Masakan Pertama untuk Pak Bos

"Jadi, Pak Bos mau saya masakin apa?" tanyanya santai.

Aldiano menghentikan ketikan dan menoleh sekilas.

"Terserah."

"Lah kok terserah? Saya kan gak tau selera Pak Bos."

"Apa pun." Jawabnya singkat.

"Batu?" balas Aulia santai yang membuat Aldiano menatapnya tajam sebentar.

"Ekhem.. Maaf pak. Tapi kan pak, orang kaya kayak bapak pasti terbiasa makan makanan mewah, ya?"

Aldiano tidak menjawab. Ia hanya menatap Aulia sekilas dengan tatapan 'kamu mau apalagi sekarang?'.

Aulia menepuk tangannya.

"Baiklah, tapi saya butuh modal untuk belanja bahan. Di pantry tidak ada bahannya, Pak."

Aldiano menghela napas lalu membuka dompetnya dan mengeluarkan uang selembaran ratusan ribu tanpa ragu.

"Jangan lama-lama." perintahnya.

Mata Aulia berbinar.

"Siap, Pak Bos!"

...****************...

Setelah pergi ke minimarket dekat kantor, Aulia kembali dengan beberapa bahan masakan di tangannya. Tanpa Aldiano tahu, ia sengaja membeli udang dan bahan-bahan lain untuk membuat udang saus padang.

Ia sengaja memilih hidangan yang berbumbu tajam. Bukan karena iseng, tapi lebih karena penasaran. Apakah Aldiano juga tidak bisa merasakan rasa pedas?

Saat mulai memasak di dapur kecil, aroma harum bumbu tumisan langsung memenuhi ruangan. Aulia tersenyum puas saat saus merah kental itu membalut udang yang ia masak.

"Ini dia, udang saus padang ala chef Aulia!" gumamnya senang. Setelah menyusun makanan dengan rapi di piring, ia membawa hidangan itu dengan penuh percaya diri ke ruangan Aldiano.

Begitu ia masuk, Aldiano sudah menutup laptopnya—bersiap untuk makan siang. Tapi saat Aulia meletakkan piring di atas mejanya, pria itu menghentikan gerakannya.

Aldiano menatap makanan di depannya dengan ekspresi datar. Warna merah menyala dari saus padang itu terlihat mencolok di meja kerjanya yang di dominasi warna hitam dan abu-abu.

Aulia menatap Aldiano dengan senyum tengil khasnya.

"Taraa! Makanan spesial buat Pak Bos."

Aldiano diam. Namun matanya tetap tertuju pada makanan itu. Melihat Aldiano hanya diam, Aulia hanya mengangkat alisnya.

"Kenapa? Kaget lihat warna merah? Tenang aja, Pak. Ini bukan darah musuh bapak kok."

Aldiano menghela napas panjang lalu menatap Aulia.

"Buat apa kamu ini?" tanyanya heran.

"Udang saus padang."

Hening.

Aldiano masih menatap makananya ragu.

Aulia menatap Aldiano dengan ekspresi bingung.

"Pak Bos nggak makan pedas?"

"Tidak."

"Lah, bapak harusnya bilang dari tadi dong! Kan saya udah capek-capek masak!" ucapnya sambil menghela napas pasrah.

"Tidak, aku tidak tau rasa pedas."

"Hah?"

Mereka saling diam. Namun tak berselang lama, Aldiano menyendokkan udang itu ke dalam piringnya.

Aulia menatapnya dengan serius sambil menautkan jemarinya.

Perlahan Aldiano memasukkan potongan udang ke dalam mulutnya. Aulia mengikuti gerakan mengunyah bosnya yang matanya sedikit menyipit.

Seketika, ia berhenti mengunyah.

Aulia menahan napas. "Kenapa, Pak?" tanyanya penuh rasa ingin tahu.

Aldiano tidak langsung menjawab. Ia hanya diam sejenak lalu mengambil satu suapan lagi. Kali ini lebih besar.

"Eh, kok nambah?" heran Aulia sambil melongo.

Aldiano tetap tidak menjawab. Ia melanjutkan makan dengan tenang, Tapi Aulia bisa melihat sesuatu yang berbeda—dia benar-benar menikmati makanannya.

Setelah beberapa suapan, Aldiano meletakkan sendoknya dan mengusap sudut bibirnya dengan tisu. Lalu tatapannya beralih ke Aulia.

"Pedas," katanya singkat.

"Ya iyalah. Namanya juga saus padang, Pak."

"Akhirnya aku bisa tau rasa pedas." Aulia cuma berdeham dalam kebingungan. Dia benar-benar heran dengan bosnya.

'Apa benar dia tidak bisa merasakan rasa selama ini?' batin Aulia.

.

.

.

Next👉🏻

Terpopuler

Comments

🥀🇹🇼🍁

🥀🇹🇼🍁

menarik /Kiss/

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!