Bab 20. Surprise

Seorang pemuda baru saja tiba di depan rumahnya sambil membawa kantong plastik berisi aneka camilan. Saat ia membuka pintu, matanya membelalak kaget. Di dalam, kedua orang tuanya sudah berdiri dengan senyum lebar, siap memberikan kejutan.

"Mama! Ayah!" serunya penuh kegembiraan.

Tanpa menunggu lama, sepasang suami-istri itu segera memeluk anak mereka dengan erat.

"Kapan kalian datang? Kenapa enggak ngabarin aku dulu?" tanya Rehan, masih terkejut.

"Kalau dikasih tahu duluan, namanya bukan kejutan dong," jawab Andira sambil tersenyum.

Dinda dan Reza pun ikut masuk ke dalam rumah, membawa aura kebahagiaan.

"Jadi, mama dan tante Dinda sudah merencanakan ini semua?" Rehan mulai memahami situasinya.

"Iya, memangnya Rehan enggak kangen sama mama?" goda Andira.

"Tentu saja kangen!" Rehan memeluk ibunya dengan erat.

"Kalau sama ayah?" tanya Rakha pura-pura cemberut.

"Kangen juga, dong!" Rehan melepaskan pelukan ibunya lalu beralih memeluk ayahnya.

"Kak Andira, Kak Rakha, yuk kita makan dulu. Sudah lama kita enggak makan bersama," ajak Dinda.

Saat tiba di meja makan, Andira tercengang melihat banyaknya hidangan yang tersaji.

"Dinda, kamu masak sebanyak ini?" tanyanya.

"Iya, aku masak makanan kesukaan Kak Andira dan Kak Rakha," jawab Dinda dengan bangga.

Andira tersenyum, lalu mengucapkan terima kasih. Namun, Dinda dan Reza tampak saling pandang, seolah menyimpan sesuatu.

"Kami juga punya kejutan buat kalian," ucap Reza tiba-tiba, membuat Andira dan Rakha penasaran.

"Apa itu?" tanya Rakha antusias.

Dinda mengeluarkan sebuah kotak kecil yang dihiasi pita manis di bagian tengahnya.

"Apa isinya?" Andira mulai tak sabar.

"Buka saja," ujar Dinda penuh arti.

Perlahan, Andira membuka kotak itu. Begitu melihat isinya, ia terkejut—sebuah test pack dengan dua garis merah dan foto USG tersimpan di dalamnya.

"Dinda... kamu hamil?" tanyanya dengan mata berbinar.

Dinda mengangguk kecil, lalu Andira langsung memeluknya dengan penuh haru.

"Selamat, Reza! Sebentar lagi kamu akan jadi ayah!" ucap Rakha sambil menepuk bahu Reza.

"Jadi enggak sabar deh, sebentar lagi kalian akan jadi orang tua, dan aku bakal punya keponakan yang lucu!" seru Andira penuh semangat sambil mengelus perut Dinda.

"Sayang, yuk kita makan. Nanti makanannya keburu dingin," ajak Rakha kepada Andira.

Selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga. Rakha dan Andira memberi kabar bahwa mereka akan menetap sementara di kota ini untuk mengurus pekerjaan. Rehan tampak sangat senang mendengarnya.

"Rehan, bagaimana sekolah dan hafalanmu?" tanya Rakha.

"Baik, Yah, enggak ada masalah sama sekali," jawab Rehan penuh percaya diri.

"Sayang, aku mau istirahat dulu ke kamar, ya," ucap Andira kepada suaminya.

"Oke, istirahat yang cukup," jawab Rakha.

Sementara itu, Reza yang duduk di ruang keluarga tiba-tiba merasa ponselnya bergetar. Ketika ia melihat layar, nama "Aluna" muncul sebagai penelpon.

Tanpa ingin menarik perhatian siapa pun, ia segera keluar rumah untuk mengangkat telepon.

"Aku lagi sibuk. Kenapa kamu telepon?" tanyanya dengan suara pelan.

"Aku mau minta uang buat jajan," jawab Aluna di seberang sana.

"Kan, kemarin aku sudah kasih. Sekarang aku enggak pegang uang cash."

"Aku enggak peduli! Pokoknya, kamu harus kirim uang ke aku sekarang juga. Kalau enggak, aku bakal datang ke rumah Dinda!" ancam Aluna.

Reza langsung panik. Ia tidak ingin Dinda, apalagi keluarga istrinya, mengetahui bahwa ia masih menjalin hubungan dengan Aluna.

"Oke, aku transfer sekarang," jawabnya cepat.

"Nah, gitu dong. Dari tadi!" Aluna tertawa kecil, lalu menutup telepon.

Tanpa pikir panjang, Reza segera mentransfer sejumlah uang ke rekening Aluna.

Saat kembali ke dalam rumah, ia melihat Dinda sedang menonton TV sendirian.

"Mas, kamu dari mana?" tanya Dinda curiga.

"Oh, tadi aku keluar sebentar. Mengangkat telepon dari asisten kantor," jawabnya berusaha tenang.

"Sayang, aku harus ke kantor sebentar. Mungkin malam ini aku lembur. Jangan tunggu aku pulang, ya."

Dinda mengangguk. Reza lalu mengambil jasnya, mencium kening istrinya, dan segera pergi.

Sementara itu, di tempat lain, Aluna masih merasa kesal setelah mengusir Airilia tadi siang.

Untuk menghibur dirinya, ia menelpon Reza untuk meminta uang jajan. Setelah menunggu beberapa saat, ponselnya bergetar menandakan adanya notifikasi masuk.

"Yes! Akhirnya aku bisa belanja," serunya senang ketika melihat saldo rekeningnya bertambah lima juta rupiah.

Ia segera menelpon Renata untuk menemaninya makan malam.

"Ren, kamu di mana?" tanya Aluna saat telepon tersambung.

"Aku baru saja sampai di kost. Kenapa?"

"Kamu sibuk enggak malam ini?"

"Enggak sih. Memangnya kenapa?"

"Aku mau ajak kamu makan sushi bareng," ujar Aluna.

"Hmm... bukannya aku nolak, tapi keuangan aku lagi krisis. Ayahku belum kirim uang bulan ini," Renata mengeluh.

"Nanti aku traktir, tenang aja."

"Serius?"

"Iya, mumpung aku dapat transferan dari suami," jawab Aluna santai.

"Jam berapa?"

"Jam 7 malam. Gimana?"

"Oke, deal!"

"Sip! Nanti aku share location, ya," ujar Aluna sebelum menutup telepon.

Ia lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur sambil mengelus perutnya.

"Sabar ya, sebentar lagi kita makan sushi," ucapnya pelan kepada bayi dalam kandungannya.

Bersambung...

Episodes
1 Bab 1. AIRILIA
2 Bab 2. DO dari kampus
3 Bab 3. Dinda
4 Bab 4. Sumi Sakit
5 Bab 5. Gilbert
6 Bab. 6 Sumi pingsan
7 Bab. 7. Dinda hamil
8 Bab 8. Putus
9 Bab 9. Aluna hamil
10 Bab 10. Mimisan
11 Bab 11. Aluna pulang
12 Bab 12. Reza datang
13 Bab 13. Persiapan pernikahan
14 Bab 14. Menikah siri
15 Bab 15. Rumah sakit
16 Bab 16. Kanker darah
17 Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18 Bab 18. Rujak Mangga
19 Bab 19. Menemui Aluna
20 Bab 20. Surprise
21 Bab 21. Kecelakaan
22 Bab 22. Aku bukan pembunuh
23 Bab 23. Diusir dari rumah
24 Bab 24. Acara empat bulanan
25 Bab 25 Andini
26 Bab 26. Air Doa
27 Bab 27. Menemukan surat dan atm
28 Bab 28. Kedatangan pak RT
29 Bab 29. Selembar photo
30 Bab 30. Pindah Rumah
31 Bab 31. pembantu
32 Bab 32. Rumah sakit jiwa
33 Bab 33. Rakha Marah
34 Bab 34. Andira Kabur
35 Bab 35. Rakha minta maaf
36 Bab 36. Andira pulang
37 Bab 37. Menemukan petunjuk
38 Bab 38. Reza pusing
39 Bab 39. Rencana licik Aluna
40 Bab 40. Permintaan Airilia
41 Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42 Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43 Bab 43. Aira Maharani
44 Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45 Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46 Bab 46. Bertemu Renata
47 Bab 47. Andini atau Andira
48 Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49 Bab 49. Ide Andira
50 Bab 50. Aluna Kerja
51 Bab 51. Rehan Cemburu
52 Bab 52. Membujuk Dinda
53 Bab 53. Rencana Licik Nadine
54 Bab 54. Aiza Nadhira
55 Bab 55. Andira Curiga
56 Bab 56. Rakha pulang
57 Bab 57. Wisuda
58 Bab 58. Kebun Binatang
59 Bab 59. Kembali Pulang
60 Bab 60. Keysa Calista
61 Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62 Bab 62. Aira sakit
63 Bab. 63 Andira mencari tahu
64 Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65 Bab 65. Magang
66 Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67 Bab 67. Reza disekap Dion
68 Bab 68. Pantai
69 Bab 69. Mencari Aluna
70 Bab 70. Aluna pulang kampung
71 Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72 Bab 72. Luekimia
73 Bab 73. Makan Malam
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1. AIRILIA
2
Bab 2. DO dari kampus
3
Bab 3. Dinda
4
Bab 4. Sumi Sakit
5
Bab 5. Gilbert
6
Bab. 6 Sumi pingsan
7
Bab. 7. Dinda hamil
8
Bab 8. Putus
9
Bab 9. Aluna hamil
10
Bab 10. Mimisan
11
Bab 11. Aluna pulang
12
Bab 12. Reza datang
13
Bab 13. Persiapan pernikahan
14
Bab 14. Menikah siri
15
Bab 15. Rumah sakit
16
Bab 16. Kanker darah
17
Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18
Bab 18. Rujak Mangga
19
Bab 19. Menemui Aluna
20
Bab 20. Surprise
21
Bab 21. Kecelakaan
22
Bab 22. Aku bukan pembunuh
23
Bab 23. Diusir dari rumah
24
Bab 24. Acara empat bulanan
25
Bab 25 Andini
26
Bab 26. Air Doa
27
Bab 27. Menemukan surat dan atm
28
Bab 28. Kedatangan pak RT
29
Bab 29. Selembar photo
30
Bab 30. Pindah Rumah
31
Bab 31. pembantu
32
Bab 32. Rumah sakit jiwa
33
Bab 33. Rakha Marah
34
Bab 34. Andira Kabur
35
Bab 35. Rakha minta maaf
36
Bab 36. Andira pulang
37
Bab 37. Menemukan petunjuk
38
Bab 38. Reza pusing
39
Bab 39. Rencana licik Aluna
40
Bab 40. Permintaan Airilia
41
Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42
Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43
Bab 43. Aira Maharani
44
Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45
Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46
Bab 46. Bertemu Renata
47
Bab 47. Andini atau Andira
48
Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49
Bab 49. Ide Andira
50
Bab 50. Aluna Kerja
51
Bab 51. Rehan Cemburu
52
Bab 52. Membujuk Dinda
53
Bab 53. Rencana Licik Nadine
54
Bab 54. Aiza Nadhira
55
Bab 55. Andira Curiga
56
Bab 56. Rakha pulang
57
Bab 57. Wisuda
58
Bab 58. Kebun Binatang
59
Bab 59. Kembali Pulang
60
Bab 60. Keysa Calista
61
Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62
Bab 62. Aira sakit
63
Bab. 63 Andira mencari tahu
64
Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65
Bab 65. Magang
66
Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67
Bab 67. Reza disekap Dion
68
Bab 68. Pantai
69
Bab 69. Mencari Aluna
70
Bab 70. Aluna pulang kampung
71
Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72
Bab 72. Luekimia
73
Bab 73. Makan Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!