Fix! ANEH!

...****************...

Aulia masih makan dengan penuh semangat, sementara Aldiano sudah selesai lebih dulu. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi, menatap Aulia yang masih sibuk menyendok nasi.

"Kamu makannya lahap sekali."

Aulia mendongak dengan pipi menggembung karena penuh makanan. "Terus? Mau ngatur cara makan saya juga?"

Aldiano tidak menjawab. Ia hanya mengambil tisu dan mengelap bibirnya dengan gerakan elegan yang menyebalkan.

Lalu, tiba-tiba ia berucap,

"Aku tidak masalah dengan gosip di luar sana. Tapi Teddy mungkin akan sedikit terganggu."

Aulia mendelik. "Kenapa emangnya? Emangnya saya kayak virus sampe ganggu dia?"

Aldiano menatapnya sebentar, lalu menghela napas pelan. "Kamu ini banyak bicara."

"Ya iyalah! Bapak pikir saya bisu?!"

Aldiano tidak menggubris omelan Aulia dan malah berdiri. "Aku masih ada meeting setelah ini. Kamu sudah selesai makan?"

Aulia menatap piringnya yang masih ada sedikit nasi. "Belum, kenapa?"

Aldiano tidak menjawab. Ia berjalan menuju meja kerjanya, mengambil jasnya, lalu mengenakannya dengan gerakan yang—menurut Aulia—terlalu dramatis untuk ukuran orang yang cuma mau meeting.

Setelah itu, ia berjalan melewati Aulia, lalu…

TAP!

Dengan santainya, dia menepuk kepala Aulia!

Aulia langsung membeku. "APAAN BARUSAN?!"

Setelah itu, Aldiano berjalan keluar ruangan, meninggalkan Aulia yang masih terpaku dengan sendok di tangannya.

"…Astaga, barusan gue diapain?" gumamnya dengan ekspresi horor.

Ia langsung bangkit dari kursi, menoleh ke pintu dengan penuh kecurigaan." Bos nyebelin itu habis mukul kepala gue?!" gumamnya.

Atau… jangan-jangan itu semacam gesture sayang?!

Aulia buru-buru menggeleng kuat-kuat. Nggak mungkin! Itu pasti cuma kesalahan teknis!

Namun, meskipun begitu, kenapa rasanya kepalanya masih anget?!

...****************...

Setelah membereskan piring dan peralatan makan dari ruangan Aldiano, Aulia berjalan menuju lift untuk kembali ke pantry. Namun, saat pintu lift terbuka, ia sedikit terkejut melihat Teddy sudah berdiri di dalam, sibuk dengan ponselnya.

Aulia masuk dan berdiri di sebelahnya, menekan tombol lantai tujuan. Awalnya, ia ingin diam saja, tapi akhirnya rasa kesal dalam dirinya tidak bisa ditahan.

"Mas Sekretaris," panggilnya dengan nada menggerutu.

Teddy mengangkat kepala dari ponselnya dan menoleh. "Ya?"

Aulia melipat tangan di depan dada. "Bapak sadar, kan, kalau kita sedang jadi bahan gosip di kantor?"

Teddy tampak terkejut sesaat sebelum tersenyum tipis. "Ya, saya dengar beberapa orang membicarakannya."

Aulia mendesah. "Ini semua gara-gara kemarin malam! Saya jadi bahan gosip karena Bapak mengantarkan saya pulang."

Teddy mengangkat bahu santai. "Itu hanya gosip. Tidak perlu dipikirkan terlalu serius."

Aulia menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. "Mudah sekali Bapak berkata begitu! Saya yang jadi pusat perhatian, tahu? Padahal saya cuma ingin bekerja dengan tenang."

Teddy tersenyum kecil. "Bukankah kamu memang selalu menarik perhatian, Aulia?"

Aulia membelalak. "Apa maksudnya?"

Teddy hanya tersenyum tanpa menjawab.

Lift berbunyi, menandakan mereka telah sampai di lantai yang dituju.

Saat pintu terbuka, Teddy melangkah keluar lebih dulu, tetapi sebelum benar-benar pergi, ia sempat menoleh ke Aulia dan berkata, "Jangan terlalu dipikirkan. Orang-orang akan bosan dengan gosip itu pada waktunya."

Aulia masih berdiri di dalam lift, menatap punggung Teddy yang semakin menjauh.

Ia mendengus kesal. Mudah sekali dia bilang begitu! Yang digosipkan ini saya, bukan dia!

...****************...

Keesokan harinya.

Pagi itu, Aulia merasa tubuhnya lemas dan kepalanya berat. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia memutuskan untuk izin tidak masuk kerja. Dengan suara serak, ia menelepon manajernya.

"Halo, Bu Indah… saya Aulia. Hari ini saya tidak bisa masuk kerja, badan saya agak kurang enak."

"Oh, kamu sakit? Baiklah, Aulia. Cepat sembuh, ya," kata Bu Indah dengan nada prihatin.

Setelah menutup telepon, Aulia membenamkan dirinya di kasur. Akhirnya, bisa istirahat…

Namun, ketenangan itu tentu tidak bertahan lama.

.

.

.

Next👉🏻

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!