Nyebelin tapi Baik

...****************...

Setelah makan sup ayam, Aulia merasa tubuhnya sedikit lebih hangat. Tapi tetap saja, ia masih merasa lemas.

"Saya pulang sekarang," katanya, berdiri dengan susah payah.

Aldiano menatapnya sebentar sebelum berkata, "Aku antar."

Aulia tertegun. "Hah? Tidak usah, saya bisa pulang sendiri."

Aldiano sudah mengambil kunci mobilnya. "Jangan banyak bicara. Jalan."

Aulia mendesis pelan, tapi terlalu malas untuk berdebat. Lagipula, kalau ia bisa pulang tanpa perlu naik angkutan umum yang penuh sesak, kenapa tidak?

Di dalam mobil, Aulia awalnya duduk dengan tegak, tapi semakin lama, rasa kantuk mulai menyerangnya.

Matanya mulai mengantuk, kepalanya mulai terkulai… dan tanpa sadar, ia tertidur.

Aldiano yang sedang menyetir melirik ke sebelahnya. Gadis itu sudah tertidur dengan kepala miring ke jendela, napasnya teratur.

Ia menghela napas pelan.

Saat sampai di depan kos Aulia, Aldiano memarkir mobilnya dan menatap gadis itu lagi. Aulia masih tertidur pulas, wajahnya terlihat lelah.

Setelah ragu beberapa detik, ia akhirnya melepas jaketnya dan dengan hati-hati menyelimutkan jaket itu ke tubuh Aulia.

Lalu, ia duduk diam di kursi pengemudi, menunggu Aulia bangun.

Beberapa menit kemudian, Aulia menggeliat kecil sebelum akhirnya membuka matanya.

Saat melihat Aldiano duduk di sebelahnya dengan ekspresi datar, ia langsung tersentak kaget.

"Astaga! Saya ketiduran?!"

Aldiano meliriknya. "Sudah bangun?"

Aulia baru sadar kalau ia diselimuti jaket. Ia menatap jaket itu, lalu menatap Aldiano dengan curiga.

"Ini jaket bapak?" tanyanya.

"Tidak mungkin jaket kamu."

Aulia mendengus pelan dan melepas jaket itu. "Terima kasih, bos baik hati."

Ia hendak keluar dari mobil, tapi tiba-tiba Aldiano menyodorkan sesuatu padanya.

Aulia menatap benda itu. "Ini… obat?"

"Minum sebelum tidur," kata Aldiano santai.

Aulia mengerjap beberapa kali, lalu menatap bosnya dengan ekspresi penuh godaan.

"Jangan-jangan bapak suka sama saya ya?" tanyanya iseng.

Aldiano menatapnya tanpa ekspresi, lalu… PLAK!

Ia menjitak kepala Aulia.

"Jangan mimpi," katanya datar.

Aulia meringis sambil mengelus kepalanya. "Jahat! Saya ini lagi sakit, tahu!"

"Tahu. Makanya jangan banyak omong, cepat masuk dan istirahat."

Aulia mendengus, tapi diam-diam ia tersenyum kecil.

Setelah turun dari mobil, ia melambai malas. "Terima kasih, Bos Nyebelin!"

Aldiano hanya berdecak, lalu menutup jendela mobilnya.

Saat mobil itu pergi, Aulia menatap obat di tangannya dan tersenyum tipis.

Bos nyebelin ini… kadang bisa baik juga, ya?

...****************...

Keesokan paginya, Aulia bangun dengan kepala yang masih berat. Tubuhnya masih agak lemas, tapi setidaknya lebih baik daripada kemarin.

Ia melirik ke meja kecil di samping kasurnya, di mana obat yang dibelikan Aldiano masih tergeletak di sana. Hmm… lumayan perhatian juga si bos nyebelin itu.

Setelah malas-malasan selama beberapa menit, akhirnya ia bangkit dari tempat tidur. Hari ini dia harus masuk kerja, kalau tidak, bisa-bisa Aldiano menelpon lagi dengan ancaman absurdnya.

Saat sampai di kantor, Aulia langsung menuju pantry untuk membuat kopi Aldiano. Ia sedang menguap ketika tiba-tiba suara berat menyapanya dari belakang.

"Kamu sudah sembuh?"

Aulia hampir menjatuhkan gelas. Ia menoleh dan mendapati Teddy berdiri di belakangnya dengan ekspresi penasaran.

"Oh, Mas Sekretaris. Ya, sudah lebih baik," jawabnya santai sambil mengambil gula.

Teddy melipat tangan di dada. "Aldiano yang membelikan obat untukmu, ya?"

Aulia berhenti sejenak, lalu menatap Teddy dengan curiga. "Kok tahu?"

Teddy menyeringai kecil. "Tebakan saja. Dia terlihat lebih pendiam dari biasanya kemarin."

Aulia berkedip. "Bukannya dia selalu pendiam?"

Teddy terkekeh. "Ya, tapi kemarin lebih parah."

Aulia mendengus. "Yah, kalau bos nyebelin itu perhatian sama saya, pasti ada maunya."

Teddy tertawa kecil. "Mungkin saja."

Setelah membuat kopi, Aulia berjalan ke ruangan Aldiano dengan langkah santai. Ia mengetuk pintu sebelum masuk.

"Selamat pagi, Bos Nyebelin. Kopi sudah datang!" katanya riang.

Aldiano yang sedang membaca dokumen hanya melirik sekilas. "Jangan berisik."

Aulia memutar mata. "Padahal saya sudah sehat, tapi bos tetap nyebelin seperti biasa, ya?"

Aldiano mengambil cangkir kopi dan menyeruputnya. Tapi kali ini, ia tidak langsung meletakkannya kembali. Ia menatap cangkir itu sebentar, lalu menatap Aulia.

"Ada yang beda," gumamnya.

Aulia menegakkan punggung. "Hah? Maksudnya?"

Aldiano mengernyit sedikit, seolah berpikir. "Biasanya rasanya lebih pekat. Hari ini sedikit lebih manis."

Aulia memutar bola mata. "Oh, mungkin karena bapak minumnya sambil lihat saya." Jawabnya santai.

Gantian Aldiano diam sejenak sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Kamu makan apa tadi pagi?"

Aulia mengerutkan dahi. "Hah? Nasi goreng, kenapa?"

Aldiano menyipitkan mata, seolah sedang menganalisis sesuatu.

Aulia mengernyit. "Eh, jangan-jangan... rasa kopi saya berubah karena makanan yang saya makan?"

Aldiano tidak menjawab, hanya menatap kopinya dengan ekspresi berpikir dalam.

Aulia langsung menepuk dahinya. Astaga, jangan bilang bos psikopat ini mau mulai eksperimen aneh lagi!

.

.

.

Next👉🏻

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

Aulia semangat

2025-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!