Hanna membuka pintu toilet, dia langsung tersentak kaget saat didapatinya pria itu berdiri di depan toilet.
“Apa yang kau lakukan? Kau mengintipku?” tanya Hanna, setengah berteriak saking kagetnya. Memalukan sekali jangan jangan pria itu mendengar apa yang terjadi di dalam toilet.
Tapi reaksi Damian biasa-biasa saja, malah terkesan tidak peduli dengan protesnya Hanna.
“Aku ingin revisi,” kata Damian, menatap Hanna.
“Revisi apa?” tanya Hanna.
“Surat perjanjian,” jawab Damian.
“Perjanjian apa?” tanya Hanna lagi, tidak mengerti.
“Surat perjanjian memeluk,” jawab Damian.
“Memangnya ada apa dengan surat itu?” tanya Hanna, sambil berjalan mendekati sofa sofa bulat yang tidak jauh dari tempat tidur.
Damian berdiri menatapnya.
“Aku rasa memang perlu dirubah,” kata Damian.
“Dirubah apanya? Kau mau nambahin uang yang 20M itu? Atau jangan jangan kau mau lebih dari memeluk? Tidak! Aku bukan wanita seperti itu! Aku hanya membantumu supaya tidak mengigau dan kau bisa tidur nyenyak, meskipun akibatnya aku yang selalu mengantuk seharian,” ucap Hanna, lalu berdiri.
“Kalau kau mau lebih dari memeluk, perjanjian kita batal. Aku kembalikan uangmu yang 20M itu. Aku akan pergi, tapi aku minta sedikit uang untuk ongkos aku pulang,” kata Hanna.
Mendengar ucapan Hanna, membuat Damian terkejut. Bagaimana mungkin dia akan membiarkan Hanna pergi? Bertahun tahun mimpi buruk itu menghantuinya, dan cuma memeluk Hanna dia bisa tidur nyenyak.
“Tidak, tidak, kau tidak boleh pergi,” kata Damian.
“Aku tetap akan pergi, aku transfer kembali uangmu, kau kirim saja nomor rekeningmu,” kata Hanna, diapun meraih tas dan kopernya yang masih terkunci karena dia belum sempat beres beres isi kopernya., kemudian berjalan mau meninggalkan kamar itu.
“Aku bayar 2x lipat,” kata Damian, membuat langkah Hanna terhenti, diapun membalikkan badannya menoleh pada Damian.
“Apa?” tanya Hanna.
“Aku bayar 2x lipat, 40M, tapi kau jangan pergi,” ucap Damian. Hanna terdiam, dia bernar-benar merasa bermimpi, mudah sekali mendapatkan uang. Hatinya bersorak gembira, sepertinya dia jadi membeli rumah dekat pantai itu yang harganya 10M, masih ada sisa 30M untuk membeli berbagai macam property. Oh senangnya…kenapa hidup begitu indah?
“Tapi surat perjanjian itu harus di revisi,” kata Damian. Dia benar-benar takut kalau wanita itu pergi, bagaimana dengan nasibnya yang masih bergantung untuk memeluknya.
Hanna masih berdiam, dia sok sok tidak butuh uang itu, pura-pura sedikit jual mahal.
“Ya sudah kalau kau tidak mau, kau boleh pergi,” ucap Damian, pura-pura menyerah padahal dia yakin Hanna tidak mungkin menolak, karena dia tahu Hanna ingin membeli rumah dekat pantai itu.
“Tidak, tidak, aku mau. Baiklah kita revisi surat perjanjian itu,” kata Hanna.
Damian senang dalam hatinya, akhirnya wanita itu tidak jadi pergi. Soal uang, Cuma ber M M itu uang kecil baginya, dia memiliki uang yang lebih banyak dari itu, dan dia tidak tahu cara menghabiskannya, uangnya terus bertambah setiap hari.
Merekapun kini duduk di sofa itu. Hanna duduk di sofa bulat, Damian memilih sofa yang ada sandarannya.
Sebuah kertas kosong dan yang sudah bermaterai juga alat tulis sudah ada di atas meja.
“Baik kita tulis lagi surat perjanjiannya,” kata Damian. Dia mulai menulis beberapa klausul depan yang tidak perlu di ubah seperti namanya dan nama Hanna.
“Jadi yang direvisi bagian mana saja? Jangan lupa uangnya kau revisi jadi 40M,” kata Hanna.
“Pihak pertama aku yang membayarmu, pihak kedua kau yang bekerja untukku,” kata Damian,sambil menulis.
“Pihak pertama berkewajiban membayar 40M,” ucap Damian.
“Aku setuju,” jawab Hanna, mengangguk anggukan kepalanya dengan semangat. Sudah terbayang uang yang dia memiliki sangatlah banyak.
“Pihak pertama diberikan hak untuk memeluk saat tidur dan mengigau,” ucap Damian.
“Setuju,” jawab Hanna.
“Pihak kedua berkewajiban memeluk saat pihak pertama tidur dan mengingau.”
“Setuju,” lagi lagi Hanna mengangguk.
“Selama perjanjian ini berlaku, pihak kedua tidak boleh behubungan atau berdekatan dengan pria lain,” ucap Damian, membuat Hanna terkejut.
“Tidak bisa. Kau melarangku dekat dengan pria lain? Aku menolak,” tolak Hanna.
Damian menatapnya.
“Aku kan yang membayarmu, uangmua aku naikkan 2x lipat, kau harus ikut aturanku,” ucap Damian.
“Tapi masa melarang aku dekat dengan pria lain? Berarti kau juga tidak boleh dekat dengan wanita lain,” uap Hanna.
“Ya tidak bisa, aku kan punya uang, aku yang membayarmu, aku membuat aturan buatmu. 40 Milyar itu uang yang banyak, mau tidak?” Damian masih menatap Hanna, menghentikan tulisannya.
Hanna berfikir sebentar, hemm cuma satu tahun ini. Ya sudahlah, dia akan menjomblo selama satu tahun, fikirnya.
“Baiklah aku setuju. Tapi kalau cuma teman tidak apa-apa kan? Aku ada janji dengan Gery yang tadi itu buat jalan jalan besok,” tawar Hanna.
“Tidak ada teman, tidak ada pacar. Nanti kau tidak focus menjalankan pekerjaanmu, aku tidak mau memeluk wanita yang dipeluk orang lain,” ucap Damian. Entah kenapa dia tidak suka ada pria lain yang mendekati Hanna.
“Ah kau ini. Ya sudah tidak apa-apa,” jawab Hanna. Berarti dia harus membatalkan janjinya dengan Gery.
“Tapi bagaimana dengan janjiku pada Gery besok?” tanya Hanna.
“Kau batalkan,” jawab Damian dengan enteng.
“Kalau begitu, bagaimana kalau kau saja yang menemaniku jalan-jalan,” kata Hanna, matanya kembali berbinar dan bersemangat.
Damian yang akan menulis, kembali menghentikan tulisannya dan menatap Hanna.
“Aku tidak mau, dari dulu aku tidak tertarik berjalan jalan ke tempat wisata berdesakan dengan orang orang banyak, aku tidak suka keramaian,” tolak Damian.
“Kau ini, melarangku jalan jalan dengan Gery tapi kau tidak mau mengajakku jalan-jalan,” keluh Hanna.
“Tidak akan, tidak ada jalan-jalan. Kau di rumah saja, memasak ke beres-beres rumah kek,” usul Damian.
“Ah membosankan! Aku ingin jalan-jalan mumpung kesini,” keluh Hanna.
“Ayo lanjutkan lagi,” Damian tidak menghiraukan Hanna yang cemberut karena kecewa tidak bisa jalan-jalan.
“Selanjutnya, masih sama seperti surat terdahulu. Satu lagi tambahan. Kalau kau jatuh cinta padaku kau harus mengembalikan uangku juga,” kata Damian. Kini mata Hanna terbelalak.
“Kau tidak salah mencantumkan itu? Aku tidak mungkin jatuh cinta padamu. Aku hanya mau uangmu saja. Bukannya kemarin sudah ditulis soal itu?” kata Hanna.
“Karena kau selalu ingin jadi istriku, jadi aku mencantumkannya,” jawab Damian.
“Itu kan cuma becanda, kenapa kau anggap serius?” gumam Hanna.
“Pokoknya kau tidak boleh jatuh cinta padaku,” kata Damian.
“Iya, aku tidak akan jatuh cinta padamu. Kau tulis juga disana kau tidak akan jatuh cinta padaku,” seru Hanna.
“Tanpa aku tulis juga aku tidak akan jatuh cinta padamu,” jawab Damian.
“Kau ini, seakan akan aku ini wanita yang paling jelek didunia,” gerutu Hanna.
“Sudah aku katakan berkali-kali kau bukan tipeku,” ucap Damian.
“Ya pokoknya tulis saja apa susahnya kalau memang aku bukan tipemu!” kata Hanna.
“Ya ya aku tulis. Berari kita tidak boleh saling jatuh cinta,” kata Damian. Hanna mengangguk.
“Awas kalau kau menciumku waktu tidur. Aku tau kau suka menatapku kalau aku tidur, berarti itu masuk pelanggaran,” ancam Damian.
“Ya tentu saja aku menatapmu, masa aku menatap yang lain saat kau memelukku? Kau ini sangat aneh,” keluh Hanna.
“Karena aku memelukmu saat aku tidur, jadi aku tidak menatapmu,” ucap Damian.
“Ya ya terserah kau saja, aku akan menutup wajahku dengan topeng saat kau memelukku,” sindir Hanna.
“Topeng?” tanya Damian.
“Iya aku harus menutupi wajahku, kalau tidak, aku pasti akan menatapmu,” ucap Hanna.
“Aku tidak suka melihat topeng! Baiklah baiklah kalau begitu kau boleh menatapku. Tapi ingat kau tidak boleh menciumku, jangan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,“ akhirnya Damian mengalah.
“Aku heran, kenapa kau yang over protektif?” gerutu Hanna.
“Karena wanita gampang jatuh cita padaku kalau terus terusan menatapku,” jawab Damian. Membuat Hanna tertawa terbahak-bahak, merasa lucu dengan ucapan Damian.
“Kau kenapa? Aku bicara serius,” kata Damian. Hanna masih tertawa.
“Karena kalau kau menatapku kau akan jatuh cinta padaku, uangmu akan hilang, bukankah kau ingin membeli rumah di pinggir pantai itu? Aku memberitahumu dari awal supaya uangmu tidak hilang,” jelas Damian, masih bertampang serius. Akhirnya Hanna menghentikan tawanya.
“Ya ya aku mengerti,” ucapnya, padahal dalam hatinya dia masih ingin tertawa.
“Kau tidak boleh jatuh cinta padaku ditulis juga,” ucap Hanna.
“Ya aku mengerti, itu bukan persyaratan yang susah,” kata Damian kembali menulis.
“Kau itu selalu merendahkanku. Jangan terlalu membenci nanti berubah menjadi cinta. “ kata Hanna, berfilosofi.
“Tidak berlaku buatku,” jawab Damian, masih terus menulis.
“Eh kau tidak tahu saja. Cristian sangat mencintaiku, apapun yang aku inginkan dia turuti,” kata Hanna.
“Aku bukan Cristian!” jawab Damian. Kemudian dia menatap Hanna.
“Tadi kau bilang apapun yang kau inginkan Cristian turuti? Kenapa dia tidak membelikanmu rumah di tepi pantai?” tanya Damian.
“Karena aku tidak bilang padanya kalau aku ingin rumah di tepi pantai,” jawab Hanna.
“Kenapa padaku kau mengatakannya?” tanya Damian, menatap serius.
“Karena aku tau kau tidak akan membelikan rumah itu buatku hahaha…” jawab Hanna sambil tertawa.
“Tentu saja, buat apa aku membelikanmu rumah di tepi pantai. Kau pakai saja uangmu itu, itu kan lebih dari cukup untuk membeli rumah itu,” jawab Damian, kembali menulis.
“Tidak perlu bicara selugas itu! Kau menyakiti perasaanku!” keluh Hanna.
“Sepertinya sudah selesai. Kau baca lagi, tandatangani,” kata Damian, sambil menyerahkan kertas itu pada Hanna yang langsung menerimanya dan membacanya.
“Baiklah, perubahannya hanya aku tidak boleh berhubungan dengan pria lain kan?” tanya Hanna, menatap Damian yang langsung mengangguk.
Akhirnya Hanna dan Damian menandatangani revisi surat perjanjian itu.
***************************
Readers, jangan lupa like dan komen lanjutnya ya…biar author semangat.
Jangan dibawa serius, ini hanya haluuuu untuk menghibur diri sendiri.
Baca juga “ My Secretary” Yuk !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Neng Alifa
Hanna adalah saya,cuan cuan cuan😄😄😄
2023-05-18
1
Mina Rasi
perdebatan yang sungguh sungguh sangat menyenangkan😆
2022-06-29
0
Ririn
yaelahhh surat nya jelimet amaatt
paling juga ntar batal perjanjiannya dan surat di sobek
2022-03-09
0