Mas Sekretaris

Aulia menghela napas panjang sambil mengikat rambutnya ke atas. Hari ini benar-benar melelahkan. Dari pagi dikerjain Aldiano, siang dapet gosip yang bikin merinding, sekarang pulang pun rasanya kaki udah mau copot.

Saat ia sedang berjalan menuju pintu keluar kantor, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Aulia," suara tenang itu membuatnya menoleh.

Teddy.

Pria berkacamata itu berdiri dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana, wajahnya tetap terlihat ramah seperti biasa.

"Ada apa, Mas Sekretaris?" tanya Aulia heran.

"Aku bisa mengantarmu pulang," kata Teddy santai.

Aulia mengerutkan kening. Lho, kok tiba-tiba?

Ia sempat merasa sedikit aneh. Biasanya Teddy hanya sibuk dengan urusan kantornya dan tidak terlalu memperhatikannya. Kenapa sekarang malah menawarkan tumpangan?

Namun, setelah mengingat betapa capeknya dirinya hari ini, akhirnya ia mengangkat bahu.

"Yaudah, deh. Mumpung lagi ada yang baik hati."

Teddy tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan Aulia untuk mengikutinya.

Di dalam mobil, Aulia duduk dengan nyaman di kursi penumpang sambil menyandarkan kepalanya ke jendela. Angin dari AC mobil yang dingin membuat matanya semakin berat.

Teddy melirik sekilas, melihat bagaimana Aulia berusaha menahan kantuk.

"Aku nggak tahu pasti kos kamu di mana," kata Teddy sambil tetap fokus mengemudi. "Jadi kalau sudah dekat, kasih tahu aku, ya?"

Aulia bergumam setengah sadar. "Iya… iya…"

Namun, belum sampai lima menit, ia sudah tertidur.

Teddy yang menyadari itu hanya menghela napas pelan. Gadis itu benar-benar kelelahan.

Setelah beberapa saat, Teddy menghentikan mobil di depan mini market yang cukup ramai. Ia menepikan mobil dan melirik Aulia yang masih tertidur pulas dengan wajah damai.

Ia menunggu dengan sabar, tidak tega untuk membangunkannya.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Aulia terbangun dengan kaget.

"Hah?! Gue di mana?!"

Ia menoleh ke samping dan melihat Teddy masih duduk santai di kursi kemudi, menatapnya dengan ekspresi datar.

"Kamu sudah bangun," katanya singkat.

Aulia masih linglung, lalu melihat ke luar jendela. "Lho… kok gue di mini market?"

"Aku tidak tahu pasti lokasi kosmu," jawab Teddy. "Jadi aku berhenti di sini dulu sambil menunggu kamu bangun."

Aulia mengerjap, lalu melongo.

"Mas… kenapa nggak bangunin?!"

Teddy menarik napas sejenak sebelum menjawab, "Kamu terlihat sangat lelah. Aku pikir lebih baik menunggu sampai kamu bangun sendiri."

Aulia masih menatapnya dengan mulut sedikit terbuka. "Tapi kan… ini mobil, bukan kasur!"

Teddy terkekeh kecil. "Aku tahu."

Aulia merasa sedikit tidak enak hati. "Duh, maaf, Mas. Saya nggak sadar ketiduran. Kalau saya bikin Mas repot, maaf ya."

"Tak masalah," kata Teddy ringan. "Sekarang, arahkan aku ke kosmu."

Aulia akhirnya menurut dan memberitahu jalan ke kosnya.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di depan gang kecil tempat kos Aulia berada.

Teddy berhenti di tepi jalan dan menoleh ke Aulia. "Sampai sini saja?"

Aulia mengangguk. "Iya, Mas. Makasih banyak udah nganterin."

Teddy hanya tersenyum kecil. "Hati-hati."

Aulia turun dari mobil dan berjalan menuju gang. Namun, sebelum masuk, ia sempat melirik ke belakang dan melihat mobil Teddy masih terparkir di sana.

Ia mendesah. "Kenapa gue ngerasa aneh, ya?" Gumamnya.

...****************...

Pagi itu, Aulia berjalan ke pantry dengan mata setengah terpejam. Ia masih sedikit ngantuk setelah kejadian semalam. "Gila, semalam gue tidur pules banget, efek kecapekan kayaknya."

Ia membuka kulkas kecil, mengambil botol air, dan meneguknya. Namun, sebelum ia sempat benar-benar menikmati momen damainya, suara bisik-bisik langsung menyusup ke telinganya.

"Eh, lo denger nggak?"

"Apa?"

"Itu lho, si Aulia… tadi malem DIANTARIN SAMA SEKRETARIS BOS!"

"Uhuk.. Uhuk.." Aulia yang mendengar itu langsung melotot dan terbatuk.

.

.

.

Next👉🏻

Jangan lupa like dan komen 💕

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!