, kami pulang dulu ya, ini kompresnya" kata Sasya sambil menaruh kompres di samping Anggara
"Iya, kami pulang dulu gara" kata Indra.
Mereka berdua pun keluar dari kamar Anggara, dan menutup pintu kamar Anggara.
"Kalian mau pulang ya?" Tanya nenek yang sedang memasak
"Iya nek, karna sudah sore, jadi kami harus pulang" jawab Sasya
"Hati-hati di jalan ya" kata Nenek
"Iya nek" jawab Sasya dan Indra dengan serentak
Mereka berdua pulang dari rumah Anggara, Nenek masuk ke kamar Anggara.
"Gara, apa kau sudah sembuh nak?" Tanya Nenek sambil membuka pintu
"Sudah kok nek, Nenek jangan kawatir" kata Anggara
"Bagaimana tidak kawatir gara, kamu adalah cucu Nenek satu-satunya, yang Nenek punya cuman kamu, Kakek kamu sudah lama tiada"
Kata Nenek
"Iya nek, Anggara kan juga cuman punya Nenek, Ayah dan Ibu gara sudah lama tiada" jawab Anggara
"Maka itu, Nenek tidak mau kamu kenapa-kenapa" kata Nenek
"Iya Nenek, sekarang gara sudah baikan kok, ni gara mau mandi nek" kata Anggara sambil mengambil handuk
"Iya mandi lah, Nenek sudah masak makanan kesukaan kamu" kata Nenek dan keluar dari kamar Anggara
Anggara pun mandi, beberapa menit kemudian setelah mandi, Anggara keluar kamar dan duduk di depan tv sambil nonton, karna adzan sudah berkumandang dia pun sholat di kamar nya. Selesai itu, dia makan bersama Nenek, lalu dia kembali ke kamar nya untuk membuat komik, dia melanjut kan cerita yang telah dia buat sebelumnya.
Beberapa jam telah berlalu, karna merasa capek, dia rebahan di tempat tidur, dan terasa di tenggorokan merasakan haus, dia pergi ke dapur, dia membuat minuman dingin. Ketika ingin membuka kulkas tiba-tiba dia melihat semua isi kulkas saat pintu nya masih tertutup. Dia merasa bingung apa yang terjadi, dan dia mulai mendiam kan diri, berusaha memahami apa yang terjadi, dia tatap kulkas yang masih tertutup, karna melihat semua isi kulkas, dia pindah kan pandangan di kamar Nenek yang ada di jalur dapur, terlihat Nenek yang sedang tidur di atas kasur, padahal pintu kamar Nenek masih tertutup, dia melihat sekeliling nya, dan terlihat semua yang ada di luar rumah. Dia berpikir dan memahami.
"Apa aku bisa melihat walaupun di batasi dinding, apa ini tembus pandang, iyaaa ini tembus pandang, aku bisa melihat semua yang ada di luar rumah walaupun aku di dalam rumah" kata Anggara melihat sekeliling rumahnya, dia menutup matanya kembali beberapa detik sambil mengosongkan pikirannya dan membuka nya kembali, ketika itu tembus pandang nya hilang, dia tidak bisa melihat apapun lagi yang ada di luar rumah.
"Haa.. tembus pandang ku hilang, bagaimana caranya aku bisa mengembalikan tembus pandang ku lagi" kata Anggara sambil membuka pintu kulkasnya, dan dia membuat minuman dingin dengan sirup rasa jeruk.
Sambil berjalan masuk dia berpikir kenapa tiba-tiba bisa pandangan menembus dinding, dan malam kemaren telinganya bisa mendengar suara-suara yang jauh, yang tidak ada di dekat nya.
"Apa yang terjadi pada ku ya, aku jadi ingat cerita spiderman, dia di gigit laba-laba dan mendapatkan kekuatan, tapi aku tidak pernah di gigit binatang apapun" kata nya dengan heran.
Setelah berpikir apa yang terjadi padanya, dia pun duduk di meja belajar sambil meminum air dingin yang dia buat tadi, lalu dia mencoba bagaimana agar dia bisa menembus pandang lagi. Dia memejam kan matanya dan membukanya, dia tidak menembus pandang sama sekali, lalu dia mencoba lagi, dan membuka kembali matanya, tapi tembus pandang yang ia miliki belum bisa dia kuasai, dia mencoba beberapa kali, dia hampir merasa kecewa, dan dia pun berbaring di tempat tidur nya, dia berpikir kembali bagaiman caranya agar bisa menguasai tembus pandang yang ia miliki.
"Bagaimana caranya aku bisa tembus pandang lagi, dia tiba-tiba datang, dan saat aku memejam kan mata, tembus pandang itu hilang, lalu aku mencobanya kembali dengan memejamkan mata, kenapa tidak bisa, apa itu cuman ilusi saja, tidak... aku yakin itu bukan ilusi, aku yakin itu benar-benar terjadi, dan aku sudah mengalaminya beberapa kali, aku harus mencoba nya lagi" kata Anggara dan dia duduk di kasur nya, lalu dia memejamkan matanya kembali, setelah itu dia membuka matanya, tapi dia masih belum bisa mengeluarkan tembus pandang nya, dia menghentak tepian ranjang nya dengan telapak tangan karna merasa kesal atas kegagalannya.
"Kenapa tidak bisa, bagaimana caranya, kenapa aku tidak bisa menembus pandang lagi, apa yang salah saat aku memejamkan mata" kata Anggara
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Kalia
lemot....
2022-02-22
0
Eko Rianto
i afraid jika neneknya mungkin akan meninggal:(
2022-01-06
1
MAULANA - i hate my Life-
komen
2020-10-12
0