Para murid sibuk berdesakan di kantin, saling memesan makanan favorit mereka lalu melahapnya secepat mungkin sebelum bel berbunyi lagi. Julian sibuk meniup-niup bakso di depannya sambil mencari Lyin dengan ke dua matanya.
Lyin memang akan ke kantin pada jam istirahat ke dua. Julian tahu betul. Itu sebabnya dia juga datang ke kantin pada jam yang sama. Julian tersenyum miring merasa Lyin menghindarinya sekarang.
Bunga di gadis baru dengan percaya diri duduk manis di sebelah Julian. Julian menyeringai menyadari gadis pelayan itu ada di dekatnya tanpa takut. Julian tidak menoleh sedikitpun dan beranjak dari tempatnya.
tap
Tangan Julian berhasil di raih oleh gadis itu. Semua mata tertuju pada gadis yang begitu berani dengan sang Julian.
" Lepaskan tanganmu" kata Julian menahan amarahnya.
" Maaf aku tidak sengaja, begitu kau beranjak tanganku repleks meraih tanganmu" jawab Bunga asal.
" Kau pembual ulung" balas Julian kesal sambil menghempaskan tangan Bunga.
" Kau tidak mengenaliku"
" Kenapa aku harus mengenalmu"
" Kita saling kenal dan kau pura-pura tidak tahu"
" Aku tidak mengenal orang sepertimu, menjauh dariku" Kata Julian tegas dengan senyum mengejek.
Julian melangkah menjauh dari bunga yang berhasil dibuatnya kesal. Semua mata dari penjuru kantin mulai menatap Bunga dengan berbagai macam pandangan. Ada juga yang berbisik-bisik tanpa henti, menciptakan gosip baru yang akan siap menyebar kapan saja.
***
Lyin duduk di kursi paling belakang di perpustakaan. Lyin menutup bukunya lalu meletakkan kepalanya di meja. Lyin bingung bagaimana harus bersikap pada Julian nanti. Rasa takut kembali menyebar begitu saja.
Seorang duduk di samping Lyin tanpa permisi. Seketika Lyin membuka matanya dan sedikit tersenyum.
" Kau sibuk" seru Juna ramah
" Kurasa tidak, seperti yang kakak lihat"
" Ada masalah" tanya Juna menyadari kegelisahan Lyin
Lyin menggeleng ragu pada Juna.
" Aku akan membantu, jadi cari aku jika kau butuh bantuan"
" Terima kasih kak" sahut Lyin tidak enak.
Juna tidak berhenti mengajak Lyin bicara membuat Lyin sedikit melupakan Julian. Sesekali mereka tertawa bersama. Juna juga mengajari beberapa soal yang dirasa Lyin sulit untuk dipecahkan.
Mereka berjalan berdua menuju kelas, dua orang itu seketika terlihat begitu akrab dimata orang lain. Bagaimana tidak mereka saling cerita dan melempar senyum merekah tanpa henti.
" Kak sampai disini dulu, kelasku ada disana" kata Lyin menyudahi percakapan mereka.
" Oke, sampai jumpa lagi" Jawab Juna
Lyin berjalan dengan langkah ringan. Baru kali ini dia bisa terbebas dari Julian yang selalu mengganggu. Tangan kekar menarik Lyin begitu saja ke belakang kelas tanpa basa-basi. Lyin terkejut melihat Julian dihadapannya. Julian menarik tangan Lyin dengan keras, wajahnya menunjukkan ketidaksukaan pada Lyin sekarang.
" Kau menghindari ku. Kau tidak ingat apa yang kukatakan padamu, setelah merusak bajuku kau lari tidak bertanggung jawab"
" Bukan be-gitu kak, aku hanya meminta waktu" jawab Lyin takut.
" Meminta waktu untuk berduaan dengan Juna maksudmu" balas Julian asal.
" Bukan kak"
"Kau tidak akan bisa menghindari ku atau menjauh dariku, tidak akan bisa"
" Kenapa, ini hidupku. Aku yang berhak atas diriku, jadi tolong jangan paksa aku" jawab Lyin marah dengan mata memerah.
" Azuma Lyindia, aku semakin penasaran padamu. Itu salahmu membuatku penasaran"
" Maaf kak, aku ingin masuk kelas" jawab Lyin mengalihkan pembicaraan.
" Kau tidak akan masuk kelas lagi" seru Julian sambil menarik tangan Lyin paksa.
***
Julian membawa Lyin melaju dengan cepat dengan sepeda motornya. Entah kemana dia akan membawa Lyin sekarang. Lyin melingkarkan tangannya di pinggang Julian sebab takut terjatuh.
Tubuh Lyin sedikit gemetar sebab takut dengan laju motor mereka yang begitu cepat dan takut dengan rencana Julian pada dirinya.
Begitu jauh mereka pergi motor Julian tidak hendak berhenti. Julian semakin melaju cepat tanpa henti. Lyin semakin memperkuat pegangannya. Batas Lyin sudah mencapai batasnya. Lyin memohon untuk berhenti segera.
Julian menepi di tempat yang cukup indah, disebuah jembatan kecil dengan sungai kecil yang jernih di bawahnya. Area itu sepertinya terawat terlihat jelas sebab banyak bunga bermekaran disana.
Lyin turun dengan terhuyung-huyung dan mengeluarkan isi lambungnya seketika. Julian panik dan khawatir pada Lyin. Julian memberanikan diri menepuk-nepuk punggung Lyin mencoba membantu dan memberinya air kemasan begitu Lyin sedikit tenang.
Julian membawa Lyin duduk di kursi di bawah pohon di pinggir sungai. Lyin menutup matanya dan mengatur napasnya yang tidak beraturan.
" Aku minta maaf" seru Julian pelan.
Lyin menatap ke arah Julian. Lyin tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Lyin tidak menjawab Julian dan memilih menggoyang-goyangkan kakinya yang menggantung.
" Aku minta maaf" ulang Julian merasa diacuhkan.
" Untuk apa" Jawab Lyin berat.
" Aku terbawa emosi tadi, tidak tahu apa yang kuberbuat"
" Kau selalu begitu" balas Lyin
" Iya, selalu" jawab Julian semakin merasa bersalah.
" Boleh aku bertanya" kata Lyin sambil mengalihkan pandangannya pada Julian.
Julian menatap Lyin lama lalu mengangguk mengiyakan permintaan Lyin. Lama Lyin tidak mengatakan apa-apa. Mereka diam seolah sedang memikirkan sesuatu.
" Kenapa kau begitu"
" begitu apa" jawab Julian menghindar.
" Kau bertindak semaumu padaku, tanpa peduli apa yang kurasakan" tutur Lyin menjelaskan.
" Kau merasa begitu rupanya" jawab Julian sedikit kecewa.
" Kau tidak merasa" bantah Lyin.
" Entahlah, aku penasaran padamu. Ada bagian dari dirimu yang menarikku untuk berbuat begitu"
Lyin terdiam mendengar pernyataan Julian yang terang-terangan. Lyin sedikit tersentuh dengan apa yang baru saja dia dengar. Lyin menunduk tidak menanggapi pernyataan Julian.
Julian menatap Lyin yang terdiam. Julian tersenyum penuh arti pada Lyin. Lyin balik menatap Julian saling bergantian mereka melakukan hal yang sama.
" Aku pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, dulu sekali. Aku hanya ingin melakukannya. Menggodaku, membuatmu kesal dan memperhatikanmu. Setelah rasa penasaranku hilang aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Aku tahu kau tidak menyukainya tapi aku hanya ingin..." tutur Julian dengan berat.
" Kau gila" jawab Lyin kesal
" Mungkin" jawab Julian setuju.
" Apa aku mendapat izinmu"
" Izin apa"
" Menggoda, membuat kesal, dan memperhatikanmu"
" Kau tambah gila" jawab Lyin lagi tambah kesal.
" Aku ada pertanyaan lagi"
" Silahkan"
" Kau pernah merasakan hal yang sama ingin menggoda, membuat kesal dan memperhatikanmu seseorang dulu kali, apa kau berhasil melakukannya"
" Tidak, dia pergi sebelum aku melakukannya. Sebab itu aku harus melakukannya sekarang" jawab Julian pelan.
" Kau memang gila"
" Apa aku mendapat Izinmu"
" Tidak, aku tidak mengizinkanmu untuk menggoda, membuat kesal, atau perhatian padaku, tapi aku mengizinkanmu jadi temanmu" jawab Lyin jelas.
" Bukannya teman bisa melakukan lebih dari tiga hal itu" jawab Julian sedikit tersenyum mengejek.
" Iya, tapi jika aku hanya mengizinkanmu untuk tiga hal itu bukannya aku nampak murahan, aku mengizinkanmu menjadi teman. Hubungan terbaik diantara manusia yang tidak ada hubungan darah adalah teman atau sahabat"
Julian dibuat takjub oleh pernyataan Lyin yang tidak terduga. Senyum Julian semakin merekah di hadapan Lyin.
" Jadi kita memiliki hubungan yang terbaik" seru Julian mengejek.
" Iya, tapi kau harus bertanggung jawab atas hari ini. Aku bolos jam terakhir pelajaran, kau sadar"
Julian tertawa terbahak-bahak tanpa henti. Lyin kesal bukan main pada Julian. Bukannya merasa bersalah Julian malah tertawa semaunya dan sepuasnya. Seketika Lyin menyesal berkata akan berteman dengan Julian.
" Aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab atas salahku dan juga padamu" kata Julian serius
" Kau tidak memiliki tanggung Jawab padaku" jawab Lyin risih.
" Mulai sekarang aku akan menanggung jawabimu, kita memiliki hubungan terbaik itu sudah jadi alasan yang cukup" seru Julian sambil memegang ke dua bahu Lyin.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Sebaiknya memang begitu...Semakin Lyin memberontak pada Julian, maka Julian akan semakin gencar menganggu Lyin...😓😓
2022-09-01
0
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
ya sepertinya lebih baik begitu
2021-01-08
1
Akira ✨
like 😉😉
2020-10-05
1