cita cita sugi

Setelah beberapa detik mengumpulkan nyawa sugi akhrinya tersadar. Sugi mengedutkan matanya melihat seorang pria paruh baya yang memasang kuda kuda di hadapan tawon berwarna hitam, yang seukuran kepalan tangan orang dewasa.

"Apa orang itu mau melawan tawon.. apa dia gila bagaimana jika di di sengat.." ucap sugi.

Sugi kemudian mengambil gagang sapu di pojok tokonya.

"Bzzzz..... bzzzz..... bzzzz...." bunyi tawon yang siap untuk menyerang tugimen.

"Tamat sudah riwayatku maafin ayah gita, ibu. ayah sayang kalian.." ucap tugimen

Tiba tiba sugi keluar dari dalam tokonya dengan gagang sapu.

"Apa dia gila, dia mau melawan tawon jelmaan dari teluh mengerikan hanya dengan sapu.." gumam tugimen.

"Pergilah bocah kau akan mati jika tersengat tawon itu..!!" Ucap tugimen.

"Benarkah..? apakah lebah ini jenis lebah vespa yang mampu membunuh manusia.."

"Bukan bodoh..!! Cepat pergi dari sini..!!"

Sugi tetap saja berdiri di depan tugimen.

"Bzzzz..!!!" Tawon tersebut menatap sugi dan bersiap untuk mennyengat sugi.

Sugi yang melihat gerak gerik tersebut langsung mempererat pegangan gagang sapunya.

Whusss..!! Tawon vespa itu tidak tawon jelmaan teluh yang sangat mengerikan itu melesat menebus udara mencoba mennyengat sugi.

Sementara tugimen sudah pasrah dirinya yang memiliki kesaktian saja tidak mampu melawan tawon jelmaan kutukan itu, apa lagi manusia biasa di depanya ini?

Dirinya juga sudah memperingatkan untuk sugi menyingkir, tetapi pemuda itu keras kepala sehingga jika pemuda tersebut tewas tugimen tidak merasa bersalah.

"Aku sudah memperingatkanmu bocah, jangan salahkan aku jika kau mati.." ucap tugimen.

"Hiyatttt...!!" Sugi memukul tawon jelmaan teluh yang sangat mengerikan itu, dengan sapu yang di pegang di tanganya.

Pemandangan selanjutnya benar benar membuat tugimen tercengang setengah mati, mulut tugimen terbuka lebar bahkan bisa di masukan telur ke dalamnya, tugimen bisa melihat dengan jelas tawon jelmaan teluh yang sangat mengerikan bahkan dirinya seorang bos mafia tidak mampu menanganinya, Tawon tersebut terpental ketika tubuhnya di hantam oleh sapu sugi, bukan cuman terpental tetapi tawon tersebut juga langsung menghilang begitu saja.

"Ba.. bagaimana mungkin..? tawon jelmaan teluh itu hilang begitu saja.." gumam tugimen.

Tugimen langsung berfikir kenapa tawon jelmaan dari teluh itu menghilang begitu saja, tugimen berfikir bahwa pria yang di anggap boti oleh dirinya sebenarnya adalah orang sakti yang mencoba menjalankan kehidupan sebagai manusia biasa, sama seperti pendekar zaman dahulu semakin tinggi ilmu pendekar tersebut maka pendekar tersebut, akan semakin merendah, dan akan mencoba menjalankan kehidupan sebagai manusia biasa. tetapi fikiran tugimen langsung di tepis mentah mentah, ketika teringat wajah pria tersebut saat tidur sama sekali tidak mencerminkan seorang pendekar, lebih menecrminkan bocah tolol saja.

Tugimen kemudian berfikir bahwa tawon jelmaan teluh tersebut mungkin saja sengaja di hentikan oleh musuhnya. tugimen berfikir musuhnya ingin bermain main denganya dan membuat dirinya mati kewalahan akibat di kejar kejar tawon jelmaan teluh itu.

"Pak... apa yang bapak fikirakan ayo silahkan masuk di luar dingin.." ucap sugi dengan tangan kanan yang masih memegang gagang sapu.

Tugimen yang melihat tulusnya kebaikan dari sugi pun mengahargainya, tugimen mengangguk kemudian masuk mengikuti sugi.

"Silahkan duduk pak.." ucap sugi.

Tugimen kemudian duduk dengan tangan kanan dan kirinya menopang kepala seperti orang pusing.

Sugi yang melihat hal tersebut tidak tega, ia kemudian pergi ke belakang membuatkan teh hangat untuk pria paruh baya tersebut.

Tidak lama kemudian sugi datang dengan dua teh hangat satu untuknya, dan satu lagi untuk tugimen.

"Silahkan di minum pak.."

"Bocah ini anak baik, aku tidak boleh membuatnya menjadi korban dari teluh tawon itu.." gumam tugimen

"Siapa nama anda pak kenapa anda bisa sampai sini, ceritakan saja masalah anda pada saya pak. saya siap menjadi pendengar yang baik.." ucap sugi.

Tugimen menghela nafas panjang. "Nama saya tugimen kalau nama mas siapa...?"

"Ahhh, saya lupa memperkenalkan diri.. nama saya sugi pak.."

"Bagini mas sugi, saya itu sampai sini gara gara di kejar kejar pinjol mas.."

Sugi langsung paham dengan inti permasalahan pria paruh baya di depanya sugi berfikir orang ini pusing karena bingung cara membayar utang pinjolnya.

Sedangakan tugimen tidak ingin menceritakan yang sebenarnya, karena manusia biasa di depanya tidak akan paham dengan permasalahannya.

"Andai saja aku orang kaya, mungkin aku bakalan bantu pak tugimen ini.." gumam sugi.

"Selain karena di kejar kejar pinjol, anak saya juga sakit parah mas, saya bingung bagaimana biaya rumah sakit untuk anak saya.." ucap tugimen sambil jari jarinya mengusap air mata yang keluar dari matanya.

Hati sugi makin teriris iris mendengar cerita memilukan dari pria paruh baya di depanya ini.

"Memangnya anak bapak sakit apa pak..?" Tanya sugi.

"Sakit non medis gitu lah mas, kaya di guna guna sama orang. di bawa kerumah sakit juga cuman boros uang aja, kata dokter di sana yah begitu sakit non medis, kasihan anak saya mas masa mudanya hanya berbaring saja di kasur padahal dia baru berumur 18 tahun. kasihan saya melihatnya mas saya merasa ayah yang gagal melindungi keluarga mas..."

Hati sugi makin hancur mendengar hal tersebut, ia tidak bisa membayangkan jika dirinya berada di posisi tugimen.

"Andai aku bisa menyembuhkan anak pak tugimen ini, tapi apalah daya aku cuman pemilik toko boneka kecil.." gumam sugi.

Whousss..!! Angin kecang datang dari luar dan masuk ke toko sugi.

Brukk...!!! Satu boneka milik sugi terjatuh akibat angin.

"Permisi sebentar pak.." ucap sugi

Tugimen mengangguk.

Sugi berjalan menutup pintu toko, kemudian berjalan ke arah boneka yang terjatuh dan menaruhnya di rak kembali. Tugimen memperhatikan boneka yang terjatuh itu boneka kakek tua bungkuk memegang tongkat dengan beskap dan jarik indah di bawah. boneka tersebut mengenakan blangkon nampak seperti bangsawan jawa saja.

Setelah menaruh boneka kakek tua di rak sugi berjalan dan duduk di samping tugimen kemudian merangkul tugimen.

"Bapak harus semangat pak kita itu sama pak, walaupun masalahnya berbeda saya itu dari kecil ga punya ayah, ibu saya pergi ga tau kemana, dan nenek saya baru 8 hari yang lalu meninggal saya sekarang sebatang kara pak. Tetapi saya mencoba tersenyum pak, saya mencoba mengelola toko boneka kecil ini, berharap suatu saat nanti saya bisa menjadi orang kaya, dan mencari keberadaan ibu saya lalu Menikah dengan wanita cantik dan bahagia.."

Tugimen tersenyum tipis. "Bukan cita cita yang buruk anak muda, semoga saja kau bisa menemukan ibu mu dan Menikah dengan wanita cantik dan hidup bahagia selamanya lalu aku tambahkan kau memiliki anak anak yang pintar pintar.."

"Hahahah..! Amin.. semoga saja cita cita saya terwujud..."

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Aku ngebayangkan Sugi dlm posisi lg nak mukul bola dipertandingan softball. Dan home run.

2025-02-18

0

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Aku pengen ngakak hanya takut ama Sugi. Maaf ya Sugi.

2025-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 damar aby sugito
2 sesuai titahnya
3 ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4 sugi dan tikus
5 wanita berkaki busuk
6 kedatangan Sugi di toko bonekanya
7 tugimen dan boti
8 cita cita sugi
9 kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10 kakek onjoyo sih dokter ajaib
11 berita yang menggemparkan dunia bawah
12 tuan sakti tidak terkalahkan
13 isna vs dirman
14 kecelakaan
15 dirman yang malang
16 berbicara dengan dua wanita cantik
17 aku kaya
18 ikut ke Banyumanik bersama surya
19 sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20 mendongakan dagu
21 sugi dan kadal eksotis
22 Mencium kotoran kadal
23 hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24 nimas dan don
25 kedatangan gembel
26 memukuli orang gila
27 kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28 akhir dari don dan nimas
29 cerita mengerikan dari adrian
30 pergi dari Banyumanik
31 takut gak dong
32 mengobrol dengan arwah
33 rencana memanfaatkan khodam sugi
34 dua boneka buto
35 menginjak kecoak
36 kerasukan
37 pensiun dini
38 mengambil buhul pring sedapur
39 cingkrobolo, bolouputo
40 santet pocong
41 ki brotho
42 terjengkang
43 terlalu cinta
44 nenek narti yang sadar
45 sugi vs sawerlarang
46 minyak wangi bolo jiwo
47 bersin asmara menggunjang hati angela
48 cincin pintajenar
49 kedatangan badut
50 kakek tua yang ketakutan
51 rongsokan sampah
52 kena kamu
53 50 ribu
54 sugi menunjukan kesaktiannya
55 sugi menunjukan kesaktiannya 2
56 rencana merebut cincin pintajenar
57 menyerang sugi
58 serangan balik
59 serangan balik 2
60 kertas mantra dan tubuh autodifen
61 menuju rumah pak joko
62 A' sugi
63 berpapasan
64 gelandangan
65 saat kau telah mengerti
66 gagal juara
67 menantang sugi
68 meragukan sugi
69 seperti novel fiksi saja
70 angela
71 ada apa dengan diriku???
72 rencana haris
73 sebelum battle
74 sugi yang jengkel!
75 arga sang tuan muda ternama
76 ronde 1
77 tuan sugi
78 battle siter
79 merpati
80 seruling naga taksaka
81 astaga dan astaga
82 sita
Episodes

Updated 82 Episodes

1
damar aby sugito
2
sesuai titahnya
3
ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4
sugi dan tikus
5
wanita berkaki busuk
6
kedatangan Sugi di toko bonekanya
7
tugimen dan boti
8
cita cita sugi
9
kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10
kakek onjoyo sih dokter ajaib
11
berita yang menggemparkan dunia bawah
12
tuan sakti tidak terkalahkan
13
isna vs dirman
14
kecelakaan
15
dirman yang malang
16
berbicara dengan dua wanita cantik
17
aku kaya
18
ikut ke Banyumanik bersama surya
19
sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20
mendongakan dagu
21
sugi dan kadal eksotis
22
Mencium kotoran kadal
23
hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24
nimas dan don
25
kedatangan gembel
26
memukuli orang gila
27
kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28
akhir dari don dan nimas
29
cerita mengerikan dari adrian
30
pergi dari Banyumanik
31
takut gak dong
32
mengobrol dengan arwah
33
rencana memanfaatkan khodam sugi
34
dua boneka buto
35
menginjak kecoak
36
kerasukan
37
pensiun dini
38
mengambil buhul pring sedapur
39
cingkrobolo, bolouputo
40
santet pocong
41
ki brotho
42
terjengkang
43
terlalu cinta
44
nenek narti yang sadar
45
sugi vs sawerlarang
46
minyak wangi bolo jiwo
47
bersin asmara menggunjang hati angela
48
cincin pintajenar
49
kedatangan badut
50
kakek tua yang ketakutan
51
rongsokan sampah
52
kena kamu
53
50 ribu
54
sugi menunjukan kesaktiannya
55
sugi menunjukan kesaktiannya 2
56
rencana merebut cincin pintajenar
57
menyerang sugi
58
serangan balik
59
serangan balik 2
60
kertas mantra dan tubuh autodifen
61
menuju rumah pak joko
62
A' sugi
63
berpapasan
64
gelandangan
65
saat kau telah mengerti
66
gagal juara
67
menantang sugi
68
meragukan sugi
69
seperti novel fiksi saja
70
angela
71
ada apa dengan diriku???
72
rencana haris
73
sebelum battle
74
sugi yang jengkel!
75
arga sang tuan muda ternama
76
ronde 1
77
tuan sugi
78
battle siter
79
merpati
80
seruling naga taksaka
81
astaga dan astaga
82
sita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!