aku kaya

Aura yang sangat kuat meletus dari tubuh dawih, kemudian meluap luap bagaikan kobaran api.

"Persiapkan segalanya.., hari ini kita serang mansion keluarga cokrodinoto..!!!" Ucap dawih dengan suara menggelegar.

"Baik tuan...!!!"

***

"Mas sugi, Belajar masak sama siapa..?" Tanya adinda jujur saja ia juga ingin pintar memasak.

"Sama nenek saya mba."

"Maaf, mas sugi sendirian di sini... soalnya dari tadi saya ga ngelihat ada orang selain mas sugi yang tinggal di sini...?" Tanya adinda. Sedangkan isna membiarkan saja pembicaraan mereka.

"Iya mba, saya sebatang kara di sini nenek saya udah ninggal.."

"Sekali lagi saya minta maaf yah mas, kalau kedua orang tua mas sugi kemana...?"

"Ayah saya udah ninggal, sejak saya umur 1 tahun. Ibu saya, pergi dari rumah waktu saya masih kelas 3 sd..."

"Pergi merantau..? Apa gimana mas..?"

"Yah pergi gitu aja mba, ga ngabarin perginya diem diem.."

Nampak mata sugi mulai berkaca kaca, jujur saja hatinya merasa sakit, ketika mengingat waktu dia masih kelas 3 sd pulang sekolah memanggil ibunya tetapi ibunya tidak ada entah pergi kemana.

"Ibuuu...!!! Sugi dapet rangking 1.." teriakan sugi waktu masih kecil masih terngiang ngiang di benaknya.

Adinda yang melihat mata sugi berkaca kaca merasa bersalah, tidak seharusnya ia membuka luka lama.

"Walaupun mukanya seperti tukang pasang keramik, dia juga manusia dia pasti punya perasaan.." batin adinda.

"Maaf yah mas sugi.. saya ga tau sekali lagi saya minta maaf...!"

"Ga papah mba..!"

"Mas sugi emm, apa aku boleh menjadi muridmu..?" Tanya adinda.

"Murid..?"

Sugi menggaruk kepalanya dengan ekspreksi bingung, jujur saja ia merasa minder jika harus menjadi guru dari orang kaya di depanya ini.

"Maaf mba adinda, Memangnya mba adinda meminta di ajari apa..?"

"Yah...! masak. Memangnya apa lagi...?"

"Maaf mba adinda ku rasa saya tidak pantas jika harus menjadi guru masak mba adinda, saya bukan chef saya hanya penjaga toko, saya sama sekali tidak pantas menjadi guru masak bagi mba adinda, mba adinda bisa mencari yang lainya. Sekali lagi saya minta maaf.." ucap sugi. Sugi berkata dengan hati hati, karena dia tidak ingin berurusan dengan orang orang kaya ini.

"Tapikan masakan mas sugi enak loh..! Nanti saya bayar mahal deh..!"

"Uang! uang! uang!.." batin sugi dengan mata Duitan. Sugi kembali mempertimbangkan, ajakan wanita cantik di depanya ini.

"Jika aku mengajarinya memasak, aku takut jika dia kenapa napa. misalnya tangan putih mulusnya terkena minyak panas...! Bisa bisa aku di tuntut ke penjara, mereka orang kaya pasti mereka bisa memasukan orang miskin seperti aku ke penjara dengan gampang!" Gumam sugi.

Sebelum sugi ingin mengutarakan niat menolaknya. Bunyi ponsel terdengar.

Tuttt...!!!

Tuttt...!!!

Tuttt....!!!

Bunyi ponsel adinda. Adinda melirik siapa nama yang menelphone, kemudian mengakat tombol hijau.

"Nona Gawat...!!! keluarga cokrodinoto, sebentar lagi akan di serang oleh tuan dawih.." ucap pelayan dari balik telephone tuan dawih memang memberikan surat peringatan, pada keluarga cokrodinoto sehingga pelayan itu bisa tahu, dan langsung mengabari nona mudanya.

Mata adinda terbelalak mendengar berita tersebut. "Memangnya kenapa dawih menyerang! apa tuan dawih sudah tau bahwa aku mencari keberadaan keturunan kaeros untuk membunuhnya...!"

Sugi menghirup udara dalam dalam mendengar ucapan adinda. "Huffftt keputusanku ku tepat, ternyata mereka mencari pembunuh. Untung saja aku tidak menjadi guru adinda, jika dia kenapa napa bisa saja orang tuanya membayar pembunuh untuk membunuhku...!" Batin sugi.

"Bukan nona, Tuan dawih akan menyerang keluarga cokrodinoto karena hilangnya dirman tangan kanan tuan dawih, dan terakhir dirman bertarung dengan nona isna, tuan dawih berfikir bahwa kita meyembunyikan atau membunuh dirman.."

"Dirman hilang...?"

"Isna, apa kamu tahu di mana dirman.?"

"Tidak nona.., dirman terakhir berada di depan cafe itu.."

"Ayo isna kita harus segera pulang..! Keluarga cokrodinoto dalam bahaya.."

"Ta.. tapi kita belum menemukan tua sakti itu nona..!"

"Persetan dengan tuan sakti itu.. aku harus menyelamatkan kakek.." ucap adinda kemudian berlari. Dan di ikuti oleh isna ke depan.

Sugi juga berlari mengikuti mereka, ke depan dengan kening yang mengerut.

"Waduh.., bonekanya belum di bayar lagi!" Batin sugi.

Adinda dan isna sudah masuk ke mobil.

Tok! Tok! Tok!

Sugi mengetuk kaca mobil

"MBA bonekanya belum di bayar...!"

Adinda baru ingat "ini mas ambil saja, sisa uangnya.." ucap adinda sambil menyodorkan kartu atm, kemudian pergi dengan mobilnya.

"Cih, emang pemuda kere boneka lowakan saja minta di bayar.." batin isna.

Tatapan isna tidak sengaja melirik ke samping toko sugi. Mata isna menyipit ketika melihat golok yang patah di atas tanah.

"Golok itu...!!! Mirip dengan golok setan dirman...!!! Tidak mungkin pasti aku salah lihat, tidak mungkin pemilik toko kumuh ini adalah tuan sakti tidak terkalahkan yang di maksud tugimen. Dia! hanya manusia biasa." Ucap isna benaknya penuh dengan kebingungan, mana mungkin pemuda biasa di depanya ini adalah tuan sakti tidak terkalahkan yang di maksud tugimen. isna bisa merasakan bahwa sugi hanya manusia biasa, bahkan isna sangat sangat yakin bisa membunuh sugi hanya dengan satu kali tamparan saja.

Sugi menerimanya, kemudian melirik kartu atm itu di atas kartu itu juga ada pinnya.

Sugi mengakat bahunya dengan ekspreksi cuek, kemudian masuk kembali ke dalam tokonya. Ia tidak perlu ikut Campur urusan orang kaya, yang penting bonekanya di bayar.

"Kira kira uang di kartu ini ada berapa yah..?" Gumam sugi.

"Cek ah, siapa tahu isinya 10 juta, merekakan orang kaya! tadi mereka juga bilang sisanya ambil aja. Mayan.."

Sugi kemudian mandi, rencanaya ia akan menuju ke atm, untuk mengecek kartu yang di berikan adinda.

Setelah beberapa menit mandi, sugi sudah siap dan berpakaian rapih.

Sugi kemudian keluar dari tokonya, kemudian mengunci pintu tokonya.

Sugi pergi ke atm untuk melihat uang yang di berikan adinda. "Semoga isinya banyak..!" Gumam sugi.

Waktu berjalan. Cepat akhirnya sugi sampai di atm setelah mengantri beberapa menit dia langsung Masuk dan mengecek kartu atmnya.

Mata sugi terbelalak bahkan matanya sampai mau keluar, mulutnya terbuka sangat lebar.

"AKU KAYA.....!!!" teriak sugi bagaikan orang gila, ketika melihat saldo kartu yang di berikan adinda berisi 100 juta.

Dengan wajah sumringah Sugi keluar dari situ. "Emmm, beli apa yah...?" Gumam sugi dengan hati yang berbunga bunga.

"Makan grombayang kayanya enak ini..! Sekali kali lah, mumpung dapat rezeki nomplok...!!"

Sugi kemudian menaiki angkot menuju jalan R.E martadinata. Di mana di jalan itu terkenal ada rumah makan yang menjual nasi grombyang yang sangat lezat.

Episodes
1 damar aby sugito
2 sesuai titahnya
3 ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4 sugi dan tikus
5 wanita berkaki busuk
6 kedatangan Sugi di toko bonekanya
7 tugimen dan boti
8 cita cita sugi
9 kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10 kakek onjoyo sih dokter ajaib
11 berita yang menggemparkan dunia bawah
12 tuan sakti tidak terkalahkan
13 isna vs dirman
14 kecelakaan
15 dirman yang malang
16 berbicara dengan dua wanita cantik
17 aku kaya
18 ikut ke Banyumanik bersama surya
19 sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20 mendongakan dagu
21 sugi dan kadal eksotis
22 Mencium kotoran kadal
23 hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24 nimas dan don
25 kedatangan gembel
26 memukuli orang gila
27 kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28 akhir dari don dan nimas
29 cerita mengerikan dari adrian
30 pergi dari Banyumanik
31 takut gak dong
32 mengobrol dengan arwah
33 rencana memanfaatkan khodam sugi
34 dua boneka buto
35 menginjak kecoak
36 kerasukan
37 pensiun dini
38 mengambil buhul pring sedapur
39 cingkrobolo, bolouputo
40 santet pocong
41 ki brotho
42 terjengkang
43 terlalu cinta
44 nenek narti yang sadar
45 sugi vs sawerlarang
46 minyak wangi bolo jiwo
47 bersin asmara menggunjang hati angela
48 cincin pintajenar
49 kedatangan badut
50 kakek tua yang ketakutan
51 rongsokan sampah
52 kena kamu
53 50 ribu
54 sugi menunjukan kesaktiannya
55 sugi menunjukan kesaktiannya 2
56 rencana merebut cincin pintajenar
57 menyerang sugi
58 serangan balik
59 serangan balik 2
60 kertas mantra dan tubuh autodifen
61 menuju rumah pak joko
62 A' sugi
63 berpapasan
64 gelandangan
65 saat kau telah mengerti
66 gagal juara
67 menantang sugi
68 meragukan sugi
69 seperti novel fiksi saja
70 angela
71 ada apa dengan diriku???
72 rencana haris
73 sebelum battle
74 sugi yang jengkel!
75 arga sang tuan muda ternama
76 ronde 1
77 tuan sugi
78 battle siter
79 merpati
80 seruling naga taksaka
81 astaga dan astaga
82 sita
Episodes

Updated 82 Episodes

1
damar aby sugito
2
sesuai titahnya
3
ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4
sugi dan tikus
5
wanita berkaki busuk
6
kedatangan Sugi di toko bonekanya
7
tugimen dan boti
8
cita cita sugi
9
kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10
kakek onjoyo sih dokter ajaib
11
berita yang menggemparkan dunia bawah
12
tuan sakti tidak terkalahkan
13
isna vs dirman
14
kecelakaan
15
dirman yang malang
16
berbicara dengan dua wanita cantik
17
aku kaya
18
ikut ke Banyumanik bersama surya
19
sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20
mendongakan dagu
21
sugi dan kadal eksotis
22
Mencium kotoran kadal
23
hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24
nimas dan don
25
kedatangan gembel
26
memukuli orang gila
27
kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28
akhir dari don dan nimas
29
cerita mengerikan dari adrian
30
pergi dari Banyumanik
31
takut gak dong
32
mengobrol dengan arwah
33
rencana memanfaatkan khodam sugi
34
dua boneka buto
35
menginjak kecoak
36
kerasukan
37
pensiun dini
38
mengambil buhul pring sedapur
39
cingkrobolo, bolouputo
40
santet pocong
41
ki brotho
42
terjengkang
43
terlalu cinta
44
nenek narti yang sadar
45
sugi vs sawerlarang
46
minyak wangi bolo jiwo
47
bersin asmara menggunjang hati angela
48
cincin pintajenar
49
kedatangan badut
50
kakek tua yang ketakutan
51
rongsokan sampah
52
kena kamu
53
50 ribu
54
sugi menunjukan kesaktiannya
55
sugi menunjukan kesaktiannya 2
56
rencana merebut cincin pintajenar
57
menyerang sugi
58
serangan balik
59
serangan balik 2
60
kertas mantra dan tubuh autodifen
61
menuju rumah pak joko
62
A' sugi
63
berpapasan
64
gelandangan
65
saat kau telah mengerti
66
gagal juara
67
menantang sugi
68
meragukan sugi
69
seperti novel fiksi saja
70
angela
71
ada apa dengan diriku???
72
rencana haris
73
sebelum battle
74
sugi yang jengkel!
75
arga sang tuan muda ternama
76
ronde 1
77
tuan sugi
78
battle siter
79
merpati
80
seruling naga taksaka
81
astaga dan astaga
82
sita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!