Bab 15 Hasil pencarian Raina

Arsenio sebenarnya ingin tahu, apa yang akan Raina katakan kepadanya. namun dia juga merasa enggan, untuk berbicara saat ini dengan istrinya itu.

"Aku ingin membicarakan sesuatu, dengan mu. Apa kamu bisa meluangkan waktu mu, sebentar saja?" Raina menatap arsenio, yang berada tepat di hadapannya.

"Masuk." Arsenio pun menyuruh Raina untuk masuk, ke dalam ruangannya. dia pun berjalan terlebih dahulu, kemudian di ikuti oleh Raina.

Di dalam ruangan, Raina seketika merasakan hawa yang berubah menjadi tegang. apalagi saat ini arsenio, sedang menatapnya tajam.

"Cepat katakan. Aku memberi mu, waktu lima menit." titah arsenio dingin.

Raina mengepalkan tangan. dia pun, mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan permintaan maafnya, pada arsenio.

"A-aku minta maaf. Karena Aku sudah menuduh mu, membunuh adik ku."

Arsenio memicingkan mata, mendengar ungkapan maaf dari Raina. dia pun melihat keseriusan Raina, yang tulus.

"Kenapa, kamu berubah pikiran? Apa ada orang yang menghasut, mu?" tanya arsenio sinis.

Raina menggeleng pelan. "Tidak. Aku tahu semuanya dari adik, ku. Dia, memberitahu ku semuanya. Jadi sekali lagi, Aku minta maaf." jawab Raina tenang.

Arsenio mengernyitkan dahi, keheranan. sebab yang dia tahu, jika Fikri sudah meninggal. "Apa kamu sedang berbohong?"

Raina menggeleng pelan. dia pun mengambil ponsel Fikri dari saku bajunya, dan memberikannya pada arsenio.

"Kamu bisa melihat semuanya, di ponsel ini."

Arsenio menatap ponsel itu. tak lama kemudian, dia pun mengambilnya.

Raina bernafas lega, saat arsenio mengambil ponsel itu. dia pun segera pamit pada arsenio, untuk kembali ke kamarnya.

Di saat Raina membuka pintu. dia pun dikejutkan, dengan kehadiran Morgan yang sedang berdiri di luar.

Raina hanya tersenyum tipis dan segera pergi dari sana.

Sementara itu dengan Morgan cepat-cepat masuk, ke dalam ruangan arsenio. dia penasaran dengan apa yang sudah dilakukan, oleh arsenio dan juga Raina.

Morgan yang sudah masuk ke dalam ruangan arsenio pun, memperhatikannya. dia menghampiri arsenio dan mendekatinya.

"Apa yang sedang kamu lihat, arsen? Sepertinya, kamu sangat serius sekali." ujar Morgan.

Arsenio melirik sekilas pada Morgan. dia pun, kembali memperhatikan ponsel Fikri.

Melihat sikap arsenio, membuat Morgan mengerti. dia pun memilih duduk sembari menunggu arsenio, sampai selesai memperhatikan ponsel itu.

Beberapa menit kemudian. Arsenio pun, memberikan ponsel itu pada Morgan. dia pun meminta Morgan, untuk melihat video milik Fikri.

"Aku tidak menyangka, jika Fikri membuat video seperti ini. Tapi hal ini juga bagus, dengan begitu istri mu tidak akan menyalahkan mu atas meninggalnya, Fikri." ujar Morgan, masih menatap layar ponsel itu.

Arsenio mendelik, saat mendengar Morgan menyebutkan nama Raina dengan panggilan, istri. sungguh sayang, arsenio merasa kurang nyaman dengan hal itu.

"Aku sama sekali tidak peduli, dengan hal itu. Aku akan lebih senang, jika perempuan itu membenci ku!" papar arsenio dingin.

Morgan terdiam. Dia benar-benar tidak paham, dengan pemikiran arsenio.

"Hari ini kita, akan pergi ke kantor. Bersiap-siaplah." Arsenio pun pergi keluar dari ruangannya, meninggalkan Morgan yang menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain

"Bagaimana? Apa kamu mendapatkan informasi tentang Raina?"

Lucas yang baru saja masuk ke kamar fero, langsung di sambut dengan pertanyaan. hal itu sudah biasa bagi Lucas, selaku orang kepercayaannya fero.

"Saya sudah mendatangi tempat tinggal Raina, tuan. Namun sayang, dia sama sekali tidak ada di sana. Bahkan kami juga tidak melihat keberadaan adiknya Raina, yang tinggal di sana." jawab Lucas membungkuk hormat.

Mendengar jawaban yang tak sesuai keinginannya dari Lucas, membuat fero seketika marah. dia pun dengan kasar membanting gelas, yang berada di sampingnya.

"Kemana perginya wanita itu?! Aku harus secepatnya menemukan dia! Aku tidak akan membiarkan dia pergi, begitu saja!" ucap fero, dengan nada dingin dan penuh penekanan.

Lucas hanya terdiam, melihat kemarahan tuannya itu. hal ini sudah dia perkirakan akan terjadi, sebab dia lebih tahu bagaimana sikap fero sebenarnya.

"Fero... Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?" Terdengar seruan dari luar kamar. Merlin terlihat khawatir, saat mendengar suara benda yang pecah dari dalam kamar fero.

Fero menatap tajam ke arah pintu kamarnya. dia pun menggeram marah. "Pergi! Jangan pedulikan aku! Ini semua karena salah, mu!" teriak fero lantang.

Merlin seketika tersentak, mendengar perkataan fero. dia merasa sedih, dengan sikap putranya akhir-akhir ini kepadanya.

Dia pun memutuskan untuk pergi dari sana. sebab akan percuma, jika saat ini dia menghampiri putranya itu.

"Lucas, kerahkan semua anak buah untuk mencari keberadaan Raina. Aku tidak mau tahu, bagaimana pun juga Aku harus secepatnya menemukannya!" papar fero tegas.

"Baik tuan. Saya akan segera melakukannya. Kalau begitu, saya permisi dulu."

Fero mempersilahkan Lucas, untuk pergi dari sana. dia berharap anak buahnya, akan segera menemukan keberadaan Raina secepatnya.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu, saja Raina. Aku sangat mencintai mu, maka dari itu aku akan melakukan apapun, demi menjadikan mu miliki, ku." gumam fero, penuh penekanan.

Fero benar-benar berharap, anak buahnya bisa menemukan Raina secepatnya. dengan begitu, dia bisa memiliki Raina seutuhnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini Raina melakukan pekerjaan rumah, seperti biasa. dia benar-benar tidak bisa berdiam diri saja, dan membiarkan Dila melakukan pekerjaan rumah sendirian.

"Nona, kenapa anda melakukan semua ini? Biar saya saja nona. Nanti tuan arsenio, bisa marah." Dila segera mengambil alih sapu, yang sedang di pegang oleh Raina.

Hal itu pun membuat Raina sedikit tersentak. "Tidak apa-apa, Dila. Aku sudah terbiasa, melakukan hal seperti ini. Bahkan di tempat kerja ku dulu, Aku selalu mengerjakan semuanya." papar Raina, menjelaskan.

"Saya salut pada anda, nona. Meskipun anda sudah menjadi istri tuan arsenio, tapi nona tetap mau mengerjakan ini semua." ucap Dila memuji.

Raina tersenyum tipis. "Apa kamu tahu tugas seorang istri, Dila? Di desa ku, semua istri melakukan hal sebagai mestinya seorang art. Namun yang mereka lakukan, tidak lebih untuk kepentingan keluarga mereka sendiri. Dan suami, bertanggung jawab untuk mencari nafkah."

Dila pun mengangguk paham. "Kalau boleh saya tahu, sebelumnya nona bekerja di mana?" tanyanya, hati-hati.

"Di kota x. Aku di sana bekerja sebagai art, sama seperti mu, dila." jawab raina.

Dila pun mengangguk paham. "Pasti majikan nona baik, ya?"

Raina seketika terdiam. dia pun kembali mengingat masa-masa menjadi art, di rumah fero. bahkan setiap perlakuan fero yang kurang pantas pun, harus dia ingat kembali di pikirannya.

"Nona, kenapa anda terdiam? Apa ada masalah, dengan mantan majikan nona?" Dila sedikit heran dengan perubahan sikap Raina. dia pun mencoba bertanya, untuk memastikan jika keadaan Raina baik-baik saja.

Raina tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa, Dila. Lain kali akan aku ceritakan."

Dila pun mengangguk pelan. dia mengerti, jika saat ini Raina sedang menyembunyikan sesuatu tentang masa lalunya, sebagai art. namun Dila juga tidak mau, memaksa Raina untuk menceritakan semuanya.

Di ujung tangga atas, diam-diam arsenio mendengarkan perbincangan antara Raina dan Dila. sama halnya Dila, ternyata arsenio penasaran dengan apa yang membuat sikap Raina, tiba-tiba saja berubah.

"Arsen. Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"

Terpopuler

Comments

PengGeng EN SifHa

PengGeng EN SifHa

cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏

2025-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal pertemuan
2 Bab 2 Aku rindu kakak
3 Bab 3 Mulai bekerja
4 Bab 4 Naik helikopter
5 Bab 5 Keinginan fikri
6 Bab 6 Kekejaman arsenio
7 Bab 7 Tertembaknya fikri
8 bab 8 Pernikahan Arsenio dan Raina
9 Bab 9 Kembalikan adik ku !
10 bab 10 Kesedihan Raina
11 Bab 11 Kesedihan Raina 2
12 Bab 12 pesan fikri untuk kakak
13 Bab 13 Sikap dingin arsenio
14 Bab 14 Berusaha meminta maaf
15 Bab 15 Hasil pencarian Raina
16 Bab 16 Pertemuan arsenio dan Andreas
17 Bab 17 Perjanjian pernikahan
18 Bab 18 Kesepakatan Arsenio dan Raina
19 Bab 19 Masa lalu Raina
20 Bab 20 Malam yang gagal
21 Bab 21 Bertemu dengan fero
22 Bab 22 Kekesalan arsenio
23 Bab 23 Pengakuan arsenio
24 Bab 24 Datang ke kantor arsenio
25 Bab 25 Datang ke kantor arsenio 2
26 Bab 26 Anak buah fero
27 Bab 27 Perdebatan Arsenio dan Raina
28 Bab 28 Pertikaian Arsenio dan Fero
29 Bab 29 Arsenio mulai berulah
30 Bab 30 Kedatangan Tuan johan
31 Bab 31 Kemarahan Andreas
32 Bab 32 Malam pertama Arsenio dan Raina
33 Bab 33 Pertemuan Fero dan Andreas
34 Bab 34 Drama di pagi hari
35 Bab 35 Rencana Andreas yang gagal
36 Bab 36 Terungkapnya rencana Andreas
37 Bab 37 Pergi Bersama Arsenio ke Swiss
38 Bab 38 Bertemu klien Swiss menyebalkan
39 Bab 39 Tanda merah
40 Bab 40 Kembali ke indonesia
41 Bab 41 Rencana jahat Andreas dan Fero
42 Bab 42 Pilihan sulit bagi Raina
43 Bab 43 Selamatkan Raina
44 Bab 44 Perhatian Arsenio
45 Bab 45 Kemarahan Arsenio
46 Bab 46 Antara rindu dan candu
47 Bab 47 Undangan untuk Arsenio
48 Bab 48 Kejutan di pesta
49 Bab 49 Rencana licik Joana
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Awal pertemuan
2
Bab 2 Aku rindu kakak
3
Bab 3 Mulai bekerja
4
Bab 4 Naik helikopter
5
Bab 5 Keinginan fikri
6
Bab 6 Kekejaman arsenio
7
Bab 7 Tertembaknya fikri
8
bab 8 Pernikahan Arsenio dan Raina
9
Bab 9 Kembalikan adik ku !
10
bab 10 Kesedihan Raina
11
Bab 11 Kesedihan Raina 2
12
Bab 12 pesan fikri untuk kakak
13
Bab 13 Sikap dingin arsenio
14
Bab 14 Berusaha meminta maaf
15
Bab 15 Hasil pencarian Raina
16
Bab 16 Pertemuan arsenio dan Andreas
17
Bab 17 Perjanjian pernikahan
18
Bab 18 Kesepakatan Arsenio dan Raina
19
Bab 19 Masa lalu Raina
20
Bab 20 Malam yang gagal
21
Bab 21 Bertemu dengan fero
22
Bab 22 Kekesalan arsenio
23
Bab 23 Pengakuan arsenio
24
Bab 24 Datang ke kantor arsenio
25
Bab 25 Datang ke kantor arsenio 2
26
Bab 26 Anak buah fero
27
Bab 27 Perdebatan Arsenio dan Raina
28
Bab 28 Pertikaian Arsenio dan Fero
29
Bab 29 Arsenio mulai berulah
30
Bab 30 Kedatangan Tuan johan
31
Bab 31 Kemarahan Andreas
32
Bab 32 Malam pertama Arsenio dan Raina
33
Bab 33 Pertemuan Fero dan Andreas
34
Bab 34 Drama di pagi hari
35
Bab 35 Rencana Andreas yang gagal
36
Bab 36 Terungkapnya rencana Andreas
37
Bab 37 Pergi Bersama Arsenio ke Swiss
38
Bab 38 Bertemu klien Swiss menyebalkan
39
Bab 39 Tanda merah
40
Bab 40 Kembali ke indonesia
41
Bab 41 Rencana jahat Andreas dan Fero
42
Bab 42 Pilihan sulit bagi Raina
43
Bab 43 Selamatkan Raina
44
Bab 44 Perhatian Arsenio
45
Bab 45 Kemarahan Arsenio
46
Bab 46 Antara rindu dan candu
47
Bab 47 Undangan untuk Arsenio
48
Bab 48 Kejutan di pesta
49
Bab 49 Rencana licik Joana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!