"Lalu apa hadiah nya jika menang?" Tanya Indra
"Kita tidak pakai hadiah, tapi kesepakatan" jawab Dika
"Kesepakatannya apa?" Tanya Sasya
"Jika kalian kalah, kalian berdua yaitu Sasya dan Indra harus meninggalkan Anggara dan tidak akan menjadi teman Anggara, satu lagi, kalian bertiga akan menuruti kemauan kami selama tiga hari" jawab Dika
"Dan jika kami menang?" Tanya Anggara
"Jika kalian menang kami tidak akan pernah mengganggu kalian bertiga lagi dan kami akan menuruti kemauan kalian selama tiga hari" jawab Dika
"Apa kalian setuju?"tanya Bowo
"Kami mau pikirkan ini dulu" jawab Sasya
"Jika kalian tidak mau berarti kalian pengecut, kami akan tunggu kalian bertuga di pintu masuk permainan itu, jika selama satu menit kalian tidak datang, aku nyatakan kalian pengecut" kata Dika
Dika dan temannya pun pergi meninggalkan Anggara, Sasya dan Indra.
"Apa kita kan mengikuti permainan Dika ini?" Tanya Sasya
"Aku merasa takut mengikutinya, aku takut kita kalah, aku tidak mau jika kita tidak berteman lagi dengan Anggara dan menuruti kemauan mereka" jawab Indra
"Kita akan ikut" jawab Anggara dengan yakin
"Apa kau yakin gara?" Tanya Indra
"Iya aku yakin, kita akan mengikuti permainannya" jawab Anggara
"Tapi gara" ucap Sasya
"Sudah lah, ayok kita ke sana" kata Anggara
Mereka pun pergi ke tempat permainan itu..
"Akhirnya kalian datang juga, aku pikir kalian akan takut dengan permainan ini, hahaha" kata Dika
"Kami tidak takut, aku menyepakati permainan ini" kata Anggara
"Baik lah, ayo kita mulai permainannya"kata Dika
Anggara, Indra dan Sasya pun langsung masuk ke dalam rumah permainan itu, sedangkan Dika dan temannya juga masuk ke dalam nya. Di dalam sana sangat membingungkan karna jalan di dalam sana di batasi dengan dinding sehingga sulit untuk menemukan jalan keluar, di dalam sana banyak sekali jalan dan hanya satu jalan yang mengarah ke jalan keluarnya.
"Gara, di sini sangat membingungkan jalan yang menuju jalan keluarnya, apa kita bisa melewati permainan ini?" Tanya Indra
"Tenang lah ndra, kita akan cari jalan keluarnya bersama, kau jangan mengeluh dulu" kata Sasya
Di waktu yang sama, Dika dan temannya juga sudah masuk ke dalam permainan itu, tapi mereka berbeda jalan.
"Dika, kita akan melewati jalan yang mana, kita ke kiri apa ke kanan?" Tanya Ari pada Dika karna mereka sedang berada di antara jalan yang mengarah ke kiri dan ke kanan
"Tenang lah, sebelum aku masuk ke dalam sini, aku sudah bertanya ke pada petugas nya di mana jalan menuju jalan keluarnya" jawab Dika
"Waahhh kau memang pintar Dika, dengan begini kita bisa menang, dan mereka bertiga akan kalah" kata Ari sambil tersenyum
"Tapi dik, bagaimana cara mu bertanya dengan petugas, bukan kah petugas tidak akan memberitahukan jalan nya?"tanya Bowo
"Tentu saja menggunakan uang, aku memberikan uang pada petugas itu, sebagai gantinya dia akan memberitahukan jalan mana yang menuju pintu keluar" jawab Dika
"Bagus Dika, sekarang kita kemana?" Tanya Ari
"Sekarang kita ke kanan" jawab Dika
Mereka pun pergi ke arah kanan.
"Gara, di sini jalannya buntu, sepertinya kita harus kembali ke tempat tadi" kata Indra karna mereka berjalan ke arah jalan yang buntu
"Iya ndra, kita kembali ke jalan yang pertama kita tuju tadi" jawab Anggara
Lalu mereka berjalan kembali ke tempat semula, di sana mereka menentukan jalan mana yang akan di tuju.
"Jika jalan yang ke kiri tadi buntu, berarti kita harus ke jalan kanan ini" tanya Sasya
"Tentu saja sya, ayok kita segera ke sana, kita harus lebih cepat menemukan pintu keluarnya dari pada Dika dan temannya" kata Indra
Mereka pun langsung berbelok ke arah kanan, dan mereka masih mencari jalan yang sangat membingungkan itu.
"Dik, sekarang kita harus kemana ini? , di sana jalannya ada tiga, jika salah memilih jalan, kita akan telat untuk menemukan pintu keluarnya" tanya Ari
"Iya dik, kau kan sudah tau jalan menuju pintu keluarnya, ayo tentu kan jalan mana yang kita pilih" kata Bowo
"Duuuuhhh aku lupa harus mengambil jalan yang mana jika sudah tiba di sini, jalan mana yang harus di pilih" ucap di dalam hati Dika, dia lupa jalan yang sudah di tunjukan oleh petugas penjaga tempat permainan itu
"Dika"kejut Ari
"Iya ri, kita pilih jalan yang tengah saja, kita lurus saja dari sini" jawab Dika
"Baik lah, ayo kita harus segera ke sana" kata Bowo
Mereka pun langsung berjalan menuju jalan yang di tentukan Dika.
"Kita sudah lepas dari jalan buntu itu, sekarang kita harus kemana gara?" Tanya Indra
"Tunggu sebentar" jawab Anggara
"Aku harus menggunakan kekuatan ku, aku bisa menggunakan tembus pandang, agar aku dan teman ku bisa keluar dari sini dengan cepat" ucap di dalam hati Anggara
Anggara mencoba memejamkan matanya, lalu membukanya dan mulai fokus. Kekuatan tembus pandang nya pun keluar, dia bisa melihat semua yang ada di balik dinding pembatasan itu, dia bisa melihat jalan mana saja yang tidak buntu dan jalan mana yang bisa menuju ke pintu keluarnya.
"Kita lewat sini" kata Anggara menunjukan jalan yang benar
"Apa kau yakin gara?" Tanya Indra memastikannya
"Iya, aku yakin sekali" jawab Anggara
Anggara, Sasya dan Indra pun berjalan ke arah yang di tunjukan Anggara, tentu saja jalan yang di tunjukan Anggata benar.
Di sisi lain, Dika dan temannya, salah memilij jalan, karna Dika sudah lupa dengan jalan yang sudah di beritahulan oleh petugas.
"Dika, kenapa jalannya buntu, apa kau benar ini jalan yang di tunjukan oleh petugas?" Tanya Ari
"Iya, ini adalah jalan yang benar" jawab Dika
"Tapi kenapa jalannya buntu" kata Bowo
"Uumm sebenar nya, aku lupa jalan mana yang di tunjukan oleh petugas" kata Dika
"Jadi, jalan yang kau tunjukan salah, makanya kita menuju jalan yang buntu" kata Ari
"Iya, tapi tenang lah, kita pasti menemukan jalannya, mereka bertiga tidak akan bisa menemukan jalan keluarnya" kata Dika
Dika dan temannya kembali ke jalan yang sebelumnya, lalu mereka mencari jalan menuju pintu keluarnya.
"Waaahh Anggara, jalan yang tunjukan ini benar, lihat kita tidak pernah berjalan ke jalan yanh buntu lagi" kata Indra, mereka berjalan yang selalu di tunjukan oleh Anggara dengan menggunakan kekuatannya, dan Anggara lah yang memimpin.
Anggara, Sasya dan Indra sudah Tiba di jalan yang menuju pintu keluar.
"Heii, di sana adalah pintu keluarnya, ayo kita harus cepat keluar dari sini" Kata Sasya
Bersambung...
Jangan lupa like dan komennya😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Eko Rianto
curang banget sih. Tapi ya gimana lagi
2022-01-07
0