Teman Baru

...****************...

"Kamu Aulia, kan? OG baru?" tanya seorang gadis berambut panjang yang sepertinya seumuran dengannya saat Aulia kembali ke pantry.

"Yoi, kamu siapa?" tanya Aulia sambil menganggukkan kepalanya.

"Aku Rani. Udah dua tahun kerja disini. Dan ini Rizky, OB juga disini," katanya sambil menunjuk pria yang sedang sibuk dengan tumpukan kardus.

Rizky melirik sekilas dan mengangguk singkat.

"Yo, baru ya?"

"Iya nih. Baru kemarin masuk." kata Aulia dengan senyum lebarnya. "Wah, untung ada temennya. Ku kira bakal sendirian di dunia persilatan ini." lanjutnya.

"Enggak lah. Kita sering kerja bareng kok. Apalagi kalau ada acara kantor, siap-siap aja banyak kerjaan ekstra." ujar Rani sambil tertawa.

Aulia mengangguk semangat. "Santai, aku siap tempur."

Rizky yang dari tadi lebih banyak diam tiba-tiba angkat bicara.

"Denger-denger, kamu yang bikinin kopi buat pak Aldiano ya?"

"Loh, kok tau?" tanya Aulia bingung.

Rani dan Rizky saling pandang, lalu Rani mendekat dengan wajah penasaran.

"Biasanya, kopi buat Pak Aldiano selalu dibikin oleh barista khusus di kantin. Tapi tadi pagi, barista sini gak ada bikin kopi apa pun. Malah ada kamu di pantry."

Aulia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Eh.. Ya gitu deh." Jawabnya sambil nyengir.

Rizky bersiul pelan.

"Gila, baru dua hari udah dikasih tugas eksklusif begitu?"

"Yah, aku ini kan spesial." Jawabnya asal yang membuat Rani tertawa.

"Hati-hati aja. Pak Aldiano itu terkenal dingin dan galak."

Aulia menghela napas panjang.

"Ya ampun, semua orang ngomong gitu. Aku juga udah lihat sendiri sih. Kayaknya dia tuh kayak es batu yang udah beku berabad-abad."

Rizky terkekeh. "Tapi kalau dia udah percaya sama seseorang, dia bakal setia. Cuma ya.. Susah banget dapetin kepercayaannya."

"Oke noted! Berarti misiku sekarang adalah bikin Pak Bos percaya sama aku." jawab Aulia sambil mengangguk-angguk kepala. Rani yang mendengar itu hanya saling lirik dan tertawa kecil. "Semoga sukses deh, Aulia!"

...****************...

Jam makan siang akhirnya tiba. Aulia dan Rani sudah berencana untuk makan bareng di kantin. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi mengingat pagi dia cuma sempat makan roti sebungkus.

"Yuk, buruan. Sebelum antriannya panjang." seru Rani menarik tangan Aulia.

"Iya ih, perutku udah demo dari tadi." balas Aulia dengan penuh semangat.

Tapi tepat saat mereka hendak melangkah keluar pantry, suara Teddy yang khas datar terdengar dari belakang.

"Aulia."

Aulia dan Rani menoleh bersamaan. Teddy berdiri di ambang kuntu dengan ekspresi yang tidak berubah—datar dan formal seperti biasanya.

"Ada apa, mas sekretaris?" tanya Aulia dengan santai.

"Pak Aldiano memanggilmu keruangannya."

"Lah, kenapa?" tanyanya heran.

"Ikut saya saja." tegasnya.

Perutnya yang sudah menjerit minta diisi langsung terasa semakin kosong. Rani menepuk bahunya pelan lalu memberikan tatapan penuh simpati.

"Aku doakan yang terbaik." bisiknya dramatis.

Aulia hanya bisa menghela napas panjang sebelum akhirnya mengikuti Teddy ke lantai atas.

Begitu masuk ke ruang CEO, Aulia langsung bersedekap dan menatap Aldiano dengan wajah merajuk.

"Ada apa, Pak?" tanyanya malas.

"Masakan aku makanan." balasnya masih fokus menatap layar laptop.

"Lah, Pak?!"

"Pak Bos, saya belum makan." lanjutnya.

Aldiano yang tengah melihat layar laptopnya mengangkat alis sekilas. "Lalu?"

"Saya lapar."

"Lalu?"

"Lalu saya tidak bisa masak kalau perut saya keroncongan." keluh Aulia dengan dramatis sambil memegang perutnya.

Aldiano menghela napas seolah kesabaran adalah barang langka dihidupnya.

"Masak saja sekalian untuk dirimu sendiri."

Aulia langsung sumringah.

"Oh, boleh? Deal kalau gitu ya!"

"Di pantry eksekutif ada bahan makanan. Lakukan sendiri dan buat sesuatu yang simpel." perintah Aldiano tanpa basa-basi.

.

.

Next👉🏻

(Selamat membaca, Bahagia selalu ya💞)

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!