Gosip yang makin menjadi

...****************...

"Itu lho, si Aulia… tadi malem DIANTARIN SAMA SEKRETARIS BOS!"

Aulia yang sedang minum langsung keselek.

BATUK-BATUK

Ia buru-buru menoleh ke arah suara dan melihat Fuji serta beberapa temannya sedang berkerumun. Dan yang mereka bahas ternyata… dirinya sendiri?!

Rani yang duduk di meja sambil mengunyah roti melirik Aulia, lalu nyengir lebar.

"Auliaaa… gimana rasanya diantar Pak Teddy semalam?" godanya.

Aulia masih sibuk membersihkan tenggorokannya sebelum bisa menjawab. "Batuk dulu, bisa nggak sih?!"

Rani dan yang lain malah tertawa.

Fuji makin semangat. "Seriusan, Lu. Kita lihat sendiri Pak Teddy nganterin lo sampe depan gang kosan. Wah, wah, wah… ada hubungan apa nih?!"

Aulia melotot. "HUBUNGAN Pala LU PEYANG! GAK ADA APA-APA!"

"Tapi kenapa dia tiba-tiba baik banget sama lo?" sahut salah satu teman yang lain.

Aulia mendesah. "Dia cuma kasihan ngelihat gue capek kali. Lagian, gue juga nggak minta dianterin, dia yang nawarin!"

Rani terkekeh. "Awww… perhatian yaaa."

"PERHATIAN PALA LU PEYANG JUGA!" Aulia hampir melempar botol ke arah Rani.

Fuji menepuk dagunya dengan ekspresi berpikir. "Hmm… tapi aneh juga, sih. Bos kita yang satu itu kan nggak sembarangan dekat sama orang, apalagi pegawai biasa. Tapi kenapa sekretaris pribadinya tiba-tiba baik sama Lu, Li?"

Aulia mengangkat bahu, mencoba tetap tenang. "Gue juga nggak tau, dan gue nggak peduli. Udahlah, jangan dibesar-besarin!"

Namun, jelas gosip ini tidak akan cepat mereda.

Apalagi, setelah insiden "wanita misterius" yang terlihat masuk ke mobil Aldiano kemarin malam, sekarang justru Aulia yang jadi sorotan.

Aulia hanya bisa mendesah panjang. "Kenapa hidup gue selalu penuh drama?!" keluhnya.

...****************...

Siang hari seperti biasa, Aulia masuk ke dapur karyawan untuk menyiapkan makan siang bosnya yang super menyebalkan itu.

Sambil mengiris bawang, ia bergumam kesal.

"Kenapa juga gue harus masakin dia tiap hari? Gue kan office girl, bukan koki pribadinya!"

Tapi, meskipun ngomel-ngomel, tangannya tetap cekatan. Ia memutuskan untuk membuat ayam kecap dan sup jagung hari ini. Simpel, tapi tetap enak.

Setelah selesai, ia menata makanan di nampan dan membawanya ke ruangan Aldiano.

Setibanya di ruangan, Aldiano sudah duduk dengan elegan di balik mejanya, menatap layar laptop dengan ekspresi datarnya.

Aulia menaruh makanan di atas meja tanpa banyak basa-basi.

"Nih, makan siangnya, Pak Bos."

Aldiano akhirnya menoleh, menatap makanan itu sejenak, lalu menatap Aulia. "Ayam kecap?"

Aulia melipat tangan di dada. "Kenapa? Ada yang salah?"

Aldiano tidak menjawab. Ia mengambil sumpit dan mulai makan tanpa komentar lebih lanjut.

Aulia yang awalnya ingin pergi malah mengerutkan kening. 'Lho, kok gue malah diem di sini?' batinnya.

Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya mengambil kursi di depan meja Aldiano dan duduk dengan santai.

"Lagian gue juga belum makan," gumamnya, lalu mulai menyendok nasi ke piringnya sendiri.

Aldiano hanya meliriknya sekilas tapi tidak berkata apa-apa.

Mereka makan dalam diam selama beberapa menit, sampai akhirnya Aldiano membuka mulut.

"Ada gosip menarik di kantor," katanya santai.

Aulia yang sedang mengunyah langsung melirik. "Gosip apaan?"

Aldiano meletakkan sumpitnya sejenak, menatap Aulia dengan ekspresi datar.

"Kamu dan Teddy."

GUBRAK.

Aulia hampir keselek.

"Apa?!"

Aldiano mengangkat alis. "Kamu tidak tahu? Hampir semua orang membicarakannya. Katanya Teddy mengantarmu pulang semalam."

Aulia buru-buru minum air, lalu menatap Aldiano dengan ekspresi frustasi. "Bapak juga ikut-ikutan?! Itu tuh cuma gosip nggak jelas!"

Aldiano tidak bereaksi. "Benarkah?"

"Ya iyalah! Dia cuma kebetulan nawarin tumpangan, saya juga lagi capek. Lagian, kalo pun dia baik sama saya, emang kenapa? Masalah buat bapak?"

Aldiano menatapnya lama. "Tidak."

Aulia mengerang kesal. "Terus ngapain bapak nanya?! Jangan-jangan bapak ya yang mulai gosip ini biar hidup saya makin sengsara?!"

Aldiano menghela napas. "Aku hanya ingin tahu sejauh mana rumor ini berkembang."

Aulia mendecak. "Terserah, deh! Mau gosip kek, mau skandal kek, bodo amat!"

Ia lalu kembali fokus pada makanannya, tapi tetap merasa sedikit jengkel. Kenapa juga bosnya ikut-ikutan bahas gosip ini?!

.

.

Next👉🏻

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!