CH-2 Dalam Pesawat

Hanna merasakan tubuhnya kedinginan, diapun menggerak gerakkan badannya dan gedebug! Diapun terbangun saat badannya terjatuh dari kursi.

Tidak jauh darinya duduk pria tampan itu bersandar,melonjorkan kakinya sambil membaca Koran. Dia melirik sekilas pada wanita yang terjatuh dari kursinya itu, kemudian kembali menatap korannya, dia tidak memperdulikannya.

Hanna membukakan matanya, badannya terasa sakit bekas jatuh tadi. Seketika matanya terbelakak kaget saat melihat apa yang dilihatnya disana.

“Dimana ini?” gumamnya. Diapun segera mendekati jendela, dilihatnya pemandangan langit dan awan putih diluar.

“Hah? Ini? Dimana ini?” tanyanya, tangannya menyentuh jendela tebal itu.

“Langit? Awan? Pesawat! Hah? Kenapa aku dalam pesawat?” serunya, membalikkan badannya kembali malihat sekitar, dilihatnya pria yang memberinya tumpangan itu sedang duduk santai dengan koran ditangannya.

“Tuan! Tuan!” serunya, mendekati Damian sambil mengangkat gaun pengantinnya.

“Tuan!Tuan!” panggilnya lagi lebih keras. Yang dipanggil masih saja mengacuhkannya.

“Tuan!” Teriak Hanna lebih keras sambil menarik Koran itu.

Perbuatannya membuat Damian kesal, diapun menyimpan korannya, menatap wanita itu dengan tajam. Hanna langsung menunduk saat dilihatnya pria itu seperti marah padanya.

“Maaf,Tuan!” ucap Hanna.

Damian tidak bicara apa-apa lagi, dia kembali mengambil korannya.

“Tuan!Tuan!” panggil Hanna lagi sambil menarik Koran itu lagi. Damian kembali menatapnya dengan kesal.

“Tuan, kenapa aku ada dalam pesawat? Kau mau membawaku kemana? Kenapa kau membawaku pergi?” tanya Hanna.

Damian tidak menjawab malah memanggil pak Indra.

“Pak Indra! Urus wanita ini!” perintahnya, lalu kembali mengambil korannya dan membacanya.

Pak Indra keluar dari balik pintu, segera menghampiri dan berdiri dekat Damian.

“Urus wanita itu!” perintah Damian, tanpa bergeming dari korannya.

Pak Indra menatap Hanna.

“Nyonya, apa yang bisa saya bantu?” tanya pak Indra.

“Nyonya? Kau panggil aku nyonya? Namaku Hanna, kau panggail aku Hanna,” jawab Hanna, menatap pak Indra.

“Maaf Nyonya, saya tidak berani,” jawab pak Indra.

“Aku mau tau, kita akan pergi kemana? Kenapa aku ada dipesawat ini?” tanya Hanna.

“Kita akan ke London, Paris, kemudian ke Swiss,” jawab pak Indra.

“Apa? London, Paris, Swiss? Kita akan ke Eropa?” tanya Hanna, terkejut mendengar jawaban dari pak Indra. Pria yang rambutnya sudah beruban itu mengangguk.

Hanna menoleh pada Damian.

“Tuan,kenapa kau membawaku pergi? Siapa, siapa yang membawaku masuk ke pesawat ini? Bukankah..bukankah aku tidur?” tanya Hanna, dia megingat ingat, kalau dia tertidur setelah makan kekenyangan di ruangan itu.

“Tentu saja, Pak Damian yang menggendongnya,” jawab pak Indra.

“Apa? Kau menggendongku?” tanya Hanna pada Damian yang masih mengacuhkannya, seolah-olah wanita itu tidak ada diruangan pesawat itu.

Pak Indra hanya tersenyum melihatnya.

“Tentu saja, suami Nyonya,” jawab pak Indra.

“Apa? Suami? Maaf pak, siapa namamu pak?” tanya Hanna menatap pak Indra.

“Dia bukan suamiku, aku juga bukan istrinya,” kata Hanna.

Pak Indra malah tersenyum.

“DI hari pernikahan suami istri bertengkar itu tidak baik,” ucap pak Indra.

“Apa maksudmu? Suami istri ? Aku bukan istrinya, dia bukan suamiku,” kata Hanna, mencoba meyakinkan pak Indra, yang malah tertawa kecil.

 “Ada hal lain, Nyonya?” tanya pak Indra.

“Tidak, tidak,” Hanna menggeleng.

Pak Indrapun mengangguk dan meninggalkan mereka berdua.

Hanna menoleh pada Damian.

“Tuan, kenapa semua orang menganggap kita suami istri?Aku, aku bahkan tidak mengenalmu,” kata Hanna.

Damian akhirnya menyimpan korannya, diapun duduk dan menghadap Hanna.

“Yang membuat kekacauan ini siapa? Kau!’ ucap Damian dengan ketus.

“Aku?” tanya Hanna, tangannya menunjuk pada dadanya.

“Kau!” ulang Damian.

“Apa maksudmu aku?” tanya Hanna, merasa tidak bersalah.

“Kau, buat apa kau mengaku ngaku pada satpam kau istriku?” tanya Damian dengan nada tinggi.

“Apa maksudmu aku mengaku ngaku pada satpam? Waktu itu satpam melihatku diluar jadi bertanya, aku hanya menunjuk pada mobilmu dan satpam itu tau kalau aku bersamamu, hanya itu,” jawab Hanna.

“Ya karena ulahmu itu. Keluargaku, teman temanku, kolegaku, semua mengira kita sudah menikah,kau menghancurkan reputasiku,” ucap Damian.

Hannapun menunduk.

“Aku minta maaf, aku tidak berfikir akan seperti itu,” ucap Hanna.

Damian tidak menjawab lagi, dia kembali duduk dan meraih korannya kembali.

“Tuan, aku mau mandi,” ucap Hanna, membuat Damian menatapnya.

“Kau lihat bajuku? Dari kemarin aku memakai baju pengantin ini, badanku gatal-gatal,” ucap Hanna.

Damian melihat Hanna dari atas sampai bawah. Tanpa bicara apa-apa, kembali membaca korannya, membuat Hanna kesal, ini orang irit amat bicaranya, fikirnya.

Diapun akhirnya duduk dikursi tempat tadi dia terjatuh tadi. Memperhatikan seluruh isi pesawat itu. Sepertinya ini pesawat pribadi, karena penumpangnya hanya mereka berdua saja, dan pak Indra yang tadi itu.

Beberapa jam kemudian mereka sudah mendarat di bandara.

“Wah, bandaranya sangat megah,” gumam Hanna, matanya mengedar kesana kemari. Orang-orang tampak memperhatikannya yang masih menggunakan baju pengantin.

Dia berjalan mengikuti Damian, dengan kakinya yang tidak memakai sepatu. Damian sama sekali tidak mengomnetari kelakukan Hanna yang terkagum kagum dengan bandara yang megah itu. Sepertinya memang dia baru pertama kalinya kesini.

Sebuah mobil sudah menanti mereka diluar bandara. Hanna hanya mengikuti saja masuk ke mobil mewah itu, setelah Damian masuk, baru kemudian pak Indra.

“Kita akan kemana sekarang?” tanya Hanna pada Damian yang diam saja tidak menjawab.

“Kita akan ke butik,” jawab pak Indra.

“Ke butik?” tanya Hanna, menoleh pada pak Indra.

“Tentu saja. Bukankah Nyonya butuh pakaian?” jawab pak Indra.

“Kau benar, badanku sudah gatal-gatal, aku ingin mandi,” ucap Hanna.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu, diapun pindah duduknya disamping Damian.

“Tapi Tuan, aku tidak membawa uang,” ucap Hanna pada Damian. Lagi-lagi Damian tidak bicara.

“Lagi-lagi kau tidak mau bicara,” gumam Hanna, merasa kesal diacuhkan.

Pak Indra tampak tersenyum.

“Nyonya tidak perlu memikirkannya, semua sudah masuk tagihan pak Damian,” ucap pak Indra.

Hanna menoleh pada Damian.

“Aku akan membayarnya suatu hari nanti, ya. Aku anggap itu pinjaman ya,” ucapnya. Lagi-lagi Damian tidak bicara.

“Apa dia bisu?” gumam Hanna, semakin kesal karena Damian tidak bisa diajak bicara. Gumamannya tentu saja terdengar oleh Damian yang langsung meliriknya.

“Maaf,” ucap Hanna, melihat reakasi tidak suka dari Damian, diapun buru-buru menggeser duduknya, tidak bicara apa-apa lagi.

Sampailah mereka disebuah butik. Mereka langsung disambut pelayan toko yang ramah.

Hanna melihat lihat pakaian yang diperlihatkan oleh pelayan itu, sedangkan Damian duduk menunggu diruang tunggu.

Beberapa baju yang dipilihkan tidak ada yang dipilih Hanna, dia terus saja menggeleng, membuat pelayan itu kebingungan.

Damian terus saja melihat lihat jam tangannya, di sudah ada janji dengan koleganya untuk mengurus pekerjaannya.

Akhirnya dia mencari Hanna. Dilihatnya di depan Hanna sudah bertumpuk pakaian yang ditolak Hanna.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Damian dengan  wajah masam.

“Nyonya menolak semua pakaiannya, Tuan,” kata pelayan itu.

Damian menoleh pada Hanna.

“Kau serius tidak ada pakaian yang kau suka?” tanya Damian.

Hanna mendekatkan bibirnya ke telinga Damian.

“Harganya sangat mahal, tidak ada yang murah, terlalu mahal,” ucapnya, membuat wajah Damian memerah. Rupanya dari tadi wanita itu hanya melihat bandrol harga dibaju baju itu.

"Kau membuang buang waktuku saja," umpat Damian.

Damian mendekati baju baju yang betumpuk dikursi itu. Diambilnya satu, dilihatnya lalu disisihkanya, ke kursi yang kosong. Begitu juga yang lainnya. Setelah ada yang cocok, dia memberikannya pada pelayan itu baju baju yang cukup banyak.

“Bungkus,” ucap Damian pada pelayan toko. Hanna yang mendengarnya merasa kaget.

“Tidak, tidak Tuan, itu terlalu banyak,” ucapnya, tapi tidak digubris Damian. Pelayan toko langsung ke kasir sedangkan Damian kembali ke ruang tunggu.

“Nona, nona tunggu, aku bisa minta bajunya satu? Aku mau langsung memakainya,” panggil Hanna pada pelayan itu, yang segera mengulurkan baju bau ditangannya. Hanna memilih satu baju.

“Apakah disini ada kamar mandi? “ tanya Hanna. Pelayan toko itu menunjukkan letak toilet.

Lagi-lagi Damian melihat jamtangannya. Pelayan toko memberikan kantong kantong berisi pakaian tadi pada pak Indra, yang langsung memanggil supirnya untuk memasukkannya ke bagasi mobil.

“Kenapa wanita itu lama sekali,” gerutunya, sambil berdiri dari duduknya, dan gerakannya terhenti saat matanya melihat sepasang kaki bersepatu cream, matanya langsung bergerak ke atas. Dilihatnya wanita itu sudah berganti pakaian dan dia terlihat lebih cantik, setelah mandi dan berpakaian yang bersih.

Damian terkesima sebentar, bukankah wanita itu cukup cantik? Cukup cantik? Tentu saja bagi Damian hanya cukup cantik, Karena dia lebih sering bertemu dengan wanita yang super super cantik, yang jauh lebih cantik dari Hanna.

“Bajunya sangat bagus bukan? Cukup ditubuhku,” ucap Hanna, membuyarkan lamunanya Damian.

“Hem,” jawab Damian, sambil membalikkan badannya mau melangkah keluar butik itu.

“Tuan tunggu!” panggil Hanna. Membuat Damian menoleh.

“Kau tulis ya hutangku berapa. Suatu saat nanti aku akan membayarnya,” ucap Hanna. Damian tidak menjawab, dia kembali berjalan keluar butik.

Hanna mengikutinya dari belakang.

“Tuan! Tuan! Bukankah aku cantik dengan baju ini?” tanya Hanna lagi. Mereka berjalan diparkiran. Tentu saja Damian tidak akan menjawab hal hal sepele seperti ini.

“Tuan!Tuan!” panggil Hanna lagi. Kini Damian menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap Hanna.

“Bisakah kau tidak memanggilku Tuan?” tanya Damian, dia gerah dengan kata-kata Tuan dari mulutnya Hanna.

“Kau mau aku panggil apa?” tanya Hanna.

“Kau sudah tau namaku,” jawab Damian, kembali berjalan. Hanna mengernyit.

“Oh ya Damian. Aku memanggilmu Damian saja?” tanya Hanna, kembali mengikuti langkah Damian, yang tidak menghiraukannya, dia merasa tidak nyaman wanita itu mengikuti kemanapun dia pergi.

“Namaku Hanna, Hanna,” ucap Hanna, memperkenalan dirinya.Damian tetap tidak bereksi, mau namanya Hanna  atau siapapun dia tidak peduli.

Merekapun kembali masuk mobilnya, ternyata pak Indra sudah ada di mobil bersama supir.

“Kita sudah ditunggu, Pak,” ucap pak Indra pada Damian.

“Ya, kita berangkat,” jawab Damian. Mobilpun melaju meninggalkan butik itu.

*****************

Jangan lupa Like dan Vote ya.

Trimakasih

Terpopuler

Comments

Lala

Lala

tunggu kau bucin damian

2022-01-27

0

Nur Hidayah Hafiz

Nur Hidayah Hafiz

wah, keliling Eropa nih. .

2022-01-02

1

mboiss94

mboiss94

kesini karna baca MTD...

2021-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2 CH-2 Dalam Pesawat
3 CH-3 Kartu ATM Milyaran
4 CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5 CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6 CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7 CH-7 Tidak tau jalan pulang
8 CH-8 Cincin Pernikahan
9 CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10 CH-10 Revisi surat perjanjian
11 CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12 CH-12 Persiapan Resepsi
13 CH-13 Drama di depan Studio Foto
14 CH-14 Pemotretan
15 CH-15 Nyonya Damian
16 CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17 CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18 CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19 CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20 CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21 CH-21 Pelukan yang Hangat
22 CH-22 Finalti yang Impas
23 CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24 CH-24 Malam sebelum Resepsi
25 CH -25 Bibir yang menggoda
26 CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27 CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28 CH-28 Hukuman buat Hanna
29 CH-29 Berita Orang Hilang
30 CH-30 Ketahuan
31 CH-31 Lebih Baik Cerewet
32 CH-32 Rumah di tepi pantai
33 CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34 CH-34 Sebal
35 CH-35 Hanna mengundurkan diri
36 CH-36 Sama sama Gengsi
37 CH-37 Ternyata kau hantunya
38 CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39 CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40 CH-40 Apa arti pelukanmu
41 CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42 CH-42 Aku ingin menciummu
43 Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44 CH-43 Pesta Barbequ
45 CH-44 Begadang
46 CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47 CH-46 Mau dibawa kemana
48 CH-47 Kau sangat menggangguku
49 CH-48 Pertemuan tidak terduga
50 CH-49 Hanna Hamil?
51 CH-50 Perubahan sikap Damian
52 CH-51 Perhatian Damian
53 CH-52 Kabar tentang Hanna
54 Promo novel baru
55 CH -53 Satria yang Kepo
56 CH-54 Bertengkar Hebat
57 CH-55 Ulat Bulu
58 CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59 CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60 CH-58 Ayo kita kencan
61 CH-59 Kencan Romantis
62 CH-60 Hanna bertemu Cristian
63 CH-61 Ada yang marah-marah
64 Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65 CH-62 Hati yang Galau
66 CH-63 Rindu Pulang
67 CH-64 Cinta yang terpendam
68 CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69 CH-66 Aku tau kau Hanna
70 CH-67 Drama di pantai
71 CH-68 Jujur yang percuma
72 CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73 CH-70 Rindu Ibu
74 Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75 CH-72 Misi hari pertama
76 CH-73 Menjalankan Misi
77 CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78 CH-75 Cincin siapa ini?
79 CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80 CH-77 Rayuan maut
81 CH-78 Bertemu ayah Hanna
82 CH-79 Bekerja dalam Diam
83 CH-80 Obrolan di malam hari
84 CH-81 Pergi ke pasar
85 CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86 CH-83 Dokter Cinta
87 CH-84 Kabar Hanna
88 CH-85 Ada Maunya
89 CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90 CH-87 Insiden di pagi hari
91 CH-88 Hanna Merajuk
92 CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93 CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94 CH-91 Hanna menghilang
95 CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96 CH-93 Merasa kehilangan
97 CH-94 Kabur
98 CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99 CH-96 Rencana melamar Hanna
100 CH-97 Damian melamar Hanna
101 CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102 CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103 CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104 Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105 CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106 CH-103 Rival
107 CH-104 Hanna menemui ayahnya
108 CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109 Dukung Hanna dan Damian
110 CH-106 Manjanya ibu hamil
111 CH-107 Saling Cemburu
112 CH-108 Cristian semakin curiga
113 CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114 CH-110 Status Cristian
115 CH-111 Restu dari Pak Louis
116 CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117 CH-113 Aku pergi
118 CH-114 Berpisah
119 CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120 CH-116 COD
121 CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122 CH-118 Lamaran buat Hanna
123 CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124 CH-120 Mengurai masa lalu
125 CH-121 Bertemu Ibu
126 CH-122 Lepas
127 CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128 maaf author
129 CH-124 Isi paket
130 CH-125 Rindu itu berat
131 CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132 CH-127 Melamar gadis yang sama
133 CH-128 Kenyataan yang pahit
134 CH-129 Mengalah
135 CH-130 Separuh jiwaku hilang
136 CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137 CH-132 Kenyataan buat Cristian
138 CH-133 Minta restu sang kakak
139 CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140 CH-135 Hanna kabur lagi?
141 CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142 CH-137 Kontrak Baru
143 CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144 Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145 Author
146 Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147 maaf author
148 Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149 Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150 Extra Part - 5. Gantian cemburu
151 Extra Part - 6. Ternyata Maria
152 Sinopsis season 2
153 Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154 CH-1 Arisan
155 CH- 2 Jawaban Henry
156 CH-3 Bertemu lagi Shezie
157 CH-4 Sisi lain Shezie
158 CH-5 Drama di mall
159 CH-6 Kabar pernikahan
160 CH-7 Istri Bayaran
161 CH-8 Negosiasi
162 CH-9 Dikira pengutil
163 CH-10 Supir sok tajir
164 CH-11 Persiapan makan malam
165 CH-12 Makan Malam
166 CH-13 Pertengkaran H-1
167 CH-14 H-1
168 CH-15 Hari H
169 CH-16 Prosesi Pernikahan
170 CH-17 Usai acara pernikahan
171 CH-18 Drama yang gagal
172 CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173 CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174 CH-21 Hasutan Martin
175 CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176 CH-23 Mencari Shezie
177 CH-24 Susahnya mencari Shezie
178 CH-25 Alotnya Negosiasi
179 CH-26 Kesepakatan Baru
180 CH-27 Make over
181 CH-28 Awal menjadi istri Henry
182 CH-29 Kembali ke rumah mertua
183 CH-30 Satu Kamar
184 CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185 CH-32 Rumah baru
186 CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187 CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188 CH 35 Awal Pertengkaran
189 CH-36 Pertengkaran
190 CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191 CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192 CH-39 Apakah mulai ada rasa
193 CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194 CH-41 Di rumah sakit
195 CH-42 Kebohongan Martin
196 CH-43 Program Hamil
197 CH-44 Memijat
198 CH-45 Menguntit
199 CH-46 Aku suaminya
200 CH-47 Aku suamimu
201 CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202 CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203 CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204 CH-51 Satu tempat tidur
205 CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206 CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207 CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208 CH-55 Martin bertemu Andrea
209 CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210 CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211 CH-58 Berita Status Shezie
212 CH-59 Terbongkar
213 CH-60 Hanna menemui Shezie
214 CH-61 Support untuk Henry
215 CH-62 Kopi tanpa gula
216 CH-63 Rencana Henry
217 CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218 CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219 CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220 CH-67 Suami Istri yang sah
221 CH-68 Kabar Ibu Shezie
222 CH-69 Kembali ke ibukota
223 CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224 CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225 CH-72 Penolakan Bu Vina
226 CH-73 Damian menemui Bu Vina
227 CH-74 Informasi Shezie
228 CH-75 Makan Malam
229 CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230 CH-77 Sulitnya mendapat restu
231 CH-78 Bu Vina drop
232 CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233 CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234 CH-81 Donatur misterius
235 CH-82 Henry mencari Shezie
236 CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237 CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238 CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239 CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240 CH-87 Pedekate Bu Yogi
241 CH-88 Damian ke rumah sakit
242 CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243 CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244 CH-91 Keputusan Henry
245 CH-92 Terpaksa Bercerai
246 CH-93 Perceraian
247 CH-94 Rencana makan malam
248 CH-95 Tidak bisa berpaling
249 CH-96 Keputusan Hanna
250 CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251 Next Novel
252 CH-98 Perubahan sikap Martin
253 CH-99 Kemunculan wanita Martin
254 CH-100 Kehamilan Shezie
255 CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256 Bukan up
257 CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258 CH-103 Restu dari Bu Vina
259 CH-104 Bertemu Henry
260 CH-105 Akal Bulus Martin
261 CH-106 Aku hamil
262 CH-107 Menangkap Martin
263 CH-108 Restu Bu Vina
264 CH-109 Permintaan Bu Vina
265 CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266 CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267 Author
268 Ternyata oh ternyata
Episodes

Updated 268 Episodes

1
CH-1 Pengantin Wanita di Pinggir Jalan
2
CH-2 Dalam Pesawat
3
CH-3 Kartu ATM Milyaran
4
CH-4 Surat Perjanjian memeluk
5
CH-5 Kehidupan Malam sang Milyarder
6
CH-6 Kelamaan di Spa salon kecantikan
7
CH-7 Tidak tau jalan pulang
8
CH-8 Cincin Pernikahan
9
CH-9 Rumah di Lake Lugano Swiss
10
CH-10 Revisi surat perjanjian
11
CH-11 Rencana Resepsi Pernikahan
12
CH-12 Persiapan Resepsi
13
CH-13 Drama di depan Studio Foto
14
CH-14 Pemotretan
15
CH-15 Nyonya Damian
16
CH-16 Baju Pengantin (Part 1)
17
CH-17 Baju Pengantin (Part 2)
18
CH-18 Makan malam dengan ibu mertua
19
CH -19 Mencari Orangtua Palsu
20
CH-20 Bertemu Orangtua Hanna
21
CH-21 Pelukan yang Hangat
22
CH-22 Finalti yang Impas
23
CH-23 Ojol Moge Harley Davidson
24
CH-24 Malam sebelum Resepsi
25
CH -25 Bibir yang menggoda
26
CH-26 Tamu tak di undang di resepsi
27
CH-27 Mencari Pengantin Wanita
28
CH-28 Hukuman buat Hanna
29
CH-29 Berita Orang Hilang
30
CH-30 Ketahuan
31
CH-31 Lebih Baik Cerewet
32
CH-32 Rumah di tepi pantai
33
CH-33 Apakah mulai ada cinta?
34
CH-34 Sebal
35
CH-35 Hanna mengundurkan diri
36
CH-36 Sama sama Gengsi
37
CH-37 Ternyata kau hantunya
38
CH-38 Harus ikut kemanapun aku pergi
39
CH-39 Penculikan yang salah sasaran
40
CH-40 Apa arti pelukanmu
41
CH-41 Bodyguard Gratisan ( Apakah aku jatuh cinta )
42
CH-42 Aku ingin menciummu
43
Promo Rilis novel "Kontes Menjadi Istri Presdir"
44
CH-43 Pesta Barbequ
45
CH-44 Begadang
46
CH-45 Pencarian Hanna semakin gencar
47
CH-46 Mau dibawa kemana
48
CH-47 Kau sangat menggangguku
49
CH-48 Pertemuan tidak terduga
50
CH-49 Hanna Hamil?
51
CH-50 Perubahan sikap Damian
52
CH-51 Perhatian Damian
53
CH-52 Kabar tentang Hanna
54
Promo novel baru
55
CH -53 Satria yang Kepo
56
CH-54 Bertengkar Hebat
57
CH-55 Ulat Bulu
58
CH-56 Satria bertemu dengan Cristian
59
CH-57 Suami yang baik, setia dan manis
60
CH-58 Ayo kita kencan
61
CH-59 Kencan Romantis
62
CH-60 Hanna bertemu Cristian
63
CH-61 Ada yang marah-marah
64
Pemenang Lomba Pantun di Grup Chat “RR Maesa”
65
CH-62 Hati yang Galau
66
CH-63 Rindu Pulang
67
CH-64 Cinta yang terpendam
68
CH-65 Sampai kapan pura-pura bukan Hanna
69
CH-66 Aku tau kau Hanna
70
CH-67 Drama di pantai
71
CH-68 Jujur yang percuma
72
CH-69 Aku minta maaf,Cristian
73
CH-70 Rindu Ibu
74
Ch-71 Kecurigaan Cristian dan Hanna
75
CH-72 Misi hari pertama
76
CH-73 Menjalankan Misi
77
CH-74 Mulai terciumnya pernikahan palsu
78
CH-75 Cincin siapa ini?
79
CH-76 Lupa kalau dikira hamil
80
CH-77 Rayuan maut
81
CH-78 Bertemu ayah Hanna
82
CH-79 Bekerja dalam Diam
83
CH-80 Obrolan di malam hari
84
CH-81 Pergi ke pasar
85
CH-82 Siapa pemilik dompet itu?
86
CH-83 Dokter Cinta
87
CH-84 Kabar Hanna
88
CH-85 Ada Maunya
89
CH-86 Malam di Gapura ‘Hanna Grand Lakeside’
90
CH-87 Insiden di pagi hari
91
CH-88 Hanna Merajuk
92
CH-89 Bertemu ibunya Cristian
93
CH-90 Tidak bisa tidur tanpa pelukanmu
94
CH-91 Hanna menghilang
95
CH-92 Bertemu orangtua Hanna
96
CH-93 Merasa kehilangan
97
CH-94 Kabur
98
CH-95 Jangan pernah pergi dariku
99
CH-96 Rencana melamar Hanna
100
CH-97 Damian melamar Hanna
101
CH-98 Aku adalah Putrinya Pak Louis
102
CH-99 Mari berjuang bersama-sama
103
CH-100 Benarkah Istri Damian itu, Hanna?
104
Ch-101 Kekecewaan orangtua Hanna
105
CH-102 Calon Menantu VS Calon Mertua
106
CH-103 Rival
107
CH-104 Hanna menemui ayahnya
108
CH-105 Lebih baik atau lebih buruk
109
Dukung Hanna dan Damian
110
CH-106 Manjanya ibu hamil
111
CH-107 Saling Cemburu
112
CH-108 Cristian semakin curiga
113
CH-109 Bu Astrid tertarik kisah hidup Damian
114
CH-110 Status Cristian
115
CH-111 Restu dari Pak Louis
116
CH-112 Terbongkarnya pernikahan palsu
117
CH-113 Aku pergi
118
CH-114 Berpisah
119
CH-115 Rencana pernikahan Hanna dan Cristian
120
CH-116 COD
121
CH-117 Rencana Ny. Sofia melamar Hanna
122
CH-118 Lamaran buat Hanna
123
CH-119 Selangkah lagi menuju putraku
124
CH-120 Mengurai masa lalu
125
CH-121 Bertemu Ibu
126
CH-122 Lepas
127
CH-123 Curhat Damian pada ibunya
128
maaf author
129
CH-124 Isi paket
130
CH-125 Rindu itu berat
131
CH-126 Rindu itu berat ( part 2 )
132
CH-127 Melamar gadis yang sama
133
CH-128 Kenyataan yang pahit
134
CH-129 Mengalah
135
CH-130 Separuh jiwaku hilang
136
CH-131 Rasa aneh yang dirasa Cristian
137
CH-132 Kenyataan buat Cristian
138
CH-133 Minta restu sang kakak
139
CH-134 Jangan pernah pergi dariku
140
CH-135 Hanna kabur lagi?
141
CH-136 Pengantinku yang merepotkan
142
CH-137 Kontrak Baru
143
CH-138 Hari Peresmian ( THE END )
144
Extra Part- 1. Hanna unjuk Rasa
145
Author
146
Extra Part - 2. Pernikahan Cristian dan Sherli
147
maaf author
148
Extra Part - 3. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 1 )
149
Extra Part - 4. Repotnya kalau Damian cemburu ( part 2 )
150
Extra Part - 5. Gantian cemburu
151
Extra Part - 6. Ternyata Maria
152
Sinopsis season 2
153
Extra Part - 7. Reques bayi ( end )
154
CH-1 Arisan
155
CH- 2 Jawaban Henry
156
CH-3 Bertemu lagi Shezie
157
CH-4 Sisi lain Shezie
158
CH-5 Drama di mall
159
CH-6 Kabar pernikahan
160
CH-7 Istri Bayaran
161
CH-8 Negosiasi
162
CH-9 Dikira pengutil
163
CH-10 Supir sok tajir
164
CH-11 Persiapan makan malam
165
CH-12 Makan Malam
166
CH-13 Pertengkaran H-1
167
CH-14 H-1
168
CH-15 Hari H
169
CH-16 Prosesi Pernikahan
170
CH-17 Usai acara pernikahan
171
CH-18 Drama yang gagal
172
CH-19 Istri yang gagal ( part 1 )
173
CH-20 Istri yang gagal ( part 2)
174
CH-21 Hasutan Martin
175
CH-22 Permintaan ibunya Shezie
176
CH-23 Mencari Shezie
177
CH-24 Susahnya mencari Shezie
178
CH-25 Alotnya Negosiasi
179
CH-26 Kesepakatan Baru
180
CH-27 Make over
181
CH-28 Awal menjadi istri Henry
182
CH-29 Kembali ke rumah mertua
183
CH-30 Satu Kamar
184
CH-31 Wanita di masa lalu Damian
185
CH-32 Rumah baru
186
CH-33 Rumah Baru ( part 2 )
187
CH-34 Pertunangan Martin dan Shezie
188
CH 35 Awal Pertengkaran
189
CH-36 Pertengkaran
190
CH-37 Lepasnya cincin pertunangan
191
CH-38 Si Pelit yang berubah boros
192
CH-39 Apakah mulai ada rasa
193
CH-40 Ibu Shezie masuk rumah sakit
194
CH-41 Di rumah sakit
195
CH-42 Kebohongan Martin
196
CH-43 Program Hamil
197
CH-44 Memijat
198
CH-45 Menguntit
199
CH-46 Aku suaminya
200
CH-47 Aku suamimu
201
CH-48 Henry menemui ibunya Shezie
202
CH 49 Martin mengetahui status Shezie
203
CH-50 Apakah aku jatuh cinta
204
CH-51 Satu tempat tidur
205
CH-52 Sikap Henry semakin aneh
206
CH-53 Henry tidak mau menceraikan Shezie
207
CH-54 Henry melamar Shezie pada Bu Vina
208
CH-55 Martin bertemu Andrea
209
CH-56 Pernikahan Shezie dan Martin dipercepat
210
CH-57 Shezie minta cerai pada Henry
211
CH-58 Berita Status Shezie
212
CH-59 Terbongkar
213
CH-60 Hanna menemui Shezie
214
CH-61 Support untuk Henry
215
CH-62 Kopi tanpa gula
216
CH-63 Rencana Henry
217
CH-64 Bu Vina mengetahui status Shezie
218
CH-65 Bu Vina menemukan gaun pengantin Shezie
219
CH-66 Ungkapan perasaan Henry
220
CH-67 Suami Istri yang sah
221
CH-68 Kabar Ibu Shezie
222
CH-69 Kembali ke ibukota
223
CH-70 Pulang ke rumah Shezie
224
CH 71 Pertengkaran di rumah Shezie
225
CH-72 Penolakan Bu Vina
226
CH-73 Damian menemui Bu Vina
227
CH-74 Informasi Shezie
228
CH-75 Makan Malam
229
CH- 76 Status Shezie diketahui orangtua Martin
230
CH-77 Sulitnya mendapat restu
231
CH-78 Bu Vina drop
232
CH-79 Surat pernyataan bermaterai
233
CH-80 Henry meminta orangtuanya melamar Shezie
234
CH-81 Donatur misterius
235
CH-82 Henry mencari Shezie
236
CH-83 Henry mencari Shezie ( part 2)
237
CH-84 Hanna bertemu ibunya Shezie ( part 1)
238
CH-85 Hanna bertemu ibunya Shezie ( Part 2)
239
CH-86 Hanna meminta Damian pulang
240
CH-87 Pedekate Bu Yogi
241
CH-88 Damian ke rumah sakit
242
CH-89 Mengurai masa lalu ( part 1 )
243
CH-90 Mengurai masa lalu ( part 2 )
244
CH-91 Keputusan Henry
245
CH-92 Terpaksa Bercerai
246
CH-93 Perceraian
247
CH-94 Rencana makan malam
248
CH-95 Tidak bisa berpaling
249
CH-96 Keputusan Hanna
250
CH-97 Hanna menemui Bu Vina
251
Next Novel
252
CH-98 Perubahan sikap Martin
253
CH-99 Kemunculan wanita Martin
254
CH-100 Kehamilan Shezie
255
CH-101 Kebohongan Martin terbongar
256
Bukan up
257
CH-102 Bu Vina membatalkan pernikahan Shezie dengan Martin
258
CH-103 Restu dari Bu Vina
259
CH-104 Bertemu Henry
260
CH-105 Akal Bulus Martin
261
CH-106 Aku hamil
262
CH-107 Menangkap Martin
263
CH-108 Restu Bu Vina
264
CH-109 Permintaan Bu Vina
265
CH-110 Hembusan nafas terakhir Bu Vina
266
CH-111 Tidak ada wanita lain ( The End )
267
Author
268
Ternyata oh ternyata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!