sesuai titahnya

Krieettttt...!!! Bunyi pintu kamar, yang di buka oleh pak kusno.

Pak kusno, dan bu farida kemudian masuk ke kamarnya.

"Kok ketukan pintunya ga kedengaran lagi pak...?" Tanya bu farida.

"Mungkin perampoknya udah pergi bu, karena kita ga bukain pintu..."

"Hufttt, ibu kira yang ketok pintu setan.."

"HIHIHIHIHI....." tawa cekikikan wanita muda, tiba tiba terdengar dari pojok kamar.

Pak kusno, dan bu farida tersentak kaget, dan menoleh ke arah pojok kamar, tepatnya di atas lemari, nampak seorang wanita dengan gaun merah darah, rambut awut awutan duduk di atas lemari, dan di tangan kananya memegang sebuah jarum, dan tangan kirinya memegang benang merah.

Ceklek...!!! Pintu kamar tiba tiba terkunci dengan sendirinya.

Wanita bergaun merah darah itu melompat, kemudian turun di depan pak kusno, dan bu farida. Pak kusno, dan bu farida saat ini menggigil ketakutan, kakinya gemetar jantungnya berapacu cepat. Ingin sekali mereka lari, atau berteriak tetapi entah kenapa tubuh mereka hanya bisa kaku dan suara hanya sampai di tenggorokan.

"Sesuai titahnya, bukam mulut mereka HIHIHIHI....." ucap wanita bergaun merah tersebut kemudian menjahit mulut pak kusno.

Pak kusno merasa sangat kesakitan, ketika jarum tajam menusuk bibirnya secara terus menerus. mukanya sampai meringis kesakitan, dan air mata terlihat di sudut kanan dan kiri matanya.

Bu farida yang melihat hal tersebut makin gemetar ketakutan, air mata sudah mengalir deras, dan membasahi pipinya. ingin sekali dia lari tetapi, karena tekanan yang tidak terlihat, membuatnya hanya bisa pasrah menunggu giliran.

***

Waktu berjalan cepat, pagi hari telah tiba. Sugi saat ini sudah bangun, dan sedang santai di singgah sana kursi panjang depan rumahnya.

Sugi mengerutkan keningnya, melihat banyak warga yang datang di rumah pak kusno dan bu farida.

"Ada apa di sana...? Ah bodo amat..." gumam sugi.

Sementara itu di rumah pak kusno, dan bu farida nampak dani anak laki laki pak kusno, Dan bu farida yang baru berumur sepuluh tahun menangis, melihat pak kusno, dan bu farida yang di kerubuni warga mencoba melepas jahitan benang merah.

Ada yang menggunting, menarik tetapi benang itu tidak bisa lepas, atau putus. benang merah itu sangat kuat padahal itu hanya benang jahit yang seharusnya sekali gunting saja sudah putus. Bahkan para warga yang mencoba melepas benang itu, sudah di banjiri Oleh keringat dingin sebesar biji jagung.

Melihat para warga tidak mampu melepas benang merah itu, Salah satu adik pak kusno yang bernama dayat menghubungi orang pintar kenalanya.

Tidak lama kemudian sebuah sepeda motor terdengar di depan rumah pak kusno, dan bu farida seorang pria tua berpakaian serba hitam turun, ia bernama ki taryudi kenalan dayat adik pak kusno.

Ki taryudi kemudian masuk ke rumah pak kusno, dan bu farida kehadiran ki taryudi langsung di sambut Meriah oleh para warga terutama dayat.

"Ki taryudi, lama tidak bertemu ki...." ucap dayat.

"Langsung saja, di mana kakakmu dan istrinya."

Para warga yang mengerubuni pak kusno, dan bu farida langsung menyingkir sedangkan ki taryudi mendekat.

Ki taryudi kemudian menyipitkan matanya, melihat benang merah yang menjahit mulut pak kusno, dan bu farida.

"Ini seperti benang biasa tidak memancarkan aura apapun, kenapa mereka tidak mampu melepaskanya..." batin ki taryudi.

Sementara sugi yang melihat seorang dukun datang, menjadi penasaran ada apa sebenarnya di rumah itu. Sugi langsung mengendap endap, dan melirik ke arah dalam.

Sugi langsung kaget ketika melihat mulut pak kusno, dan bu farida di jahit dengan benang merah. Sugi kemudian Menduga dani yang menjahitnya, tetapi segera ia tepis tidak mungkin anak seusia dani mampu menjahit mulut orang tuanya. Fikiran sugi langsung mengarah ke dayat, tetapi sugi juga tidak yakin karena dayat tidak tinggal serumah dengan pak kusno, dan bu farida.

Ki taryudi kemudian mengambil gunting, dan mencoba memutus benang jahitan yang menjahit mulut pak kusno. Tetapi tidak bisa, benang jahit tersebut seolah sangat kuat, dan tidak mau putus padahal gunting yang di gunakan ki taryudi sudah sangat tajam.

Sugi yang melihat hal tersebut mengedutkan matanya. "Motong benang aja ga bisa.." batin sugi.

Sugi mendengar salah satu bisik bisik warga.

"Kira kira siapa yah yang jahit mulut pak kusno, sama bu farida. pasti orang yang jahit mulut pak kusno sama bu farida itu bukan orang biasa, mana mungkin benang jahit ga bisa putus bahkan orang pintar panggilan dayat ga mampu mutusnya." Bisik wanita paruh baya pada temanya.

"Mungkin orang yang pernah di sakit pak kusno, atau bu farida itu ngirim dukun yang lebih kuat bu, dari orang pinter yang di panggil dayat ini buktinya dukun itu ga bisa mutusin benang itu..." balas temanya.

Nampak sugi dari balik kerumunan, menopang dagunya seolah berfikir.

"Nah.., pasti sih dayat ini sekongkol sama dukun itu, buat Morotin hartanya pak kusno pasti dukun itu sengaja ga mampu mutus benang itu, sengaja di susah susahin biar dapat bayaran gede terus di bagi dua sama dayat yang udah berhasil nipu kakaknya. emang adik laknat... pantes aja dukun sering di panggil orang pinter ternyata pinter nipu..." gumam sugi. Sugi bergumam seperti itu karena ia yakin ki taryudi sudah bersekongkol dengan dayat, dan sugi juga tidak melihat para warga yang bekerja keras memotong benang merah itu.

Sementara ki taryudi yang tidak bisa memutus benang itu tidak menyerah, mulutnya komat kamit seperti membaca mantra, kemudian kembali memotong benang jahit berwarna merah itu dengan gunting yang di pegangnya. Kembali benang tersebut tidak bisa putus.

Wajah putus asa terlihat dari raut wajah pak kusno, dan bu farida. Mereka berdua masih terbayang bayang bagaiamana wajah wanita yang menjahit mulut mereka tanpa rasa kasihan, bahkan terasa sangat senang ketika menjahit mulut mereka.

"fix ini penipuan, ini ga bisa di biarin.." batin sugi, walaupun sugi sering di hina oleh pak kusno, dan bu farida tetapi ia masih memiliki rasa simpati, ketika melihat seorang kakak yang akan di tipu oleh adiknya.

"Maaf yat, sepertinya benang ini bukan benang sembarangan..."

"Kenapa tidak bisa ki saya akan memba...."

"Sudahi drama kalian...!!" Ucap sugi sambil menghampiri ki taryudi dan dayat.

"Apa apaan kau jangan mengacau...!!!" Bentak salah satu warga.

"Siapa yang mengacau...? apa kalian ini bodoh....? bisa bisanya kalian di tipu oleh dukun gadungan ini..!!!"

Mendengar ucapan dukun gadungan ki taryudi menggertakan giginya. "Siapa yang kamu panggil dukun gadungan bocah... bahkan aku bisa membuatmu mati sekarang dengan mata melotot jika aku mau..!!!"

Episodes
1 damar aby sugito
2 sesuai titahnya
3 ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4 sugi dan tikus
5 wanita berkaki busuk
6 kedatangan Sugi di toko bonekanya
7 tugimen dan boti
8 cita cita sugi
9 kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10 kakek onjoyo sih dokter ajaib
11 berita yang menggemparkan dunia bawah
12 tuan sakti tidak terkalahkan
13 isna vs dirman
14 kecelakaan
15 dirman yang malang
16 berbicara dengan dua wanita cantik
17 aku kaya
18 ikut ke Banyumanik bersama surya
19 sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20 mendongakan dagu
21 sugi dan kadal eksotis
22 Mencium kotoran kadal
23 hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24 nimas dan don
25 kedatangan gembel
26 memukuli orang gila
27 kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28 akhir dari don dan nimas
29 cerita mengerikan dari adrian
30 pergi dari Banyumanik
31 takut gak dong
32 mengobrol dengan arwah
33 rencana memanfaatkan khodam sugi
34 dua boneka buto
35 menginjak kecoak
36 kerasukan
37 pensiun dini
38 mengambil buhul pring sedapur
39 cingkrobolo, bolouputo
40 santet pocong
41 ki brotho
42 terjengkang
43 terlalu cinta
44 nenek narti yang sadar
45 sugi vs sawerlarang
46 minyak wangi bolo jiwo
47 bersin asmara menggunjang hati angela
48 cincin pintajenar
49 kedatangan badut
50 kakek tua yang ketakutan
51 rongsokan sampah
52 kena kamu
53 50 ribu
54 sugi menunjukan kesaktiannya
55 sugi menunjukan kesaktiannya 2
56 rencana merebut cincin pintajenar
57 menyerang sugi
58 serangan balik
59 serangan balik 2
60 kertas mantra dan tubuh autodifen
61 menuju rumah pak joko
62 A' sugi
63 berpapasan
64 gelandangan
65 saat kau telah mengerti
66 gagal juara
67 menantang sugi
68 meragukan sugi
69 seperti novel fiksi saja
70 angela
71 ada apa dengan diriku???
72 rencana haris
73 sebelum battle
74 sugi yang jengkel!
75 arga sang tuan muda ternama
76 ronde 1
77 tuan sugi
78 battle siter
79 merpati
80 seruling naga taksaka
81 astaga dan astaga
82 sita
Episodes

Updated 82 Episodes

1
damar aby sugito
2
sesuai titahnya
3
ucapanya bagaikan mantra itu sendiri
4
sugi dan tikus
5
wanita berkaki busuk
6
kedatangan Sugi di toko bonekanya
7
tugimen dan boti
8
cita cita sugi
9
kaeros sih pembunuh berdarah dingin
10
kakek onjoyo sih dokter ajaib
11
berita yang menggemparkan dunia bawah
12
tuan sakti tidak terkalahkan
13
isna vs dirman
14
kecelakaan
15
dirman yang malang
16
berbicara dengan dua wanita cantik
17
aku kaya
18
ikut ke Banyumanik bersama surya
19
sugi adalah tuan sakti tidak terkalahkan itu sendiri
20
mendongakan dagu
21
sugi dan kadal eksotis
22
Mencium kotoran kadal
23
hadiah boneka murahan untuk tuan surya
24
nimas dan don
25
kedatangan gembel
26
memukuli orang gila
27
kehadiran adrian, dan kemunculan harimau putih penghuni alas saradan
28
akhir dari don dan nimas
29
cerita mengerikan dari adrian
30
pergi dari Banyumanik
31
takut gak dong
32
mengobrol dengan arwah
33
rencana memanfaatkan khodam sugi
34
dua boneka buto
35
menginjak kecoak
36
kerasukan
37
pensiun dini
38
mengambil buhul pring sedapur
39
cingkrobolo, bolouputo
40
santet pocong
41
ki brotho
42
terjengkang
43
terlalu cinta
44
nenek narti yang sadar
45
sugi vs sawerlarang
46
minyak wangi bolo jiwo
47
bersin asmara menggunjang hati angela
48
cincin pintajenar
49
kedatangan badut
50
kakek tua yang ketakutan
51
rongsokan sampah
52
kena kamu
53
50 ribu
54
sugi menunjukan kesaktiannya
55
sugi menunjukan kesaktiannya 2
56
rencana merebut cincin pintajenar
57
menyerang sugi
58
serangan balik
59
serangan balik 2
60
kertas mantra dan tubuh autodifen
61
menuju rumah pak joko
62
A' sugi
63
berpapasan
64
gelandangan
65
saat kau telah mengerti
66
gagal juara
67
menantang sugi
68
meragukan sugi
69
seperti novel fiksi saja
70
angela
71
ada apa dengan diriku???
72
rencana haris
73
sebelum battle
74
sugi yang jengkel!
75
arga sang tuan muda ternama
76
ronde 1
77
tuan sugi
78
battle siter
79
merpati
80
seruling naga taksaka
81
astaga dan astaga
82
sita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!