Bab 8. Putus

Setelah pulang dari klinik, Sumi hanya bisa berbaring di tempat tidur. Airilia melarangnya bekerja atau mengurus rumah agar bisa beristirahat total. Namun, Sumi mulai merasa bosan terus-menerus di dalam kamar.

Ia pun keluar dan melihat Airilia sedang menyetrika pakaian pelanggan.

"Lia, biar Ibu bantu, ya?"

Airilia menoleh dan tersenyum lembut. "Enggak usah, Bu. Ibu istirahat aja. Sebentar lagi aku selesai."

"Tapi Ibu bosan, tahu, di dalam kamar terus," keluh Sumi.

Airilia tertawa kecil. Ia senang melihat ibunya mulai membaik. "Ya udah, Ibu temani aku di sini, tapi Ibu enggak boleh pegang apa pun, ya."

Sumi mengangguk dan duduk sambil memperhatikan Airilia melipat pakaian. Hatinya dipenuhi rasa syukur.

"Ya Allah, terima kasih telah menitipkan Airilia kepadaku. Walaupun ia lahir dari rahim perempuan lain, aku sangat menyayanginya. Jika suatu hari nanti Engkau mengambilku, tolong jaga dia. Aku tak bisa hidup tanpa Airilia… tapi apakah dia bisa hidup tanpaku?"

Tiba-tiba, Airilia melihat ibunya meneteskan air mata.

"Bu… kenapa menangis? Apa Ibu kangen sama Kak Luna?" tanyanya khawatir.

Sumi menggeleng dan menghapus air matanya. "Bolehkah Ibu meminta sesuatu darimu?"

"Tentu saja, Bu. Apa pun permintaan Ibu, aku pasti mengabulkannya." Airilia menggenggam tangan ibunya erat.

Sumi menarik napas dalam. "Ibu ingin setelah lulus sekolah, kamu melanjutkan pendidikan di pondok pesantren di Banjar."

Airilia terkejut. "Bu… tapi aku enggak mau ninggalin Ibu sendiri di sini!" Air matanya jatuh.

Sumi tersenyum lembut, menghapus air mata Airilia. "Ibu enggak apa-apa sendiri di sini. Tolong, kabulkan permintaan Ibu, ya?"

"Tapi kenapa harus di sana, Bu? Di kampung ini juga ada pesantren, kan?"

"Ibu ingin kamu fokus dengan hafalanmu. Di sana banyak teman, dan pondok itu gratis untuk anak yatim."

Airilia masih ragu. Tapi melihat harapan yang terlukis di mata ibunya, akhirnya ia mengangguk pelan.

---

Pertemuan Aluna dan Reza

Sudah hampir lima belas menit Aluna menunggu di Café Kenangan, namun Reza belum juga datang. Rasa kesal mulai menjalari hatinya.

Saat ia hendak beranjak dari kursinya, matanya menangkap sosok yang baru saja memasuki kafe. Reza datang… tapi tidak sendiri. Ia menggandeng tangan Dinda.

Aluna mendecak kesal. "Sial, kenapa dia bawa perempuan itu?" gumamnya.

Reza dan Dinda berjalan mendekat. Sesampainya di meja, Dinda tersenyum manis—senyum kemenangan.

"Selamat pagi, Luna. Silakan duduk," ucapnya ramah, tapi ada nada ejekan di dalamnya.

Aluna hendak pergi, tapi Dinda cepat-cepat meraih tangannya. "Duduk," perintahnya.

Dengan enggan, Aluna duduk kembali. Matanya menatap Reza tajam. "Reza, kenapa kamu bawa Dinda ke sini?"

Reza tampak ragu. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Dinda menyela, "Kenapa? Aku ini istrinya Mas Reza. Jadi, wajar dong kalau aku ikut."

Dinda tersenyum puas, sementara Aluna mengepalkan tangannya, menahan marah. Ia menoleh ke arah Reza, menuntut penjelasan.

"Luna, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan," ucap Reza akhirnya.

Aluna tersenyum penuh harap. "Apa? Kamu ingin menikahi aku? Aku enggak masalah, kok, jadi istri kedua kamu."

Mata Dinda membelalak marah. Ia menatap Aluna tajam.

"Bukan itu," jawab Reza dengan nada serius. "Aku ingin mengakhiri hubungan kita."

Aluna terhenyak. Senyumnya langsung hilang. "Apa? Kenapa? Apa salahku, Reza?"

Dinda tertawa kecil. "Salahmu adalah mencintai suami orang," sindirnya.

Aluna menatap Reza penuh kebingungan. "Reza… jangan bercanda. Kenapa kamu menyakiti aku seperti ini? Aku enggak terima!"

"Luna, maaf. Aku enggak bisa lagi. Aku harus memilih Dinda… karena dia sedang hamil."

"APA? HAMIL?" suara Aluna meninggi.

Dinda tersenyum bangga. "Iya, aku hamil anak Mas Reza. Jadi, mulai sekarang, jauhi suamiku!"

Ia menggamit lengan Reza dan menariknya berdiri. "Ayo, Mas. Kita pulang."

Reza menoleh sekilas ke arah Aluna, lalu mengikuti Dinda keluar dari kafe.

Aluna terdiam di tempatnya. Hatinya terasa hancur. Matanya mulai berkaca-kaca sebelum akhirnya air matanya jatuh.

Dengan suara bergetar, ia berbisik, "Reza… aku sudah memberikan segalanya untukmu, termasuk kehormatanku. Dan sekarang kau membuangku begitu saja?"

Tangannya mengepal kuat. Tatapan matanya berubah dingin, penuh kebencian. "Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia. Aku akan balas dendam."

Di luar, langit tampak mendung. Hujan mulai turun, seolah ikut merasakan amarah dan kesedihan Aluna.

Tanpa peduli, Aluna melangkah keluar dari kafe, membiarkan dirinya basah kuyup di bawah derasnya hujan.

Bersambung…

Episodes
1 Bab 1. AIRILIA
2 Bab 2. DO dari kampus
3 Bab 3. Dinda
4 Bab 4. Sumi Sakit
5 Bab 5. Gilbert
6 Bab. 6 Sumi pingsan
7 Bab. 7. Dinda hamil
8 Bab 8. Putus
9 Bab 9. Aluna hamil
10 Bab 10. Mimisan
11 Bab 11. Aluna pulang
12 Bab 12. Reza datang
13 Bab 13. Persiapan pernikahan
14 Bab 14. Menikah siri
15 Bab 15. Rumah sakit
16 Bab 16. Kanker darah
17 Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18 Bab 18. Rujak Mangga
19 Bab 19. Menemui Aluna
20 Bab 20. Surprise
21 Bab 21. Kecelakaan
22 Bab 22. Aku bukan pembunuh
23 Bab 23. Diusir dari rumah
24 Bab 24. Acara empat bulanan
25 Bab 25 Andini
26 Bab 26. Air Doa
27 Bab 27. Menemukan surat dan atm
28 Bab 28. Kedatangan pak RT
29 Bab 29. Selembar photo
30 Bab 30. Pindah Rumah
31 Bab 31. pembantu
32 Bab 32. Rumah sakit jiwa
33 Bab 33. Rakha Marah
34 Bab 34. Andira Kabur
35 Bab 35. Rakha minta maaf
36 Bab 36. Andira pulang
37 Bab 37. Menemukan petunjuk
38 Bab 38. Reza pusing
39 Bab 39. Rencana licik Aluna
40 Bab 40. Permintaan Airilia
41 Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42 Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43 Bab 43. Aira Maharani
44 Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45 Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46 Bab 46. Bertemu Renata
47 Bab 47. Andini atau Andira
48 Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49 Bab 49. Ide Andira
50 Bab 50. Aluna Kerja
51 Bab 51. Rehan Cemburu
52 Bab 52. Membujuk Dinda
53 Bab 53. Rencana Licik Nadine
54 Bab 54. Aiza Nadhira
55 Bab 55. Andira Curiga
56 Bab 56. Rakha pulang
57 Bab 57. Wisuda
58 Bab 58. Kebun Binatang
59 Bab 59. Kembali Pulang
60 Bab 60. Keysa Calista
61 Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62 Bab 62. Aira sakit
63 Bab. 63 Andira mencari tahu
64 Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65 Bab 65. Magang
66 Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67 Bab 67. Reza disekap Dion
68 Bab 68. Pantai
69 Bab 69. Mencari Aluna
70 Bab 70. Aluna pulang kampung
71 Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72 Bab 72. Luekimia
73 Bab 73. Makan Malam
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1. AIRILIA
2
Bab 2. DO dari kampus
3
Bab 3. Dinda
4
Bab 4. Sumi Sakit
5
Bab 5. Gilbert
6
Bab. 6 Sumi pingsan
7
Bab. 7. Dinda hamil
8
Bab 8. Putus
9
Bab 9. Aluna hamil
10
Bab 10. Mimisan
11
Bab 11. Aluna pulang
12
Bab 12. Reza datang
13
Bab 13. Persiapan pernikahan
14
Bab 14. Menikah siri
15
Bab 15. Rumah sakit
16
Bab 16. Kanker darah
17
Bab 17. Mencari Alamat Rumah Aluna
18
Bab 18. Rujak Mangga
19
Bab 19. Menemui Aluna
20
Bab 20. Surprise
21
Bab 21. Kecelakaan
22
Bab 22. Aku bukan pembunuh
23
Bab 23. Diusir dari rumah
24
Bab 24. Acara empat bulanan
25
Bab 25 Andini
26
Bab 26. Air Doa
27
Bab 27. Menemukan surat dan atm
28
Bab 28. Kedatangan pak RT
29
Bab 29. Selembar photo
30
Bab 30. Pindah Rumah
31
Bab 31. pembantu
32
Bab 32. Rumah sakit jiwa
33
Bab 33. Rakha Marah
34
Bab 34. Andira Kabur
35
Bab 35. Rakha minta maaf
36
Bab 36. Andira pulang
37
Bab 37. Menemukan petunjuk
38
Bab 38. Reza pusing
39
Bab 39. Rencana licik Aluna
40
Bab 40. Permintaan Airilia
41
Bab 41. Rumah Aluna Dijual
42
Bab 42 Aluna Pergi Jauh
43
Bab 43. Aira Maharani
44
Bab 44. Aluna Pergi Ke Jakarta
45
Bab 45. Mila Berhenti Bekerja
46
Bab 46. Bertemu Renata
47
Bab 47. Andini atau Andira
48
Bab 48. Airilia bertemu Rakha
49
Bab 49. Ide Andira
50
Bab 50. Aluna Kerja
51
Bab 51. Rehan Cemburu
52
Bab 52. Membujuk Dinda
53
Bab 53. Rencana Licik Nadine
54
Bab 54. Aiza Nadhira
55
Bab 55. Andira Curiga
56
Bab 56. Rakha pulang
57
Bab 57. Wisuda
58
Bab 58. Kebun Binatang
59
Bab 59. Kembali Pulang
60
Bab 60. Keysa Calista
61
Bab 61. Airilia bertemu Gilbert
62
Bab 62. Aira sakit
63
Bab. 63 Andira mencari tahu
64
Bab 64. Awal kehilangan sertifikat berujung menemukan AIRILIA
65
Bab 65. Magang
66
Bab 66. Andira Bertemu Airilia
67
Bab 67. Reza disekap Dion
68
Bab 68. Pantai
69
Bab 69. Mencari Aluna
70
Bab 70. Aluna pulang kampung
71
Bab 71. Bertemu anak kecil mirip Reza
72
Bab 72. Luekimia
73
Bab 73. Makan Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!