Bertemu dengan Dika dan adanya pertengkaran di taman bermain

"Aku sama dengan mu aja sya" jawab Anggara

"Kalau kamu ndra?" Tanya Sasya pada Indra

"Aku juga sama dengan mu aja sya" jawab Indra

Sasya pun pergi memesan minuman dingin, selesai mendapatkam pesanannya, dia membawa minuman itu ke tempat duduk Indra dan Anggara

"Ini minuman kalian" kata Sasya sambil memberikan minuman pada Indra dan Anggara

"Terima kasih sya" ucap Anggara dan Indra dengan serentak

"Sama-sama" jawab Sasya

Sambil menunggu giliran mereka bertiga untuk naik ke biang lala, mereka minum dengan santai.

"Selesai kita naik biang lala, kita akan kemana gara?"tanya Sasya

"Aku terserah kalian aja" jawab Anggara

"Aku mau ke rumah hantu, apa kalian mau" kata Indra

"Gak ah, aku takut ke sana, di sana pasti menyeramkan" jawab Sasya

"Ayok lah sya, kita kan pergi nya bertiga, masa kamu takut" kata Indra merayu Sasya

"Eeemmm.. apa kau mau ikut gara?" Tanya Sasya pada Anggara

"Aku ikut kalian kemana kalian mau pergi" jawab Anggara, dia tidak pernah merasa takut pada apapun

"Anggara aja mau, sekarang kamu mau kan?" Tanya Indra

"Iya, aku mau" jawab Sasya

Beberapa menit kemudian, Anggara, Sasya dan Indra di panggil oleh petugas.

"Adik adik, sekarang giliran kalian" kata petugas karna tempat mereka duduk tidak lah jauh

"Iya pak" jawab Indra, mereka pun bergegas pergi ke biang lala, saat hendak memasuki kotak biang lala, tiba-tiba Dika beserta temannya menyenggol bahu Anggara dan masuk ke dalam kotak biang lala yang seharusnya Anggara, Sasya dan Indra lah yang duduk di kotak itu.

"Heii, apa yang kau lakukan, kami lah yang duduk di kotak itu" kata Sasya dengan suara lantang karna merasa marah pada Dika

"Kami lah yang sudah menunggu, jadi kami yang seharus nya duduk di sini" kata Dika

"Tidak bisa, kami yang sudah menunggu dari tadi" kata Sasya dan Indra, mereka sempat bertengkar

"Sudah lah sya, Indra, kita menunggu aja lagi" kata Anggara dengan rasa sabar nya, sebenarnya Anggara merasa marah pada Dika, tapi dia tidak bisa melawan, jika emosi nya meningkat, kekuatan yang belum bisa ia kendalikan semua akan datang tiba-tiba, dia takut akan menyakiti temannya.

"Tapi gara, dia sudah mengambil tempat kita, kita sudah lama mengantri dan sudah menunggu, sekarang kita juga harus menunggu" kata Sasya dengan rasa kesal

"Pak, kami yang sudah menunggu, tempat itu adalah tempat kami pak" kata Indra berkata pada petugas biang lala

"Maaf dek, memang mereka bertiga lah yang seharus nya duduk di sini, kalian bisa untuk menunggu giliran" kata bapak petugas pada Dika dan temannya.

"Tidak bisa pak, kami yang harus di sini, kami tidak mau menunggu" kata Dika

"Tidak bisa dek, kalian harus menunggu giliran, karna adek yang bertiga ini sudah menunggu dari tadi, turun lah dek, kami tidak punya banyak waktu" tegas bapak petugas

"Baik lah" ucap Dika dengan rasa malu, terpaksa dia turun dari kitak biang lala

"Awas kalian ya, aku akan membalasnya" kata Dika ketika berjalan berselisih pada Anggara, Sasya dan Indra

"Lihat lah, dia tidak menerima kekalahannya itu" kata Indra

"Sudah lah, sekarang ayok kita naik" kata Anggara.

Akhirnya mereka bisa niak ke biang lala, setelah melewati antrian dan menunggu lagi karna kotak biang lala penuh. Katika biang lala mulai bergerak untuk berputar, Anggara terkejut, karna dia tidak pernah naik baing lala.

"Kenapa gara?" Tanya Sasya

"Tidak apa-apa sya, aku hanya kaget, aku belum pernah naik biang lala ini, waktu aku kecil aku hanya naik kuda berputar dan bermain lempar gelang" jawab Anggara

"Saat itu kau pergi bersama siapa?" Tanya Indra

"Itu sudah lama sekali ndra, aku pergi bersama kedua orang tua ku" jawab Anggara dengan wajah sedih

"Tenang gara, sekarang kan ada kami" kata Indra

"Iya ndra" jawab Anggara dengan tersenyum

"Lihat di sana, kita bisa melihat pantai dari atas sini" kata Indra sambil menunjuk ke arah pantai yang banyak pengunjungnya, pantai tidak lah jauh dari taman bermain

"Iya ndra, indah sekali pemandangan dari atas sini" kata Anggara

"Iya, aku sudah sering naik biang lala bersama orang tua ku"kata Sasya

Setelah mereka naik biang lala dan turun dari biang lala, Anggara, Indra dan Sasya pergi ke rumah hantu dan berencana membeli karcis.

"Ndra kau beli lah karcis nya, aku tunggu di sini bersama Anggara" kata Sasya saat di depan pintu masuk rumah hantu

"Uang nya mana?" Tanya Indra.

"Ini" kata Sasya sambil memberika uang pada Indra, lalu Indra pun pergi membeli karcis untuk masuk ke dalam rumah hantu, sedangkan Anggara dan Sasya menunggu nya di depan pintu masuk.

"Aku sudah membeli karcis nya" kata Indra

"Sekarang ayo kita masuk ke dalam" kata Anggara

Mereka bertiga masuk ke dalam rumah hantu, sebelum masuk ke sana, mereka memberikan karcis pada petugas penjaga yang ada di depan pintu rumah hantu itu.

"Kita jangan jauhan ya, aku takut di dalam berada di dalam sini" kata Sasya sambil memegang tangan Anggara dan Indra

"Iya sya, kau jangan takut, kami ada bersama mu" kata Indra

Mereka mulai berjalan dengan perlahan menelusuri rumah hantu, di tantangan pertama mereka di kejutkan sosok hantu kuntilanak dengan tertawanya yang bikin merinding.

"Aaaaaaa" teriak Sasya karna takut mendengar tertawanya kuntilanak

"Tenang Sasya, itu hanya hantu bohongan" kata Anggara memegang bahu Sasya.

Sasya pun mulai tenang karna Anggara menenangkannya. Indra yang pertama kali mau pergi ke rumah hantu, mulai merasa takut ketika di kejutkan dengan sosok hantu yang berwajah seram.

"Aaaaaa" suara Indra terkejut karna hantu bohongan yang mengejutkannya

"Indra, apa kau takut juga?" Tanya Anggara

"Tidak, aku tidak takut, aku hanya bercanda saja tadi"jawab Indra merasa malu

"Lihat lah gara, dia yang ngajak kita ke sini, tapi dia yang takut" kata Sasya

"Tidak, aku tidak takut" jawab Indra

"Sudah lah, kita harus terus berjalan hingga bisa menemukan jalan keluarnya" kata Anggara

Mereka pun berjalan dengan perlahan, ketika sedang berjalan banyak sosok hantu bohongan yang mengejutkan mereka, Indra dan Sasya terlihat sangat takut saat itu, hanya Anggara yang terlihat biasa-biasa saja.

"Cepat lah ndra, kita harus menemukan jalan keluarnya, di sini semakin gelap" kata Sasya

"Iya sya, ini aku juga lagi berusaha menemukan jalan keluarnya, kita harus terus berjalan" jawab Indra

"Gara, kau tidak merasa takut sama sekali ya?" Tanya Sasya

Bersambung..

Jangan lupa like dan komennya😊

Terpopuler

Comments

Daven_5162

Daven_5162

jika kalian menemukan novel bagus seperti ini, cukup dengan like dan vote(walaupun pake poin), ceritanya bagus thor👍

2020-10-14

2

MAULANA - i hate my Life-

MAULANA - i hate my Life-

bagus (muka biasa)

2020-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Anggara berumur 13 tahun
3 Teman baru satu bangku
4 Anggara adalah sosok pendiam
5 Anggara merasakan hal aneh pada dirinya
6 Anggara menyelamatkan seseorang
7 Anggara bisa melukis
8 Kekuatannya tiba-tiba datang
9 Anggara di pukuli teman sekelasnya
10 Tembus pandang nya datang lagi
11 Anggara membuka hatinya untuk berteman
12 Anggara kembali di usik Dika
13 Tembus pandangnya datang dengan tiba-tiba
14 Nenek tergeletak di atas lantai
15 Setelah berhasil mengendalikan tembus pandangnya
16 Anggara pergi ke taman bermain bersama temannya
17 Bertemu dengan Dika dan adanya pertengkaran di taman bermain
18 Sasya dan Indra bertengkar di dalam rumah hantu
19 Anggara mencoba menggunakan kekuatannya di dalam permainan
20 Anggara dan temannya berhasil menyelesaikan permainan
21 Anggara mendegarkan suara dari balik dinding
22 Anggara berhasil mengeluarkan kekuatan pendengarannya yang tajam
23 Sasya melihat pengumuman lomba di mading
24 Anggara setuju mengikuti lomba melukis
25 Dika juga mengikuti perlombaan melukis
26 Anggara merasa diri nya selalu ingin mengikuti permintaan Sasya
27 Anggara menang perlombaan
28 Beberapa tahun kemudian
29 Rasa tidak rela jika dia pergi
30 Apa yang sudah terjadi di rumah?
31 Seseorang mencari Anggara
32 Sasya akan berangkat ke Inggris
33 Sedih dengan kepergian Sasya
34 Mengejar copet
35 Mendaftar ke Universitas
36 Teman baru
37 Musuh baru
38 Orang itu mengejar
39 Pohon saksi kebersamaan Anggara dan orang tua
40 Ambisi Raisa
41 Ini pasti fitnah
42 Mencari bukti
43 Mendapatkan bukti
44 Siapa lagi mereka?
45 Sasya akan kembali
46 Tidak ada yang boleh mengganggu ku
47 Anggara tidak suka dia
48 Raisa selalu menggangu Anggara
49 Indra di kroyok
50 Nenek memberikan buku tabungan
51 Susi memberikan sarapan pada Anggara dan Indra
52 Hari yang di tunggu Anggara
53 Ke rumah Sasya
54 Ada rasa di antara mereka
55 Besok Sasya sudah masuk kuliah di kampus Anggara
56 Sasya jadi incaran Zidan
57 Nenek sakit
58 Memimpikan kejadian dulu
59 Kebersamaan mereka bertiga
60 Nenek tiada
61 Seperti nya Anggara harus memberitahukan tentang kekuatan nya
62 Sasya cemburu
63 Zidan mulai mengganggu Sasya
64 Tiba di pasar
65 Sasya terkilir
66 Indra mengungkap kan perasaannya
67 Indra iri dengan Anggara
68 Anggara merasa kehilangan Nenek
69 Indra salah paham
70 Indra tidak lagi salah paham
71 Ada seorang pria di makam Ayah Anggara
72 Pria pakain hitam datang kembali
73 Perasaan Sasya
74 Ketemu teman lama
75 Di kejar orang suruhan Tante Anggara
76 Perasaan mereka
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Anggara berumur 13 tahun
3
Teman baru satu bangku
4
Anggara adalah sosok pendiam
5
Anggara merasakan hal aneh pada dirinya
6
Anggara menyelamatkan seseorang
7
Anggara bisa melukis
8
Kekuatannya tiba-tiba datang
9
Anggara di pukuli teman sekelasnya
10
Tembus pandang nya datang lagi
11
Anggara membuka hatinya untuk berteman
12
Anggara kembali di usik Dika
13
Tembus pandangnya datang dengan tiba-tiba
14
Nenek tergeletak di atas lantai
15
Setelah berhasil mengendalikan tembus pandangnya
16
Anggara pergi ke taman bermain bersama temannya
17
Bertemu dengan Dika dan adanya pertengkaran di taman bermain
18
Sasya dan Indra bertengkar di dalam rumah hantu
19
Anggara mencoba menggunakan kekuatannya di dalam permainan
20
Anggara dan temannya berhasil menyelesaikan permainan
21
Anggara mendegarkan suara dari balik dinding
22
Anggara berhasil mengeluarkan kekuatan pendengarannya yang tajam
23
Sasya melihat pengumuman lomba di mading
24
Anggara setuju mengikuti lomba melukis
25
Dika juga mengikuti perlombaan melukis
26
Anggara merasa diri nya selalu ingin mengikuti permintaan Sasya
27
Anggara menang perlombaan
28
Beberapa tahun kemudian
29
Rasa tidak rela jika dia pergi
30
Apa yang sudah terjadi di rumah?
31
Seseorang mencari Anggara
32
Sasya akan berangkat ke Inggris
33
Sedih dengan kepergian Sasya
34
Mengejar copet
35
Mendaftar ke Universitas
36
Teman baru
37
Musuh baru
38
Orang itu mengejar
39
Pohon saksi kebersamaan Anggara dan orang tua
40
Ambisi Raisa
41
Ini pasti fitnah
42
Mencari bukti
43
Mendapatkan bukti
44
Siapa lagi mereka?
45
Sasya akan kembali
46
Tidak ada yang boleh mengganggu ku
47
Anggara tidak suka dia
48
Raisa selalu menggangu Anggara
49
Indra di kroyok
50
Nenek memberikan buku tabungan
51
Susi memberikan sarapan pada Anggara dan Indra
52
Hari yang di tunggu Anggara
53
Ke rumah Sasya
54
Ada rasa di antara mereka
55
Besok Sasya sudah masuk kuliah di kampus Anggara
56
Sasya jadi incaran Zidan
57
Nenek sakit
58
Memimpikan kejadian dulu
59
Kebersamaan mereka bertiga
60
Nenek tiada
61
Seperti nya Anggara harus memberitahukan tentang kekuatan nya
62
Sasya cemburu
63
Zidan mulai mengganggu Sasya
64
Tiba di pasar
65
Sasya terkilir
66
Indra mengungkap kan perasaannya
67
Indra iri dengan Anggara
68
Anggara merasa kehilangan Nenek
69
Indra salah paham
70
Indra tidak lagi salah paham
71
Ada seorang pria di makam Ayah Anggara
72
Pria pakain hitam datang kembali
73
Perasaan Sasya
74
Ketemu teman lama
75
Di kejar orang suruhan Tante Anggara
76
Perasaan mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!