bab 10 Kesedihan Raina

Arsenio masuk ke dalam, kamar Raina. dia pun menghampiri jendela kamar. dan benar saja, Raina terlihat bergelantungan pada tirai. arsenio yang di bantu, oleh beberapa anak buahnya menarik tirai itu dengan kuat, dan membuat Raina kembali ke kamar itu.

"Biarkan aku pergi! Kalian tidak bisa menahan, ku!" Rania berteriak, saat arsenio berhasil menangkapnya.

Anak buah arsenio keluar, dari kamar itu. kini hanya tinggal dirinya dan Raina, yang berada di sana.

"Biarkan aku pergi. Aku mohon.... " Raina mencoba memohon kembali, berharap arsenio mau membebaskannya.

"Diam!" bentak, arsenio marah.

Raina seketika terdiam, saat pertama kalinya melihat arsenio yang begitu marah. dia tidak menyangka, jika di balik sikap dinginnya, tersimpan kemarahan yang amat besar.

"Jika kamu mencoba, untuk melarikan diri dari sini. Jangan harap, kamu dapat melihat rumah dan makam keluarga mu lagi! Karena, saat ini juga aku akan meratakan semuanya, tanpa tersisa sedikit pun! " ucap Arsenio menatap tajam, pada Raina.

Raina seketika terdiam, saat mendengar ancaman dari arsenio. dia tidak ingin, rumah peninggalan orang tuanya di hancurkan, begitu saja. apalagi dengan makam keluarganya, dia tidak akan memaafkan dirinya jika semua itu terjadi.

"Lebih baik, sekarang kamu diam dan jangan membuat keributan. Ingat, sekali lagi kamu mencoba lari dari sini. Aku tidak akan segan-segan, melakukan apa yang sudah aku katakan tadi!" ucap arsenio, penuh penekanan. setelah itu, dia pun pergi meninggalkan Raina sendirian, di kamar itu.

Raina menjatuhkan diri, di lantai. tangisannya seketika pecah, meratapi hidupnya sekarang ini. kini dia tidak mempunyai siapa-siapa lagi, kecuali suami yang tidak dia kenal bahkan, terlihat sangat kejam. Raina hanya bisa berharap, semoga laki-laki yang menjadi suaminya itu dapat memberikan kebahagiaan padanya. meskipun, dia rasa tidak mungkin.

Malam hari...

Seorang pelayan, mengetuk pintu kamar Raina. namun tidak terdengar sahutan, dari dalam. pelayan itu meminta izin, untuk masuk ke sana.

"Permisi nona, saya membawakan makan malam untuk anda." ucapnya sopan.

Tidak ada sahutan dari Raina. pelayan itu pun, menghampiri Raina yang ternyata sedang tertidur.

"Nona, bangun. Sebaiknya, anda makan malam dulu." Pelayan itu pun, menepuk pundak Raina.

Raina yang merasa terusik pun, membuka matanya. "Siapa kamu?!" Raina yang terkejut pun, menjauhkan diri dari pelayan itu.

Pelayan tersenyum. "Maaf nona, saya sudah masuk ke kamar anda. Tadi saya, sudah mencoba memanggil anda. Tapi tidak ada sahutan. Sehingga, saya memutuskan untuk masuk, ke sini." ujarnya tegas.

Raina terdiam, kini tatapannya beralih pada nampan yang di bawa oleh pelayan itu. hal itu pun, di sadari oleh pelayan itu.

"Saya di suruh tuan arsenio, untuk mengantarkan makanan ini." Pelayan pun, memberitahu maksud kedatangannya, seakan tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Raina.

Raina memalingkan wajahnya. "Bawa saja makan itu. Aku tidak lapar!" ucapnya dingin.

Pelayan itu hanya tersenyum tipis. dia tidak mendengarkan perkataan Raina, dan menyimpan nampan itu di atas meja. setelah itu pelayan pamit pergi, meninggalkan Raina yang sama sekali tidak melihat ke arahnya.

Raina menghela nafas kasar, setelah melihat pelayan itu keluar dari sana. dia pun turun dari ranjang, dan memutuskan untuk membersihkan diri. hatinya sangat lelah, namun dia juga tidak bisa selamanya seperti ini. Raina pun memilih berendam, berharap beban hati dan pikirannya perlahan berkurang.

(Di ruang makan)

"Apa dia memakan makanannya," tanya arsenio pada pelayan, yang mengantarkan makanan untuk Raina.

Pelayan menundukkan kepala. "Maaf tuan. Nona Raina menolak makanan, yang saya bawa. Tapi saya sudah menyimpan makanan itu, di atas meja," jawabnya tegas.

Arsenio menghela nafas. "Pergilah." ucapnya dingin.

Arsenio kembali merenung, memikirkan kehidupannya yang terasa rumit setelah kehadiran Raina. dia harus mencari cara, supaya Raina dapat tinggal di sana dengan nyaman.

"Apa kita akan berangkat sekarang, arsen?" Morgan tiba-tiba saja, menghampiri arsenio.

Arsenio melirik sekilas. " Kita berangkat hari ini," jawabnya tegas.

Morgan pun mengangguk pelan, kemudian pergi dari sana untuk mempersiapkan kebutuhan, selama mereka pergi ke luar negeri.

Arsenio pun melangkahkan kaki menuju, ke kamarnya. saat melewati kamar Raina, arsenio melirik sekilas ke arah pintu itu. suasana di dalam sangat sepi, bahkan arsenio tidak mendengar suara apapun di dalam sana. dia pun melanjutkan lagi langkahnya, menuju ke kamarnya.

Di kamar Raina

Setelah membersihkan diri, Raina segera memakai baju. dia pun memutuskan untuk, duduk kembali di ranjang. bahkan Raina sama sekali, tidak menyentuh makanan yang sudah di siapkan oleh pelayan tadi. tidak ada keinginan dari Raina untuk memakan makanan itu. bahkan untuk memoles wajahnya saja, dia merasa enggan.

Cklek

Pintu kamar Raina terbuka. Arsenio pun, masuk dan menghampiri Raina.

Saat tahu, siapa yang masuk ke dalam kamarnya. Raina sontak terkejut, sebab dia mengira jika yang masuk ke dalam kamarnya adalah pelayan tadi.

"Kenapa kamu tidak makan?" Arsenio melirik sekilas, pada makanan di atas meja yang masih utuh.

Raina memalingkan wajahnya. "Aku tidak lapar!" jawabnya dingin, bahkan singkat.

Arsenio menatap tajam Raina. "Jika itu kemauan mu, tidak masalah. Aku harap, kamu tidak membuat lagi kekacauan di sini." balasnya, dingin.

Setelah mengatakan hal itu arsenio pun, segera keluar dari kamar Raina. dia sebenarnya ingin mengatakan, bahwa dirinya akan pergi cukup lama ke luar negeri. namun semua itu dia urungkan, karena melihat sikap Raina yang masih sama membuatnya memilih, untuk diam saja.

Kali ini, arsenio harus pergi ke Brazil untuk mengantarkan pesanan senjata, yang di pesan oleh salah satu pelanggannya. dia akan tinggal di sana cukup lama, sebab memberikan senjata pada pelanggannya memang tidak semudah itu.

Setelah Arsenio benar-benar pergi dari kamarnya, Raina kembali menangis. semakin sering bertemu dengan arsenio, maka semakin sakit hatinya. sebab, saat melihat arsenio, Raina selalu membayangkan bagaimana menderitanya fikri saat itu.

"Fikri. Sebenarnya ada hubungan apa, kamu dengan laki-laki kejam itu? Kenapa kamu memilih dia, sebagai suami kakak?" ucap Raina, terisak.

*

*

*

Pukul 02.00

Arsenio sedang berdiri, di atas gedung rumahnya. dia terlihat sedang menunggu sesuatu. tak berselang lama, sebuah helikopter pun tiba di sana dan mendarat. arsenio dan Morgan pun, masuk ke dalam helikopter dengan di temani lima buah anak buahnya.

"Apa kamu yakin, meninggalkannya sendiri di sini?" Morgan menatap arsenio, yang terlihat memperhatikan ke luar jendela.

"Aku yakin," jawab arsenio acuh.

Morgan mengangguk pelan. tak lama kemudian pesawat helikopter pun, kembali terbang meninggalkan gedung mewah milik arsenio.

*

*

*

Di kamar Raina

"Fikri, jangan tinggalkan kakak." ucap Raina, bermimpi. "Kakak tidak mau di sini, fikri! Biarkan kakak ikut bersama mu...!" racau Raina, saat bermimpi buruk.

Episodes
1 Bab 1 Awal pertemuan
2 Bab 2 Aku rindu kakak
3 Bab 3 Mulai bekerja
4 Bab 4 Naik helikopter
5 Bab 5 Keinginan fikri
6 Bab 6 Kekejaman arsenio
7 Bab 7 Tertembaknya fikri
8 bab 8 Pernikahan Arsenio dan Raina
9 Bab 9 Kembalikan adik ku !
10 bab 10 Kesedihan Raina
11 Bab 11 Kesedihan Raina 2
12 Bab 12 pesan fikri untuk kakak
13 Bab 13 Sikap dingin arsenio
14 Bab 14 Berusaha meminta maaf
15 Bab 15 Hasil pencarian Raina
16 Bab 16 Pertemuan arsenio dan Andreas
17 Bab 17 Perjanjian pernikahan
18 Bab 18 Kesepakatan Arsenio dan Raina
19 Bab 19 Masa lalu Raina
20 Bab 20 Malam yang gagal
21 Bab 21 Bertemu dengan fero
22 Bab 22 Kekesalan arsenio
23 Bab 23 Pengakuan arsenio
24 Bab 24 Datang ke kantor arsenio
25 Bab 25 Datang ke kantor arsenio 2
26 Bab 26 Anak buah fero
27 Bab 27 Perdebatan Arsenio dan Raina
28 Bab 28 Pertikaian Arsenio dan Fero
29 Bab 29 Arsenio mulai berulah
30 Bab 30 Kedatangan Tuan johan
31 Bab 31 Kemarahan Andreas
32 Bab 32 Malam pertama Arsenio dan Raina
33 Bab 33 Pertemuan Fero dan Andreas
34 Bab 34 Drama di pagi hari
35 Bab 35 Rencana Andreas yang gagal
36 Bab 36 Terungkapnya rencana Andreas
37 Bab 37 Pergi Bersama Arsenio ke Swiss
38 Bab 38 Bertemu klien Swiss menyebalkan
39 Bab 39 Tanda merah
40 Bab 40 Kembali ke indonesia
41 Bab 41 Rencana jahat Andreas dan Fero
42 Bab 42 Pilihan sulit bagi Raina
43 Bab 43 Selamatkan Raina
44 Bab 44 Perhatian Arsenio
45 Bab 45 Kemarahan Arsenio
46 Bab 46 Antara rindu dan candu
47 Bab 47 Undangan untuk Arsenio
48 Bab 48 Kejutan di pesta
49 Bab 49 Rencana licik Joana
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Awal pertemuan
2
Bab 2 Aku rindu kakak
3
Bab 3 Mulai bekerja
4
Bab 4 Naik helikopter
5
Bab 5 Keinginan fikri
6
Bab 6 Kekejaman arsenio
7
Bab 7 Tertembaknya fikri
8
bab 8 Pernikahan Arsenio dan Raina
9
Bab 9 Kembalikan adik ku !
10
bab 10 Kesedihan Raina
11
Bab 11 Kesedihan Raina 2
12
Bab 12 pesan fikri untuk kakak
13
Bab 13 Sikap dingin arsenio
14
Bab 14 Berusaha meminta maaf
15
Bab 15 Hasil pencarian Raina
16
Bab 16 Pertemuan arsenio dan Andreas
17
Bab 17 Perjanjian pernikahan
18
Bab 18 Kesepakatan Arsenio dan Raina
19
Bab 19 Masa lalu Raina
20
Bab 20 Malam yang gagal
21
Bab 21 Bertemu dengan fero
22
Bab 22 Kekesalan arsenio
23
Bab 23 Pengakuan arsenio
24
Bab 24 Datang ke kantor arsenio
25
Bab 25 Datang ke kantor arsenio 2
26
Bab 26 Anak buah fero
27
Bab 27 Perdebatan Arsenio dan Raina
28
Bab 28 Pertikaian Arsenio dan Fero
29
Bab 29 Arsenio mulai berulah
30
Bab 30 Kedatangan Tuan johan
31
Bab 31 Kemarahan Andreas
32
Bab 32 Malam pertama Arsenio dan Raina
33
Bab 33 Pertemuan Fero dan Andreas
34
Bab 34 Drama di pagi hari
35
Bab 35 Rencana Andreas yang gagal
36
Bab 36 Terungkapnya rencana Andreas
37
Bab 37 Pergi Bersama Arsenio ke Swiss
38
Bab 38 Bertemu klien Swiss menyebalkan
39
Bab 39 Tanda merah
40
Bab 40 Kembali ke indonesia
41
Bab 41 Rencana jahat Andreas dan Fero
42
Bab 42 Pilihan sulit bagi Raina
43
Bab 43 Selamatkan Raina
44
Bab 44 Perhatian Arsenio
45
Bab 45 Kemarahan Arsenio
46
Bab 46 Antara rindu dan candu
47
Bab 47 Undangan untuk Arsenio
48
Bab 48 Kejutan di pesta
49
Bab 49 Rencana licik Joana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!