CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan

Damian dan Hanna sedang menyantap makan malam, yang dipesan online, saat handphone Damian terus saja berbunyi.

“Kenapa tidak kau angkat telponnya? Berisik,” gerutu Hanna, sambil menghabiskan makanannya. Begitu  juga Damian.

Setelah menghabiskan minum dalam gelasnya, dia beranjak naik ke tangga menuju kamarnya, mengambil hpnya. Karena ruang diatas tidak ada tembok pemisah dengan ruang dibawah otomatis suara dering telpon terdengar sangat nyaring.

“Halo!” sapanya dengan malas, setelah melihat nama yang tertera di layar.

“Ada apa? Kau menggangguku,” tanya Damian dengan ketus.

Hanna melongokkan kepalanya ke ruang atas tapi sosok Damian tidak terlihat karena ruangna diatas juga sangat luas, jadi posisi tempat tidur tidak terlihat dari bawah.

“Kapan kau pulang? Kita harus membuat resepsi pernikahanmu. Semua orang bertanya tanya kapan resepsinya, jangan membuat malu keluarga,” kata suara wanita di sebrang.

“Kau Cuma ibu tiri, jadi tidak perlu mengatur-aturku,” jawab Damian.

“Kau benar-benar membuatku kesal. Pokonya kau harus cepat kembali. Aku akan mencari WO untuk resepsimu,” kata ibu tirinya kemudian mematikan telponnya. Raut wajah Damian merubah merah padam, dia benci sekali dengan ibu tirinya. Diapun melepar handphonenya sampai terlempar ke lantai dan menabrak guci pas bunga, menimbulkan bunyi nyaring dari guci itu.

Hanna tersentak kaget mendangarnya. Diapun segera berlari naik ke ketangga.

“Ada apa Damian?” tanya Hanna. Tampak pria itu berkacak pinggang, menahan kesal. Hanna menatap handphone yang berantakan di lantai.

“Ada apa?Kau merusak ponselmu!” tanya Hanna, sambil memungut barang itu yang bercerai berai kemudian dikumpulkannya.

“Apakah terjadi sesuatu?” tanya Hanna, menatap Damian, yang kini duduk di sofa,menyandarkan punggungnya, tidak menjawab pertanyaan Hanna.

“Aku ingin sendiri, jangan mengggangguku,” ucap Damian, menurunkan tubuhnya sedikit dan mengangkat kedua kakinya ke atas meja.

Hanna menatapnya sebentar, lalu diapun turun dari lantai atas itu, kembali ke ruang tengah, duduk di sofa sambil membetulkan handphone yang berantakan itu.

Malam semakin larut, Hanna berbaring diruang tv sambil menyalakan tv. Sebenarnya dia mengantuk, tapi dia punya pekerjaan untuk menjaga Damian dari mengigaunya.

Suara igauan Damian mulai terdengar.

“Jangan! Jangan! Jangan tinggalkan aku!” kata-kata itu yang setiap malam di igaukan Damian. Hannapun bangun, memakai sandalnya, mulai menaiki tangga menuju tempat tidur Damian.

Dilihatnya Damian tidak ada di tempat tidur, tapi tertidur di sofa, dengan wajah pucat dan berkeringat dingin, menggelengkan kepalanya dengan lemah.

Hanna segera duduk disampingnya dan menarik kepala Damian supaya tidur dipangkuannya.

“Jangan! Jangan tinggalkan aku!” igau Damian.

“Tidak ada yang meninggalkanmu, tidak ada, tidurlah,” kata Hanna. Perlahan mengusap kening Damian yang basah oleh keringat dingin, kemudian mengusap rambutnya. Terus menghibur pria itu yang sedang dalam mimpi buruknya.

“Tidurlah, tidur, aku bersamamu,” ucapnya dengan lirih, kembali mengusap rambutnya Damian. Dia merasa kasihan setiap malam Damian seperti itu dihantui mimpi buruk, pantas saja dia rela mengeluarkan uang banyak asal bisa sembuh dari mimpi buruknya itu. Setiap malam mimpi buruk, bukankah itu sangat melelahkan?

Tiba-tiba Damian berteriak,”Jangan!” teriaknya dan bangun. Wajahnya pucat dan tampak kebingungan. Membuat Hanna kaget, tidak biasanya dia begitu.

“Kau baik-baik saja? Ayo tidurlah,” ucap Hanna, mengulurkan tangannya supaya Damian kembali ke pangkuannya. Damian tampak mengatur nafasnya yang terengah engah, kaos yang dipakainya terlihat basah oleh keringat seakan akan dia sudah berlari jauh.

Damian menatap Hanna sebentar, lalu diapun kembali berbaring dipangkuan wanita itu, tapi kini kepalanya menghadap perutnya Hanna, tangan kanannya memeluk pinggangnya, semakin lama wajahnya semakin menyusup ke perutnya Hanna, membuat Hanna terkejut dan gugup. Apakah pria itu memeluknya dengan sadar atau tidak? Kenapa Damian menyusupkan wajahnya ke perutnya sambil memeluk pingggangnya. Apakah ini masuk dalam pelanggaran?

Tapi sepertinya posisi itu membuat Damian lebih tenang. Dia tidak mengigau lagi. Lama-lama Hannapun terus menguap dan semakin mengantuk, diapun tertidur bersandar di sofa, dengan kepala Damian masih dipangkuannya.

***************

Matahari menyorot tajam ke sela sela jendela kaca. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Damian duduk dipinggir tempat tidur, menatap wanita yang tidur di tempat tidur itu dengan berselimut. Sebenarnya dia ingin membangunkannya tapi dia tidak tega, setelah ingat kalau dia tidur dipangkuan wanita itu semalaman dan Hanna hanya tetidur bersandar di sofa.

Tiba-tiba wanita berselimut itu menggerakkan badannya.

“Jam berapa ini?” tanya Hanna, masih mengantuk.

“Jam 11,” jawab Damian.

“Jam 11..Huaaap…apa? jam 11?” teriak Hanna diapun langsung bangun dan menatap Damian, seketika ngantuknya menjadi hilang.

“Ada apa?” tanya Damian, balik menatapnya.

“Aku ada janji jam 10 dengan Gery!” seru Hanna.

“Dia sudah pulang dan tidak akan kesini kesini lagi,” kata Damian, membuat Hanna terkejut.

“Jadi dia kesini? Kau bilang apa padanya?” tanya Hanna, menatap Damian dengan curiga.

“Aku bilang istriku sedang tidur nyenyak tidak bisa diganggu,” jawab Damian, membuat Hanna semakin terkejut lagi.

“Apa? Kau bilang apa tadi? Istriku? Sedang tidur? Aaah kau ini, kau membuat hidupku menjadi buruk,” keluh Hanna.

“Ingat perjanjian, kau tidak boleh dekat dengan pria manapun,” kata Damian, mengingatkan.

“Ya ya baiklah,” Hanna mengangguk. Sedetik kemudian dia terdiam dan menatap Damian penuh curiga.

“Apa lagi?” tanya Damian.

“Aku, kenapa aku tidur disini? Bukannya semalam aku tidur di Sofa? Kau memindahkanku? Kau menggendongku?” tanyanya.

“Siapa yang memindahkanmu? Aku bangun kau sudah tidur disitu,” jawab Damian berbohong.

“Benarkah? Kenapa aku tidak ingat ya?” Hanna tampak berfikir keras, mengerutkan keningnya.

“Sudah, cepat mandi, sudah ada makanan di meja,” kata Damian, sambil bangun dari duduknya.

Hanna menatap Damian kembali, menatapnya dari atas sampai bawah.

“Kau sudah berolahraga?” tanya Hanna, karena Damian menggunakan training dan kaos lengan pendek yang ketat, perut ratanya semakin memperlihatkan tubuhnya yang bagus.

“Ya,” jawab Damian, diapun turun dari ruangan atas itu.

“Kau olahraga apa?” teriak Hanna.

“Lari menyusuri danau!” jawab Damian.

“Kenapa kau tidak mengajakku?” teriak Hanna. Dia membayangkan pasti menyenangkan lari pagi di dekat danau.

“Cepatlah mandi, makan!” jawab Damian sambil berteriak di ruang bawah. Hanna tidak menjawab, dia segera ke kamar mandi.

Setelah mandi dan perpakaian, dlihatnya Damian duduk di sofa di ruang tengah sambil menonton tv.

“Ada yang harus aku bicarakan,” kata Damian tanpa menoleh.

“Apa?’ tanya Hanna sambil duduk di meja makan yang tidak jauh dari sofa sofa untuk menonton tv. Diapun membuka kotak makanan dalam plastic itu, mulai memakan isinya.

“Ibu tiriku menyiapkan resepsi pernikahan kita,” kata Damian membuat Hanna terkejut, hampir saja dia tersedak.

Hanna menoleh ke arah Damian, sambil kembali mengunyah makanannya.

“Resepsi? Untuk apa?” tanya Hanna.

“Tentu saja karena semua orang tahunya kita sudah menikah,” jawab Damian.

“Kalau begitu kau bilang saja pada mereka kalau kita bukan suami istri,” kata Hanna.

“Mana bisa begitu? Aku sudah berbohong pada kliennku juga. Kalau tiba-tiba aku bicara begitu, mau ditaruh dimana mukaku?” gerutu Damian.

“Mm kalau begitu bilang saja kau sudah bercerai,” jawab Hanna, kini dia meminum minumannya.

“Apalagi itu. Masa baru menikah seminggu becerai. Semua ini karena ulahmu! Seharusnya aku tidak membawamu dalam mobilku,” keluh Damian, membuat Hanna merasa besalah. Setelah selesai menghabiskan makanannya, diapun menghampiri Damian.

“Jadi apa yang harus aku lakukan?” tanyanya, sambil duduk di sofa dekat Damian berselonjor di sofa panjang.

Kini Damian duduk dengan serius dan menatap wanita di hadapannya itu.

“Kita pulang nanti sore,” jawab Damian.

“Terus?” tanya Hanna.

“Kita ikuti resepsi pernikahan itu,” jawab Damian.

“Ha? Tapi kan kita tidak menikah,” protes Hanna.

“Mau bagaimana lagi? Terpaksa kebohongan ini diteruskan. Dan kau tidak bisa protes. Semua ini gara-gara kau memakai baju pengantin,” kata Damian, dia memindahkan chanel tv.

“Mau berapa lama kita berbohong?”tanya Hanna.

“Entahlah. Nanti saja kita fikirkan. Sekarang aku punya proyek baru pembangunan real estate, jadi aku akan sibuk dan tidak mau terganggu dengan masalah seperti ini. Ini akan membuat klienku tidak percaya padaku, imageku akan buruk,” jawab Damian.

Hannapun terdiam. Ini semua salahnya, kalau saja dia tidak memakai baju pengantin itu, orang orang tidak akan menyangka Damian sudah menikahinya. Jadi dia harus bertanggungjawab atas kejadian ini.

“Baiklah. Jadi kita pulang kapan?” tanya Hanna, menatap Damian.

“Nanti sore,” jawab Damian.

“Baiklah, aku akan bersiap-siap,” kata Hanna, beranjak dari duduknya, tapi kemudian langkahnya terhenti, dia menatap Damian.

“Ada apa lagi?” tanya Damian.

“Bagaimana kalau sekarnag kita jalan-jalan?” tanya Hanna, wajahnya langsung berbinar-binar.

“Jalan-jalan kemana?” Damian balik bertanya.

“Ke tempat wisata danau,” jawab Hanna.

“Aku tidak mau,” Damian menggeleng.

“Ayolah, temani aku jalan-jalan, mumpung kesini,” pinta Hanna. Kini dia mendekati Damian dan duduk disamping pria tampan itu.

“Tidak, aku tidak mau, aku kan sudah bilang aku tidak suka karamaian,” tolak Damian, kembali mengalihkan chanel tv.

“Ayolah, bukankah aku sudah menunggumu semalamam? Aku butuh refreshing.” Hanna tidak pantang menyerah.

“Itu kan sudah pekerjaanmu. Aku sudah membayarnya,” kata Damian dengan ketus, dia mulai kesal pada tingkahnya Hanna.

“Baiklah kalau begitu aku tidak akan ikut acara resepsi itu,” kata Hanna, membuat Damian terkejut.

“Kau mengancamku?” tanya Damian, kini menatap Hanna.

“Aku hanya ingin jalan-jalan. Bosan dirumah terus, ayolah, mumpung kesini,” pinta Hanna, sambil menarik narik tangan Damian.

Damian menatap tangannya yang ditarik tarik lalu menatap wanita itu yang terus memohon padanya. Akhirnya dia menyerah.

“Baiklah, aku akan mengantarmu,” kata Damian, membuat Hanna senang.

“Ayo kita pergi!” Hanna langsung berdiri dengan semangat, senyum mengembang lebar di bibirnya, dia ingin sekali berkeliling danau.

***************

Lanjut besok

..

Terus dukung author dengan like dan komen lanjutnya….

Baca juga “My Secretary” yuk!

Terpopuler

Comments

Anna Loebis

Anna Loebis

👍👍👍👍👍👍

2021-06-25

1

Lusiana Serly

Lusiana Serly

tanda org malas klu tidur sering kesiangan..

2021-06-15

1

CR⃟7Naikenz *🎯Hs

CR⃟7Naikenz *🎯Hs

Lanjuut

2021-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2 CH-2 Dalam Pesawat
3 CH-3 Kartu ATM Milyaran
4 CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5 CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6 CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7 CH-7 Tidak tau jalan pulang
8 CH-8 Cincin Pernikahan
9 CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10 CH-10 Revisi surat perjanjian
11 CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12 CH-12 Persiapan Resepsi
13 CH-13 Drama di depan Studio Foto
14 CH-14 Pemotretan
15 CH-15 Nyonya Damian
16 CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17 CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18 CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19 CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20 CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21 CH-21 Pelukan yang Hangat
22 CH-22 Finalti yang Impas
23 CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24 CH-24 Malam sebelum Resepsi
25 CH -25 Bibir yang menggoda
26 CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27 CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28 CH-28 Hukuman buat Hanna
29 CH-29 Berita Orang Hilang
30 CH-30 Ketahuan
31 CH-31 Lebih Baik Cerewet
32 CH-32 Rumah di tepi pantai
33 CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34 CH-34 Sebal
35 CH-35 Hanna mengundurkan diri
36 CH-36 Sama sama Gengsi
37 CH-37 Ternyata kau hantunya
38 CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39 CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40 CH-40 Apa arti pelukanmu
41 CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42 CH-42 Aku ingin menciummu
43 Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44 CH-43 Pesta Barbequ
45 CH-44 Begadang
46 CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47 CH-46 Mau dibawa kemana
48 CH-47 Kau sangat menggangguku
49 CH-48 Pertemuan tidak terduga
50 CH-49 Hanna Hamil?
51 CH-50 Perubahan sikap Damian
52 CH-51 Perhatian Damian
53 CH-52 Kabar tentang Hanna
54 Promo novel baru
55 CH -53 Satria yang Kepo
56 CH-54 Bertengkar Hebat
57 CH-55 Ulat Bulu
58 CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59 CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60 CH-58 Ayo kita kencan
61 CH-59 Kencan Romantis
62 CH-60 Hanna bertemu Cristian
63 CH-61 Ada yang marah-marah
64 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65 CH-62 Hati yang Galau
66 CH-63 Rindu Pulang
67 CH-64 Cinta yang terpendam
68 CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69 CH-66 Aku tau kau Hanna
70 CH-67 Drama di pantai
71 CH-68 Jujur yang percuma
72 CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73 CH-70 Rindu Ibu
74 Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75 CH-72 Misi hari pertama
76 CH-73 Menjalankan Misi
77 CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78 CH-75 Cincin siapa ini?
79 CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80 CH-77 Rayuan maut
81 CH-78 Bertemu ayah Hanna
82 CH-79 Bekerja dalam Diam
83 CH-80 Obrolan di malam hari
84 CH-81 Pergi ke pasar
85 CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86 CH-83 Dokter Cinta
87 CH-84 Kabar Hanna
88 CH-85 Ada Maunya
89 CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90 CH-87 Insiden di pagi hari
91 CH-88 Hanna Merajuk
92 CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93 CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94 CH-91 Hanna menghilang
95 CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96 CH-93 Merasa kehilangan
97 CH-94 Kabur
98 CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99 CH-96 Rencana melamar Hanna
100 CH-97 Damian melamar Hanna
101 CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102 CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103 CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104 Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105 CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106 CH-103 Rival
107 CH-104 Hanna menemui ayahnya
108 CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109 Dukung Hanna dan Damian
110 CH-106 Manjanya ibu hamil
111 CH-107 Saling Cemburu
112 CH-108 Cristian semakin curiga
113 CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114 CH-110 Status Cristian
115 CH-111 Restu dari Pak Louis
116 CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117 CH-113 Aku pergi
118 CH-114 Berpisah
119 CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120 CH-116 COD
121 CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122 CH-118 Lamaran buat Hanna
123 CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124 CH-120 Mengurai masa lalu
125 CH-121 Bertemu Ibu
126 CH-122 Lepas
127 CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128 maaf author
129 CH-124 Isi paket
130 CH-125 Rindu itu berat
131 CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132 CH-127 Melamar gadis yang sama
133 CH-128 Kenyataan yang pahit
134 CH-129 Mengalah
135 CH-130 Separuh jiwaku hilang
136 CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137 CH-132 Kenyataan buat Cristian
138 CH-133 Minta restu sang kakak
139 CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140 CH-135 Hanna kabur lagi?
141 CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142 CH-137 Kontrak Baru
143 CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144 Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145 Author
146 Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147 maaf author
148 Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149 Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150 Extra Part - 5. Gantian cemburu
151 Extra Part - 6. Ternyata Maria
152 Sinopsis season 2
153 Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154 CH-1 Arisan
155 CH- 2 Jawaban Henry
156 CH-3 Bertemu lagi Shezie
157 CH-4 Sisi lain Shezie
158 CH-5 Drama di mall
159 CH-6 Kabar pernikahan
160 CH-7 Istri Bayaran
161 CH-8 Negosiasi
162 CH-9 Dikira pengutil
163 CH-10 Supir sok tajir
164 CH-11 Persiapan makan malam
165 CH-12 Makan Malam
166 CH-13 Pertengkaran H-1
167 CH-14 H-1
168 CH-15 Hari H
169 CH-16 Prosesi Pernikahan
170 CH-17 Usai acara pernikahan
171 CH-18 Drama yang gagal
172 CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173 CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174 CH-21 Hasutan Martin
175 CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176 CH-23 Mencari Shezie
177 CH-24 Susahnya mencari Shezie
178 CH-25 Alotnya Negosiasi
179 CH-26 Kesepakatan Baru
180 CH-27 Make over
181 CH-28 Awal menjadi istri Henry
182 CH-29 Kembali ke rumah mertua
183 CH-30 Satu Kamar
184 CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185 CH-32 Rumah baru
186 CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187 CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188 CH 35 Awal Pertengkaran
189 CH-36 Pertengkaran
190 CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191 CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192 CH-39 Apakah mulai ada rasa
193 CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194 CH-41 Di rumah sakit
195 CH-42 Kebohongan Martin
196 CH-43 Program Hamil
197 CH-44 Memijat
198 CH-45 Menguntit
199 CH-46 Aku suaminya
200 CH-47 Aku suamimu
201 CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202 CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203 CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204 CH-51 Satu tempat tidur
205 CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206 CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207 CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208 CH-55 Martin bertemu Andrea
209 CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210 CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211 CH-58 Berita Status Shezie
212 CH-59 Terbongkar
213 CH-60 Hanna menemui Shezie
214 CH-61 Support untuk Henry
215 CH-62 Kopi tanpa gula
216 CH-63 Rencana Henry
217 CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218 CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219 CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220 CH-67 Suami Istri yang sah
221 CH-68 Kabar Ibu Shezie
222 CH-69 Kembali ke ibukota
223 CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224 CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225 CH-72 Penolakan Bu Vina
226 CH-73 Damian menemui Bu Vina
227 CH-74 Informasi Shezie
228 CH-75 Makan Malam
229 CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230 CH-77 Sulitnya mendapat restu
231 CH-78 Bu Vina drop
232 CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233 CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234 CH-81 Donatur misterius
235 CH-82 Henry mencari Shezie
236 CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237 CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238 CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239 CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240 CH-87 Pedekate Bu Yogi
241 CH-88 Damian ke rumah sakit
242 CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243 CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244 CH-91 Keputusan Henry
245 CH-92 Terpaksa Bercerai
246 CH-93 Perceraian
247 CH-94 Rencana makan malam
248 CH-95 Tidak bisa berpaling
249 CH-96 Keputusan Hanna
250 CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251 Next Novel
252 CH-98 Perubahan sikap Martin
253 CH-99 Kemunculan wanita Martin
254 CH-100 Kehamilan Shezie
255 CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256 Bukan up
257 CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258 CH-103 Restu dari Bu Vina
259 CH-104 Bertemu Henry
260 CH-105 Akal Bulus Martin
261 CH-106 Aku hamil
262 CH-107 Menangkap Martin
263 CH-108 Restu Bu Vina
264 CH-109 Permintaan Bu Vina
265 CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266 CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267 Author
268 Ternyata oh ternyata
Episodes

Updated 268 Episodes

1
CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2
CH-2 Dalam Pesawat
3
CH-3 Kartu ATM Milyaran
4
CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5
CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6
CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7
CH-7 Tidak tau jalan pulang
8
CH-8 Cincin Pernikahan
9
CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10
CH-10 Revisi surat perjanjian
11
CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12
CH-12 Persiapan Resepsi
13
CH-13 Drama di depan Studio Foto
14
CH-14 Pemotretan
15
CH-15 Nyonya Damian
16
CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17
CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18
CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19
CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20
CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21
CH-21 Pelukan yang Hangat
22
CH-22 Finalti yang Impas
23
CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24
CH-24 Malam sebelum Resepsi
25
CH -25 Bibir yang menggoda
26
CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27
CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28
CH-28 Hukuman buat Hanna
29
CH-29 Berita Orang Hilang
30
CH-30 Ketahuan
31
CH-31 Lebih Baik Cerewet
32
CH-32 Rumah di tepi pantai
33
CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34
CH-34 Sebal
35
CH-35 Hanna mengundurkan diri
36
CH-36 Sama sama Gengsi
37
CH-37 Ternyata kau hantunya
38
CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39
CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40
CH-40 Apa arti pelukanmu
41
CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42
CH-42 Aku ingin menciummu
43
Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44
CH-43 Pesta Barbequ
45
CH-44 Begadang
46
CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47
CH-46 Mau dibawa kemana
48
CH-47 Kau sangat menggangguku
49
CH-48 Pertemuan tidak terduga
50
CH-49 Hanna Hamil?
51
CH-50 Perubahan sikap Damian
52
CH-51 Perhatian Damian
53
CH-52 Kabar tentang Hanna
54
Promo novel baru
55
CH -53 Satria yang Kepo
56
CH-54 Bertengkar Hebat
57
CH-55 Ulat Bulu
58
CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59
CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60
CH-58 Ayo kita kencan
61
CH-59 Kencan Romantis
62
CH-60 Hanna bertemu Cristian
63
CH-61 Ada yang marah-marah
64
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65
CH-62 Hati yang Galau
66
CH-63 Rindu Pulang
67
CH-64 Cinta yang terpendam
68
CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69
CH-66 Aku tau kau Hanna
70
CH-67 Drama di pantai
71
CH-68 Jujur yang percuma
72
CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73
CH-70 Rindu Ibu
74
Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75
CH-72 Misi hari pertama
76
CH-73 Menjalankan Misi
77
CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78
CH-75 Cincin siapa ini?
79
CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80
CH-77 Rayuan maut
81
CH-78 Bertemu ayah Hanna
82
CH-79 Bekerja dalam Diam
83
CH-80 Obrolan di malam hari
84
CH-81 Pergi ke pasar
85
CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86
CH-83 Dokter Cinta
87
CH-84 Kabar Hanna
88
CH-85 Ada Maunya
89
CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90
CH-87 Insiden di pagi hari
91
CH-88 Hanna Merajuk
92
CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93
CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94
CH-91 Hanna menghilang
95
CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96
CH-93 Merasa kehilangan
97
CH-94 Kabur
98
CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99
CH-96 Rencana melamar Hanna
100
CH-97 Damian melamar Hanna
101
CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102
CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103
CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104
Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105
CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106
CH-103 Rival
107
CH-104 Hanna menemui ayahnya
108
CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109
Dukung Hanna dan Damian
110
CH-106 Manjanya ibu hamil
111
CH-107 Saling Cemburu
112
CH-108 Cristian semakin curiga
113
CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114
CH-110 Status Cristian
115
CH-111 Restu dari Pak Louis
116
CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117
CH-113 Aku pergi
118
CH-114 Berpisah
119
CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120
CH-116 COD
121
CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122
CH-118 Lamaran buat Hanna
123
CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124
CH-120 Mengurai masa lalu
125
CH-121 Bertemu Ibu
126
CH-122 Lepas
127
CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128
maaf author
129
CH-124 Isi paket
130
CH-125 Rindu itu berat
131
CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132
CH-127 Melamar gadis yang sama
133
CH-128 Kenyataan yang pahit
134
CH-129 Mengalah
135
CH-130 Separuh jiwaku hilang
136
CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137
CH-132 Kenyataan buat Cristian
138
CH-133 Minta restu sang kakak
139
CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140
CH-135 Hanna kabur lagi?
141
CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142
CH-137 Kontrak Baru
143
CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144
Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145
Author
146
Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147
maaf author
148
Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149
Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150
Extra Part - 5. Gantian cemburu
151
Extra Part - 6. Ternyata Maria
152
Sinopsis season 2
153
Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154
CH-1 Arisan
155
CH- 2 Jawaban Henry
156
CH-3 Bertemu lagi Shezie
157
CH-4 Sisi lain Shezie
158
CH-5 Drama di mall
159
CH-6 Kabar pernikahan
160
CH-7 Istri Bayaran
161
CH-8 Negosiasi
162
CH-9 Dikira pengutil
163
CH-10 Supir sok tajir
164
CH-11 Persiapan makan malam
165
CH-12 Makan Malam
166
CH-13 Pertengkaran H-1
167
CH-14 H-1
168
CH-15 Hari H
169
CH-16 Prosesi Pernikahan
170
CH-17 Usai acara pernikahan
171
CH-18 Drama yang gagal
172
CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173
CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174
CH-21 Hasutan Martin
175
CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176
CH-23 Mencari Shezie
177
CH-24 Susahnya mencari Shezie
178
CH-25 Alotnya Negosiasi
179
CH-26 Kesepakatan Baru
180
CH-27 Make over
181
CH-28 Awal menjadi istri Henry
182
CH-29 Kembali ke rumah mertua
183
CH-30 Satu Kamar
184
CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185
CH-32 Rumah baru
186
CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187
CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188
CH 35 Awal Pertengkaran
189
CH-36 Pertengkaran
190
CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191
CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192
CH-39 Apakah mulai ada rasa
193
CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194
CH-41 Di rumah sakit
195
CH-42 Kebohongan Martin
196
CH-43 Program Hamil
197
CH-44 Memijat
198
CH-45 Menguntit
199
CH-46 Aku suaminya
200
CH-47 Aku suamimu
201
CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202
CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203
CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204
CH-51 Satu tempat tidur
205
CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206
CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207
CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208
CH-55 Martin bertemu Andrea
209
CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210
CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211
CH-58 Berita Status Shezie
212
CH-59 Terbongkar
213
CH-60 Hanna menemui Shezie
214
CH-61 Support untuk Henry
215
CH-62 Kopi tanpa gula
216
CH-63 Rencana Henry
217
CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218
CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219
CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220
CH-67 Suami Istri yang sah
221
CH-68 Kabar Ibu Shezie
222
CH-69 Kembali ke ibukota
223
CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224
CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225
CH-72 Penolakan Bu Vina
226
CH-73 Damian menemui Bu Vina
227
CH-74 Informasi Shezie
228
CH-75 Makan Malam
229
CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230
CH-77 Sulitnya mendapat restu
231
CH-78 Bu Vina drop
232
CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233
CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234
CH-81 Donatur misterius
235
CH-82 Henry mencari Shezie
236
CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237
CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238
CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239
CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240
CH-87 Pedekate Bu Yogi
241
CH-88 Damian ke rumah sakit
242
CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243
CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244
CH-91 Keputusan Henry
245
CH-92 Terpaksa Bercerai
246
CH-93 Perceraian
247
CH-94 Rencana makan malam
248
CH-95 Tidak bisa berpaling
249
CH-96 Keputusan Hanna
250
CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251
Next Novel
252
CH-98 Perubahan sikap Martin
253
CH-99 Kemunculan wanita Martin
254
CH-100 Kehamilan Shezie
255
CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256
Bukan up
257
CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258
CH-103 Restu dari Bu Vina
259
CH-104 Bertemu Henry
260
CH-105 Akal Bulus Martin
261
CH-106 Aku hamil
262
CH-107 Menangkap Martin
263
CH-108 Restu Bu Vina
264
CH-109 Permintaan Bu Vina
265
CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266
CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267
Author
268
Ternyata oh ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!