Bab 5. Gilbert

Setelah melaksanakan salat Subuh, Airilia keluar dari kamar menuju dapur untuk memasak. Namun, setibanya di sana, ia terkejut melihat di atas meja sudah tersedia oseng tempe kacang yang masih hangat.

"Siapa yang memasak? Apakah Ibu?" batinnya heran.

Airilia segera mencari keberadaan Sumi di seluruh rumah, tetapi tidak menemukannya. Saat ia hendak berbalik, terdengar suara pintu belakang terbuka. Tampaknya, Sumi baru saja masuk dari luar.

"Bu, dari mana? Aku nyariin Ibu. Bukannya Ibu masih sakit?" tanya Airilia khawatir.

"Ibu sudah sehat, Lia. Yuk, kita makan," jawab Sumi sambil mengambilkan piring nasi untuk Airilia.

"Alhamdulillah, kalau Ibu sudah sehat. Tapi Ibu dari mana tadi? Aku cari-cari, kok enggak ada?"

"Ibu tadi ke rumah Bibi Asih. Mau pinjam telepon untuk menelepon Aluna, tapi ternyata pulsanya habis," jelas Sumi.

"Nanti pulang sekolah aku isikan pulsa Bibi Asih, biar aku saja yang telepon Kak Luna. Ibu di rumah istirahat saja, ya," kata Airilia lembut.

Sumi mengangguk kecil.

"Bu, aku siap-siap dulu, ya," ujar Airilia sebelum meninggalkan ibunya yang masih duduk di meja makan.

Setelah mengenakan seragam sekolah, Airilia kembali menemui Sumi untuk berpamitan.

"Bu, aku berangkat sekolah dulu." Ia mencium tangan ibunya dengan penuh hormat.

"Lia, tunggu dulu," panggil Sumi.

"Ada apa, Bu?"

"Ibu minta tolong, setelah pulang sekolah, belikan kue donat, ya," kata Sumi sambil menyerahkan uang Rp15.000 kepada putrinya.

"Iya, Bu. Ibu jangan terlalu capek, ya. Lebih baik istirahat dulu. Lia enggak mau Ibu sakit lagi," ujar Airilia khawatir.

Sumi tersenyum, lalu mengecup kening Airilia.

"Hati-hati di jalan, Nak."

---

Saat tiba di depan gerbang SMA, bel masuk berbunyi. Airilia berlari kecil menuju kelasnya, takut terkena razia oleh petugas sekolah yang sedang berjaga.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Ibu Ami, wali kelas 3 IPA.

"Selamat pagi, Bu," serempak siswa menjawab.

"Sebelum kita mulai pelajaran, hari ini kita kedatangan murid baru di kelas 3 IPA. Silakan masuk," ujar Ibu Ami.

Seorang anak laki-laki berjaket hoodie hitam memasuki kelas dengan tas tergantung di punggungnya.

"Silakan perkenalkan diri," kata Ibu Ami.

"Halo semuanya, perkenalkan, nama aku Gilbert," katanya dengan suara santai.

Ibu Ami tersenyum dan menjelaskan, "Gilbert ini sebelumnya menjalani homeschooling sejak kecil. Berhubung sebentar lagi ujian, dia akan bergabung dengan kalian di kelas ini."

"Enggak ganteng sih, tapi lumayanlah," bisik Jasmine, ketua kelas.

"Lumayan tuh, dijadikan pelarian doang," sahut Giselle bercanda.

"Ha ha ha..." Seisi kelas tertawa mendengar celotehan Giselle, kecuali Airilia yang tetap fokus dengan bukunya.

"Kebetulan, kursi kosong hanya ada di sebelah Airilia. Jadi, Gilbert, silakan duduk di sana," kata Ibu Ami.

Gilbert mengangguk dan berjalan menuju bangku kosong di samping Airilia.

"Oke, anak-anak, buka buku kalian halaman 34. Kerjakan soal nomor 1 sampai 5 di kertas selembar. Jika sudah selesai, kumpulkan kepada ketua kelas," instruksi Ibu Ami.

"Baik, Bu," jawab para siswa serempak.

---

Di kantin sekolah, Airilia sibuk membantu Bibi Darmi mencuci piring kotor.

"Lia, tolong antarkan pesanan ini ke meja paling ujung," pinta Bibi Darmi.

Airilia mengangguk dan segera membawa nampan berisi nasi goreng serta segelas es jeruk.

Saat ia tiba di meja tujuan, seorang siswa menatapnya.

"Eh, kamu yang duduk di sebelah aku di kelas, kan?" ujar Gilbert.

Airilia terkejut melihat siapa yang memesan makanan itu. Tanpa berkata apa-apa, ia hanya menaruh pesanan di meja dan segera berbalik pergi.

"Boleh kenalan? Nama aku Gilbert," ujar Gilbert, tersenyum ramah.

Namun, Airilia tetap diam dan berlalu begitu saja.

"Siapa perempuan itu? Kok bikin aku penasaran?" batin Gilbert sambil menatap punggung Airilia yang semakin menjauh.

---

Sementara itu, di Restoran Bintang, sepasang kekasih, Aluna dan Reza, sedang makan siang. Mereka memesan udang asam manis, ayam bakar, dan dua gelas es jeruk.

"Sayang, kapan sih kamu nikahin aku? Udah lama loh kita pacaran. Dinda juga tahu kalau aku dan kamu ada hubungan," tanya Aluna manja.

Reza menghela napas. "Sabar aja dulu. Sebelum aku mendapatkan semua harta Dinda. Kamu kan tahu, aku kerja di perusahaan ayahnya."

Aluna langsung cemberut, selera makannya seketika hilang mendengar jawaban Reza yang lebih mementingkan harta.

Melihat wajah Aluna yang merengut, Reza tersenyum lalu berkata, "Bagaimana kalau kita belanja baju, tas, dan skincare yang kamu mau?"

"Benar, Sayang?" Mata Aluna berbinar.

Reza mengangguk. Aluna yang awalnya kesal kini kembali ceria.

"Oke, habiskan dulu makanan ini," kata Reza sambil menyuap makanannya.

Setelah beberapa saat, Aluna mengeluarkan secarik kertas kecil dan menyerahkannya kepada Reza.

"Sayang, tolong isikan aku kuota dong, ke nomor ini," pintanya.

Reza melirik kertas itu. "Nomor siapa ini?"

"Itu nomor Bibi aku," jawab Aluna santai.

Tanpa banyak tanya, Reza mengambil kertas tersebut dan menyimpannya.

Setelah selesai makan, Reza membawa Aluna ke sebuah mal di Banjar. Wajah Aluna penuh kegembiraan saat ia bisa membeli baju dan tas yang selama ini ia impikan.

"Terima kasih, Sayang," ucapnya riang.

Reza mengangguk, lalu mengecup kening Aluna.

"Tapi, semua ini enggak gratis," bisiknya sambil menatap tajam. "Kamu harus bayar pakai tubuh kamu. Gimana?"

Aluna sempat terdiam, lalu tersenyum menggoda. "Oke. Tapi di mana? Aku enggak mau di kost, takut ketahuan Ibu Kost yang super galak itu."

"Tenang, aku punya tempat baru," jawab Reza penuh percaya diri.

Aluna mengangguk setuju.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Madison UwU

Madison UwU

Menyentuh

2025-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. AIRILIA
2 Bab 2. DO dari kampus
3 Bab 3. Dinda
4 Bab 4. Sumi Sakit
5 Bab 5. Gilbert
6 Bab. 6 Sumi pingsan
7 Bab. 7. Dinda hamil
8 Bab 8. Putus
9 Bab 9. Aluna hamil
10 Bab 10. Mimisan
11 Bab 11. Aluna pulang
12 Bab 12. Reza datang
13 Bab 13. Persiapan pernikahan
14 Bab 14. Menikah siri
15 Bab 15. Rumah sakit
16 Bab 16. Kanker darah
17 Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18 Bab 18. Rujak Mangga
19 Bab 19. Menemui Aluna
20 Bab 20. Surprise
21 Bab 21. Kecelakaan
22 Bab 22. Aku bukan pembunuh
23 Bab 23. Diusir dari rumah
24 Bab 24. Acara empat bulanan
25 Bab 25 Andini
26 Bab 26. Air Doa
27 Bab 27. Menemukan surat dan atm
28 Bab 28. Kedatangan pak RT
29 Bab 29. Selembar photo
30 Bab 30. Pindah Rumah
31 Bab 31. pembantu
32 Bab 32. Rumah sakit jiwa
33 Bab 33. Rakha Marah
34 Bab 34. Andira Kabur
35 Bab 35. Rakha minta maaf
36 Bab 36. Andira pulang
37 Bab 37. Menemukan petunjuk
38 Bab 38. Reza pusing
39 Bab 39. Rencana licik Aluna
40 Bab 40. Permintaan Airilia
41 Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42 Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43 Bab 43. Aira Maharani
44 Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45 Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46 Bab 46. Bertemu Renata
47 Bab 47. Andini atau Andira
48 Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49 Bab 49. Ide Andira
50 Bab 50. Aluna Kerja
51 Bab 51. Rehan Cemburu
52 Bab 52. Membujuk Dinda
53 Bab 53. Rencana Licik Nadine
54 Bab 54. Aiza Nadhira
55 Bab 55. Andira Curiga
56 Bab 56. Rakha pulang
57 Bab 57. Wisuda
58 Bab 58. Kebun Binatang
59 Bab 59. Kembali Pulang
60 Bab 60. Keysa Calista
61 Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62 Bab 62. Aira sakit
63 Bab. 63 Andira mencari tahu
64 Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65 Bab 65. Magang
66 Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67 Bab 67. Reza disekap Dion
68 Bab 68. Pantai
69 Bab 69. Mencari Aluna
70 Bab 70. Aluna pulang kampung
71 Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72 Bab 72. Luekimia
73 Bab 73. Makan Malam
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1. AIRILIA
2
Bab 2. DO dari kampus
3
Bab 3. Dinda
4
Bab 4. Sumi Sakit
5
Bab 5. Gilbert
6
Bab. 6 Sumi pingsan
7
Bab. 7. Dinda hamil
8
Bab 8. Putus
9
Bab 9. Aluna hamil
10
Bab 10. Mimisan
11
Bab 11. Aluna pulang
12
Bab 12. Reza datang
13
Bab 13. Persiapan pernikahan
14
Bab 14. Menikah siri
15
Bab 15. Rumah sakit
16
Bab 16. Kanker darah
17
Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18
Bab 18. Rujak Mangga
19
Bab 19. Menemui Aluna
20
Bab 20. Surprise
21
Bab 21. Kecelakaan
22
Bab 22. Aku bukan pembunuh
23
Bab 23. Diusir dari rumah
24
Bab 24. Acara empat bulanan
25
Bab 25 Andini
26
Bab 26. Air Doa
27
Bab 27. Menemukan surat dan atm
28
Bab 28. Kedatangan pak RT
29
Bab 29. Selembar photo
30
Bab 30. Pindah Rumah
31
Bab 31. pembantu
32
Bab 32. Rumah sakit jiwa
33
Bab 33. Rakha Marah
34
Bab 34. Andira Kabur
35
Bab 35. Rakha minta maaf
36
Bab 36. Andira pulang
37
Bab 37. Menemukan petunjuk
38
Bab 38. Reza pusing
39
Bab 39. Rencana licik Aluna
40
Bab 40. Permintaan Airilia
41
Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42
Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43
Bab 43. Aira Maharani
44
Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45
Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46
Bab 46. Bertemu Renata
47
Bab 47. Andini atau Andira
48
Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49
Bab 49. Ide Andira
50
Bab 50. Aluna Kerja
51
Bab 51. Rehan Cemburu
52
Bab 52. Membujuk Dinda
53
Bab 53. Rencana Licik Nadine
54
Bab 54. Aiza Nadhira
55
Bab 55. Andira Curiga
56
Bab 56. Rakha pulang
57
Bab 57. Wisuda
58
Bab 58. Kebun Binatang
59
Bab 59. Kembali Pulang
60
Bab 60. Keysa Calista
61
Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62
Bab 62. Aira sakit
63
Bab. 63 Andira mencari tahu
64
Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65
Bab 65. Magang
66
Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67
Bab 67. Reza disekap Dion
68
Bab 68. Pantai
69
Bab 69. Mencari Aluna
70
Bab 70. Aluna pulang kampung
71
Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72
Bab 72. Luekimia
73
Bab 73. Makan Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!