Lyin duduk di kursi di taman belakang sekolah untuk menenangkan dirinya atas sikap Julian yang seenaknya. Novia menepuk bahu Lyin untuk menenangkan perasaan Lyin yang mungkin sedang kacau. Lama Novia menemani Lyin disana, sampai matahari mulai tenggelam di balik awan.
" Kurasa kita harus pergi sekarang" kata Novia membujuk.
" Iya" jawab Lyin pelan.
***
"Kau tahu malam akan datang setelah pagi berlalu dan pagi akan datang setelah malam berlalu"
"Namun perasaan tidak segampang itu, kau bahkan tidak tahu kapan dia akan datang atau pergi"
"Selamat malam pendengar setia radio Pagi Sore dalam acara musik terkeren No Music No Life di 75,8 FM, lagu sapaan malam ini untuk kamu Mungkinkah dari stinky, stay terus di 75, 8 FM"
Lyin mencuci piring bekas makan malam kelompoknya berteman radio. Lyin selalu menunggu acara kesayangannya itu disetiap malam. Lyin mengikuti alunan lagu dengan earphone, terkadang dia bernyanyi mengikuti lirik lagu, lalu diam sejenak, dan bernyanyi lagi sampai acara itu selesai.
Tap, tangan dari arah belakangnya menyentuh bahu dengan tiba-tiba. Lyin langsung menoleh sebab terkejut.
" Kalau sudah siap ayo kita pergi ke acara pertunjukan bakat" seru Novia tanpa rasa bersalah.
" Kamu saja, nanti aku menyusul"
" Ayolah, ayo" Novia menarik tangan Lyin tanpa henti sampai di kursi tempat penonton diduduki Lyin.
" Acara ini paling mengesankan Lyin, kau harus lihat. Bahkan dari berita yang aku dengar banyak kakak kelas yang menyatakan perasaannya pada adik kelas pada malam acara ini" kata Novia serius menjelaskan.
" Jadi apa kesannya Nov, cuma itu saja" balas Lyin sambil bangkit dari kursi, namun dia kembali duduk begitu matanya bertemu dengan mata Julian yang baru duduk di belakangnya.
" Kamu lihat nanti" balas Novia tidak mau kalah.
Seorang kakak kelas berambut panjang dengan pakaian modis naik ke atas panggung dengan percaya diri. Berbicara dengan lantang layaknya MC profesional. Lyin sedikit kagum dengan keberaniannya tampak jelas dari mata Lyin.
" Malam ini banyak dari teman-teman kita yang akan menampilkan penampilan terhebatnya, kalian pasti sudah tidak sabarkan. Baiklah penampilan pertama dari ketua OSIS kita Juna! beri tepuk tangan meriah"
Juna tampak keren dengan kemeja yang dia gunakan. Malam ini Juna begitu memukau semua mata, terutama para gadis yang mulai menjerit-jerit kecil. Juna menatap Lyin, Lyin tersenyum sedikit menghormati Juna yang tersenyum padanya.
Pemandangan itu tidak luput dari tatapan tajam Julian yang selalu mengikuti apapun yang dilakukan Lyin. Julian tersenyum miring menatap Juna.
" Baik malam ini saya akan menyanyikan sebuah lagu diiringi dengan gitar kesayangan saya, selamat mendengarkan"
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu sajakan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi, tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan sungguh aku cinta kamu...
" Tepuk tangan meriah dong untuk ketua OSIS kita, lagu ini berisi tentang rasa kagum pada seseorang yang kita sukai. Apa ketua OSIS sedang menyukai seseorang disana? tanya saja ya sendiri, selanjutnya menampilan tari dari anggota OSIS ! tepuk tangan lagi"
Malam semakin larut, hati Lyin juga larut dalam suasana kemeriahan acara malam ini. Lyin tidak menyadari sepasang mata tidak lepas dari dirinya sejak tadi. Dirinya yang tersenyum, tertawa, bertepuk tangan ria, serta menangis sebab mini drama di panggung diperhatikan oleh mata sang Julian.
Bunga yang sedari duduk memperhatikan Julian merasa cemburu dengan Lyin. Lyin bisa sepenuhnya mengambil perhatian Julian itu yang membuat dia kesal bukan kepalang pada Lyin yang tidak bersalah.
Semakin banyak penampilan-penampilan yang membuat Lyin terperangah. Lyin begitu takjub dengan keberanian mereka di atas panggung. Satu penampilan terakhir akan dibacakan oleh MC, jantung Lyin berdetak keras saat nama Julian disebut. Lyin seolah berfirasat bahwa Julian akan membuat ulah baru untuknya.
Julian naik ke atas panggung, suara teriakan kembali menggelegar disana-sini. Julian tampak begitu keren malam itu apalagi dengan gitar di tangannya. Julian duduk dan mendekatkan mikropon ke mulutnya.
" Aku akan menggunakan gitar kesayangan Juna untuk bernyanyi malam ini, lagu ini kunyanyikan untuk hadiah untuk seseorang yang sudah mengizinkan aku memiliki hubungan terbaik dengannya, Azuma Lyindia ini untukmu" seru Julian beraksi.
Alunan musik mulai terdengar dari petikan gitar, Julian menatap tanpa beralih ke arah Lyin. Lyin semakin tidak nyaman dan kesal tingkat dewa pada yang disebutnya monster busuk. Lagi-lagi dia menyalahkan dirinya mau menerima Julian sebagai temannya.
Banyak pasang mata mulai menatapnya, ada tatapan senang, benci, atau cemburu. Lyin menatap Julian dengan kekesalan yang luar biasa. Lyin sudah yakin Julian akan berbuat semaunya. Julian mulai bernyanyi sambil melukis senyum termanisnya di atas panggung.
*Memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu
Beruntungnya aku, dimiliki kamu...
Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi tentang kerasnya jalan hidup ini.
Kaulah bentuk terindah, dari baiknya Tuhan padaku.
Waktu tak menguraikan cantikmu, kau wanita terbaik bagiku, tolong kamu camkan itu*....
Julian mengakhiri penampilan malam itu dengan meriah. Sorak ramai penonton begitu kuat membuat Lyin terperangah sendiri. Julian tidak kunjung turun dari panggung juga membuat Lyin menduga akan terjadi kegaduhan yang lebih heboh lagi.
" Baik penampilan terakhir ini berhasil menghidupkan suasana malam ini, apa itu lagu pengakuan cinta" seru MC sambil mengarahkan mikropon ke arah Julian.
" Bagaimana menurut kalian" jawab Julian enteng tanpa peduli perasaan Lyin yang marah dan malu.
" Azuma Lyindia dimana dirimu"
Lyin bersembunyi di bawah kursi yang dikerumuni banyak orang. Menurutnya itu hal baik yang akan dilakukannya sekarang. Dia bahkan tidak bisa mengangkat wajahnya sekarang.
Lyin tidak keluar dari tempat dia bersembunyi sampai orang sudah mulai sepi. Julian yang tahu tempat dia berada sengaja menunggunya keluar sendiri dari tempat itu. Lyin bertemu mata dengan Julian begitu keluar dari persembunyiannya. Julian mendekatinya tanpa rasa bersalah.
" Apa rencanamu sebenarnya" kata Lyin ketus
" Apa aku terlihat seperti membuat rencana" jawab Julian mengejek.
" Kau masih bertanya, kau membuat orang salah paham. Kau tidak tahu"
" Memang kenapa kalau mereka salah paham"
" Aku terganggu, aku tidak suka jadi pusat perhatian dan cibiran orang, apa kau mengerti. Aku menyesal berteman denganmu. Kau tidak punya perasaan, bertindak semaumu seperti anak kecil" jawab Lyin marah.
" Kau menyesal dan aku anak kecil buatmu" jawab Julian ketus.
" Iya, memangnya kenapa. Aku sudah memohon padamu. Tolong biarkan aku sekolah dengan tenang, tapi.." Lyin tidak bisa melanjutkan kalimatnya sebab dia menahan tangisnya yang hampir pecah.
" Aku akan membuatmu lebih menyesal" jawab Julian sambil berlalu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Hadeehhh Lyin..Lyin..kamu terus saja memberontak,asal kamu tau itu akan lebih menyusahkan diri mu sendiri...🤦🤦
2022-09-01
0
jj. 5715
aku tak bisa mencerna semua ini ceritanya apa sich ini🤦♀️
2021-03-16
2
Noormaliasari
aq cuma penasaran sama si bunga sebenarnya siapa dia 🤔
2021-03-10
2