Menjadi Chef Pribadi Dadakan

...****************...

Aulia menghabiskan suapan terakhirnya dengan puas, sementara Aldiano masih menikmati makanannya dalam diam. Ini pertama kalinya dia melihat bosnya makan tanpa ekspresi kaku yang penuh penilaian—walaupun tetap saja ekspresi itu hampir tidak berubah.

Aulia melirik piring Aldiano yang kosong.

"Wah, Bapak ngabisin juga? Hebat, padahal biasanya kan CEO makannya steak sama makanan mahal."

"Sayur asem ini enak." Jawabnya sambil meletakkan sendok dan menatap Aulia.

Aulia terdiam sejenak sebelum tertawa kecil.

"Pak, itu makanan rakyat. Masa baru pertama kali makan?"

Aldiano hanya diam.

Aulia menghela napas dan mulai membereskan piring.

"Yah, syukurlah Bapak suka. Setidaknya, usaha saya nggak sia-sia."

"Besok masak lagi." Ucap Aldiano saat ia menyusun piring kotor itu.

Aulia nyaris menjatuhkan piring yang dipegangnya. Dia menoleh dengan tatapan kaget. "Hah?"

"Masak lagi besok," ulang Aldiano, nada suaranya tetap datar.

"Pak, saya ini office girl, bukan koki pribadi!" keluhnya.

Aldiano menatapnya tanpa ekspresi. "Aku membayarmu untuk ini."

"Lah, bayar dari mana? Saya belum nerima gaji tambahan apa pun!" Jawabnya sambil melongo.

Aldiano bersandar di kursinya, tetap tenang. "Nanti aku urus."

Aulia memincingkan mata.

"Pak, saya kerja di sini buat bersihin kantor, bukan buat ngeladenin selera makan Bapak. Lagian, saya juga punya hak buat istirahat siang, tahu!"

"Kamu boleh makan juga." ujarnya santai sambil meminum air putihnya.

"Iya sih, tapi bukan begini caranya!"

Aldiano tidak merespon, ia hanya menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Aulia menghela napas panjang, lalu menggerutu,

"Ya ampun, baru hari ketiga kerja, udah ditodong jadi koki pribadi. Hidup gue kenapa gini banget, sih?"

Aldiano tetap diam, tapi matanya masih memperhatikan Aulia.

Di dalam pikirannya, ada sesuatu yang mengusik rasa penasarannya.

Kenapa hanya makanan Aulia yang bisa ia rasakan?

...****************...

Teddy menatap bosnya dengan alis terangkat.

"Jadi… sekarang Anda minta Aulia buat masak setiap hari?"

Aldiano tetap fokus pada layar laptopnya, mengetik sesuatu tanpa menoleh. "Ya."

Teddy menyandarkan diri ke kursinya menatap bosnya dengan ekspresi memikirkan sesuatu.

"Padahal selama ini Anda nggak pernah peduli soal makanan. Selalu bilang semua makanan hambar. Kenapa tiba-tiba sekarang berubah?"

Aldiano berhenti mengetik sejenak. Tatapannya tetap tenang, tapi Teddy cukup mengenal pria itu untuk tahu bahwa ada sesuatu yang mengganggunya.

"Aku bisa merasakan makanan yang dia buat," kata Aldiano akhirnya.

Teddy mengerjapkan matanya tak percaya.

"Tunggu… Apa?"

"Aulia," ulang Aldiano, kali ini menatap Teddy. "Setiap makanan yang dia buat… aku bisa merasakannya."

Teddy terdiam beberapa saat mencoba mencerna informasi itu. Sejak pertama kali bekerja dengan Aldiano, dia tahu betapa uniknya kondisi bosnya ini. Lidah Aldiano benar-benar mati rasa terhadap makanan, seolah semua yang ia makan hanyalah tekstur tanpa rasa.

Tapi sekarang… Aulia tiba-tiba muncul dan ajaibnya, makanan buatannya bisa dirasakan oleh Aldiano?

Teddy tersenyum jahil, menatap Aldiano dengan tatapan menggoda. "Wah, ini pertama kalinya saya lihat Anda tertarik pada sesuatu di luar kerjaan."

Aldiano menatapnya tajam.

"Jangan mulai."

Teddy terkekeh lalu bersedekap. "Tapi serius, ini aneh. Apa menurut Anda ini cuma kebetulan?"

"Itulah yang sedang aku pikirkan," kata Aldiano pelan.

Teddy mengangguk-angguk kepalanya, lalu tiba-tiba tersenyum iseng. "Hmm… Mungkin ini pertanda, Pak."

"Pertanda apa?" tanya Aldiano curiga.

Teddy menyeringai. "Pertanda kalau Aulia itu jodoh Anda."

"Keluar." potongnya cepat.

Teddy tertawa puas, berdiri sambil mengangkat tangan. "Oke, oke, saya bercanda."

Namun, saat berjalan keluar ruangan, pikirannya tetap tertuju pada Aulia.

Gadis itu tampak biasa saja, hanya seorang office girl yang ceria dan sedikit tengil. Tapi entah kenapa, dia punya efek aneh pada Aldiano.

Dan sebagai sekretaris yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan pria itu, Teddy tahu satu hal.

Jika sesuatu berhasil menarik perhatian Aldiano, maka hal itu pasti bukan sesuatu yang biasa.

Sekarang, Teddy jadi penasaran.

Siapa sebenarnya Aulia?

.

.

Next👉🏻

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!