Mati Kelaparan

...****************...

Tak lama, Aulia menyadari sesuatu. Ekspresinya langsung berubah.

Aulia berdiri depan meja Aldiano dengan tangan bersedekap dan bibirnya manyun. Tatapannya penuh dengan kemarahan tertahan saat ia menatap piring kosong di hadapan bosnya.

Aldiano seolah tidak peduli dengan tatapan tajam itu dan hanya menyadarkan tubuhnya ke kursi dan menyesap air putihnya dengan tenang.

"Pak Bos, saya cuma mau memastikan sesuatu nih." ujar Aulia akhirnya.

Aldiano mengangkat alis dan menatapnya datar.

"Apa?"

Aulia menunjuk piring kosong di atas meja.

"Itu.. Habis ya?"

Aldiano menoleh sekilas ke piringnya lalu mengangguk santai. "Ya."

"Habis semua?"

"Kau lihat, bagaimana?"

Aulia menarik napas panjang mencoba tetap tenang. Tapi detik berikutnya, ia meletakkan kedua tangannya di pinggang dengan kesal.

"Pak! Saya kan belum makan."

"Dan?" Jawab Aldiano semakin membuat Aulia tercengang.

"Dan bapak makan semuanya tanpa nawarin saya satu gigitan pun?! Padahal tadi saya udah bilang kalau saya belum makan!" keluh Aulia hampir ingin menjitak bosnya sendiri.

"Tadikan ku bilang, masak sekalian untuk dirimu." balasnya sambil menatap Aulia dengan ekspresi tanpa dosa.

Aulia membuka mulut lalu menutupnya lagi. Ia benar-benar tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti it.

"Tapi kan saya yang masak. Masa saya gak kebagian?! Ini namanya perampasan makanan secara tidak berperikemanusiaan, Pak!" protesnya.

"Kau bisa masak lagi." ucapnya dingin.

Aulia mendengus. "Bisa sih, tapi masalahnya saya udah lapar dari tadi. Saya udah bela-belain gak makan di kantin demi masak buat bapak dan sekarang malah nggak dapet apa-apa?"

Aldiano menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas panjang seolah sedang berhadapan dengan seorang anak kecil yang merengek minta permen.

Lalu, tanpa berkata apa-apa, ia membuka dompetnya dan mengambil sebuah kartu hitam mengkilap. Dengan gerakan santai, ia menyodorkan kartu itu ke Aulia.

"Ambil ini. Pergilah makan sesuatu."

"Ini apa?"

"Kartu akses kantin eksekutif. Makanlah sesukamu. Aku sudah selesai."

Mata Aulia membelalak. "Seriusan, Pak?"

Aldiano mengangguk singkat.

Aulia menatap kartu itu lalu menatap Aldiano lagu untuk pertama kalinya, dia merasa kalah dalam perdebatan.

Tapi.. Makan di kantin eksekutif? Wah, itu kesempatan langka!

Dengan cepat, ia meraih kartu itu dan tersenyum lebar.

"Oke deh, Pak Bos. Saya anggap ini sebagai kompensasi atas makanan saya yang sudah bapak habiskan tanpa izin!"

Aldiano tidak menjawab, ia hanya kembali fokus ke laptopnya.

Tanpa membuang waktu, Aulia berbalik dan keluar daru ruangan dengan semangat. Dalam hati, dia bersumpah. Lain kali, sebelum ngasih makanan ke Aldiano, dia harus menyisihkan jatahnya lebih dulu.

...****************...

Namun, begitu Aulia masuk ke kantin eksekutif, ia langsung merasa ada yang aneh.

Ruangan ini jelas berbeda dari kantin biasa. Meja-meja besar dengan desain elegan, pencahayaan mewah dan aroma makanan mahal yang menggoda.

Beberapa pegawai dengan pakaian rapi duduk santai menikmati makan siang mereka dengan tenang.

Tapi yang membuat Aulia risih adalah tatapan-tatapan itu.

Sejak langkah pertamanya, banyak yang melirik ke arahnya. Bukan dengan rasa penasaran biasa melainkan tatap yang penuh penilaian. Seakan keberadaannya di tempat ini adalah sebuah kesalahan.

Beberapa orang bahkan berbisik-bisik sambil meliriknya dari ujung kepala hingga kaki.

Mendadak rasa lapar yang tadi menggebu menghilang begitu saja.

"Bodo amat. Mending balikin aja ini kartu ke Pak Bos." gumamnya kesal nyaris berbisik.

.

.

.

Next👉🏻

Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Menikmati Rasa
3 Terlambat
4 Teman Baru
5 Masakan Pertama untuk Pak Bos
6 Mati Kelaparan
7 Mati Kelaparan (2)
8 Bergosip
9 Kena Apes Mulu
10 Kesepakatan Konyol
11 Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12 Harusnya ini Libur
13 Masak Tengah Malam
14 Apes! Apes!
15 Bos Menyebalkan dan Rumor
16 Mas Sekretaris
17 Gosip yang makin menjadi
18 Fix! ANEH!
19 Sakit tapi tetap ngebabu
20 Nyebelin tapi Baik
21 Yey! Libur Masak!
22 Masak di Temanin Bos Nyebelin
23 Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24 Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25 Susah Kalau Godaannya Uang.
26 Anak Emas Bos
27 Pindahan
28 First Kiss Gua!!
29 Kejahilan yang Tiada Akhir
30 Modus nih Pasti.
31 Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32 Tamu Wanita Aldiano
33 Cemberut
34 Jalan-jalan Bareng Teddy
35 Salah Paham
36 Melewati Batas
37 Canggung
38 Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39 Fitnah (2)
40 Bersalah
41 Bertengkar
42 Kabur dan Menghilang
43 Berita Baru
44 Pertemuan Singkat
45 Pergi ke Desa Sendirian
46 Wanita itu Tahu
47 Terluka Parah
48 Koma
49 Hembusan Nafas Terakhir
50 OGPC 50
51 OGPC 51
52 OGPC 52
53 OGPC 53
54 OGPC 54
55 OGPC 55
56 OGPC 56
57 OGPC 57
58 OGPC 58
59 OGPC 59
60 OGPC 60
61 OGPC 61
62 OGPC 62
63 OGPC 63
64 OGPC 64
65 OGPC 65
66 OGPC 66
67 OGPC 67
68 OGPC 68
69 OGPC 69
70 OGPC 70
71 OGPC 71
72 OGPC 72
73 OGPC 73
74 OGPC 74
75 OGPC 75
76 OGPC 76
77 OGPC 77
78 OGPC 78
79 OGPC 79
80 OGPC 80
81 OGPC 81
82 OGPC 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Menikmati Rasa
3
Terlambat
4
Teman Baru
5
Masakan Pertama untuk Pak Bos
6
Mati Kelaparan
7
Mati Kelaparan (2)
8
Bergosip
9
Kena Apes Mulu
10
Kesepakatan Konyol
11
Menjadi Chef Pribadi Dadakan
12
Harusnya ini Libur
13
Masak Tengah Malam
14
Apes! Apes!
15
Bos Menyebalkan dan Rumor
16
Mas Sekretaris
17
Gosip yang makin menjadi
18
Fix! ANEH!
19
Sakit tapi tetap ngebabu
20
Nyebelin tapi Baik
21
Yey! Libur Masak!
22
Masak di Temanin Bos Nyebelin
23
Beneran Gagal Jadi Karyawan 'Tenang'
24
Rebutan Makanan dan Mogok Masak!
25
Susah Kalau Godaannya Uang.
26
Anak Emas Bos
27
Pindahan
28
First Kiss Gua!!
29
Kejahilan yang Tiada Akhir
30
Modus nih Pasti.
31
Penyebab Aldiano Tidak Bisa Merasakan Rasa
32
Tamu Wanita Aldiano
33
Cemberut
34
Jalan-jalan Bareng Teddy
35
Salah Paham
36
Melewati Batas
37
Canggung
38
Pengabaian dan Sebuah Fitnah
39
Fitnah (2)
40
Bersalah
41
Bertengkar
42
Kabur dan Menghilang
43
Berita Baru
44
Pertemuan Singkat
45
Pergi ke Desa Sendirian
46
Wanita itu Tahu
47
Terluka Parah
48
Koma
49
Hembusan Nafas Terakhir
50
OGPC 50
51
OGPC 51
52
OGPC 52
53
OGPC 53
54
OGPC 54
55
OGPC 55
56
OGPC 56
57
OGPC 57
58
OGPC 58
59
OGPC 59
60
OGPC 60
61
OGPC 61
62
OGPC 62
63
OGPC 63
64
OGPC 64
65
OGPC 65
66
OGPC 66
67
OGPC 67
68
OGPC 68
69
OGPC 69
70
OGPC 70
71
OGPC 71
72
OGPC 72
73
OGPC 73
74
OGPC 74
75
OGPC 75
76
OGPC 76
77
OGPC 77
78
OGPC 78
79
OGPC 79
80
OGPC 80
81
OGPC 81
82
OGPC 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!