9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan

'Jika kamu terus diam saja tanpa ada pergerakan. Bagaimana kamu bisa melanjutkan kehidupan?'

'Jangan terus menyembunyikan sesuatu yang harusnya kamu ungkapkan karena itu akan menghambat perjalanan hidupmu ke depan.'

Karena kalimat itu Lala memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya. Walaupun dinilai perempuan murahan tak akan dia permasalahan. Dia melakukan itu untuk mencari sebuah ketenangan.

Berdiri sendiri di balkon kamar dengan memandangi langit yang tak seterang biasanya.

"Gua udah mencintai orang yang enggak mencintai gua."

"Tapi, enggak apa-apa. Gua pasti akan baik-baik aja setelah gua berhenti mencintainya."

Lala menengadahkan kepalanya sambil menatap langit malam. Matanya mulai terpejam dan ujung matanya kembali mengeluarkan bulir bening. Namun, senyum seseorang seperti tengah menghadang bayangan yang menyakitkan. Ya, senyum pria berkemeja putih dengan dasi hitam di leher mulai memenuhi kepala.

Tanpa Lala sadari bibirnya mulai melengkung karena bayangan yang begitu indah yang sudah memenuhi kepala.

.

Tibanya di kampus, Lala tidak sengaja bertemu dengan Devan di parkiran. Langkahnya terhenti untuk sesaat, tapi kembali dia lanjutkan dan mencoba untuk tersenyum ke arah Devan yang sedari tadi menatapnya. Lelaki itu masih memandangi punggung Lala sampai tak terlihat lagi. Hanya hembusan napas kasar yang keluar dari bibirnya.

Datang masih pagi karena dia ingin duduk di kursi paling pojok belakang karena hari ini ada kelasnya Brian. Lala mengecek ponsel sebelum kelas dimulai. Lea mengirimkan pesan kepadanya.

"La, Devan kenapa? Dia semalam vc mukanya kayak sedih gitu."

Pesan itu Lala abaikan. Ternyata Lala tidak bisa hidup tenang. Suara Brian terdengar dan segera Lala memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Menatap wajah Brian yang begitu segar dari kursi belakang. Wajahnya begitu datar dan tak ada senyum. Namun, keseriusan Brian dalam menjelaskan membuat Lala ikut serius memperhatikan. Hingga tugas pun Brian berikan.

"Selesaikan sekarang juga."

Tak ada bantahan dari mahasiswa. Jika, Brian sudah marah dia tak segan untuk mengeluarkan mahasiswanya dari kelas. Brian sudah bangkit. Mulai berjalan melihat mahasiswanya dalam mengerjakan tugas. Langkahnya terhenti tepat di samping Lala.

"Lah? Kenapa dia di sini?"

Lala tak berani menoleh ke samping. Dia kembali memfokuskan pikirannya pada tugas yang Brian berikan dengan hati yang sudah tak karuhan.

"Anjir! Jantung gua gak aman."

.

Hari pertama menjaga jarak dengan Devan berjalan dengan baik. Di hari-hari berikutnya mulailah gosip bertebaran.

"Ternyata Devan pacarannya bukan sama Lala, tapi sama adiknya. Mana cantik banget lagi."

"Mana calon dokter."

Lala terus berjalan menembus bisik-bisik para mahasiswa yang cukup mengganggu. Hembusan napas kasar keluar dari bibirnya dan tangannya mulai meremas dada.

"Masih sakit ternyata."

Air mata sudah dia tahan. Rasanya sangat sakit menjadi bahan perbandingan. Dan ketika para teman kelasnya satu per satu datang, mereka tak segan menjadikan Lala bahan interogasi. Sungguh itu sangat tidak mengenakkan. Untungnya, suara Brian mampu membuat mereka semua bubar.

Brian mulai menatap ke arah Lala. Mata mahasiswanya sudah merah.

"Kita mulai kelasnya."

Kembali Brian berdiri di samping Lala. Cukup lama dia memperhatikan Lala dalam diam. Mata Lala beralih pada tisue poket yang baru saja Brian letakkan sebelum kembali ke mejanya. Bibirnya melengkung ketika ada tempelan kertas kecil di plastik tisue tersebut.

"CENGENG!!"

Lala mulai menegakkan kepala di mana Brian pun tengah menatap ke arahnya. Seulas senyum Lala berikan kepada Brian yang juga tersenyum samar.

Seketika pikiran tentang ucapan para mahasiswa hilang begitu saja karen melihat senyum samar sang dosen. Dia meyakini jikalau orang yang tersenyum di King kafe kemarin memanglah Brian.

.

Baru juga keluar kelas, kembali dia berpapasan dengan Devan. Mereka bagai dua orang asing yang tak saling kenal. Lala melangkahkan kakinya dengan lebar agar segera menjauhi Devan yang tengah bersama rekannya.

"Lu beneran udahan?"

"Gua emang gak pernah jadian."

Walaupun sudah jauh dari posisi Devan, masih mampu Lala dengar dengan cukup jelas. Kembali dia menghela napas yang begitu kasar di tengah kakinya yang terus melangkah.

Namun, Devan terhenyak ketika mendengar sebuah kalimat dari seorang pria tinggi yang melewatinya juga rekan kampusnya.

"Gak jadian, tapi ngasih perhatian berlebihan. Wajar aja ceweknya kegeeran."

Dosen tampan yang baru dua Minggu mengajar menyindir dengan sangat jelas.

Semakin hari nama Lala semakin sering dijadikan bahan gosipan. Terlebih Devan sering memposting foto dirinya dengan Lea di akun media sosial. Mereka mulai membandingkan Lala dengan Lea hingga Lala merasa tak tahan dengan perkataan mereka yang cukup menyakitkan.

"Lala aja yang bodoh nganggap Devan suka sama dia. Padahal confess perasaannya juga enggak. Kayak murah banget gitu kesannya."

Lala tersenyum kecil dengan air mata yang ingin menetes. Dia duduk di taman kampus yang paling pojok seorang diri dengan kepala yang menunduk dalam. Dia ingin menenangkan hatinya sebelum dia pulang.

Segelas cokelat panas sudah ada di depannya. Kepala yang mulai menegak melihat seseorang yang sudah berdiri, Brian-lah orangnya. .

"Minumlah! Lalu pulang!"

Lala tak langsung menerima cokelat panas yang Brian berikan. Manik matanya masih menatap wajah Brian yang seperti biasa, datar dan dingin.

Tak mendapat respon dari Lala, Brian meletakkan cokelat panas yang sudah dia bawa tepat di atas kursi besi yang Lala duduki. Lalu, dia menjauhi Lala tanpa sepatah kata. Atensi Lala beralih pada cokelat panas yang ternyata dari King Kafe. Ada pesan juga yang dituliskan di gelas cokelat panas tersebut.

"LEMAH! GITU AJA SAKIT HATI!"

Membaca kalimat itu membuat Lala tersenyum. Ada saja kalimat yang Brian miliki untuk menghiburnya. Lala menatap ke arah punggung kekar yang sudah semakin menjauh.

"Makasih, Pak Brian."

.

Cukup sulit untuk Lala menerima gosipan yang selalu masuk ke telinga. Namun, dosen killer dan datar selalu memberikan kalimat lucu di mana dia akan melupakan semuanya. Seperti sekarang, penilaian hasil tugas sudah Brian berikan. Lala tersenyum ketika ada catatan tangan Brian di kertas miliknya.

"NANGIS TERUS BISA MENYEBABKAN KEBODOHAN."

Lengkungan senyum dapat Brian lihat di bibir Lala. Mata indah mahasiswanya itu kini tertuju padanya. Senyum lebih lebar dan lebih indah Lala berikan. Namun, Brian hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil.

.

Ingin menghabiskan waktu sendiri untuk memulihkan pikiran yang dipenuhi gunjingan dan hampir membuatnya stres. Lala ingin menonton film komedi yang rate reviewnya bagus dan sangat menghibur. Dia ingin tertawa lepas untuk melepaskan segala beban pikiran.

Ternyata cukup penuh studio tempat film itu diputar. Lala mencari bangku yang sudah dia pilih. Langkahnya terhenti ketika dia melihat seseorang yang dia kenali sudah duduk di samping kursi di mana akan dia duduki.

"Pak Brian."

Pria itu sudah duduk manis. Lala segera duduk di kursi sesuai tiket. Brian pun menoleh. Namun, tak nampak wajah keterkejutannya.

"Kok bisa?"

Lala tak mau banyak bertanya dan mulai menikmati film yang sudah mulai diputar. Tak Lala duga, Brian memberikan popcorn juga segelas minuman kepada Lala.

"Saya salah beli."

Ketika Lala melihat popcorn serta minuman pemberian Brian, ternyata itu adalah makanan juga minuman yang selalu Lala pesan setiap kali menonton bioskop. Kembali Lala terheran-heran dan mulai menatap Brian yang tengah fokus pada layar besar.

Mata Lala tak bisa berkedip ketika melihat tawa Brian untuk pertama kalinya dengan sangat jelas.

"Ganteng banget."

Dua kata yang tanpa Lala sadari keluar dari mulutnya.

"Siapa?"

...**** BERSAMBUNG ****...

Masih gak mau komen?

Terpopuler

Comments

Salim S

Salim S

kamu bambang.....tp Lala pasti bilang aktor nya ganteng banget.../Grin//Grin//Grin/ok pakdos teruskan,pepet terus jangan kasih kendor...menangkan hati Lala. smoga Lea ngga seperti mama yaya yg tega nyakitin saudaranya sendiri...

2025-01-28

3

sum mia

sum mia

Lala jadian aja sama Brian , itu lebih baik .
saya suka .... saya suka....
lupakan saja si Devan ya La.... pokoke jangan kawatir.... sekarang ada bang Brian yang selalu ada buatmu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2025-01-30

1

U_Lee

U_Lee

"ganteng banget!!"
"siapa?"
"setan kali bang!!"😅
udah tau kalo yg deket Lala cuma elu doang, malah nanya lagi... aslinya si Brian udah tau dia yg dipuji oleh Lala cuma butuh repeat dari Lala biar dia yakin kalo pujian itu untuk dia...😂

2025-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemanan Enam Tahun
2 2. Antusias
3 3. Terlalu Percaya Diri
4 4. Cuti Kuliah
5 5. Jalan Berdua
6 6. Menghindar Perlahan
7 7. Kebetulan (Dosen Killer)
8 8. Mengungkapkan Perasaan
9 9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10 10. Bahagia dan Khawatir
11 11. Sedikit Tersiksa
12 12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13 13. Layaknya Cenayang
14 14. Tak Berkata, Tapi Peka
15 15. Hukuman dan Ungkapan
16 16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17 17. Menjaga Jarak
18 18. Tidak Nyaman
19 19. Let Me Love You
20 20. Plot Twist
21 21. Di Luar Dugaan
22 22. Hanya Sebagai Pemanis
23 23.Tak Membersamai
24 24. Jujur Yang Melegakan
25 25. Scared
26 26. Khawatir Juga Cemburu
27 27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28 28. Orang Lama
29 29. Second Choice
30 30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31 31. One Month
32 32. Dosen Wanita Pengganti
33 33. Long Distance Relationship
34 34. Trip Singapura
35 35. Orang Lama
36 36. Bukan Membela Teman
37 37. Tak Sadarkan Diri
38 38. Selalu Dirayakan
39 39. Sama-sama Beruntung
40 40. Fakta Yang Dibuka
41 41. Apalagi Ini?
42 42. Lelaki Berani
43 43. Lelaki Sejati
44 44. Sangat Beruntung
45 45. Tuhan Pemilik Kuasa
46 46. Restu Yang Sama Sulitnya
47 47. Hari H
48 48. Meninggalkan Resepsi
49 49. Effort Tak Main-main
50 50. Bibit Premium
51 51. Pengantin Baru
52 52. Sensitifitas Yang Meninggi
53 53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54 54. Ibu Hamil
55 55. Berulah
56 56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57 Ada Yang Baru!!!
58 57. Bagian Dari Keluarga
59 58. Bahagia
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Pertemanan Enam Tahun
2
2. Antusias
3
3. Terlalu Percaya Diri
4
4. Cuti Kuliah
5
5. Jalan Berdua
6
6. Menghindar Perlahan
7
7. Kebetulan (Dosen Killer)
8
8. Mengungkapkan Perasaan
9
9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10
10. Bahagia dan Khawatir
11
11. Sedikit Tersiksa
12
12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13
13. Layaknya Cenayang
14
14. Tak Berkata, Tapi Peka
15
15. Hukuman dan Ungkapan
16
16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17
17. Menjaga Jarak
18
18. Tidak Nyaman
19
19. Let Me Love You
20
20. Plot Twist
21
21. Di Luar Dugaan
22
22. Hanya Sebagai Pemanis
23
23.Tak Membersamai
24
24. Jujur Yang Melegakan
25
25. Scared
26
26. Khawatir Juga Cemburu
27
27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28
28. Orang Lama
29
29. Second Choice
30
30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31
31. One Month
32
32. Dosen Wanita Pengganti
33
33. Long Distance Relationship
34
34. Trip Singapura
35
35. Orang Lama
36
36. Bukan Membela Teman
37
37. Tak Sadarkan Diri
38
38. Selalu Dirayakan
39
39. Sama-sama Beruntung
40
40. Fakta Yang Dibuka
41
41. Apalagi Ini?
42
42. Lelaki Berani
43
43. Lelaki Sejati
44
44. Sangat Beruntung
45
45. Tuhan Pemilik Kuasa
46
46. Restu Yang Sama Sulitnya
47
47. Hari H
48
48. Meninggalkan Resepsi
49
49. Effort Tak Main-main
50
50. Bibit Premium
51
51. Pengantin Baru
52
52. Sensitifitas Yang Meninggi
53
53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54
54. Ibu Hamil
55
55. Berulah
56
56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57
Ada Yang Baru!!!
58
57. Bagian Dari Keluarga
59
58. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!