CH-8 Cincin Pernikahan

Damian baru selesai mandi dipagi ini. Dia menggosok-gosok rambut basahnya dengan handuk, dilihatnya Hanna masih tertidur meringkuk tampak bergerak gerak seperti kedinginan tapi diacuhkannya, kembali melakukan aktifitasnya akan berpakaian. Diapun menghadap cermin kembali mengosok gosok tubuhnya dengan handuk. Beberapa hari ini setiap pagi dia merasakan badannya lebih segar karena dia bisa tidur nyenyak.

Dipakainya pakaian kerjanya dengan cepat, menyisir rambutnya, menggunakan jam tangan dan sepatunya. Semua sudah lengkap, tinggal berangkat. Hari ini meeting pukul 8.30 lebih pagi dari biasanya.

Damian kembali melihat cermin, di dalam cermin terlihat Hanna kembali bergerak gerak tapi tidak juga bangun. Diapun berjalan mendekati tempat tidur. Dia ingin memakinya seperti biasa supaya bangun. Wanita itu sangat suka sekali tidur.

Tapi melihat dia meringkuk kedinginan, dia tidak tega membangunkannya. Ditariknya selimut dan menyelimuti tubuh yang meringkuk itu, sampai bahunya, membuat wajahnya menjadi dekat dengan wajah wanita yang tidur itu.

Diapun menjadi memperhatikan wajah yang sedang tidur itu. Bukankah sebenarnya wanita itu juga cantik? Bahkan kecantikannya sangat alami, tidak ada vermakan apapun diwajahnya, dia sangat manis. Dilihatnya helaian rambut menutupi sebagian wajahnya. Tangannyapun bergerak untuk menyibakkan rambutnya, tapi terhenti saaat Hanna mengigau.

“Rumahku…Rumahku..” gumamnya, membuat Damian tersenyum. Wanita ini terus terusan mencari cari rumah di internet tapi tidak satupun yang jadi dia beli.

Tiba-tiba lamunananya buyar saat tiba-tiba Hanna terbangun.

“Kau! Sedang apa kau! Kau macam-macam denganku?” tuduh Hanna, sambil bangun dan duduk menatap Damian dengan curiga.

“Apa yang kau lakukan? Kau menciumku? Kau kena finalti, kau harus membayar x lipat!’ serunya lagi, membuat Damian kesal.

“Aku cuma menyelimutimu karena kau kedinginan,” jawab Damian, diapun kembali duduk dipinggir tempat tidur.

“Kau mengelak ya, jelas jelas kau akan menciumku tadi, kalau tidak untuk apa wajahmu dekat dekat denganku?” Hanna kembali menuduh sambil memberengut.

“Kau harus membayar 2x lipat,” seru Hanna.

“Baik kalau begitu, aku bayar 2x lipat. Sini kau mendekat!” kata Damian, mengulurkan tangannya, membuat Hanna menjauh.

“Mau apa kau?” tanya Hanna, mendelik curiga.

“Tentu saja menciummu, bukankah aku kena finalti harus membayar 2x lipat!” seru Damian, sengaja mengerjai Hanna, dan menarik tangan Hanna supaya mendekat. Hanna balas menarik lagi tangannya supaya terlepas.

“Sini!” seru Damian.

“Tidak!” tolak Hanna

“Sini!”

“Tidak!”

Karena tenaga Damian yang lebih kuat, tarikannya membuat Hanna terjatuh ke pangkuannya, Damian spontan menahan tubuh itu memeluknya dengan terkejut, dia tidak menyangka Hanna akan tertarik, sampai wajah mereka begitu dekat.

Mata mereka bertatapan. Sejenak terdiam, masing masing merasa kaget. Jantung Hanna terasa berhenti berdegup, dia sangat gugup, wajahnya sedekat itu dengan pria itu, ah pria itu sangat tampan, batinnya. Begitu juga Damian, menatap wajah wanita itu begitu dekat, bukankah dia terlihat semakin cantik? Bibir mungilnya membuatnya tergoda untuk menciumnya.

Tok tok tok !

“Pak Damian, apa anda sudah bangun? Meeting sekitar 15 menit lagi, jangan terlambat,” terdengar suara Pak Indra menyadarkan mereka berdua.

Damian segera menjauhkan wajahnya dan melepas pelukannya. Hanna cepat cepat bagun, merapihkan rambutnya yang acak-acakan.

“Aku mau mandi,” ucap Hanna, memalingkan mukanya yang kini memerah, dia benar-benar gugup. Beberapa malam ini dia terbiasa memeluk Damian yang mengigau, tapi dipeluk dalam keadaan sadar begini benar-benar membuat jantungnya seperti akan copot.

“Ya aku sudah siap,” jawab Damian, diapun bangun, merapihkan bajunya sebentar. Dilihatnya Hanna masuk kamar mandi, diapun segera keluar dari kamar itu. Pak Indra sudah berdiri mematung didepan pintu.

“Ayo,” ajak Damian sambil menutup pintu, pria beruban itu tampak tersenyum menatapnya.

“Kenapa?” tanya Damian.

“Kau terlihat lebih fresh dan bersemangat beberapa hari ini,” jawab pak Indra, tidak lepas dari senyumnya.

“Benarkah? Beberapa malam ini aku bisa tidur nyenyak, jadi badanku lebih segar,” jawab Damian, sambil berjalan menyusuri  lorong kamar-kamar itu.

“Tentu saja, dengan menikahnya anda membawa dampak yang sangat positif,” jawab Pak Indra. Membuat Damian tertegun, pria ini masih mengira dia sudah  menikah. Damian tidak bicara apa-apa lagi.

Dalam beberapa menit, mereka sampai di gedung perkantoran tempat Damian meeting dengan klien-kliennya.

“Hai Doni, apa kabarmu?” tanya Damian pada seorang pria muda, yang ditemuinya di ruang meeting.

“Damian! Sudah lama kita tidak bertemu. Ku dengar kau sudah menikah. Kenapa kau tidak mengundangku?” tanya Doni, merekapun berpelukan.

“Aku terburu-buru. Aku sangat sibuk,” jawab Damian.

“Aku juga rencananya akan menikah bulan depan,” kata Doni, mereka duduk dikursi berdekatan.

“Benarkah? Itu sangat bagus. Oh ya kau tidur di hotel yang sama denganku tidak? Bagaimana kalau nanti malam kita bertemu? “ tanya Damian.

“Maaf aku tidak bisa. Nanti sore aku akan mencari cincin pernikahan bersama calon istriku, aku membawanya kesini sekalian kami ada jadwal prewed,” jawab Doni.

Mendengar perkataan Doni, membuat Damian teringat sesuatu. Hanna waktu itu sepulang dari salon meniupi jari-jarinya terus, dia masih ingat jari-jarinya tidak memakai cincin satupun apalagi cincin pernikahan.

“Cincin pernikahan?” tanya Damian, menatap Doni.

“Iya, cincin pernikahan. Bukankah kita menikah harus ada cincin pernikahan? Kau seperti yang belum menikah saja, terkejut begitu,” jawab Doni.

Damian merenung, dia tidak membelikan cincin pernikahan pada Hanna.

“Kau membelinya dimana?” tanya Damian.

Doni menyebutkan sebuah toko.

“Disana kualitasnya sangat bagus. Harganya lumayan mahal tapi sangat memuaskan,” jawab Doni. Damian tidak bicara lagi.

Keesokan harinya…

“Kau masih juga tidur? Ayo cepat mandi, aku akan mengajakmu ke suatu tempat,” kata Damian, berdiri menatap Hanna yang masih tertidur.

“Kua selalu mengomeliku tiap hari. Aku ini selalu begadang menungguimu semalaman karena mengigau. Kau  fikir aku akan tidur nyenyak mendengar suaramu yang berisik?” keluh Hanna, menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya.

“Nanti siang kita kan berangkat ke Swiss, sebelum berangkat, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat,” kata Damian.

“Kau mau mengajak kemana?” tanya Hanna, didalam selimut.

“Membeli cincin,”  jawab Damian.

“Apa? Cincin? Cincin apa?” tanya Hanna.

“Cincin pernikahan,”jawab Hanna.

“Pernikahan siapa?” tanya hanna lagi masih dalam selimut.

“Pernikahan kita,” jawab Damian.

“Pernikahan kita? Apa?” tiba-tiba Hanna bangun dan menyibakkan selimutnya. Dia duduk menatap Damian.

“Kau mau membeli cincin pernikahan kita?” tanya Hanna.

“Iya. Bukankah kalau yang sudah menikah memakai cincin?” jawab Damian.

Hanna langsung turun dari tempat tidurnya.

“Kenapa kau tidak bilang dari tadi. Kalau membeli cincin aku mau,” seru Hanna, memasukkan kakinya pada sandal dilantai. Membuat Damian mencibir, tadi dibangunkan susahnya minta ampun, mendengar membeli cincin langsung bersemangat.

“Eh tunggu. Tapi nanti cincinnya jadi milikku kan? Tidak perlu ku kembalikan kalau aku tidak menjadi istrimu lagi?” tanya Hanna. Tiba-tiba Hanna berhenti bicara, Damian juga agak terkejut dengan apa yang dibicarakan Hanna, tidak menjadi istrinya lagi.

Hanna menatap Damian begitu juga Damian, tidak ada kata-kata yang terucap.

“Aku mau mandi, bersiap-siap,” ucap Hanna, terlebih dahulu sadar, dia segera masuk ke kamar mandi.

Damian duduk di sofa. Hanna benar, sampai kapan Hanna akan menjadi istri pura-puranya?

Sejam kemudian mereka sudah berada di toko yang disebutkan Doni kemarin.

Hanna dengan semangat memilih milih cincin yang sangat indah indah itu.

“Kau lihat? Ini bagus kan?” tanya Hanna. Saat memasukkan sebuah cincin ke jarinya, diperlihatkan pada Damian.

“Bagus,” jawab Damian.

Hanna mengambilkan sebuah cincin lagi untuk pria.

“Sini tanganmu!” ucapnya sambil menarik tangan Damian, lalu memakaikan cincin itu, dan melihatnya.

“Bagus, sangat cocok untukmu dan cukup dijarimu,” kata Hanna, kemudian menoleh pada pemilik toko.

“Harganya berapa?” tanya Hanna. Pemilik toko menyebutkan harga yang membuat Hanna langsung batuk batuk.

“Kau kenapa?” tanya Damian.

“Mm tidak tidak. Sepertinya cincin ini tidak cocok buat kita. Cari lagi yang lain,” kata Hanna sambil melepas cincin dijarinya. Damian memperhatikannya, Hanna kembali bicara dengan pemilik toko.

“Apa ada yang lain?” tanya Hanna.

“Yang lain? Apa itu kurang bagus? Anda tidak suka?” tanya pemilik toko.

“Bukan bukan itu, maksudku apakah ada yang lebih murah?” jawab Hanna, bicaranya agak dipelankan, kini pemilik toko mengerti rupanya cincin itu kemahalan.

“Bungkus saja yang itu,” tiba-tiba Damian menyela. Hanna menoleh padanya, lalu tangannya melambai-lambai memberi kode supaya Damian mendekat. Damianpun mendekatkan kepalanya ke wajah Hanna yang langsung berbisik ketelinganya.

“Harganya terlalu mahal,” ucap Hanna.

“Kau ingatkan, ini cincinnya akan jadi milikku. Kau akan jatuh miskin kalau menghambur hamburkan uangmu begini. Beli yang murah saja, tidak apa-apa,” bisiknya lagi. Kini Damian menatapnya, mereka saling bertatapan. Hanna mengangguk. Damian kembali menatap memilik toko.

“Bungkus yang itu,” ucapnya, membuat Hanna membelalakkan matanya. Damian benar-benar membeli cincin yang mahal itu.

“Damian, kau serius?” tanya Hanna menoleh pada Damian. Pemilik toko tampak pergi ke bilik toko, akan membungkus cincin itu.

“Bukankah cincin pernikahan itu harus yang special?” tanya Damian, menatap Hanna.

“Kau akan jatuh miskin kalau membeli barang barang yang mahal,” jawab Hanna.

“Aku tidak akan jatuh miskin karena membeli sebuah cincin,” kata Damian.

“Apa kau sekaya itu? Kenapa aku tidak jadi istrimu saja?” seru Hanna,mendadak genit.

“Tidak, kau bukan tipeku,” elak Damian.

“Hem, kau selalu bicara begitu, bukankah tadi kau akan menciumku?” gerutu Hanna, kini Damian yang terbatuk batuk, mengingat dia hampir saja tergoda menciumnya.

Sepanjang jalan ke Swiss, Hanna tidak henti hentinya melihat jarinya yang sudah mengenakan cincin, dia terus senyum senyum sendiri. Cincin yang sangat indah, dia menyukainya hanya saja kenapa cincin itu mahal sekali?

Damian sesekali memperhatikannya sambil membaca korannya.

“Kau menyukai cincinnya?” tanya Damian tanpa menoleh.

“Tentu saja, aku menyukainya, sangat indah,” jawab Hanna, kembali membalik balikkan jarinya.

“Hemmm seandainya ada pria yang melamarku, memakainkan cincin ini dijariku, aku akan sangat bahagia sekali,” ucapnya.

“Tidak akan ada,” jawab Damian, membuat Hanna langsung memberengut, menoleh kearahnya.

“Maksudmu apa? Kau fikir tidak akan ada pria kaya yang menyukaiku, begitu?” semprot Hanna, menatap tajam pada pria yang serius dengan korannya.

Damian hanya mengangkat alisnya tanpa menjawab.

“Kau ini sangat keterlaluan, mana jarimu?” tanya Hanna, sambil mendekati Damian.

“Apa?” tanya Damian, menatap Hanna yang menarik tangannya.

“Lepaskan cincinmu! Aku juga tidak mau menikah denganmu, cepat lepaskan!” teriak Hanna, tangannya mencoba melepaskan cincin dijari tangan Damian.

“Tidak mau,” tolak Damian.

“Lepaskan!”

“Tidak!”

“Lepaskan!”

Karena tarik menarik itu, Hanna berhasil melepaskan cincin dijari Damian tetapi…Cling!Cincin itu terpental jatuh  dan menggelinding ke bawah.

“Ha? Cincinnya jatuh!” teriak Hanna dengan kaget, menoleh kearah Damian yang memberengut kesal.

“Kau menjatuhkan cincinku!” teriak Damian, membuat Hanna merasa bersalah.

“Maaf, aku

tidak bermaksud menjatuhkannya,” ucap Hanna, dengan sedih.

Damian berdiri, menyimpan korannya, menatap Hanna yang menunduk.

“Kau harus mencarinya sampai ketemu! Bukankah kau bilang cincin itu mahal sekali? Kalau tidak ketemu, kau harus menggantinya,” perintah Damian.

“Bagaimana aku bisa menggantinya? Uangku buat beli rumah bukan buat mengganti cincinmu,” jawab Hanna.

“Kalau begitu cari, sampai ketemu,” kata Damian, kembali duduk dan meraih korannya kembali.

Kini Hanna berjongkok dibawah mencari cari arah cincin tadi menggelinding.

“Awas kalau tidak ketemu,” ancam Damian. Hanna tidak menjawab, dia serius mencari cincin.

***********************

Lanjut besok ya…masih tema yang ringan ringan saja.

Jangan lupa like dan komennya

Baca juga “My Secretary” karya author yang lain, tentang cinta segitiga yang mengharu biru.

Terpopuler

Comments

Lilik Khoniah

Lilik Khoniah

iya aku suka banget Ama ceritanya

2023-03-29

0

zahira aulia Putri

zahira aulia Putri

yg ini ringan tapi asik.
yg my secretay menguras air mata

2022-05-29

0

Lala

Lala

Damian sudah menunjukkan tanda tanda bucin ..

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2 CH-2 Dalam Pesawat
3 CH-3 Kartu ATM Milyaran
4 CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5 CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6 CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7 CH-7 Tidak tau jalan pulang
8 CH-8 Cincin Pernikahan
9 CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10 CH-10 Revisi surat perjanjian
11 CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12 CH-12 Persiapan Resepsi
13 CH-13 Drama di depan Studio Foto
14 CH-14 Pemotretan
15 CH-15 Nyonya Damian
16 CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17 CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18 CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19 CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20 CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21 CH-21 Pelukan yang Hangat
22 CH-22 Finalti yang Impas
23 CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24 CH-24 Malam sebelum Resepsi
25 CH -25 Bibir yang menggoda
26 CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27 CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28 CH-28 Hukuman buat Hanna
29 CH-29 Berita Orang Hilang
30 CH-30 Ketahuan
31 CH-31 Lebih Baik Cerewet
32 CH-32 Rumah di tepi pantai
33 CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34 CH-34 Sebal
35 CH-35 Hanna mengundurkan diri
36 CH-36 Sama sama Gengsi
37 CH-37 Ternyata kau hantunya
38 CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39 CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40 CH-40 Apa arti pelukanmu
41 CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42 CH-42 Aku ingin menciummu
43 Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44 CH-43 Pesta Barbequ
45 CH-44 Begadang
46 CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47 CH-46 Mau dibawa kemana
48 CH-47 Kau sangat menggangguku
49 CH-48 Pertemuan tidak terduga
50 CH-49 Hanna Hamil?
51 CH-50 Perubahan sikap Damian
52 CH-51 Perhatian Damian
53 CH-52 Kabar tentang Hanna
54 Promo novel baru
55 CH -53 Satria yang Kepo
56 CH-54 Bertengkar Hebat
57 CH-55 Ulat Bulu
58 CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59 CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60 CH-58 Ayo kita kencan
61 CH-59 Kencan Romantis
62 CH-60 Hanna bertemu Cristian
63 CH-61 Ada yang marah-marah
64 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65 CH-62 Hati yang Galau
66 CH-63 Rindu Pulang
67 CH-64 Cinta yang terpendam
68 CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69 CH-66 Aku tau kau Hanna
70 CH-67 Drama di pantai
71 CH-68 Jujur yang percuma
72 CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73 CH-70 Rindu Ibu
74 Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75 CH-72 Misi hari pertama
76 CH-73 Menjalankan Misi
77 CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78 CH-75 Cincin siapa ini?
79 CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80 CH-77 Rayuan maut
81 CH-78 Bertemu ayah Hanna
82 CH-79 Bekerja dalam Diam
83 CH-80 Obrolan di malam hari
84 CH-81 Pergi ke pasar
85 CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86 CH-83 Dokter Cinta
87 CH-84 Kabar Hanna
88 CH-85 Ada Maunya
89 CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90 CH-87 Insiden di pagi hari
91 CH-88 Hanna Merajuk
92 CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93 CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94 CH-91 Hanna menghilang
95 CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96 CH-93 Merasa kehilangan
97 CH-94 Kabur
98 CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99 CH-96 Rencana melamar Hanna
100 CH-97 Damian melamar Hanna
101 CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102 CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103 CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104 Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105 CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106 CH-103 Rival
107 CH-104 Hanna menemui ayahnya
108 CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109 Dukung Hanna dan Damian
110 CH-106 Manjanya ibu hamil
111 CH-107 Saling Cemburu
112 CH-108 Cristian semakin curiga
113 CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114 CH-110 Status Cristian
115 CH-111 Restu dari Pak Louis
116 CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117 CH-113 Aku pergi
118 CH-114 Berpisah
119 CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120 CH-116 COD
121 CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122 CH-118 Lamaran buat Hanna
123 CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124 CH-120 Mengurai masa lalu
125 CH-121 Bertemu Ibu
126 CH-122 Lepas
127 CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128 maaf author
129 CH-124 Isi paket
130 CH-125 Rindu itu berat
131 CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132 CH-127 Melamar gadis yang sama
133 CH-128 Kenyataan yang pahit
134 CH-129 Mengalah
135 CH-130 Separuh jiwaku hilang
136 CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137 CH-132 Kenyataan buat Cristian
138 CH-133 Minta restu sang kakak
139 CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140 CH-135 Hanna kabur lagi?
141 CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142 CH-137 Kontrak Baru
143 CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144 Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145 Author
146 Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147 maaf author
148 Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149 Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150 Extra Part - 5. Gantian cemburu
151 Extra Part - 6. Ternyata Maria
152 Sinopsis season 2
153 Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154 CH-1 Arisan
155 CH- 2 Jawaban Henry
156 CH-3 Bertemu lagi Shezie
157 CH-4 Sisi lain Shezie
158 CH-5 Drama di mall
159 CH-6 Kabar pernikahan
160 CH-7 Istri Bayaran
161 CH-8 Negosiasi
162 CH-9 Dikira pengutil
163 CH-10 Supir sok tajir
164 CH-11 Persiapan makan malam
165 CH-12 Makan Malam
166 CH-13 Pertengkaran H-1
167 CH-14 H-1
168 CH-15 Hari H
169 CH-16 Prosesi Pernikahan
170 CH-17 Usai acara pernikahan
171 CH-18 Drama yang gagal
172 CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173 CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174 CH-21 Hasutan Martin
175 CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176 CH-23 Mencari Shezie
177 CH-24 Susahnya mencari Shezie
178 CH-25 Alotnya Negosiasi
179 CH-26 Kesepakatan Baru
180 CH-27 Make over
181 CH-28 Awal menjadi istri Henry
182 CH-29 Kembali ke rumah mertua
183 CH-30 Satu Kamar
184 CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185 CH-32 Rumah baru
186 CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187 CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188 CH 35 Awal Pertengkaran
189 CH-36 Pertengkaran
190 CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191 CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192 CH-39 Apakah mulai ada rasa
193 CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194 CH-41 Di rumah sakit
195 CH-42 Kebohongan Martin
196 CH-43 Program Hamil
197 CH-44 Memijat
198 CH-45 Menguntit
199 CH-46 Aku suaminya
200 CH-47 Aku suamimu
201 CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202 CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203 CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204 CH-51 Satu tempat tidur
205 CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206 CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207 CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208 CH-55 Martin bertemu Andrea
209 CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210 CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211 CH-58 Berita Status Shezie
212 CH-59 Terbongkar
213 CH-60 Hanna menemui Shezie
214 CH-61 Support untuk Henry
215 CH-62 Kopi tanpa gula
216 CH-63 Rencana Henry
217 CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218 CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219 CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220 CH-67 Suami Istri yang sah
221 CH-68 Kabar Ibu Shezie
222 CH-69 Kembali ke ibukota
223 CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224 CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225 CH-72 Penolakan Bu Vina
226 CH-73 Damian menemui Bu Vina
227 CH-74 Informasi Shezie
228 CH-75 Makan Malam
229 CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230 CH-77 Sulitnya mendapat restu
231 CH-78 Bu Vina drop
232 CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233 CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234 CH-81 Donatur misterius
235 CH-82 Henry mencari Shezie
236 CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237 CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238 CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239 CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240 CH-87 Pedekate Bu Yogi
241 CH-88 Damian ke rumah sakit
242 CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243 CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244 CH-91 Keputusan Henry
245 CH-92 Terpaksa Bercerai
246 CH-93 Perceraian
247 CH-94 Rencana makan malam
248 CH-95 Tidak bisa berpaling
249 CH-96 Keputusan Hanna
250 CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251 Next Novel
252 CH-98 Perubahan sikap Martin
253 CH-99 Kemunculan wanita Martin
254 CH-100 Kehamilan Shezie
255 CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256 Bukan up
257 CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258 CH-103 Restu dari Bu Vina
259 CH-104 Bertemu Henry
260 CH-105 Akal Bulus Martin
261 CH-106 Aku hamil
262 CH-107 Menangkap Martin
263 CH-108 Restu Bu Vina
264 CH-109 Permintaan Bu Vina
265 CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266 CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267 Author
268 Ternyata oh ternyata
Episodes

Updated 268 Episodes

1
CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2
CH-2 Dalam Pesawat
3
CH-3 Kartu ATM Milyaran
4
CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5
CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6
CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7
CH-7 Tidak tau jalan pulang
8
CH-8 Cincin Pernikahan
9
CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10
CH-10 Revisi surat perjanjian
11
CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12
CH-12 Persiapan Resepsi
13
CH-13 Drama di depan Studio Foto
14
CH-14 Pemotretan
15
CH-15 Nyonya Damian
16
CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17
CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18
CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19
CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20
CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21
CH-21 Pelukan yang Hangat
22
CH-22 Finalti yang Impas
23
CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24
CH-24 Malam sebelum Resepsi
25
CH -25 Bibir yang menggoda
26
CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27
CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28
CH-28 Hukuman buat Hanna
29
CH-29 Berita Orang Hilang
30
CH-30 Ketahuan
31
CH-31 Lebih Baik Cerewet
32
CH-32 Rumah di tepi pantai
33
CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34
CH-34 Sebal
35
CH-35 Hanna mengundurkan diri
36
CH-36 Sama sama Gengsi
37
CH-37 Ternyata kau hantunya
38
CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39
CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40
CH-40 Apa arti pelukanmu
41
CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42
CH-42 Aku ingin menciummu
43
Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44
CH-43 Pesta Barbequ
45
CH-44 Begadang
46
CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47
CH-46 Mau dibawa kemana
48
CH-47 Kau sangat menggangguku
49
CH-48 Pertemuan tidak terduga
50
CH-49 Hanna Hamil?
51
CH-50 Perubahan sikap Damian
52
CH-51 Perhatian Damian
53
CH-52 Kabar tentang Hanna
54
Promo novel baru
55
CH -53 Satria yang Kepo
56
CH-54 Bertengkar Hebat
57
CH-55 Ulat Bulu
58
CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59
CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60
CH-58 Ayo kita kencan
61
CH-59 Kencan Romantis
62
CH-60 Hanna bertemu Cristian
63
CH-61 Ada yang marah-marah
64
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65
CH-62 Hati yang Galau
66
CH-63 Rindu Pulang
67
CH-64 Cinta yang terpendam
68
CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69
CH-66 Aku tau kau Hanna
70
CH-67 Drama di pantai
71
CH-68 Jujur yang percuma
72
CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73
CH-70 Rindu Ibu
74
Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75
CH-72 Misi hari pertama
76
CH-73 Menjalankan Misi
77
CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78
CH-75 Cincin siapa ini?
79
CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80
CH-77 Rayuan maut
81
CH-78 Bertemu ayah Hanna
82
CH-79 Bekerja dalam Diam
83
CH-80 Obrolan di malam hari
84
CH-81 Pergi ke pasar
85
CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86
CH-83 Dokter Cinta
87
CH-84 Kabar Hanna
88
CH-85 Ada Maunya
89
CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90
CH-87 Insiden di pagi hari
91
CH-88 Hanna Merajuk
92
CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93
CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94
CH-91 Hanna menghilang
95
CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96
CH-93 Merasa kehilangan
97
CH-94 Kabur
98
CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99
CH-96 Rencana melamar Hanna
100
CH-97 Damian melamar Hanna
101
CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102
CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103
CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104
Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105
CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106
CH-103 Rival
107
CH-104 Hanna menemui ayahnya
108
CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109
Dukung Hanna dan Damian
110
CH-106 Manjanya ibu hamil
111
CH-107 Saling Cemburu
112
CH-108 Cristian semakin curiga
113
CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114
CH-110 Status Cristian
115
CH-111 Restu dari Pak Louis
116
CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117
CH-113 Aku pergi
118
CH-114 Berpisah
119
CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120
CH-116 COD
121
CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122
CH-118 Lamaran buat Hanna
123
CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124
CH-120 Mengurai masa lalu
125
CH-121 Bertemu Ibu
126
CH-122 Lepas
127
CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128
maaf author
129
CH-124 Isi paket
130
CH-125 Rindu itu berat
131
CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132
CH-127 Melamar gadis yang sama
133
CH-128 Kenyataan yang pahit
134
CH-129 Mengalah
135
CH-130 Separuh jiwaku hilang
136
CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137
CH-132 Kenyataan buat Cristian
138
CH-133 Minta restu sang kakak
139
CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140
CH-135 Hanna kabur lagi?
141
CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142
CH-137 Kontrak Baru
143
CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144
Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145
Author
146
Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147
maaf author
148
Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149
Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150
Extra Part - 5. Gantian cemburu
151
Extra Part - 6. Ternyata Maria
152
Sinopsis season 2
153
Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154
CH-1 Arisan
155
CH- 2 Jawaban Henry
156
CH-3 Bertemu lagi Shezie
157
CH-4 Sisi lain Shezie
158
CH-5 Drama di mall
159
CH-6 Kabar pernikahan
160
CH-7 Istri Bayaran
161
CH-8 Negosiasi
162
CH-9 Dikira pengutil
163
CH-10 Supir sok tajir
164
CH-11 Persiapan makan malam
165
CH-12 Makan Malam
166
CH-13 Pertengkaran H-1
167
CH-14 H-1
168
CH-15 Hari H
169
CH-16 Prosesi Pernikahan
170
CH-17 Usai acara pernikahan
171
CH-18 Drama yang gagal
172
CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173
CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174
CH-21 Hasutan Martin
175
CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176
CH-23 Mencari Shezie
177
CH-24 Susahnya mencari Shezie
178
CH-25 Alotnya Negosiasi
179
CH-26 Kesepakatan Baru
180
CH-27 Make over
181
CH-28 Awal menjadi istri Henry
182
CH-29 Kembali ke rumah mertua
183
CH-30 Satu Kamar
184
CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185
CH-32 Rumah baru
186
CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187
CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188
CH 35 Awal Pertengkaran
189
CH-36 Pertengkaran
190
CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191
CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192
CH-39 Apakah mulai ada rasa
193
CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194
CH-41 Di rumah sakit
195
CH-42 Kebohongan Martin
196
CH-43 Program Hamil
197
CH-44 Memijat
198
CH-45 Menguntit
199
CH-46 Aku suaminya
200
CH-47 Aku suamimu
201
CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202
CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203
CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204
CH-51 Satu tempat tidur
205
CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206
CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207
CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208
CH-55 Martin bertemu Andrea
209
CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210
CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211
CH-58 Berita Status Shezie
212
CH-59 Terbongkar
213
CH-60 Hanna menemui Shezie
214
CH-61 Support untuk Henry
215
CH-62 Kopi tanpa gula
216
CH-63 Rencana Henry
217
CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218
CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219
CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220
CH-67 Suami Istri yang sah
221
CH-68 Kabar Ibu Shezie
222
CH-69 Kembali ke ibukota
223
CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224
CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225
CH-72 Penolakan Bu Vina
226
CH-73 Damian menemui Bu Vina
227
CH-74 Informasi Shezie
228
CH-75 Makan Malam
229
CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230
CH-77 Sulitnya mendapat restu
231
CH-78 Bu Vina drop
232
CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233
CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234
CH-81 Donatur misterius
235
CH-82 Henry mencari Shezie
236
CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237
CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238
CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239
CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240
CH-87 Pedekate Bu Yogi
241
CH-88 Damian ke rumah sakit
242
CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243
CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244
CH-91 Keputusan Henry
245
CH-92 Terpaksa Bercerai
246
CH-93 Perceraian
247
CH-94 Rencana makan malam
248
CH-95 Tidak bisa berpaling
249
CH-96 Keputusan Hanna
250
CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251
Next Novel
252
CH-98 Perubahan sikap Martin
253
CH-99 Kemunculan wanita Martin
254
CH-100 Kehamilan Shezie
255
CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256
Bukan up
257
CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258
CH-103 Restu dari Bu Vina
259
CH-104 Bertemu Henry
260
CH-105 Akal Bulus Martin
261
CH-106 Aku hamil
262
CH-107 Menangkap Martin
263
CH-108 Restu Bu Vina
264
CH-109 Permintaan Bu Vina
265
CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266
CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267
Author
268
Ternyata oh ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!