"Buku aku gak ada gara, padahal aku sudah menaruh nya di dalam tas, tapi kok gak ada ya" kata Sasya sambil mencari di bawah meja
"Pakai punya aku aja sya, ni kita bisa pakai sama-sama, mungkin kamu lupa naruh nya di mana" kata Anggara
"Makasih ya gara" kata Sasya
Mereka berdua pun mengerjakan soal yang ada di dalam buku secara bersamaan. Anggara yang selesai lebih dulu memberikan jawabannya pada Sasya.
"Ni jawaban ku" kata Anggara sambil memberikan buku nya pada Sasya
"Aku bisa ngerjainnya kok gara, terima kasih sudah memberikan jawaban mu pada ku" kata Sasya
"Bener ni kamu tidak mau? " kata Anggara
"Huumm..iya, aku mau" kata Sasya sambil tersenyum, karna tidak bisa menjawab soal dia pun meniru jawaban di buku Anggara, melihat itu Anggara tersenyum dengan tingkah Sasya yang menolak tawarannya tadi padahal dia mau meniru jawaban dari Anggara.
Melihat Anggara tersenyum, Sasya menjadi terpesona dengan senyumannya, karna senyumannya yang sangat manis, baru pertama kali Sasya melihat Anggara tersenyum.
"Anggara tersenyum, senyumannya sangat manis, aku suka melihat dia tersenyum, baru pertama kalinya aku melihat dia tersenyum, selama aku di sini, belum pernah melihatnya tersenyum seperti ini, tapi apa yang buat dia tersenyum" ucap di dalam hati Sasya
"Kenapa kau tersenyum gara?" Tanya Sasya dengan heran
"Tidak, tidak ada apa-apa" jawab Anggara
"Apa benar tidak ad apa-apa" tanya Sasya lagi
"Iya, kau selesai kan saja soal nya, nanti waktu nya habis" kata Anggara
"Baik lah" jawab Sasya
Sasya pun mengerjakan soal dengan meniru jawaban di buku Anggara, tapi dia tidak meniru seluruhnya, dia hanya meniru yang tidak bisa dia jawab saja.
Selesai mengerjakan soal, Sasya dan Anggara duduk dengan santai sambil menunggu ketua kelas mengumpulkan bukunya untuk di serahkan pada guru. Beberapa menit kemudian, guru pun menyuruh ketua kelas mengumpulkan buku, setelah itu, bel istirahat berbunyi, buku yang di kumpulkan di bawa ke dalam kantor oleh guru untuk di periksa.
Anggara dan Sasya keluar untuk pergi ke kantin, di saat jalan menuju kantin, mereka mendengar seseorang memanggil mereka.
"Anggaraaa... Sasya..." ternyata yang memanggil mereka berdua adalah Indra.
"Iya ndra" jawab Sasya
"Tunggu, aku mau ikut kalian ke kantin" kata Anggara sambil berlari
Setelah Indra tiba ke sisi mereka berdua, mereka pun langsung pergi ke kantin. Setibanya mereka di kantin, terdengar di telinga Anggara dengan omongan siswa-siswi di kantin, padahal mereka sedang berbicara dengan teman nya masing-masing, Indra dan Sasya tidak mendengar apa yang Anggara dengarkan, di kantin sangat ribut dengan suara siswa-siswi berbicara, tetapi Anggara mendengar ada yang ngomongin tentang mereka bertiga, tapi itu tidak terdengar oleh Indra dan Sasya.
"Apa kalian dengar, ada yang sedang ngomongin kita bertiga" kata Anggara sambil memesan makanan di kantin, dan mereka duduk di kursi kosong
"Tidak, kami hanya mendengar suara keributan di sini" kata Sasya
"Emangnya kamu ada dengar sesuatu gara?" Tanya Indra
"Tidak, mungkin hanya perasaan ku saja" jawab Anggara karna dia ragu apa yang dia dengar benar ada apa tidak
"Kenapa aku mendengar suara yang sedang ngomongin kami bertiga, sedangkan mereka tidak mendengar sesuatu, dan sekarang suara itu hilang, apa yang terjadi dengan diri ku" ucap di dalam hati Anggara
"Anggara, ini pesanan kamu" kata Sasya, tetapi Anggara tidak mendengar omongan Sasya, dia sedang duduk terdiam
"Anggaraa" ucap Sasya lagi sambil memegang bahu Anggara
"Haa iya sya, ada apa?" Jawab Anggara dengan terkejut
"Kamu kenapa? Ini pesanan kamu" kata Sasya
"Tidak, aku tidak kenapa-kenapa"jawab Anggara sambil menggeserkan pesanannya yang sudah di atas meja
"Kau sedang memikirkan apa gara? Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu" tanya Indra yang sedang makan
"Tidak, aku tidak memikirkan apa-apa" jawab Anggara
Mereka pun makan, saat sedang makan, Dika dan temannya datang menghampiri mereka bertiga dan duduk di dekat Anggara.
"Hei trio" kata Dika sambil duduk di dekat Anggara
"Kenapa kalian ke sini" kata Sasya
"Tenaaang, kami tidak mengganggu, kami hanya ingin duduk makan bersama kalian" kata Dika
"Benar, kalian jangan takut, kami hanya ingin duduk bersama kalian" kata teman Dika, yang bernama Ari
Anggara hanya berdiam dan terus makan, dia hanya malas untuk melayani mereka, begitu juga dengan Indra.
"Hei, kenapa kau diam saja, apa kau takut dengan kami, hahaha" kata Dika sambil menaruh tangannya di bahu Anggara
"Dia takut mungkin dik, karna kau sudah membuat nya jera kemarin, dan dia tidak akan menyombongkan kepintarannya lagi" kata teman Dika yang satunya bernama Bowo
"Iya, kau benar sekali" kata Dika.
Ketika makanan pesanan Dika dan temannya di antar ke mereka, Anggara, Sasya dan Indra langsung pergi meninggalkan mereka, karna sudah selesai makan.
"Kalian mau kemana? Temani kami makan di sini" kata Dika. Tetapi Anggara, Sasya dan Indra tidak mendengarkan mereka bicara, mereka tetap melanjutkan melangkahkan kakinya dan meninggalkan Dika serta temannya, Anggara, Sasya dan Indra bayar makanan di kasir kantin.
"Jangan dengar Dika dan temannya" kata Sasya pada Anggara dan Indra
"Iya sya, aku muak dengan mereka bertiga" jawab Indra
Anggara, Sasya dan Indra berjalan ke dalam kelas, Indra berbelok ke kelas nya yang berbeda dengan Sasya dan Anggara.
"Gara.. kenapa kau diam dari tadi?" Tanya Sasya
"Tidak ada apa-apa sya" jawab Anggara
Lalu mereka pun masuk ke dalam kelas setelah tiba di depan kelas nya, dan duduk di bangku mereka berdua.
Mereka belajar seperti biasanya, Dika yang tidak suka dengan Anggara dan sudah membuat Anggara terluka karna di pukuli tetap belum merasa puas, dia masih ingin mengganggu Anggara.
Ketika jam pulang tiba, Anggara, Sasya dan Indra ke parkiran sepeda, Anggara mengambil sepedanya, siapa sangka rantai sepeda Anggara putus.
"Gara, rantai sepeda mu putus, sepertinya ada yang sengaja memotong rantai sepeda kamu"
Kata Sasya yang sedang memegang sepeda nya
"Kalian pulang saja dulu, aku akan membawa sepeda ku ke bengkel dan memperbaiki nya" kata Anggara
"Kita bisa pulang sama-sama Anggara, kau bisa pulang bersama ku" jawab Indra
"Tidak ndra, aku harus membawa sepeda ku, jika tidak nenek akan bertanya tentang sepeda ku ini" kata Anggara
"Kita kan teman, jadi kita harus selalu bersama, jika salah satu teman dalam kesusahan, kita harus saling membantu" kata Sasya
"Tidak apa sya, aku bisa mengatasi ini sendiri, kalian pulang saja dulu" kata Anggara
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Semut baik 🐜😁
Aku mampir thor, bom like + Rate 5 mendarat untukmu... TETAP SEMANGAT!!
Jika berkenan silahkan mampir di novelku Apa Salahnya Menjadi Semut?!! 🐜
2020-10-16
0